Headlines

Brigade Al-Quds : Fase Baru Tengah Berlangsung dalam Konfrontasi Tepi Barat

Brigade Al-Quds : “Sudah terlambat untuk menghentikan proyek Perlawanan di Tepi Barat.”

Published

on

Al-Quds Images / Pixabay

Membumi.com

Tepi Barat – Sayap militer Jihad Islam Palestina menggarisbawahi bahwa kemampuan baru akan digunakan dalam menghadapi pasukan pendudukan Israel saat pasukan tersebut melanjutkan serangan mereka di Tepi Barat.

Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), mengeluarkan pernyataan yang merinci operasi mereka dalam Operasi Teror Kamp yang sedang berlangsung, yang telah berkecamuk di berbagai kota dan kamp pengungsi di seluruh Tepi Barat yang diduduki. Hal ini menyusul serangan Israel yang terkonsentrasi yang menargetkan area-area ini.

Pernyataan tersebut menyoroti pertempuran sengit yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, menggambarkannya sebagai bagian dari Operasi Banjir Al-Aqsa yang lebih besar, yang merupakan perjuangan yang lebih luas dari rakyat Palestina melawan pendudukan Israel.

Menurut pernyataan tersebut, Brigade Al-Quds – Batalyon Tubas melakukan lima operasi yang melibatkan alat peledak rakitan (IED) yang menargetkan tentara dan kendaraan militer Israel.

Baca : Arab Saudi Mengecam Keras Rencana Israel Bangun Sinagoge di Kompleks Al Aqsa

Demikian pula, Batalyon Tulkarm melakukan enam operasi yang melibatkan IED, yang dilaporkan mengakibatkan beberapa korban dari pihak Israel. Selain itu, para pejuang Perlawanan Tulkarm berhasil menyergap patroli Israel, dan berhasil menembak mati seorang tentara selama konfrontasi berikutnya.

Pernyataan tersebut selanjutnya merinci kegiatan Batalyon Jenin, yang mengaku bertanggung jawab atas lebih dari 15 operasi peledakan. Operasi-operasi ini menimbulkan kerusakan yang signifikan pada pasukan Israel, baik dari segi personel maupun peralatan.

Brigade al-Quds Images / almayadeen

Pertempuran Sengit Sedang Berlangsung

Para pejuang Jenin juga menyiapkan tiga penyergapan, yang salah satunya digambarkan sebagai penyergapan kompleks yang dirancang untuk melawan serangan Israel.

Brigade al-Quds menegaskan bahwa Perlawanan di Tepi Barat telah memasuki “fase baru” dalam memproduksi dan menyebarkan alat peledak, memperingatkan bahwa pendudukan Israel akan segera menyaksikan dampak dari kemajuan ini di medan perang.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa keteguhan para pejuang Palestina sangat penting dalam pertempuran yang sedang berlangsung.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya Perlawanan bersenjata dan formasi militer dalam mempertahankan tanah Palestina dan tempat-tempat suci, dengan menyatakan bahwa tanpa pertahanan tersebut, pasukan Israel akan menyerbu wilayah mereka.

Sayap militer PIJ juga berduka atas tewasnya beberapa pejuang dari jajaran mereka dan faksi Perlawanan Palestina lainnya, khususnya menyebutkan kesyahidan Komandan Mohammed Jaber, yang dikenal dengan nama samaran Abu Shuja. 

Mereka menegaskan kembali komitmen mereka untuk melanjutkan pertempuran bersama kelompok perlawanan lainnya hingga kemenangan diraih.

Baca : Israel Telah Siapkan Dana untuk Penyerbuan Yahudi ke Masjid Al-Aqsa

Front Persatuan di Tepi Barat

Panglima Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam di Tepi Barat, menegaskan bahwa faksi tersebut bekerja sama dengan semua pasukan Perlawanan dalam Operasi Teror Kamp sebagaimana yang mereka lakukan dalam Operasi Banjir Al-Aqsa di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegram resmi Brigade Al-Quds, komandan Tepi Barat tersebut menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan para pemimpin pendudukan, dengan menyatakan, “Sudah terlambat untuk menghentikan proyek Perlawanan di Tepi Barat.”

Ia menekankan bahwa “ada sel-sel yang tersebar di seluruh kota dan kamp, yang sekarang beroperasi di bawah formasi Brigade Al-Quds dan perlawanan.” Ia lebih lanjut memperingatkan pendudukan, dengan mengatakan, “Kita akan melihat apa yang akan terjadi dalam beberapa hari mendatang dengan tentara dan kendaraan yang saat ini menyerbu kota Jenin, Tubas, dan Tulkarm.”

Komandan tersebut juga menekankan bahwa gugurnya komandan Brigade Tulkarm Mohammad Jaber, yang dikenal sebagai Abu Shujaa, bersama dengan pejuang perlawanan lainnya, “hanya akan mengobarkan api perlawanan.” Ia menunjukkan bahwa jumlah orang yang bergabung dalam perlawanan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah martir.

Baca : Israel akan Biayai Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Pemukim Ilegal

Ia juga menyinggung operasi gugurnya martir gabungan baru-baru ini yang dilakukan oleh Brigade al-Quds dan Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, di Tel Aviv, dan menggambarkannya sebagai “pesan penting yang harus diperhatikan semua orang, terutama karena operasi ini tidak akan menjadi yang terakhir.”

“Darah para pejuang Brigade al-Quds di Tepi Barat, Gaza, Damaskus, dan Lebanon saat ini bercampur untuk menegaskan bahwa medan perang adalah satu dan bahwa kemenangan dan gugurnya martir adalah pilihan kita yang tak tergoyahkan,” pungkasnya.

Source : almayadeen

.

.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version