Connect with us

OPINI

Menyongsong Federal Ditengah Hiruk Pikuk Skandal dan Penderitaan Rakyat

Published

on

Dok. Said Lukman - Tokoh Masyarakat Riau

.

Diskusi – diskusi menyikapi berbagai bentuk kezoliman yang membuat negeri ini seolah meronta ingin melepaskan diri dari cengkraman para penguasa mulai merembet seperti api yang menjalar kemudian melingkar menuju ke Istana Negara. Inilah yang kemudian memantik keinginan saye untuk menyampaikan sebuah pidato di gedung wakil rakyat yang terhormat bersempena hari jadi Riau ke 68 tahun.

Kira – kira begini isinya. Assalamualaikum Wr Wb. Yang saye hormati saudara Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau yang setelah sekian lama ditunggu hari ini terlihat akrab, alhamdulillah. Yang saya hormati juga pimpinan DPRD Riau beserta seluruh anggota. Termasuk para mantan Gubernur Riau, tokoh adat, zuriat keradjaan dan tokoh masyarakat Riau lainnya yang hadir berhimpun pepat didalam majelis paripurna hari jadi Provinsi Riau ke 68 tahun.

Ketika ketidakadilan, kecurangan, pelanggaran HAM masih dipertontonkan diberbagai belahan negeri oleh para kaki tangan penguasa dan Oligarki yang berlindung dibalik jubah NKRI harga mati. Maka sebagai manusia yang merdeka, wajar rakyat kemudian mencari jalan keluar atas kebuntuan sistem negara kesatuan yang didengung dengungkan seolah patut dijadikan contoh.

Dalam posisi ini mau ditarok dimana muka Presiden dalam kunjungan diplomasinya keberbagai negara. Apakah boleh kami memberikan masukan ? sementara disatu sisi stempel dikening Indonesia sebagai negara penyumbang kerusakan hutan tertinggi masih melekat ? penjara yang penuh sesak, demonstrasi atas nama ketidakadilan rutin terjadi diberbagai tempat. Apakah dunia akan terus mencatat prestasi Indonesia yang membanggakan ini ?

Bagi pemimpin Otoriter yang tak tau malu yang dikelilingi para Oligarki serakah. Tentu jawabannya atas kondisi itu bukanlah masalah besar, tak perlu diambil pusing, yang penting perut kenyang, hati senang dan menang. Kalau begitu lah ceritanya, tentulah cocok bekawan dengan PM Israel yang dalam sejarah kematiannya selalu berakhir dengan kisah tragis akibat melawan takdir penguasa alam semesta.

Maka tak ada salahnya kita mencontoh sistem federal yang dianut Uni Eropa (UE) telah berhasil mengintegrasikan ekonomi secara lebih luas, yang secara otomatis membantu meningkatkan standar hidup warga negaranya dengan membuka akses dan peluang ke pasar kerja, penguatan demokrasi dan kerjasama, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan dengan lebih baik dan berkeadilan.

Dan tak ada juga salahnya kita berkaca atas kegagalan Uni Soviet akibat kekuasaan yang terlalu sentralistik di tangan pemerintah pusat membuat daerah lainnya merasa tidak memiliki otonomi yang cukup, demokrasi dan partisipasi rakyat sangat terbatas sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan frustrasi di kalangan rakyat.

” Berbuah kayu karena daunnya, Bertuah Melayu terbilang santunnya. Elok kayu karena daunnya, Elok Melayu karena santunnya, ”

Dalam pergaulan berbangsa dan bernegara kesantunan menjadi tolak ukur dalam menilai, betapapun tinggi kedudukan dan pangkatnya, betapapun kaya rayanya. Apabila buruk kelaku bercampur zolim yang dilakukan terhadap rakyatnya tak mau berubah, maka hal itu tidak sesuai dengan nilai – nilai kearifan dalam adat dan budaya Melayu.

Demikian pidato singkat ini disampaikan, semoga dalam usia yang ke 68 tahun ini kita semua diberi kesadaran untuk dapat menjadi bagian atas sebuah perubahan menuju kearah peradaban yang lebih baik lagi. Amin.

Penulis : Said Lukman – Tokoh Masyarakat Riau

.


.

.