Connect with us

OPINI

Ternyata Gus Dur Pendukung Federal

Published

on

Dok. Syaed Lukman - Pembina Forum Aspirasi Negara Federal Indônèsia

.

Ditahun 2015 dalam sebuah kunjungan dagang, kondisi kemiskinan yang saya lihat langsung di Kota Sorong sangatlah memprihatin, sementara harga – harga hampir 2 x lipat harga jakarta. Mengutip statement mantan Gubernur Irian Jaya Barnabas Suebu, yang mengaku bahwa ” dengan model negara kesatuan, kami (rakyat Irian) bukan hanya tidak dianggap orang, tapi tidak dianggap orang Indonesia.”

Saat pertemuan dengan beberapa tokoh nasional sekitar tahun 1998 dalam sebuah perdebatan, Gus Dur muncul sebagai pemberi solusi. Beliau menanggapi dengan santai ide negara Federal Amien Rais. Dia tidak bersikeras dengan prinsip “ NKRI harga mati ” tapi juga tidak mendukung konsep Federalis. Bagi Gus Dur, negara kesatuan punya tujuan baik untuk menjaga keutuhan negara, sedangkan konsep sistem Federal bagus karena lebih demokratis.

“ Kalau saya begini saja, namanya tetap negara kesatuan, tapi isinya pakai negara Federal, ” kata Gus Dur. “ Gitu aja kok repot. ”

Maka sloroh saya dalam sarapan pagi bersama Naomi Boyce dan salah seorang birokrat Australia didampingi tokoh senior Riau dan tokoh Gen Z dikaki gunung Singgalang yang udaranya bersih dan sejuk disampaikan, bahwa menyikapi dampak sentralistik, saya sarankan agar para kepala daerah se Indonesia lebih baik berkantor dijakarta saja, guna memperlancar urusan minta sedekah kepusat, wabilkhusus untuk mendapatkan jumat berkah, hehehe.

Sayepun teringat kate pak ustadz Dr. Hasbullah dalam sebuah diskusi ringan, bahwa fenomena kepala daerah minta sedekah ke jakarta ini masuk dalam kategori 8 aznabr yang berhak mendapatkan zakat. Makanya kamipun terkenang sebuah hadist soheh dimana Rasulullah pernah mengatakan bahwa tangan diatas lebih mulia daripada tangan di bawah. Nah.

Karena itu bersama ini lagi lagi saya sarankan guna menghilangkan persoalan pembodohan, penindasan dan kemiskinan, maka diperlukan adanya konsolidasi akbar bersama para tokoh nasional dan para cendikiawan untuk mencarikan solusi terbaik menuju Indonesia yang lebih berkeadilan, jauh dari penindasan dan pembodohan sesuai dengan cita cita konstitusi.

Naomi Boyce warga negara Australia yang kami minta statementnya juga memahami apa yang sedang dialami oleh Indonesia, ” yess, you need to change your country system to be running like Australia country being a Federal, so if you do that, you will be alot of happiness and easy, and the poor will be rich up, ” sebut Naomi menjelaskan.

Itulah faktanya, maka lagi lagi saya tawarkan agar sistem berbangsa dan bernegara Indonesia bergerak menuju negara maju dan berkembang, jauh dari kenyataan saat ini di mana kita yang mayoritas rakyatnya hidup miskin harus sepakat bergerak menjadi negara yang lebih berkeadilan dan lebih beradab tanpa penindasan. Maka sistem Federal adalah solusinya.

Akhirnya perjalanan mengumpulkan jejak sejarah Federal menjelang ashar, kamipun sampai dijalan Tan Malaka di sebuah desa kecil di Payakumbuh, maka lagi lagi saya mengajak para akademisi, mahasiswa dan para tokoh untuk mendiskusikan sistem Federal diberbagai forum ilmiah guna membuka pikiran sempit para penganut faham sentralistik demi kemajuan NKRI yang lebih baik.

.

.

.

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *