Headlines
AMD : Haram Kepala Daerah Kaya SDA “ Minta Sedekah “ ke Pusat !

Membumi.com
Gobah – Menjawab fenomena sejumlah Kepala Daerah yang selalu melakukan kunjungan ke Jakarta dalam hal ini pusat pemerintahan guna melakukan lobby – lobby untuk memenuhi berbagai kebutuhan anggaran pembangunan di daerahnya yang terkesan seperti “ minta sedekah “ padahal daerahnya kaya akan sumberdaya alam.
Dalam keterangan persnya Ustadz Azwin Muin Domo (AMD) yang kami temui (04/11/25) menjawab pertanyaan terkait bagaimana jika sebuah daerah itu hasil alamnya melimpah, kemudian pejabatnya tidak diberi wewenang sepenuhnya untuk mengelola hasil alam yang ada padanya atau kekayaannya itu, akan tetapi diambil oleh suatu kelompok, katakannlah Pemerintah Pusat, sementara uang itu dari daerah dia, sementara orang – orang yang ada di daerahnya itu menderita.
“ Nah Ini kalau dalam konsep Islam namanya zolim. Kalau zolim berarti dia tidak menegakkan Keadilan. Maka ketika penguasa daerah itu ingin menyejahterakan rakyatnya, tapi dia mengemis kepada pemerintah pusat. Ini kan namanya minta sedekah, biasanya orang yang minta sedekah ini orang yang tidak berpunya, dia berpunya hartanya banyak, tapi dikendalikan oleh sekelompok orang dengan dalih kekuasaan dan lain sebagainya, “ ungkap Ustadz AMD menjelaskan.
“ Maka dalam Islam, tidak boleh kita yang mampu ini ‘ minta sedekah ‘ haram hukumnya ! ini yang perlu dipikirkan oleh orang orang yang punya jabatan yang membawahi daerah daerah kaya, tapi di diktenya, tidak di sejahterakannya, “ tambah Ustadz AMD.
Lebih lanjut Ustadz Azwin Muin Domo mengungkapkan bahwa hal tersebut penting untuk di tela’ah bersama sebagai orang yang beragama, yang mayoritas beragama Islam, perlu merujuk terutama kepada MUI untuk dapat kembali kepada Al Quran dan Sunnah Rasululllah, “ Bagaimana sistem ini dijalankan, dia harus mengeluarkan Fatwa ini haram atau bagaimana ?? Kalau tidak semua yang berkompeten yang bersangkutan akan mendapatkan dosanya, “ jelas Ustadz AMD.
“ Nah, itulah saya rasa kenapa mungkin Indonesia yang sekaya ini kalau dikelola dengan baik, dengan sistem Islami ini lebih kaya dari Berunai Darusallam. Akan tetapi hari ini kita tidak berani orang orang yang ahli agama hari ini bicara, dengan lugasnya menasihati penguasa yang barangkali belum mengerti, atau yang sudah mengerti akan tetapi lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya, “ sebut Ustadz AMD.
Diakhir keterangan persnya Ustadz Azwin Muin Domo mengatakan, “ Barangkali ini yang saya harapkan dari MUI, tempat berkumpulnya ulama, dimana ulama itu cirinya cuma 2 (dua), yang pertama ciri Ulama itu pasti takut kepada Allah SWT
Yang kedua Ulama itu Pewaris Nabi. “
“ Jadi bagaimana Nabi bersikap terhadap terhadap kekuasaan – kekuasaan yang seperti ini, perlu dikaji ulang oleh MUI untuk kemajuan Indonesia kedepan. Sehingga pada suatu saat anak cucu kita atau kalau perlu kita sendiri 5 – 10 tahun yang akan datang merasakan “ Baldatun Tayibatun Warabbun Gafur, “ sebut Ustadz AMD menutup keterangan persnya.
.
@membumi.com Halal kah Kepala Daerah Minta Sedekah ke Pusat ?!
.

.

.

.





