Business
Syaed Lukman Dorong OJK Anulir “ Jatah Preman AW Cs “ di RUPS LB BRKS

Membumi.com
Rumbai – Setelah pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat Riau di kampus Politeknik Caltex Riau (05/10/25). Dalam keterangan persnya menanggapi sorotan publik terkait proses pemilihan Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris Utama (Komut) Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) Syaed Lukman mengungkapkan bahwa hal itu muncul disebabkan adanya dugaan pelanggaran prosedur dalam penetapannya.
Syaed Lukman juga mengungkapkan bahwa aroma bagi – bagi jatah dalam pemilihan Dirut dan Komut Bank Riau Kepri kental terasa, “ Dari nama – nama yang beredar jelas terasa aroma balas budinya, dan tentunya tidak lagi mempertimbangkan aspek kemampuan dan profesionalitas, “ ungkap Syaed Lukman.
Selain itu Syaed Lukman juga membenarkan statement Ekonom senior dari UR terkait pengangkatan direksi dan dewan komisaris harus dilakukan dengan mekanisme yang ketat serta transparan sebagaimana diatur dalam PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan POJK Nomor 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kembali bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan.
Syaed Lukman juga menyampaikan apresiasi setinggi tingginya atas tindakan profesional Komisi Anti Rasuah dalam kasus OTT “ Jatah Preman AW Cs “ yang baru 8 bulan diamanahkan memimpin Riau.
“ Dari nama itu aroma politik balas budi AW sangat kental. Kondisinya sudah tidak lagi mempertimbangkan profesionalitas standar keilmuan yang penting duduk. Hal – hal seperti ini lah yang membuat BRKS yang kita cintai ini berpotensi turun kelas menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), untunglah cuma 8 bulan berkuasa, “ ungkap Syaed Lukman.
“ Melihat nama – nama itu saya pun sayapun teringat kisah zaman Gubri Syamsuar dan wakil nya yang kemudian ribut soal pembagian CSR yang tidak merata. Maka kalau tetap dipaksakan duduk dengan alasan balas budi tentu nasabah makin takut untuk menyimpan uang di Bank Riau.
Diakhir keterangan persnya Syaed Lukman juga mengingatkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam Hadist yang di Riwayat Bukhari “ Apabila amanah sudah hilang, maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu (Arab Badui) bertanya, “ Bagaimana hilangnya amanat itu ? ” Nabi saw menjawab, “ Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat, ” ungkap Syaed Lukman.
Untuk itu penetapan Dirut dan Komut BRKS ini untuk tidak perlu buru buru sampai Riau mendapat kandidat tokoh, intelektual, orang yang pas sehingga menimbulkan kembali kepercayaan masyarakat sebut Syaed Lukman menutup keterangan persnya.
.
@membumi.com Menyusuri Jejak Sejarah Federal 2#indonesia #Federasi #Keadilan @indonesia.menuju.federal @saidmahdi1 @syaed.lukman @fadlizon_official
.

.

.

.





