Connect with us

OPINI

Ketika Umaro Minta di Endorse Ulama

Published

on

.

Sebelum Kutbah Jumat (14/11/25) kawan saye lagi – lagi menyentil kasus yang sedang viral itu dengan mengatakan, ” kurang bukti ape lagi bang ? dengolah cakap orang tuo – tuo tu, dah jelas Riau tu daerahnya licin mustinya beliau tu lebih berhati – hati sebab dah banyak kepale daerah telentang gegara Riau diatas minyak dibawah minyak, sebutnya sambil tersenyum.

Pas masuk Kobeng itu juga yang dibisingkan kawan – kawan ni sambil menyeruput teh tarik, ” dari awal saye dah cakap bang, ngape pulak ustadz tu mau meng endorse budak tu, dan tak pulak ada yang mengingatkan seolah strategi Umaro minta di Endorse Ulama itu tak ada dampaknyo, rasokanlah tu semakin dibela semakin dalam lah, ” kata kawan saye menjelaskan.

Sayepun terkenang soal stigma buruk mengenai para ulama yang dekat dengan Pemerintah bermula dari salah satu hadits Rasulullah SAW yang katanya Dhoif itu, bahwa :

“ Para ulama merupakan pemegang amanah para utusan atas hamba – hamba Allah SWT selama mereka tidak berbaur dengan pemerintah. Jika mereka melakukannya (berbaur dengan pemerintah), sungguh mereka telah berkhianat kepada para Rasul, maka berhati – hatilah kepada mereka dan jauhilah. ”

Hadits lain yang juga sering dikutip dalam membahas hukum para Ulama mendatangi Umaro sebagaimana diriwayatkan Ibnu Majah disebutkan bahwa, “ Seburuk-buruknya Ulama adalah mereka yang mendatangi Pemerintah, dan sebaik-baiknya Pemerintah adalah yang mendatangi Ulama, ” percis samo dengan yang dicakap ustadz Adi Hidayat.

Saye pikir – pikir masalahnya bukan hanya siape mendatangi siape ? Walaupun baru 8 bulan dalam contoh kasus beliau – beliau ini malah sudah berkolaborasi alias dah bergelimang dalam sejumlah urusan walaupun kadang memakai perpanjangan tangan. Kate kawan saye, pertanyaan berikutnya berkolaborasi dalam urusan kebaikan apa kemungkaran ?? Bantailah

Kamipun teringat awal mula bau busuk mulai terkuak terkait pengakuan ST (Satori) yang dimuat disalah satu media yang mengaitkan nama AW dengan menyebutkan bahwa sebagian besar anggota Komisi XI DPR RI lainnya juga menerima dana bansos tersebut, ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu di Jakarta (08/08/25).

Maka dalam kasus ini wajarlah berlaku pepatah Cina soal siapa yang sering berdekatan dengan tukang parfum, tentulah setidaknya dia akan kecipratan bau harumnya. Begitu juga sebaliknya, wajar jika sesiapa yang selama 8 bulan ini dah berkolaborasi bersama beliau yang tak pakai balek lagi semenjak dimintai keterangan di Komisi Anti Rasuah ini, kenak juge lah getahnya, hehehe…

Karena itu tentunya perlu saye apresiasi masyarakat Riau sudah berani melaporkan sebuah masalah Kebathilan, itu artinya masyarakat sudah mulai sadar untuk memperbaiki negeri ini.

Penulis : Syaed Lukman – Pembina Forum Aspirasi Negara Federal Indonesia

.


.

.

.

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *