InDrive Luncurkan Penghargaan & Festival Film 2024 di Yogyakarta

Yogyakarta – Alternativa Film Project, sebuah inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, menyelenggarakan Media Day pada 11 September 2024 di Jakarta untuk meluncurkan Alternativa Film Awards edisi kedua.

Acara ini akan diselenggarakan ini akan di kota Yogyakarta memiliki rangkaian yang lebih beragam dari sebelumnya, mulai dari Festival Film dengan pemutaran film nominasi dan diskusi (22-28 November 2024), Impact Days dengan program internasional berupa workshop, showcase, dan pertemuan bagi para profesional film (27-28 November 2024), dan Awards Ceremony pada 29 November 2024.

Media Day dihadiri oleh Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project, Wahyu Ramadhan, Communications Manager di inDrive Indonesia, Abigail Limuria, Brand Ambassador Alternativa Film Project 2024, dan Lulu Ratna, anggota Panitia Seleksi Alternativa Film Awards 2024, sementara Garin Nugroho, Chief Program Officer di GIK Universitas Gadjah Mada, tempat utama dan mitra Alternativa Film Awards and Festival 2024, menyampaikan ucapan selamat kepada media, mengungkapkan kegembiraannya atas kolaborasi ini.

Alternativa Film Awards and Festival menghadirkan sistem alternativa untuk mengakui para sineas dari industri berkembang yang belum dikenal secara luas dan bertujuan untuk membuat mereka lebih terlihat dalam skala global. Acara ini menghargai prestasi artistik dan dampak sosial sinema.

Masuknya Alternativa Film Award and Festival ke Indonesia ini menyusul keberhasilan edisi perdana Alternativa Film Awards pada tahun 2023, yang diselenggarakan di Kazakhstan. Edisi kedua yang akan datang akan memperluas fokusnya ke pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Pendaftaran terbuka Alternativa Film Awards 2024 telah ditutup pada tanggal 18 Agustus lalu. Para sineas dari seluruh kawasan Asia diundang untuk mengirimkan film berdurasi penuh dari genre apa pun, sedangkan film pendek hanya diterima dari Asia Tenggara.

Tim Alternativa menerima 1.043 entri dari 33 negara, dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 680 kiriman (208 film berdurasi penuh dan 472 film pendek) dianggap memenuhi syarat. Indonesia terbukti menjadi pemimpin yang tak terbantahkan dengan 206 entri yang memenuhi syarat, diikuti oleh Filipina (132), Malaysia (58), Vietnam (56), India (40) dan Thailand (40).

Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project, mengatakan, “Kami sangat senang dan merasa terhormat melihat peningkatan yang sangat besar dalam jumlah kiriman pada tahun kedua Penghargaan ini. Hal ini menunjukkan minat yang luar biasa terhadap proyek kami dari komunitas perfilman, khususnya di Asia Tenggara.

Tahun ini kami juga menambahkan Festival Film ke dalam rangkaian penghargaan untuk menghubungkan para pembuat film dan film-film mereka yang berdampak dengan para penonton dan untuk memulai diskusi publik tentang berbagai isu yang menjadi perhatian kita semua.”

GIK UGM, sebuah pusat super kreatif yang terletak di dalam kompleks Universitas Gadjah Mada, akan menjadi tuan rumah Upacara Penghargaan serta beberapa acara Festival Film, yang menampilkan 16 pemutaran film gratis untuk umum dari para nomine tahun ini dan diskusi yang berfokus pada topik-topik yang berdampak bagi khalayak luas dan profesional, yang melibatkan para pembuat film lokal dan internasional.

Garin Nugroho, Chief Program Officer di GIK UGM mengatakan “Festival ini tidak hanya menayangkan film tetapi juga menyelenggarakan diskusi, menyediakan ruang bagi para penonton untuk mendalami visi dan keunikan film-film ini. Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana sinema berkontribusi bagi masyarakat dan memperkaya ruang-ruang budaya,”.

Menjelang acara tersebut, tim Alternativa akan menyelenggarakan Industry Days – sebuah program internasional yang berisi lokakarya, pameran, dan pertemuan bagi para sineas, produser, dan organisasi yang berdampak yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara film dan perubahan sosial.

Wahyu Ramadhan, Communications Manager inDrive Indonesia, menyampaikan keseriusan inDrive terkait kepeduliannya terhadap isu-isu sosial. “inDrive telah bekerja di garis depan dalam menangani ketidakadilan sosial di mana pun dan kapanpun kami bisa. Bisnis kami berkembang pesat dengan misi kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kami telah bermitra dengan organisasi lokal termasuk Yayasan Anak Yatim, Dompet Dhuafa, Waste4Change, dan Carbon Ethics untuk meluncurkan proyek sosial kami untuk percakapan lingkungan, bantuan kemanusiaan, dan tujuan pendidikan.

“Untuk memaksimalkan dampak positif kami, kami membuat hub yang disebut inVision. inVision menantang alokasi sumber daya yang tidak adil dalam pendidikan, industri kreatif, perusahaan rintisan, dan olahraga dengan membuat area-area ini dapat diakses oleh semua orang, dan Alternativa Film Project merupakan bagian penting darinya” Wahyu Ramadhan menambahkan.

Pada Media Day, publik diperkenalkan dengan duta baru Alternativa Film Project, seorang media entrepreneur, Abigail Limuria. Abigail merupakan salah satu pendiri What Is Up, Indonesia? (WIUI), sebuah media independen yang mengurusi sosial politik Indonesia dengan cara yang mudah dipahami oleh orang Indonesia yang tumbuh di luar negeri.

Selain WIUI, Abigail turut menulis dan menerbitkan sendiri buku “Lalita: 51 Kisah Perempuan Hebat Indonesia”, yang telah terjual lebih dari 4000 eksemplar di seluruh Indonesia.

“Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek dengan misi mulia ini. Ini merupakan ruang untuk membahas isu sosial yang relevan dengan negara yang mengikuti Alternativa melalui film. Jadi ngga melulu melihat komersial dan cinematic dalam film. Karya Alternativa lebih dari itu.”, kata Abigail Limuria.

Komite Seleksi Penghargaan Film Alternativa, yang tahun ini beranggotakan 24 pakar industri film dari seluruh dunia, akan mengumumkan daftar nominasi pada pertengahan Oktober.

Pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan kawasan lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan LSM. Total hadiah untuk Penghargaan ini adalah $100.000, dengan $20.000 untuk masing-masing dari empat kategori film berdurasi penuh dan $10.000 untuk masing-masing dari dua pemenang Penghargaan Film Pendek.

Pemenang akan dapat menggunakan hadiah ini untuk kampanye berdampak atau untuk lebih mengembangkan keterampilan pembuatan film mereka. Misalnya, pada tahun 2023, sutradara Nepal Rajan Kathet dan Sunir Pandey, yang memenangkan Penghargaan Nativa untuk film ‘No Winter Holidays’, menggunakan hadiah mereka untuk menyelenggarakan distribusi teatrikal film tersebut di Nepal, serta seperti pemutaran di komunitas di wilayah tempat mereka syuting dan pemutaran untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.

“Salah satu keunikan Alternativa adalah sifatnya yang Nomaden. Sehingga setiap kawasan yang  dituju dapat memaksimalkan isu sosial yang ingin disampaikan, sangat relevan dan mewakili.” tutup Lulu Ratna, selaku Alternativa Film Awards 2024 Selection Committee Member dalam sesi tanya jawab.

Mitra Indonesia untuk Alternativa Film Awards dan Festival 2024 termasuk Minikino Film Week, Docs by the Sea, dan SAE Indonesia Creative Media Academy, dengan dukungan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Indonesia.

Tentang Alternativa Film Project:

Proyek nirlaba internasional yang diluncurkan oleh perusahaan teknologi global inDrive pada tahun 2023 di Asia Tengah. Proyek ini dirancang untuk mendukung dan mempromosikan para pembuat film serta menemukan suara-suara baru dari industri film yang sedang berkembang. Misi kami adalah memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada para pembuat film yang karyanya dapat mengubah cara kita melihat dunia dan membantu menjadikannya tempat yang lebih baik.

inDrive adalah platform mobilitas dan layanan perkotaan global, yang beroperasi di 749 kota di 46 negara. Aplikasi inDrive telah diunduh lebih dari 200 juta kali, dan merupakan aplikasi mobilitas yang paling banyak diunduh kedua pada tahun 2022 dan 2023. Didorong oleh misinya untuk menantang ketidakadilan sosial, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan satu miliar orang pada tahun 2030.

Perusahaan ini mengejar tujuan ini baik melalui bisnis intinya, yang mendukung masyarakat lokal melalui model harga yang wajar; maupun melalui karya inVision, lembaga nirlabanya. Program pemberdayaan masyarakat inVision membantu memajukan pendidikan, olahraga, seni dan sains, kesetaraan gender, dan inisiatif penting lainnya.

Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK) adalah pusat super kreatif seluas hampir 90.000 meter persegi, yang terletak di dalam kompleks Universitas Gadjah Mada di Sleman, Yogyakarta. Pusat ini bertujuan untuk memimpin jalan menuju masa depan yang cerah, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan merangkul budaya, inovasi, kreativitas, teknologi, kolaborasi, keberlanjutan, dan peluang, pusat ini menciptakan ruang tempat kreativitas dan ide-ide baru dapat berkembang.

GIK berfungsi sebagai titik temu antara akademisi dan industri. GIK menyediakan berbagai fasilitas, termasuk pendampingan bisnis rintisan dan dukungan pengembangan bakat melalui kelas, lokakarya, dan pelatihan; ruang pembuatan prototipe dan fabrikasi; berbagai kegiatan dan acara yang bertujuan untuk memperluas jaringan; penelitian dan pengembangan; dan area ritel dan makanan publik yang dikurasi. GIK juga bertujuan untuk mempengaruhi lingkungan eksternal, meregenerasi daerah perkotaan dan pedesaan, dan bertindak sebagai mercusuar bagi masyarakat yang tak terlihat.

Source : pressrelease.id

https://www.youtube.com/watch?v=qBWY6a1WntM

.

Kapolda Apresiasi Cipayung Plus Riau Dukung Pilkada Damai-Gembira 2024

Membumi.com

Pekanbaru (20/09/24) – Cipayung Plus Riau, yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda, menggelar diskusi bertajuk “Mewujudkan Pilkada Damai Riang Gembira di Provinsi Riau 2024.” 

Acara ini digelar di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, dengan tujuan mendorong terwujudnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang damai, demokratis, dan penuh kegembiraan di Riau. 

Diskusi dan deklarasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa, termasuk Hima Persis, GMKI, SEMMI, GMNI, IMM, KAMMI, dan PMII, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Riau. 

Agenda utama dari kegiatan ini adalah membahas strategi pencegahan konflik selama Pilkada, mendorong partisipasi aktif masyarakat, serta menghadirkan ide-ide baru untuk menjaga demokrasi di Provinsi Riau. 

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohd Iqbal, dalam sambutannya, mengapresiasi pelaksanaan diskusi yang diinisiasi oleh Cipayung Plus Riau. 

Ia menyatakan harapannya agar Pilkada 2024 di Provinsi Riau dapat berlangsung dengan aman, damai, dan penuh kegembiraan.

“Kami berharap Pilkada di Riau nanti bisa berjalan dengan lancar, riang, dan kondusif, serta siapa pun yang terpilih nantinya mampu memimpin dengan nilai moral yang tinggi,” ujar Kapolda. 

Kapolda juga menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, TNI, Polri, dan penyelenggara Pilkada dalam menjaga keamanan dan kelancaran proses demokrasi.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi pelaksanaan diskusi ini yang diinisiasi oleh Cipayung Plus Riau. Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk ikut membantu aparat keamanan dan penyelenggara dalam menciptakan suasana Pilkada yang aman dan damai,” tambahnya. 

Zul Ihsan Maarif, Ketua Hima Persis Riau, yang tergabung dalam Cipayung Plus Riau, menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan Pilkada yang damai dan penuh antusiasme.

“Sebagai bagian dari organisasi pemuda dan mahasiswa, kami berkomitmen memastikan Pilkada 2024 menjadi momen perayaan demokrasi yang gembira dan harmonis. Kami juga mengajak seluruh pihak—baik partai politik, kandidat, maupun pemilih—untuk menjaga integritas dan kedamaian selama proses Pilkada berlangsung,” ujarnya. 

Dengan terselenggaranya diskusi ini, diharapkan dapat muncul perspektif baru dan solusi inovatif untuk menjaga kestabilan politik di Riau serta memperkuat demokrasi yang sehat dan menyenangkan. ***

Source : PWI Riau

.

Pameran Usai, Pengunjung Kain Nusantara Capai 7.243 Orang

Membumi.com

Pekanbaru  –  Pameran Kain Nusantara yang dibuka sejak tanggal 28 Agustus lalu cukup menyedot perhatian sejumlah masyarakat yang didominasi oleh warga Kota Pekanbaru. 

Hingga hari ini (15/09) total kunjungan ke lokasi pameran yang bertempat di kompleks Dinas Kebudayaan Provinsi Riau tercatat sebanyak 7.243 orang. Hal ini tidak terlepas dari antusias serta apresiasi masyarakat terhadap wastra maupun kain tradisional yang terus meningkat.

Sebagaimana diungkapkan Kadisbud Riau bahwa untuk mendukung keragaman ekspresi budaya serta mendorong interaksi budaya dalam memperkuat kebudayaan yang inklusif, selalu memerlukan respon yang baik dari berbagai pihak.

“ Pameran Kain Nusantara yang kita bentang bersama 33 Museum se Indonesia adalah bentuk semangat persatuan dan kebersamaan dalam mewujudkan pemajuan kebudayaan nasional,” kata Raja Yoserizal.

Baca : Tampilkan Koleksi Kain Khas dari 32 Museum Seluruh Indonesia, Provinsi Riau Jadi Tuan Rumah Pameran Kain Nusantara 2024

Dipertegas Kadisbud, budaya di setiap daerah adalah bagian dari budaya bangsa yang patut dikembangkan. Karena budaya berkait erat dengan karya yang mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Begitu pula dalam proses berkarya seseorang akan terhubung dengan keadaan dan hal-hal yang mempengaruhinya. 

“Maka tidak berlebihan dapat kami katakan, Menata Warna Nusantara yang diusung sebagai tema tahun ini adalah upaya untuk pengembangan diri dalam melestarikan dan mencintai budaya bangsa,” lanjut Raja Yoserizal.

Diketahui, pameran ini merupakan program tahunan Museum se Indonesia yang dilaksanakan secara bergilir di tiap-tiap provinsi di seluruh Indonesia. Di tahun ini bersama 33 Museum se Indonesia, Provinsi Riau selaku Tuan Rumah telah memamerkan koleksi warisan kain tradisional yang beragam rupa dengan keasliannya.

Baca : Museum Sang Nila Utama Riau Gelar Pameran 32 Kain Khas Tradisional Nusantara

“Kami berterimakasih kepada seluruh pengunjung dan semua pihak yang telah menyukseskan pameran ini. Hingga hari terakhir (Ahad red) jumlah pengunjung cukup ramai. Kami melihat daftar kunjungan hingga 7.243 orang, itu membuktikan tingginya minat masyarakat khususnya Pelajar terhadap Sejarah, khususnya kain Nusantara dari 33 museum di Indonesia,” kata Raja Yoserizal menutup keterangannya.(rls)

Source : Yoserizal Zein

.

.

Ribuan Pengurus Baru DPP dan DPC MISURI, Ucapkan Ikrar Dalam Milad MISURI ke 19

Membumi.com

Pekanbaru – Sesuai rencana, hari ini (7/09/24) Paguyuban Mitra Sunda Riau (MISURI) menggelar acara Milad ke 19 di Taman Rekreasi Alam Mayang, Pekanbaru yang dikemas dengan berbagai acara budaya Sunda, dan ikrar penyerahan SK Pengurus baru DPP dan DPC Mitra Sunda Riau.

Acara tersebut dibuka dengan mengarak Calon Walikota Pekanbaru Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution yang didampingi oleh Calon Wakil Walikota Pekanbaru H. Destrayani Bibra bersama Datuk Wan Abu Bakar dengan menggunakan tunggangan Singa yang merupakan simbol dalam budaya Sunda hingga ketempat acara.

Dalam acara Milad Misuri yang dihadiri sesepuh, pupuhu dan ribuan pengurus DPP dan DPC Se Provinsi Riau tersebut, selain calon Walikota Brigjend (purn) Edy Natar Nasution dan calon Wakil Walikota Dastrayani Bibra, juga dihadiri oleh mantan Bupati Kampar 2 periode Jefri Noer, calon Wakil Bupati Kampar Aldo, Tokoh Masyarakat Riau Wan Abu Bakar, Ketua Tim Relawan Bang Edy, A.Z. Fachri Yasin dan sejumlah tokoh Riau lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua DPP MISURI H.EM Surachmat mengungkapkan pepatah melayu, di mana bumi dipijak di situ langit di junjung.

Baca : MISURI Dukung Penuh dan Siap Menangkan Paslon PATEN

Menurutnya, meskipun orang Sunda, tetapi kita sudah menjadi orang Riau. “Kita walaupun orang Sunda tapi sekarang sudah menjadi orang Riau, jadi kita harus mengabdi di Bumi Melayu ini,” ujar Ketum MISURI.

Tokoh masyarakat Riau yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Riau pada masanya Datuk Wan Abu Bakar dalam sambutannya juga mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke 19 MISURI.

 ” Semoga MISURI makin jaya, makin solid dan makin bisa berbuat untuk kemajuan Provinsi Riau yang akan datang. Saya yakin Paguyuban ini dapat menjadi contoh bagi paguyuban – paguyuban lain di Provinsi Riau ini, ” sebut Datuk Wan Abu Bakar.

Mantan Dandrem 301 Wirabima yang juga menjabat sebagai Ketua Penasehat DPP MISURI dalam sambutannya yang diiringi dengan pantun menyampaikan, bahwa MISURI bukan organisasi baru bagi dirinya.

” Semenjak saya menginjakkan kaki setelah 40 tahun saya meninggalkan Riau, saya kembali menjadi Komandan Korem, Eyang Surachmat beserta rombongan hadir membawa seperangkat Kehormatan (Kujang) bagi saya, ” kenang Edy Natar.

Foto : Calon Walikota Pekanbaru Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution diarak dengan menggunakan tunggangan Singa Pasundan

Baca : Profil Edy Natar Nasution

Calon Walikota Pekanbaru yang membawa tagline PATEN ini juga mengungkapkan, bahwa setelah hidup puluhan tahun di negeri Pasundan, dirinya juga telah mengenal lama dan menjadi bagian dari MISURI.

” Oleh sebab itu, selaku Ketua Penasehat, saya mengucapkan selamat hari jadi MISURI ke 19, dan kepada masyarakat Sunda yang ada di Riau, dan dapat meningkatkan peran aktifnya dalam pembangunan Riau ke depannya, terkhusus di Kota Bertuah.

Sebagaimana informasi yang kami dapatkan, selain diusung oleh Partai Nasdem, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru ini juga mendapat dukungan dari PPP, Partai Buruh dan PBB.

Diakhir liputan menjelang adzan zuhur, ribuan pengurus DPP dan DPC Paguyuban Mitra Sunda Riau (MISURI) melaksanakan pengucapan Ikrar dan penyerahan SK sebagai pengurus baru yang dipimpin oleh H.EM Surachmat didampingi Sekretaris Fari Suradji dan pengurus inti lainnya.

MISURI Dukung Penuh dan Siap Menangkan Paslon PATEN

Membumi com

Pekanbaru – Bertempat di Saung Mitra Sunda Riau (MISURI) dijalan Kayu Putih 6 jelang MILAD ke 19 tanggal 7 September, H.EM Surachmat selaku Ketua Umum didampingi Fahri Suradji selaku Sekretaris MISURI dalam keterangan resminya mengungkapkan. 

” Kami dari Paguyuban Mitra Sunda Riau bersama ini menyatakan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yaitu saudara Brigadir Jenderal (Purn) H. Edi Natar Nasution dan saudara H. Destrayani Bibra, M,Si dengan sejumlah alasan, ” sebut Ketua Umum MISURI. 

Adapun sejumlah alasan kenapa MISURI mendukung paslon PATEN disebutkan diantaranya dinilai Cerdas, Tegas, Humanis, Nasionalis dan Agamis. Kemudian juga dinilai bersih dari Korupsi, dan telah berpengalaman menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur pada masanya.  

” Kami juga menilai bahwa pasangan ini sangat menjaga toleransi antar agama dan antar suku. Kami juga menilai bahwa Saudara Edy Natar telah berhasil membina Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) sehingga hubungan antara Paguyuban harmonis, ” sebut Ketum MISURI.

Lebih lanjut H.EM. Surachmat juga menilai bahwa pasangan calon yang berslogan PATEN ini sangat cocok karena saudara Edy Natar berbelakang TNI yang dipadukan dengan Destrayani Bibra yang berlatar belakang birokrat sejati.

Atas dasar tersebut, secara resmi Mitra Sunda Riau (MISURI) yang beranggotakan sekitar 70 ribu orang ini mendukung penuh siap untuk memenangkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Brigadir Jenderal (Purn) H. Edy Natar Nasution dan H. Destrayani Bibra, M,Si yang telah terbukti rekam jejaknya.

” Kami berharap jika kelak pasangan ini kedepannya menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, InsyaAllah dapat menjadikan Kota Pekanbaru Bermartabat, aman, adil makmur, sejahtera, bebas banjir, jalan – jalan mulus dan Kota yang kita cintai ini kembali bersih dan mendapat Piala Adipura, ” harap H.EM Surachmat mengakhiri keterangan persnya.

.

.

Bank Muamalat dan Baitulmaal Muamalat Gelar Program Hapus Tato Gratis

Membumi.com

Depok – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berkolaborasi dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) menyelenggarakan program Hapus Tato gratis yang ditujukan bagi para dhuafa atau masyarakat yang membutuhkan.

Acara ini dilaksanakan pada Jumat, (23/8) di DnA Clinic, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 20 orang. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan pada Selasa, (20/8) yang diikuti oleh 10 orang, sehingga total penerima manfaat pada aksi sosial kali ini menjadi 30 orang.

Direktur Bank Muamalat Karno mengatakan, program ini merupakan bagian dari upaya Bank Muamalat dan BMM untuk memberikan layanan kesehatan sekaligus mendukung mereka yang sedang berproses dalam kehidupan spiritual yang lebih baik. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu bangsa menjadi lebih tangguh di masa depan karena mengarahkan generasi muda ke jalan yang positif.

“Program Hapus Tato ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang ingin menghapus tato sebagai bagian dari proses hijrah atau perubahan hidup menuju jalan yang lebih baik. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi mereka yang ingin berubah dan menjalani kehidupan yang lebih sesuai dengan ajaran Islam,” ujarnya.

Program Hapus Tato ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 dan terus meningkatkan kuota penerima manfaatnya setiap tahunnya. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat untuk mengikutinya.

Direktur Eksekutif BMM Novi Wardi menjelaskan, program ini bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Forum Arimatea dan Berani Hijrah Bareng selaku mitra pelaksana yang memiliki teknologi laser untuk penghapusan tato serta membantu mengkoordinir peserta. Proses penghapusan tato tidak dipungut biaya dan dikhususkan untuk mereka yang memiliki keterbatasan finansial.

“Kami tidak memungut biaya dalam menjalankan program Hapus Tato ini sehingga memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari masyarakat yang ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik,” katanya.

Lebih lanjut, kata Novi Wardi, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung mereka yang ingin memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada nilai-nilai agama.

Tentang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merupakan pionir perbankan syariah di Indonesia, didirikan pada 1 November 1991 yang digagas oleh MUI, ICMI, serta beberapa pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia.

Sejak beroperasi pada 1 Mei 1992, perseroan terus berinovasi dengan menghasilkan program dan layanan unggulan. Kartu Shar-E Gold Debit Bank Muamalat menjadi kartu chip bank syariah pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya, pada jutaan merchant di seluruh dunia.

Bank Muamalat juga meluncurkan kampanye #AyoHijrah yang mengajak masyarakat hidup berkah dengan menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.

Per tanggal 15 dan 16 November 2021 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group.

Dengan demikian, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 82,66%. Selain BPKH, saham Bank Muamalat juga dimiliki oleh IsDB sebesar 2% dan pemegang saham lainnya dengan porsi sebesar 15,3%.

Source : pressrelease.id

.

Laba Bersih Cinema XXI di Semester I 2024 Naik 95,7%

Membumi.com

Jakarta – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI, kode saham: CNMA) membukukan pertumbuhan positif sepanjang Semester I 2024. Pada periode ini, Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun, meningkat 21,8% dibandingkan Semester I 2023 senilai Rp2,4 triliun. Cinema XXI memperoleh laba bersih sebesar Rp424,5 miliar, tumbuh 95,7% dari Rp216,9 miliar pada periode yang sama di tahun 2023. Adapun perolehan EBITDA Cinema XXI sebesar Rp927,5 miliar, tumbuh 36,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman mengatakan implementasi strategi bisnis yang komprehensif dan penguatan fundamental bisnis menjadi dasar capaian kinerja positif pada Semester I 2024. “Pertumbuhan kinerja ini juga mencerminkan bahwa industri bioskop telah berjalan di jalur yang tepat seiring pemulihan pasca pandemi,” ujar Suryo.

Sepanjang Semester I 2024, Cinema XXI mengoptimalkan kinerja Perseroan melalui penambahan layar bioskop dan juga peningkatan kualitas layanan bioskop sehingga mendorong jumlah penonton.

“Perolehan pendapatan Cinema XXI saat ini masih ditopang dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 63%. Saat ini, kontribusi pendapatan dari lini bisnis makanan dan minuman mencapai 33% dari total pendapatan,” kata Suryo.

Dibandingkan tahun sebelumnya, di Semester I 2024 ini jumlah penonton mengalami kenaikan 26,2% atau sebesar 46,5 juta dari 36,9 juta pada Semester I 2023. “Hal ini memperlihatkan bahwa budaya menonton film di bioskop masih melekat di masyarakat Indonesia pasca pandemi.

Yang membanggakan lagi, pada Semester I 2024 ini, pencapaian jumlah penonton dikontribusikan oleh film nasional sebesar 64,6%. Hal itu menunjukkan dukungan kuat dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap film nasional. Untuk itu, Cinema XXI terus berkomitmen dalam memberikan layanan menonton film terbaik, serta mendukung perkembangan dan kemajuan industri perfilman Tanah Air,” ujar Suryo.

Suryo menambahkan, strategi perluasan jaringan bioskop di 8 lokasi baru dan tambahan 37 layar, termasuk di dalamnya 6 studio IMAX® pada semester pertama tahun ini juga berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Hingga 30 Juni 2024, Cinema XXI telah mengoperasikan 248 bioskop dengan total 1.317 layar di 61 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Penambahan lokasi bioskop Cinema XXI di berbagai wilayah Indonesia selaras dengan komitmen kami untuk memberikan akses menonton seluas-luasnya dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Cinema XXI akan terus melanjutkan proses pembukaan lokasi baru bioskop sepanjang tahun,” ujar Suryo.

Berdasarkan data yang dipublikasikan cinepoint.com, terdapat 10 film nasional yang ditonton lebih dari satu juta penonton sepanjang 2024 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia, antara lain:

NoJudulPenonton
1.Agak Laen9.125.188
2.Vina: Sebelum 7 Hari5.815.403
3.Ipar Adalah Maut4.727.315
4.Badarawuhi di Desa Penari4.013.558
5.Siksa Kubur4.000.826
6.Sekawan Limo2.167.020
7.Pemandi Jenazah1.645.513
8.Ancika: Dia yang Bersamaku 19951.318.272
9.The Architecture of Love1.003.999
10.Kereta Berdarah1.000.02
Sumber: cinepoint.com per 25 Juli 2024

Tentang Cinema XXI

Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di industri pertunjukan film. Cinema XXI berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman dan kenyamanan menonton dengan kualitas terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sampai dengan 30 Juni 2024, Cinema XXI telah menghadirkan 1.317 layar di 248 lokasi bioskop yang tersebar di 61 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Di tahun 2006, Cinema XXI melahirkan m.tix untuk memfasilitasi pemesanan tiket bioskop melalui pesan teks yang kemudian dikembangkan menjadi aplikasi berbasis seluler. Di tahun 2012, Cinema XXI menghadirkan pengalaman menonton dengan teknologi revolusioner, yaitu teater IMAX. Untuk menyempurnakan pelayanan kepada penonton, telah hadir juga bioskop dengan sistem audio mutakhir “Dolby Atmos” yang kini ada di 75 layar Cinema XXI.

Bukan hanya tempat untuk menonton film, tetapi juga rumah kedua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. Cinema XXI menghadirkan pengalaman menonton yang tak terlupakan untuk hari ini dan esok. Selama tiga tahun berturut-turut pada 2017, 2018, 2019 Cinema XXI telah dianugerahi “World Branding Award” di Kensington, London sebagai Merek Terbaik dalam Kategori Bioskop Hiburan (skala Nasional).

Di awal 2019, Cinema XXI juga telah dianugerahi “Millennials Top Brand Awards” oleh salah satu media pilihan generasi muda Indonesia sebagai pilihan pertama millenials untuk kategori jaringan cinema terkemuka di Indonesia. Tidak berhenti di sana, terlepas dari kondisi pandemi yang dialami, di tahun 2020, Cinema XXI telah dinobatkan sebagai “Industry Champion of The Year” oleh Asia Corporate Excellence and Sustainability (ACES) Awards dan “Indonesia Best Managed Company” oleh Deloitte di tahun 2023.

Source : pressrelease.id

.

Miracle Luncurkan MIRACLE AI-Architectural Intelligence

Membumi.com

Jakarta – Di era industrialisasi sekarang ini, perkembangan perindustrian di Indonesia semakin meningkat, salah satunya adalah industri estetika. Menurut Focus Report, pasar medical aesthetic di Indonesia diprediksi terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,381 triliun rupiah hingga pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,52%.

Fakta ini menunjukkan bahwa industri estetika berpeluang menjadi salah satu sektor yang berperan besar dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Christeven Mergonoto, President Director Miracle Aesthetic Clinic Indonesia memaparkan, “Perkembangan pada sektor industri estetika ini didukung dengan semakin majunya teknologi serta inovasi research and development.

Namun, penerapan teknologi dan metode perawatan tentunya membutuhkan teknik yang komprehensif. Menyadari hal ini, Miracle dengan pengalamannya selama 28 tahun terus mengembangkan teknik-teknik kunci untuk perawatan pembentukan wajah.”

Didasari oleh hal tersebut, Miracle meluncurkan MIRACLE AI – Architectural Intelligence, yang merupakan teknik kunci untuk pembentukan wajah. Teknik ini dikembangkan dari pengalaman selama 28 tahun Miracle dalam menangani jutaan wajah.

Prinsip “Architectural” dalam pembuatan konstruksi bangunan berkaitan dengan art and science, yang memperhitungkan pondasi, titik tahanan (anchor), proporsi, dan skala. Jika perhitungannya meleset, bangunan akan runtuh.

Hal ini sama dengan pembentukan wajah, berhasil atau tidaknya bergantung pada analisa serta perhitungan pondasi, anchor, proporsi wajah, dan skala. Jika analisa dan perhitungannya tidak tepat, perawatan pembentukan wajah tidak akan berhasil.

Teknik MIRACLE AI memiliki tahapan analisa secara mendalam yang disebut dengan Facial Analytical Framework. Tahap ini dimulai dengan analisa struktur bentuk tulang wajah. Bentuk struktur tulang wajah manusia sama, namun sebenarnya ukuran skala, lebar dan panjang, berbeda-beda setiap orang. ini yang membuat bentuk wajah setiap orang unik.

Setelah itu, dilakukan analisa bentuk wajah secara tiga dimensi untuk melihat proporsi wajah dan setiap feature-nya. Selain itu, simetris baik secara vertical maupun horizontal, hingga pergerakan wajah secara multidimensi, pergerakan mimic wajah, dan posisi juga volume jaringan kulit juga diperhitungkan agar hasil pembentukan terlihat seimbang dari berbagai sudut.

Setelah prinsip “Architectural”, implementasi penerapan untuk perawatan pembentukan wajah ini dilakukan dengan Intelligence Technique. Di dalamnya ada Foundation Technique dan Anchoring Technique yang harus diaplikasikan melalui injeksi secara akurat dan presisi dengan kalkulasi dosis yang tepat untuk didistribusikan pada area soft-issue.

FoundaFon Technique dalam arsitektur wajah umumnya mengacu pada metode dan prosedur dasar yang digunakan untuk menciptakan titik awal untuk support dan menciptakan tahanan yang kuat di area sekitarnya sehingga tidak collapse atau terjadi pergeseran yang mengakibatkan saging.

Sementara itu, Anchoring Technique adalah teknik untuk mengunci dan menstabilkan area wajah agar tidak turun ke bawah. Saat melakukan lifting pada wajah, titik anchoring yang jadi suatu tahanan merupakan teknik kunci untuk menahan kulit di sekitarnya tidak jatuh ke bawah dan memberikan hasil lifting yang tahan lama.

Dari teknik MIRACLE-AI ini, Miracle me-launchIing Miracle Liquid FaceliI untuk menyempurnakan bentuk wajah sekaligus correct aging. Karena jika teknik ini dilakukan dengan kalkulasi yang tepat, teknik ini justru dapat menahan lajunya aging, mengoreksi asimetris pada wajah, hingga menyempurnakan bentuk wajah.

Perawatan tersebut dilakukan kepada lima ar8s yaitu Tora Sudiro, Mieke Amalia, Dona Agnesia, Darius Sinathrya, dan Philips Kwok dengan permasalahan masing-masing.

Kolaborasi Miracle dengan kelima artis tersebut merupakan campaign terbaru bertajuk “Miracle Wajah Indonesia”, yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya melestarikan budaya di era globalisasi. Karena budaya bukan saja merupakan warisan yang tak ternilai, namun juga sebagai identitas Bangsa Indonesia.

Founder Miracle Aesthetic Clinic, Mimihety Layani, juga menegaskan bahwa Miracle selalu berkomitmen untuk terus membangun kemajuan industri estetika di Indonesia dengan mengedepankan unsur kecantikan dalam ragam budaya Indonesia.

Seluruh karya Miracle didedikasikan untuk menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, dalam upaya mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik melalui sentuhan perawatan Miracle.

Source : pressrelease.id

Festival Film Alternativa Diboyong inDrive ke Indonesia

Membumi.com

Jakarta – Alternativa Film Project, inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, akan menyelenggarakan edisi kedua dari Alternativa Film Awards yang bersifat nomaden atau berpindah-pindah. Acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.

Selain itu, sebagai bagian dari program yang diperluas pada tahun 2024, pada momen tersebut bersamaan juga akan diluncurkannya sebuah festival baru dan ajang penghargaan di Indonesia, yang akan memutarkan semua film terpilih dari para nominator.

Indonesia dipilih menjadi negara selanjutnya yang akan menyelenggarakan Alternativa Film Project setelah kesuksesannya pada edisi perdana di tahun 2023, yang diselenggarakan di Kazakhstan, pada edisi kedua yang akan datang project ini memperluas fokusnya pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Ajang penghargaan ini akan dibuka pendaftarannya mulai tanggal 17 Juni 2024 dengan mengajak para sineas film dari seluruh negara Asia untuk mengirimkan karya berupa film panjang, dokumenter, animasi, dan film campuran untuk berkompetisi. Untuk kategori film pendek, akan diterima secara eksklusif dari Asia Tenggara. Kriteria pendaftaran lengkap dapat ditemukan di sini: https://filmfreeway.com/alternativa_film_awards.

Para Pemenang Alternativa Film Project akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film Asia dan wilayah lainnya, serta tokoh masyarakat dan perwakilan dari LSM. Acara ini menghadirkan sistem alternatif untuk memberikan penghargaan kepada para profesional yang memiliki visi untuk menciptakan dampak, dengan membuat mereka lebih terlihat dalam skala global dan memberikan mereka jalan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Inisiatif ini memberikan penghargaan kepada film-film dengan keunggulan artistik yang  juga mengangkat topik-topik sosial dan budaya yang penting, serta memiliki ambisi untuk memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas lokal.

Para Dewan Juri akan mengumumkan pemenang yang akan mendapatkan hadiah berupa  uang tunai, yang dapat bermanfaat dan digunakan dalam kampanye yang berdampak atau pengembangan lebih lanjut dari keterampilan pembuatan film.

Total hadiah mencapai $100.000, dengan masing-masing pemenang mendapatkan $20.000 yang akan diberikan untuk empat kategori Film panjang, dan $10.000 masing-masing untuk dua pemenang dalam kategori Film pendek.

Festival baru ini menyertai semua judul yang dinominasikan akan berlangsung sepanjang minggu menjelang bulan November 2024 dan menandai evolusi proyek dalam inisiatif film Alternativa, yang juga mencakup edukasi dan penjangkauan pendampingan melalui Alternativa Film Labs.

Ekspansi ini merupakan evolusi alami dari sifat nomaden Alternativa dan dengan setiap edisinya, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jejak geografis dan dukungan nyata yang berkelanjutan bagi para pembuat film.

Liza Surganova, Project Head Film Alternativa, mengatakan “Alternativa Film Awards berfungsi sebagai alat untuk mendukung pengembangan industri film lokal dengan merayakan para pembuat film dari komunitas yang kurang terwakili, yang memiliki kisah-kisah penting untuk diceritakan dan memiliki potensi untuk mempengaruhi lanskap budaya dan sosial.

Sinema adalah cara yang ampuh untuk menciptakan perubahan dan ambisi, Alternativa tidak hanya untuk menantang ketidakadilan dalam industri film, tetapi juga untuk membawa kemajuan nyata di dunia – itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk membagikan film-film yang terpilih kepada publik melalui inisiatif Festival kami yang baru.”

“Ketika kami membawa Alternativa ke pasar yang baru setiap tahunnya dan membangun inisiatif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun di setiap lokasi kami, kami berharap pendekatan nomaden ini akan memungkinkan kami untuk melibatkan audiens internasional yang lebih luas.

Kami sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertama kami, dan kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas” Liza Surganova menambahkan.

Pada tahun 2023, Alternativa Film Project mendukung sejumlah pembuat film dengan 350 karya yang diterima di 25 negara. Lima film diantaranya adalah “Spotlight”, “Future Voice”, “Alter”, “Nativa”, dan “Shorts” yang menjadi sorotan.

Pemenang penghargaan “Nativa” merupakan sebuah film dokumenter dari Nepal karya Rajan Kathet dan Sunir Pandey yang berjudul “No Winter Holidays” telah menggunakan hadiah uangnya untuk mengorganisir distribusi film tersebut secara teatrikal di Nepal, bersamaan dengan pemutaran film untuk masyarakat di wilayah tersebut, mereka melakukan pengambilan gambar dan pemutaran film untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas. Proyek ini menyoroti tema-tema seperti: kemiskinan, peran gender, kesenjangan antara desa dan kota, migrasi murah untuk memasok sumber daya ekonomi, dan isolasi.

Selain itu, Alternativa Film Labs menyelenggarakan tiga program pelatihan untuk para pembuat film dari berbagai usia dan tingkat keahlian, yang dihadiri oleh 37 pembuat film, 12 anak muda, dan 7 tutor dari Eropa dan Amerika Serikat. Dari program ini, lima pemenang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti residensi Pop Up di Eropa dari Tatino Films atau berpartisipasi dalam program EFM Toolbox dan juga mendapatkan hibah perjalanan dari EFM.

Tentang Alternativa Film Project

Alternativa Film Project adalah sebuah sistem inisiatif baru yang bertujuan untuk mendukung dan mempromosikan para pembuat film, serta menemukan suara-suara baru dari industri film yang sedang berkembang namun kurang terlihat. Misi kami adalah untuk membantu para talenta yang karyanya dapat memperkaya dan mengubah persepsi kita tentang dunia menjadi pusat perhatian. Berkomitmen pada misi inDrive untuk menantang ketidakadilan, kami berusaha membangun proyek internasional yang berdampak besar yang akan mengubah status quo di dunia perfilman dengan mendorong perkembangan industri dan komunitas lokal.

Tentang inDrive

inDrive adalah platform mobilitas dan layanan perkotaan global. Aplikasi inDrive telah diunduh lebih dari 200 juta kali, dan merupakan aplikasi mobilitas kedua yang paling banyak diunduh pada tahun 2022 dan 2023. Selain pemesanan kendaraan, inDrive menyediakan daftar layanan perkotaan yang semakin luas, termasuk transportasi antarkota, pengiriman barang, bantuan tugas, dan pengiriman kurir. Pada tahun 2023, inDrive meluncurkan New Ventures, sebuah divisi usaha dan M&A

inDrive beroperasi di 749 kota di 46 negara. Didorong oleh misinya untuk melawan ketidakadilan sosial, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan satu miliar orang pada tahun 2030. Perusahaan ini mengejar tujuan ini baik melalui bisnis intinya, yang mendukung komunitas lokal melalui model penetapan harga yang adil; dan melalui kerja inVision, anak perusahaan nirlaba. Program pemberdayaan masyarakat inVision membantu memajukan pendidikan, olahraga, seni dan ilmu pengetahuan, kesetaraan gender, dan inisiatif penting lainnya.

Source : pressrelease.id

.

In-Lite & Seniman Visual Berkolaborasi Berbagi Tips Kreatif Manfaatkan

Membumi.com

Jakarta (23/06/24) – Menyambut tahun kesepuluh dalam menyediakan solusi pencahayaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, in-Lite LED hadir dalam acara Jakarta PROVOKE! 2024 untuk mendukung karya seni para seniman visual Jakarta. Berkolaborasi dengan dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, in-Lite menyumbangkan beberapa alat penerangan guna membantu proses berkaryanya para seniman.

Tidak berhenti di situ, in-Lite berkolaborasi dengan Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) menghadirkan instalasi seni berjudul “Survival” yang bercerita tentang perjalanan pribadi Ve serta Visual Artist Eko Banding yang akan memandu workshop melukis lampu bagi para pencinta seni, mengajak mereka untuk berkreasi secara langsung.

Kehadiran in-Lite pada acara Jakarta PROVOKE! 2024 merupakan kontribusi nyata pada seniman visual serta penikmat seni dalam rangkaian menyemarakkan ulang tahun DKI Jakarta yang ke-497. in-Lite berkolaborasi dengan para seniman visual membekali para penikmat seni dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan cahaya secara efektif sebagai media dalam seni. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keterkaitan cahaya dengan seni, sekaligus mendorong inovasi dan kreativitas bagi masyarakat.

Pada acara ini, in-Lite membagikan beberapa tips menarik untuk menggunakan lampu sebagai media untuk melukis. Yuk, kita simak bersama!

Memahami Peran Krusial Pencahayaan dalam Proses Berkarya

Fungsi pencahayaan selain banyak ditemukan pada sektor properti dan dekorasi rumah, hal ini juga memainkan peran yang penting dalam proses berkarya seni. Cahaya tidak hanya membantu seniman melihat detail karya mereka dengan jelas, tetapi juga menunjang seniman untuk dapat membangun suasana dan mood dari karyanya sendiri.

Dengan pencahayaan yang tepat juga, para seniman dapat menonjolkan detail, warna, dan tekstur karya yang diinginkan, sekaligus membantu mengurangi kelelahan mata, memungkinkan seniman bekerja lebih lama dan lebih fokus.

General Manager Marketing in-Lite LED, Fransiska Darmawan turut menyampaikan pentingnya aspek penerangan dalam perjalanan berkaryanya para seniman dan dukungan nyata dalam acara Jakarta PROVOKE!2024. “in-Lite menggandeng para seniman dan kurator di Jakarta PROVOKE! 2024 agar dapat mengoptimalkan karya seninya to the next level.

Bersama Ve dan Eko Banding, kami berharap kerja sama ini dapat memperluas makna pencahayaan bagi kebutuhan masyarakat yang begitu beragam. Tak hanya membawa manfaat bagi pemilik hunian, namun seniman pun juga dapat menjadikan aspek penerangan sebagai pembawa nilai tambah bagi karyanya.”

Pilih Teknik Pencahayaan dan Tipe Lampu yang Tepat

Menguasai cahaya layaknya menguasai alat musik baru bagi seniman visual. Tak hanya teknik dan imajinasi, pencahayaan berperan krusial dalam menciptakan karya yang memukau. Tiga teknik umum yang sering digunakan adalah general lighting, sumber penerangan utama yang menampilkan seluruh karya secara jelas. Back lighting, cahaya dari belakang objek yang menghasilkan efek siluet dramatis dan menambah dimensi, serta installation lighting, di mana cahaya menjadi bagian integral dari karya seni itu sendiri. 

Seniman pun dapat memilih lampu yang sesuai, seperti spotlight untuk penekanan area tertentu, floodlight untuk area luas, atau neonflex yang merupakan lampu striplight berbentuk selang tanpa titik lampu (dotless) yang fleksibel dan dapat dipotong sesuai kebutuhan yang fleksibel. Dengan mengkombinasikan teknik dan lampu ini, seniman dapat bereksperimen dan menemukan gaya pencahayaan khas mereka.  

Memilih Warna yang Tepat untuk Melukis Emosi dan Pesan

Pemilihan warna cahaya sangat bergantung pada tema, mood, medium, dan lokasi karya seni, baik dalam maupun luar ruang. Untuk karya dengan mood gembira, seniman dapat menggunakan general lighting berwarna putih atau semu yang cerah dan merata untuk menciptakan suasana positif.

Selain itu, dengan bermain bayangan dan menekankan detail tertentu, seniman dapat menyoroti aspek emosional atau tematik dalam karyanya, memberikan dimensi tambahan dan memperdalam interpretasi visual yang diinginkan.

Gunakan Lampu Sebagai Pesan Simbolik Dalam Karya

Aspek yang tak terpisahkan dalam membangun sebuah karya seni visual adalah penerangan dan warna. Kedua aspek tersebut juga menjadi bagian penting dalam art installation “Survival”, karya seni dari Ve bersama dengan in-Lite. Sebagai seorang fotografer konseptual yang suka mengkombinasikan fotografi dengan seni instalasi dan kolase media campur, Ve sangat bergantung pada aspek penerangan dan warna untuk menyampaikan karyanya.

Sebagai seniman visual yang sudah berpengalaman bertahun-tahun menciptakan karya seni, Ve juga menekankan pentingnya memilih penerangan yang tepat dalam berkarya terutama dalam menciptakan karya visual yang unik dan mengesankan. Warna dan penerangan yang tepat tentunya akan menyampaikan pesan yang lebih mudah dipahami juga bagi masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Ve juga menjelaskan beberapa hal terkait instalasi seninya. Karyanya terbagi dalam tiga layer untuk mendeskripsikan perjalanan hidupnya, yakni Fear, Fight, dan Freedom. Pada ketiga bagian tersebut, Ve hendak menggambarkan dinamika kehidupan yang manusia hadapi kerap terdiri dari berbagai situasi yang membahayakan, baik ancaman yang sifatnya dari luar, ataupun yang datang dari dalam diri sendiri.

Pada kesempatan ini,  Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) mengatakan “Salah satu ilustrasi yang hendak saya gunakan adalah bagaimana pada bagian fight, saya menggunakan neonflex pink dari in-Lite yang tentunya dapat mempertebal visual ambience yang ingin saya bangun serta dibantu dengan ilusi infinity mirror yang terpasang untuk membangun efek repetisi yang tidak terbatas. Kombinasi kedua elemen tersebut menciptakan kesan yang lembut namun juga berani untuk survive dalam menghadapi tekanan secara terus menerus.”

Selain menyajikan instalasi seni, in-Lite bersama dengan seniman visual Eko Banding menyajikan workshop melukis lampu dengan menggunakan produk terbaru in-Lite, yaitu wall-lamp indirect lighting.

Tidak hanya berfungsi untuk mendekorasi rumah, produk ini juga merupakan salah satu solusi pencahayaan bagi karya seni visual yang ingin dipamerkan atau dilihat oleh masyarakat.

“Produk penerangan indirect lighting sudah lama dikenal sebagai salah satu solusi pencahayaan yang lebih lembut dan dapat membangun kesan sejuk bagi mata. Tentu ini akan membantu para seniman visual untuk memajang karyanya dan lebih nyaman dilihat juga bagi para penikmatnya”, kata Fransiska Darmawan.

Seniman Visual Eko Banding menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan in-Lite atas dukungan dalam suksesnya workshop melukis lampu. “Sebagai representatif seniman di Jakarta PROVOKE! 2024, visi saya sejalan dengan in-Lite dalam menyediakan ruang kreasi dan inovasi bagi masyarakat dan penikmat seni. Saya berharap acara ini menjadi batu pijakan bagi para penikmat seni untuk terus mengasah kemampuan dan menghasilkan karya yang indah dan bermakna.”

Tentang in-Lite LED

in-Lite LED merupakan merk lampu LED besutan anak negeri yang berdiri sejak tahun 2014. in-Lite LED menyediakan one stop lighting solution berteknologi LED premium dengan harga terjangkau dan berstandar SNI. Perusahaan ini berkiprah dalam inovasi varian lampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari sektor industri, komersial dan perumahan, serta saat ini telah tersedia di berbagai toko listrik, supermarket bahan bangunan, e-commerce, serta jaringan minimarket di seluruh Indonesia.

Source : pressrelease.id

.

Exit mobile version