Teheran (4/1/24) – Kecaman mengalir deras menyusul serangan teroris pada Rabu di kota Kerman, tenggara Iran, yang menewaskan puluhan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan semakin banyak negara yang mengecam serangan tersebut, menyatakan simpati terhadap bangsa Iran.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan yang terjadi ketika orang-orang memperingati empat tahun pembunuhan jenderal top Iran Qassem Soleimani oleh AS.
Guterres menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab bertanggung jawab atas serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan pemerintah Iran.
“ Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan masyarakat serta Pemerintah Republik Islam Iran. Beliau mendoakan yang terluka segera pulih, ” kata Juru Bicara PBB Florencia Soto Nino, menurut siaran pers PBB.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga mengutuk keras serangan di Kerman, dan menyatakan simpati kepada keluarga korban serta rakyat dan pemerintah Iran.
Dia berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyoroti perlunya memerangi segala bentuk terorisme oleh komunitas internasional.
Uni Eropa mengeluarkan pernyataan terpisah, juga mengecam keras serangan tersebut dan menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Iran. Dikatakan bahwa para pelaku serangan teroris ini harus dimintai pertanggungjawaban.
Menteri Luar Negeri Irlandia Micheál Martin mengutuk “serangan yang tercela dan tidak pandang bulu” tersebut.
“Saya mengutuk keras pemboman di Iran hari ini, sebuah serangan yang tercela dan tidak pandang bulu. Terorisme dan kekerasan tidak pernah bisa dibenarkan. Saya menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai dan kepada rakyat Iran,” tulisnya di X, sebelumnya Twitter.
Negara-negara Teluk Persia seperti Qatar dan Oman juga mengecam keras serangan tersebut, dan menyampaikan belasungkawa mereka kepada rakyat dan pemerintah Iran.
Oman menegaskan kembali pendiriannya untuk mengecam segala bentuk kekerasan dan terorisme, sementara Qatar menyatakan penolakannya terhadap kekerasan, terorisme, dan tindakan kriminal apa pun motif di baliknya.
Di kawasan yang sama, Juru Bicara Pemerintah Irak Basim Alawadi mengecam serangan tersebut dan menyatakan solidaritas negaranya terhadap rakyat dan pemerintah Iran. Dia mengatakan bahwa Irak siap menawarkan bantuan kepada Iran.
Ulama Irak Ayatollah Seyyed Ali Sistani, dalam pesan yang dikeluarkan oleh kantornya, menyatakan kesedihan yang mendalam atas serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban serta seluruh rakyat Iran.
Pejabat tinggi Pakistan mengeluarkan pesan terpisah, dimana perdana menteri, menteri luar negeri dan ketua parlemen mengutuk ” serangan keji ” tersebut. Duta Besar Pakistan untuk Teheran juga menyampaikan komentar yang sama.
Kepada Amerika Latin, Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil membagikan postingan di X, mengutuk “dengan kerasnya serangan teroris yang terjadi di kota Kerman.” Dia menyerukan hukuman bagi pelakunya.
Sejumlah negara lain, termasuk Rusia, telah mengecam serangan tersebut.
Jakarta – Pasca keluarnya surat perintah penangkapan pada (21/11/24) terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant dari Internasional Criminal Court (ICC), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam unggahannya di X kembali menegaskan dukungan Indonesia sepenuhnya terhadap semua inisiatif yang bertujuan untuk memastikan akuntabilitas atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Palestina.
Bahwa penerbitan surat perintah penangkapan oleh ICC terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant merupakan langkah signifikan untuk mewujudkan keadilan terhadap kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Palestina.
Dalam hal ini, Indonesia menekankan bahwa surat perintah penangkapan tersebut harus dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional.
Selanjutnya, Indonesia berpandangan bahwa langkah tersebut sangat krusial untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina dan memajukan pembentukan Negara Palestina yang merdeka, sesuai dengan prinsip-prinsip Solusi Dua-Negara.
Sebelumnya Internasional Criminal Court (ICC) dalam riliesnya secara bulat menyatakan bahwa gugatan Israel yang mempersoalkan yurisdiksi ICC dan menentang penangkapan Benjamin Netanyahu serta Yoav Gallant dianggap prematur. Majelis juga menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk menghentikan pertimbangan permohonan surat perintah penangkapan.
Lebih lanjut Majelis meyakini bahwa Netanyahu dan Yoav Gallant memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan sebagai pelaku yang bersama – sama melakukan kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode peperangan, kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya, serta memikul tanggung jawab pidana sebagai atasan sipil atas kejahatan perang yang secara sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil.
Majelis juga menilai dan meyakini bahwa kedua individu tersebut secara sengaja dan sadar menghalangi bantuan kemanusiaan yang melanggar hukum humaniter internasional dan kegagalan mereka untuk memfasilitasi bantuan dengan segala cara yang tersedia, termasuk pemutusan listrik dan pengurangan pasokan bahan bakar, ketersediaan air dan kemampuan rumah sakit untuk menyediakan perawatan medis.
Karena itu, Majelis meyakini bahwa Netanyahu dan Gallant memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode peperangan, menciptakan kondisi kehidupan yang mengakibatkan kehancuran penduduk sipil di Gaza, termasuk anak-anak karena kekurangan gizi dan dehidrasi, serta bertanggungjawab atas penderitaan yang sangat besar yang tidak manusiawi terhadap orang-orang yang membutuhkan perawatan.
Hingga berita ini diterbitkan, hanya segelintir Negara yang tidak mendukung perintah ICC untuk menangkap penjahat kemanusiaan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant. Nah.
Jakarta – Kementerian Perindustrian menindaklanjuti proposal rencana investasi baru Apple di Indonesia. Rencananya Apple akan berinvestasi sebesar USD100 juta atau sekitar Rp1,58 triliun (kurs Rp15.800) di Indonesia selama dua tahun.
Kementerian Perindustrian kemudian membahas proposal yang diterima pada 19 November 2024 tersebut. “Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Kementerian Perindustrian dalam mengkaji isi proposal yang disampaikan oleh Apple tersebut,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif ketika di Kementerian Perindustrian, Kamis (21/11).
Secara singkat, Jubir Kemenperin memaparkan isi proposal yang disampaikan oleh Apple meliputi rencana investasi selama dua tahun dengan nilai USD100 juta, termasuk di dalamnya Pembangunan development center, Pembangunan Apple Academy di Bali dan Jakarta, serta pembangunan pabrik komponen mesh Airpod Max.
Febri menjelaskan, Kemenperin mempertimbangkan apakah nilai investasi Apple sebesar USD100 juta ini berkeadilan bagi Indonesia jika dibandingkan nilai investasi Apple di negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand. “Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat. Seharusnya kita melihat apakah nilai USD100 juta tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand,” tegasnya.
Kemenperin juga menimbang apakah nominal rencana investasi tersebut berkeadilan terhadap investasi para produsen produk handphone, komputer, dan tablet (HKT) lain di Indonesia.
“Seperti yang kita tahu, bukan hanya Apple yang berinvestasi memanfaatkan pasar domestik. Kita sedang menilai apakah nilai tersebut berkeadilan dan sesuai dengan target pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dengan banyak menyerap tenaga kerja. Begitu juga harapan Kemenperin untuk investasi ini,” jelas Jubir Kemenperin.
Ia menambahkan bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghendaki Apple untuk mulai bekerja sama dengan industri dalam negeri untuk mengintegrasikannya dengan Global Value Chain (GVC) Apple. Hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi sektor industri manufaktur di tanah air, termasuk menyerap tenaga kerja pada industri yang masuk dalam GVC Apple.
Febri menekankan bahwa Kemenperin mencatat masih ada komitmen investasi Apple pada proposal periode 2020-2023 sebesar Rp271 Miliar yang belum direalisasikan. Hal tersebut yang membuat Kemenperin belum mengeluarkan sertifikasi TKDN dan izin impor untuk iPhone 16 series. “Sehingga kami berharap Apple menaati regulasi di Indonesia dengan tetap merealisasikan sisa investasi tersebut,” ucapnya.
Selanjutnya, Febri menyampaikan Kemenperin berencana mengubah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet, terutama pada skema investasi. Perubahan ini berdasarkan pertimbangan Kemenperin tentang perubahan struktur industri HKT di Indonesia dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.
Baku (18/11/24) – PT PLN (Persero) menjalin lima kerja sama strategis dalam transisi energi di Indonesia dengan lima mitra internasional pada perhelatan Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan. Kerja sama pendanaan, teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia ini untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi bersih di Indonesia guna mencapai swasembada energi yang berkelanjutan.
Kolaborasi global ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding dan Grant Agreement antara PLN dan lima mitra internasional dalam acara bertajuk “Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization”. Kelima mitra tersebut yakni United Kingdom Export Finance (UKEF), Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Sembcorp Utilities Pte Ltd, Transportasi Gas Indonesia (TGI), dan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP).
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam COP29, Hashim Djojohadikusumo menjelaskan bahwa kehadiran Indonesia di COP 29 menandai komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi perubahan iklim. Oleh sebab itu, Ia mengajak seluruh pihak untuk menghadapi tantangan ini dan menangkap peluang yang muncul ke depan.
“Perubahan iklim global menghendaki suatu solusi global. Tak ada negara yang bisa menghadapinya sendiri. Satu-satunya cara untuk terus melangkah maju adalah melalui kolaborasi,” ujar Hashim.
Hashim menyampaikan, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan strategi baru dalam transisi energi melalui penambahan kapasitas pembangkit energi hijau untuk 15 tahun ke depan. Pihaknya akan menambah 75% atau sekitar 75 gigawatt (GW) dari total 100 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Strategi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menyediakan energi yang bersih dan terjangkau melalui swasembada energi.
“Kami berterima kasih kepada para mitra internasional atas kerja kerasnya dalam membantu kami memerangi perubahan iklim. Presiden Prabowo telah memberikan mandat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Presiden memiliki strategi baru dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 8%, salah satunya melalui transisi energi,” ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN berkomitmen penuh menjalankan transisi energi di Indonesia sekaligus mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam proses itu, PLN terus meluaskan jaringan kolaborasi hingga tingkat global guna menyukseskan proyek transisi energi yang berkelanjutan.
Ia merinci, PLN menjalin kerja sama pendanaan hijau dengan beberapa mitra global, salah satunya UKEF, lembaga pendanaan ekspor Pemerintah Inggris. Melalui kerja sama ini, UKEF dan PLN akan mengkaji peluang pembiayaan proyek energi terbarukan di Indonesia, khususnya pada pembangunan jaringan transmisi yang mendukung integrasi sumber energi bersih. Selain itu, kedua pihak juga sepakat bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas pegawai PLN dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kolaborasi ini akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mengelola dan mengembangkan infrastruktur energi hijau,” ujar Darmawan.
Selain dengan UKEF, PLN juga menggandeng KfW, development bank asal Jerman untuk pembiayaan proyek transisi energi di Indonesia serta studi keberlanjutan sosial dan lingkungan. Kesepakatan ini mencakup pengembangan proyek energi bersih, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau. Dalam kesempatan ini, PLN dan KfW juga menandatangani Grant Agreement untuk pelaksanaan studi Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) proyek pembangkit energi bersih di Indonesia.
“Proyek-proyek ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, terutama pada saat beban puncak. Selain itu, kesepakatan hibah juga ditandatangani untuk mendanai studi dampak lingkungan dan sosial bagi proyek-proyek PLTA ini, memastikan pelaksanaan yang berkelanjutan,” ujar Darmawan.
Bukan hanya itu, PLN melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) juga melakukan penandatanganan Joint Development Framework Agreement (JDFA) dengan Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan mitra asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte Ltd untuk pengembangan proyek transportasi hidrogen hijau dari Sumatra ke Singapura. Proyek ini akan mengeksplorasi pemanfaatan infrastruktur jalur pipa milik TGI dan diharapkan dapat meningkatkan perdagangan energi lintas negara serta kapasitas produksi hidrogen hijau di Indonesia.
“Inisiatif ini menunjukkan peran PLN dalam memajukan ekosistem hidrogen regional yang sejalan dengan komitmen strategis kami untuk mendiversifikasi sumber energi hijau dan mengurangi emisi,” tegas Darmawan.
Selain itu, dalam kegiatan ini, PLN bersama GEAPP meluncurkan program “Renewable Energy Access for Last Mile”. Program kolaborasi antara PLN dan GEAPP ini berfokus pada peningkatan akses energi terbarukan dan mendorong dedieselisasi untuk pulau-pulau terpencil di Indonesia.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi tantangan akses energi di wilayah-wilayah yang terisolasi, mendukung komitmen Indonesia dalam memastikan energi yang berkeadilan dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” ucap Darmawan.
Darmawan menambahkan, pihaknya akan terus mengeksplorasi potensi kolaborasi dengan berbagai pihak, baik nasional hingga global. Kerja sama yang dilakukan kali ini merupakan salah satu langkah proaktif PLN dalam upaya transisi energi yang berkelanjutan.
“Kami tidak bisa melakukannya (transisi energi) sendiri. Kami percaya, dengan bersatu dan berkolaborasi, apapun tantangannya, kami akan terus bergerak maju, bukan hanya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun juga menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan pada saat yang sama, memainkan peran besar dalam komunitas global untuk menyelamatkan bumi,” tutup Darmawan.