Pekanbaru (8/12/23) – Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, hanya satu calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau dan yang menyerahkan berkas lengkap ke panitia Konferensi Luar Biasa (KLB) Konfeprov XVI PWI Riau tahun 2023.
Calon Ketua yang menyerahkan berkas ke panitia tersebut yakni atas nama Raja Isyam Azwar. Selain itu, panitia juga telah menerima berkas lengkap Calon Ketua Dewan Kehormatan PWI Provinsi Riau atas nama Zufra Irwan.
Ketua Panitia Konferensi Luar Biasa (KLB) Konfeprov XVI PWI Riau tahun 2023 Bambang Irawan Syahputra menyampaikan, panitia telah membuka pendaftaran Calon Ketua PWI dan Ketua DKP PWI Riau mulai tanggal 1 hingga 5 Desember 2023 setiap hari kerja.
Namun hingga tanggal 5 Desember 2023 pukul 12.00 WIB siang sesuai batas waktu yang ditetapkan, hanya 1 calon Ketua PWI dan 1 calon Ketua DKP PWI Riau.
“Kita konsisten melaksanakan jadwal yang telah ditetapkan dan yang kita release. Batas waktu pendaftaran selama lima hari, dari 1 Desember hingga 5 Desember 2023 dan ditutup pada pukul 12.00 WIB siang,” tegas Bambang, Selasa (05/12/2023) siang.
Bambang juga memastikan, keputusan menutup pendaftaran sejalan dengan masukkan dari PWI Pusat dan laporan rencana KLB PWI Riau pada 11 Desember 2023. Proses tersebut bertujuan memberikan kesempatan yang cukup kepada para calon serta memastikan kelancaran pelaksanaan pemilihan.
Saat ini, katanya, panitia KLB sedang melanjutkan proses dan akan segera mengirimkan berkas Calon Ketua PWI dan Ketua DKP PWI Riau ke PWI Pusat untuk diverifikasi.
Jakarta – Memasuki periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pastikan kesiapan sarana dan prasarana terminal penumpang dan roro. Sebanyak 63 terminal penumpang dan roro yang dikelola perseroan di seluruh wilayah Indonesia dipastikan siap melayani para penumpang.
“Sejumlah fasilitas yang dipastikan siap di antaranya ruang tunggu penumpang, toilet, ruang laktasi, ruang kesehatan, musala, autogate, information center, counter check-in hingga petugas operasional dilengkapi dengan CCTV dan area dermaga untuk sandar kapal penumpang guna memastikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang,” ujar Group Head Sekretariat Perusahaan, Ardhy Wahyu Basuki.
Pelindo juga bersinergi dengan stakeholder kepelabuhanan dalam hal Posko Angkutan Nataru 2024/2025. Pelindo bersama-sama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) dan Instansi Pemerintahan di sekitar pelabuhan lainnya melakukan pemantauan dan pengendalian arus penumpang, termasuk dalam pemeriksaan persyaratan perjalanan penumpang dan pemberian sarana informasi kepada penumpang.
Selain itu, Pelindo telah melakukan renovasi berat dan ringan pada beberapa terminal penumpang seperti Makassar, Selat Panjang, Gunung Sitoli, Sei Kolak Kijang – Tg Pinang, Biak, Bitung, Bima, Samarinda dan Waingapu sehingga dapat melayani penumpang dengan lebih baik ditunjang dengan fasilitas yang lebih banyak.
General Manager Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin mengatakan sejumlah perbaikan dan penataan fasilitas telah dilakukan di Terminal Penumpang Makassar. Penambahan ruang tunggu 180,71 m2 pada terminal 1 lantai 1, renovasi toilet dan musala serta pembuatan Ruang Tunggu Sementara (RTS) seluas 385 m2 pada terminal 2 lantai 1 untuk penumpang transit yang kapalnya tidak terkoneksi dengan kapal lanjutan.
Menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN dalam menjamin para penumpang tetap nyaman, aman dan lancar selama periode Nataru 2024/2025, Pelindo menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan jika terjadi lonjakan jumlah penumpang seperti tenda dan kursi untuk ruang tunggu tambahan dilengkapi dengan toilet portable, penambahan counter check-in, peningkatan pemeriksaan barang bawaan penumpang hingga penambahan petugas keamanan.
“Sesuai dengan tema angkutan Nataru 2024/2025 Liburan Seru Nataru, Pelindo berkomitmen memberikan layanan terbaiknya selama periode tersebut. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak termasuk para stakeholder kepelabuhanan terus dijalin demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa,” pungkas Ardhy.
Dok. Kemenkes RI / Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono
Membumi.com
Jakarta (18/11/24) – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pneumonia seringkali dicap sebagai pembunuh senyap karena menyerang paru-paru, melelahkan napas, dan bahkan menyebabkan kematian terutama pada anak.
“Pneumonia ini terus menjadi ancaman serius bagi anak-anak di dunia. Kematian akibat pneumonia itu terjadi setiap 43 detik. Ini berarti 700 ribu anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia, sebuah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” ucap Prof. Dante pada Puncak Hari Pneumonia Sedunia di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (18/11).
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala yang paling dominan atau sering muncul adalah batuk, kesulitan bernapas, dan tanda pneumonia berat seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.
Penyebab yang paling berpengaruh lainnya adalah paparan asap rokok. Kepada orang tua yang masih merokok di rumahnya, Prof. Dante mengingatkan, rokoknya tidak hanya berbahaya untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga bisa melemahkan kondisi paru-paru anaknya.
“Data statistik menunjukkan anak-anak yang ada di lingkungan orang tuanya perokok lebih gampang terkena pneumonia dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak merokok,” ungkap Prof. Dante.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada balita di Indonesia.
Data WHO tahun 2021 menunjukkan pneumonia menyebabkan 740.000 kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, atau setara dengan 14% dari total kematian balita di seluruh dunia.
“Ini menunjukkan bahwa pneumonia ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak,” tutur dr. Yudhi.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2023, pneumonia menempati peringkat pertama sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi, yaitu Rp 8,7 triliun, diikuti oleh tuberculosis (TB), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan kanker paru.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung tujuan SDGs, yaitu memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan bagi semua usia. Untuk itu, pemerintah menargetkan penurunan angka kematian balita akibat pneumonia serta pengurangan insiden pneumonia pada balita hingga 70% secara nasional.
Prof. Dante menambahkan, Hari Pneumonia Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 12 November, menjadi momentum penting untuk melindungi anak-anak dari pneumonia dan melawan pneumonia pada anak. Sebagai bagian dari transformasi kesehatan, khususnya pada layanan kesehatan primer, pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya pneumonia pada anak-anak melalui berbagai langkah.
Hal itu dilakukan dengan upaya pencegahan dengan vaksinasi dan menjaga lingkungan tetap sehat.
“Namun imunisasi hanyalah salah satu bagian kecil dari upaya mengatasi pneumonia. Upaya lainnya adalah memenuhi kualitas gizi pada anak-anak supaya kekebalan tubuhnya meningkat, di antaranya dengan memberikan ASI eksklusif serta penyediaan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak-anak,” ujar Prof. Dante.
Dok. Foto Bersama Ketum dan Pengurus DPW Komnas PA Riau
Membumi.com
Pekanbaru (13/11/24) – Bertempat diruang rapat hotel Pangeran Pekanbaru, Dewan Pimpinan Wilayah Komnas Perlindungan Anak Wilayah Riau hari ini menggelar agenda Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Komnas Perlindungan Anak Wilayah Riau.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, pengurus inti Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau Benny F Gunawan selaku Ketua, Wakil Ketua Sardius, SP.d MP.d, Sekretaris Handy Wukuf Hanafi, Bendahara Nova Abdi Negara SH, dan juga 9 delegasi dari kabupaten kota se Riau diantaranya pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, kabupaten Rokan Hilir, kabupaten kepulauan meranti, kabupaten Kampar.
Selain menggelar Rapat Kerja, rangkaian kegiatan DPW Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau juga mengadakan pelantikan pengurus DPD Komnas Perlindungan Anak Kota Pekanbaru. Agenda ini dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komnas Perlindungan Anak Pusat Hery Chariansyah, SH.MH.
Dalam kesempatan itu, Ketum Komnas Perlindungan Anak Pusat Hery Chariansyah, menyampaikan bahwa ada dua agenda kegiatan yang dilaksanakan hari ini, ” Pertama kegiatan pelantikan dan pengukuhan pengurus Komnas Perlindungan Anak Kota Pekanbaru dan siangnya disambung dengan kegiatan rapat kerja DPW Komnas Anak Propinsi Riau”, ujarnya.
” Dalam raker ini, kita membahas tentang evaluasi keorganisasian dan kawan-kawan yang hadir ini sepakat untuk mendorong pengaplikasian kinerja dari Ketua DPW Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau yang saat ini di pegang oleh Saudara Benny Fernando Gunawan,SH dan Sekretaris Handry Wukuf Hanafi, agar melakukan koordinasi keseluruhan Pengurus Komnas Perlindungan Anak yang ada di Propinsi Riau “, sambung Ketum Komnas PA Pusat, Hery Chariansyah, SH.MH.
Lebih lanjut ditanya mengenai adanya kepengurusan Komnas perlindungan anak yang mengaku masih menjabat sebagai Ketua, Hery menegaskan bahwa sekarang ini Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dipimpin oleh Benny F Gunawan sebagai ketua dan Handry Wukuf Hanafi sebagai sekretarisnya. ” Saat ini Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dipegang oleh saudara Benny, saat ini tak ada pengurus lain selain saudara Benny”, tegasnya.
Ketum Hery Chariansyah, berharap Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dapat berjalan dan berperan dimasyarakat sesuai dengan aturan dan ketentuan organisasi ” Semoga kepengurusan Komnas Perlindungan anak dibawah kepemimpinan Saudara Benny dan kawan-kawan dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai AD / ART organisasi, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Propinsi Riau”, sebut Ketum Komnas Perlindungan Anak ini.
Ketua DPW Komnas Anak Riau dalam keterangan persnya menambahkan bahwa Rakerwil Provinsi ini merupakan kegiatan yang wajib minimal setahun sekali sebagaimana tercantum di AD/ART organisasi.
” Ini juga merupakan penguatan organisasi kami di daerah, agar program – program kedepan dapat berjalan dengan baik demi kepentingan Hak Anak yang ada di Provinsi Riau, ” sebut Benny F Gunawan menutup keterangan persnya.