Connect with us

OPINI

Pelajaran bagi Orang – Orang Yang Sombong

Published

on

.

Dari kecik ustadz kita selalu mengisahkan bagaimana Iblis laknatullah dicampakkan dari Surga akibat sombong, merasa lebih hebat dengan alasan diciptakan dari api, begitu juga kisah Fir’aun yang telah berbuat sewenang-wenang dimuka bumi. Begitu juga dengan kisah Qorun, Raja Namrud, mereka semua termasuk kepada orang – orang yang melampaui batas.

Maka, ambilah pelajaran, ambilah hikmah dari berbagai akhir atas kisah – kisah kesombongan itu. Mereka, orang-orang yang binasa itu adalah contoh, maka Presiden Prabowo, para menteri, para elit partai, para wakil rakyat, Gubernur, Bupati dan Walikota yang dititipkan sedikit kekuasaan itu pun perlu diingatkan dan diberi tahu tentang apa yang membuat umat – umat terdahulu itu binasa.

Sebagaimana sudah saye ingatkan diberbagai berita dan tulisan sebelumnya bahwa kode keras api kemarahan rakyat Pati mulai menjalar membakar emosi rakyat diberbagai daerah itu merembet hingga mengepung Istana, maka ” trigger “ adalah kata kunci yang paling ditakuti bagi mereka yang haus akan kekuasaan. Obatnya hanya satu, segera kembalikan Kedaulatan itu kepada rakyat ! 

Presiden Prabowo itu bukan tak paham bahwa ” Kekuasaan yang Absolut itu Cenderung Korup “ Begitu serakahnya berbagai kewenangan dan sumber – sumber ekonomi yang mereka ambil milik daerah itu meluluh lantakkan masa depan anak kemenakan, saudara – saudara kita semua. Sementara gaji dan tunjangan mereka ratusan juta perbulan, garasi mereka penuh berjejer mobil – mobil mewah.

Trus, ape gune studi banding, kalau mereka yang mengatakan kite ini orang yang tolol sedunia itu tak paham penyebab revolusi Perancis. Trus, ape gune studi banding yang menghabiskan duit APBN itu kalau mereka juga tak paham kenapa Uni Sovyet itu bubar. Ape gune studi banding ke luar negeri itu, kalau kepale hotak mereka tak juge paham bagaimana Uni Emirat Arab dan Uni Eropa itu kemudian berubah menjadi negara maju dan makmur. 

Seandainya Bung Hatta, Sutan Syahrir, Tan Malaka, Sultan Hamid II, Cokroaminoto, Sultan Syarif Kasim II masih hidup maka mereka tentu sangat bersedih melihat kondisi bangsa Indonesia yang berselimutkan skandal korupsi yang merajalela. Sistem sentralistik yang dipaksakan itu terbukti hanya mensejahterakan segelintir orang dan telah menemui jalan buntu menuju negara yang adil, makmur dan sejahtera. 

Maka tak ada kata terlambat untuk segera berbenah menegakkan kembali tiang – tiang penopang Negara Republik Indonesia yang keruntuhannya itu dimulai dari Jakarta. Segera kembalikan Kedaulatan kepada rakyat ! Rakyat itu ada didaerah pak Presiden, bukan di Senayan, bukan di elit – elit partai politik, bukan ditangan Oligarki yang merampas hutan tanah yang sudah turun temurun dijaga oleh nenek moyang kita pak. bukan cuma di jakarta ! 

Untuk para sahabat, para Batin, Datuk penghulu, anak kemenakan saudara semua didaerah yang sudah tidak sabar untuk melepaskan diri dari cengkraman ketidakadilan yang dilakukan orang – orang serakah yang sombong dan memaksa itu ketahuilah. Bahwa Iblis itu diusir oleh Penguasa Langit dan Bumi dari Surga disebabkan keangkuhannya dan membangkang. 

Ketika pintu Konsensus untuk merajut kembali puing – puing kepercayaan publik yang telah hangus terbakar oleh keserakahan segelintir orang itu masih terbuka lebar, maka terbanglah merendah keberbagai daerah, manfaatkanlah peluang dan waktu yang berharga itu dengan merangkul kami – kami ini yang InsyaAllah selalu setia menjaga Marwah Negeri.

Penulis : Said Lukman – Tokoh Masyarakat Riau

.

.


.

.

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *