Business

Panas ! Sejumlah Tokoh Masyarakat Siak Meradang Atas Kondisi PT. BSP

” SKK Migas harusnya memecat semua manajemen BSP itu ! periksa mereka itu ! jangan dibiarkan. “

Published

on

Kiri Said Lukman, Kemudian DYM. S. Tengku Nazir (Sultan Siak XIII), Kemudian Ketua Resam Kerajaan Siak Tengku Amar Syahab dan Kanan Fauzi Kadir

Membumi.com

Siak (19/3/24) – Menanggapi persoalan pipa minyak PT. BSP yang pecah atau di sebutkan bocor karena terjadi pembekuan yang diduga mengakibatkan terhentinya produksi dari sejumlah sumur produksi dari area Zamrud dan Pedada. Tengku Nazir yang beberapa tahun lalu dinobatkan sebagai Sultan Siak ke XIII juga angkat bicara.

” Ini merupakan suatu kebodohan atas tidak profesionalnya mereka mengelola minyak. Manajemen PT. BSP merupakan hasil dari nepotisme yang jelas melanggar amanat reformasi ’98, yaitu TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, “ ungkapnya.

Cucu dari Sepupu Sultan Syarif Kasim II ini sangat menyesalkan kondisi dan kebijakan manajemen PT. BSP yang mustinya hadir membantu meningkatkan taraf ekonomi dan pendidikan masyarakat Siak, bukan hanya memperkaya diri dan kelompoknya saja, ” Memang nya Bumi Siak Pusako ini milik datuk nenek moyang mereka ? ” ungkapnya kesal.

Tokoh masyarakat Siak lainnya Said Lukman juga angkat bicara, ” Inilah akibat dari nepotisme, mempekerjakan mereka yang tidak profesional. Padahal anak – anak Riau banyak yang punya kemampuan dan hebat – hebat. Namun akibat tidak ada hubungan kekeluargaan mereka tidak dapat di terima kerja di PT. BSP, “ ungkap Lukman.

Baca : BSP Akui ada Pipa Bocor dan Pembekuan, Riky: Kita Ambil Langkah, Angkut Manual

Said Lukman juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus mengamati perkembangan kinerja dari PT. BSP yang dinilainya sangat buruk ditambah dengan persoalan produksi yang menurut drastis.

” Mempertahankan produksi saja tak mampu, apalagi mau ekspansi, mustahil. Kita masyarakat Riau sangat menyayangi perusahaan minyak sebesar itu hanya jadi madu, untuk dimakan oleh beruang yang lapar, ” sebutnya dalam keterangan pers (18/3/24).

Lebih lanjut Said Lukman juga menyesalkan bahwa Riau tidak akan pernah mendapatkan lagi warisan tambang minyak seperti itu sampai kapanpun jika tidak dikelola secara profesional dan dimanfaatkan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat Riau.

” Perusahaan lain bisa kok tumbuh dan berkembang dengan baik, padahal produksi minyak mentahnya lebih kecil. Bahkan faktanya, untuk membangun gedung kantor saja PT. BSP penuh dengan masalah dan tak jelas entah kapan penyelesaiannya.

Baca : Dinilai Tidak Profesional, PT. BSP Diduga Rugikan Negara Sekitar 10 Milyar / Hari

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Lembaga Kekerabatan Resam Keluarga Kerajaan Siak, ” Maaf, BSP ini sarat dengan kepentingan, yang duduk bekerja di BSP anak dio, keluarga dio. Orang kito Siak sangat tidak diperhatikan ! bahkan yang bukan bidangnya bisa masuk dan bekerja di BSP, makanya hal itu terjadi, susah mau dicakap, ” sebut Tengku Amar Syahab (19/3/24).

” Bukannye dijage dengan baek, mereka hanya memikirkan keuntungan pribadi dan kelompok dio ajo. Banyak Budak tempatan yang punyo potensi tapi tak diperhatikan. Silahkan dicek Dirut PT. BSP itu yang masih ada hubungan saudara dengan siapo, termasuk RH itu anak siapo ” ungkap Ketua Resam tambah kesal.

Fauzi Kadir yang kesal dalam keterangan persnya (19/3/24) mengungkapkan, ” Mereka ini merasa enak dengan pola kroni yang tidak profesional dibidangnya. Mengerjakan sesuatu tapi tak paham, makanya hancur Siak itu ! mereka yang bergelimang ini, berterima kasih pun tak ado ! ” ungkap Tokoh senior Siak ini.

” SKK Migas harusnya memecat semua manajemen BSP itu ! periksa mereka itu ! jangan dibiarkan, itu semua bermula dari kroni Bupati Siak yang pertama, hantu ! otak tak ada ! abis tu ngaku – ngaku Melayu, tapi tidak punya sense of peradaban economi, sosial and industry, asik menikmati aja, rusak ! ” sebut Fauzi mendidih.

Baca : Wow, Ada Signature Bonus CPP Blok Senilai 10 Juta US$

” Tangkapi semua manajemen itu ! kalau SKK migas tidak bertindak, maka kami akan gugat semuanya yang udah menghancurkan kampung nenek moyang kami ! mendiamkan itu adalah sebuah kejahatan ! ” tambahnya meradang.

Diakhir keterangan persnya, Fauzi juga mengungkapkan bahwa mustinya Alfedri selaku Bupati Siak yang diamanahkan memegang saham terbesar tidak boleh membiarkan BSP salah kelola, ” orang bodoh itu ! keluarkan mereka itu, bukan didiamkan, ” sebut Fauzi menutup keterangan persnya.

SKK Migas Sumbagut yang kami datangi ke Gedung Merah Putih Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru pada (18/3/24), secara resmi meminta tanggapan Pimpinan dan Humas terkait persoalan PT. BSP tersebut. Namun hingga berita ini dipublish masih belum memberikan jawaban.

.

.

.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version