Dubai, UEA (12/9/23) – Wego, lokapasar perjalanan daring terbesar di MENA (Middle East and North Afrika, Timur Tengah dan Afrika Utara) mengakuisisi Travelstop, sebuah platform revolusioner yang mempermudah perjalanan bisnis dan manajemen pengeluaran untuk perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
Langkah strategis ini akan memperluas jangkauan Wego ke perjalanan bisnis dan manajemen pengeluaran.
Akuisisi ini juga akan membuat Travelstop mampu memanfaatkan jaringan regional Wego dan pemahaman mendalamnya di industri perjalanan untuk mendorong pertumbuhan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Wego telah lama menjadi pemimpin dalam industri perjalanan, dan dikenal karena berbagai solusi inovatif dan komitmennya untuk memberikan pengalaman perjalanan yang luar biasa dan mulus.
Sejak diluncurkan, Travelstop telah muncul sebagai pengubah keadaan di industri perjalanan bisnis dengan menyediakan platform modern bagi bisnis dengan segala ukuran dalam merampingkan manajemen perjalanan dan mengotomatiskan proses pengeluaran.
Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki, Wego dan Travelstop bermaksud untuk merevolusi cara perusahaan menjelajahi kompleksitas perjalanan korporat serta berkontribusi kepada pertumbuhan dan perkembangan industri perjalanan di kawasan Timur Tengah dan Asia-Pasifik.
” Dengan gabungan Keahlian dan Aset yang kami miliki, kami yakin untuk memberikan pengalaman perjalanan bisnis yang luar biasa kepada pelanggan kami. “
Prashant Kirtane
“Kami sangat senang mengumumkan akuisisi Travelstop,” ujar Ross Veitch, CEO dan salah satu pendiri Wego. “Langkah strategis ini sejalan dengan visi kami untuk menawarkan solusi perjalanan yang komprehensif kepada bisnis di kawasan ini.
Bersama-sama, Travelstop dan Wego akan memberdayakan bisnis untuk menyederhanakan proses manajemen perjalanan dan pengeluaran mereka, sambil memperkenalkan tingkat-tingkat baru dalam kenyamanan dan efisiensi biaya.”
Melalui akuisisi ini, Wego ingin mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh bisnis yang beroperasi di negara-negara berkembang, seperti pilihan perjalanan yang tidak seamless dan pelaporan pengeluaran manual.
Platform gabungan ini akan memberi dunia usaha sebuah solusi terpadu, yang memungkinkan bisnis mengelola kebutuhan perjalanan korporat dengan lancar sambil mendapatkan visibilitas dan kendali lebih besar atas pengeluaran.
“Kami sangat bangga dengan potensi besar yang dibawa oleh kemitraan ini,” kata Prashant Kirtane, CEO & Salah Satu Pendiri Travelstop. “Dengan gabungan keahlian dan aset yang kami miliki, kami yakin untuk memberikan pengalaman perjalanan bisnis yang luar biasa kepada pelanggan kami.
Fokus kami pada inovasi produk dan kepuasan pelanggan akan memungkinkan kami menetapkan standar baru dan merumuskan ulang masa depan perjalanan bisnis.”
Menurut ‘Laporan & Perkiraan Global Tahunan GBTA BTI Outlook’ Agustus 2022, kawasan APAC dan Timur Tengah merupakan pasar perjalanan bisnis paling besar dan paling cepat berkembang.
Di 2023, kawasan APAC dan Timur Tengah akan berkontribusi sebesar 46% dari total pengeluaran perjalanan bisnis global. Sambil menggabungkan kekuatan, Wego dan Travelstop sangat antusias dengan peluang yang dihasilkan oleh akuisisi ini.
Dengan memanfaatkan kekuatan satu sama lain, entitas gabungan akan berposisi tepat untuk merumuskan ulang perjalanan bisnis dan manajemen pengeluaran di pasar negara berkembang dan memberdayakan perusahaan untuk menjelajahi tantangan ekonomi global yang berkembang pesat.
Jakarta (8/9/23) – Para pemimpin dunia, di antaranya Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, berkumpul di Jakarta hari ini untuk menghadiri Indonesia Sustainability Forum (ISF) perdana, bersama pakar-pakar keberlanjutan global, untuk membahas cara-cara mencapai keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan planet.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), menuanrumahi ISF 2023, yang menarik lebih dari 800 peserta, menjadikannya salah satu pertemuan keberlanjutan terkemuka di kawasan wilayah Asia-Pasifik. Kemenko Marves menyelenggarakan Forum ini dengan kemitraan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).
Pimpinan organisasi multilateral seperti Direktur Pengelola Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva turut hadir dalam acara tersebut. Presiden Bank Dunia Ajay Bangsa berpartisipasi dalam bincang-bincang informal dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan selama jamuan makan malam.
Berbicara pada acara itu, Luhut mengatakan bahwa Indonesia siap untuk menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam mendorong agenda keberlanjutan di seluruh kawasan.
“Setiap negara berbeda, dengan titik awal, kapasitas, dan kemampuan yang berbeda dengan keterbatasan untuk melakukan dekarbonisasi. Namun, krisis iklim adalah tantangan kita bersama, sahingga menjadi masalah semua orang. ”
” Kegagalan satu negara adalah kegagalan seluruh dunia. Oleh karena itu, kolaborasi diperlukan agar semua pihak bisa sukses. Dengan semangat kolaborasi global, kami memprakarsai Indonesia Sustainability Forum,” ujar Luhut dalam sambutannya.
” Kegagalan satu Negara adalah kegagalan seluruh Dunia. Oleh karena itu, kolaborasi diperlukan agar semua pihak bisa sukses “
Luhut Binsar panjaitan
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menggemakan pernyataan Luhut dengan mengatakan bahwa partisipasi aktif dan timbal balik oleh semua pemangku kepentingan, yang meliputi sektor swasta global, bisa membawa ke solusi yang saling menguntungkan bagi pertumbuhan dan planet ini.
“Mengatasi masalah keberlanjutan global akan membutuhkan sebuah pendekatan yang komprehensif, kolaboratif, dan inklusif. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain bisnis, masyarakat madani, dan komunitas lokal, kita dapat mewujudkan solusi-solusi yang bermakna, yang tidak hanya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, tetapi juga mengamankan mata pencaharian,” ujar Arsjad.
Lebih dari 100 pembicara dari sektor bisnis, masyarakat madani, dan pemerintah berpartisipasi dalam 10 sesi Pleno dan 14 sesi Tematik. Sesi pleno ini membahas isu-isu yang berkisar dari transisi energi hijau dan teknologi, perlindungan keanekaragaman hayati, sampai hilirisasi industri mineral penting untuk dekarbonisasi. 14 sesi tematik mengangkat isu-isu seperti, antara lain, ekonomi sirkular, kerja sama internasional, dan pembiayaan hijau.
Jakarta (5/9/23) – Perwakilan administrasi pabean dari seluruh negara anggota ASEAN kembali bertemu dalam rangka pertemuan the 13th Technical Sub-Working Group on Classification (TSWGC) yang digelar Indonesia pada tanggal 5-7 September 2023 di Jakarta.
TSWGC merupakan salah satu forum kerja sama kepabeanan di ASEAN yang saat ini dipimpin Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), yang khusus membahas mengenai klasifikasi barang dan ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN) di tingkat regional.
Pembentukan dan penyelenggaraan pertemuan TSWGC sendiri merupakan salah satu wujud komitmen dari administrasi pabean ASEAN dalam memfasilitasi perdagangan dengan mendorong terciptanya keseragaman klasifikasi barang di ASEAN yang disusun berdasarkan standar internasional.
Implementasi klasifikasi barang yang seragam tidak hanya penting untuk mendukung administrasi pabean dalam mengumpulkan pendapatan negara dan mengumpulkan data statistik perdagangan barang secara lebih efektif dan efisien.
Namun juga penting bagi sektor bisnis, khususnya untuk menciptakan transparansi dan kepastian tarif barang, meningkatkan efisiensi logistik dengan menghindari dispute klasifikasi barang yang berpotensi menciptakan hambatan perdagangan yang tidak perlu, serta membantu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil dan kompetitif.
Penting bagi sektor bisnis, khususnya untuk menciptakan transparansi dan kepastian tarif barang, meningkatkan efisiensi logistik dengan menghindari dispute klasifikasi barang
Pertemuan TSWGC kali ini merupakan kick off meeting dalam rangka mempersiapkan review AHTN 2022 dan penyusunan AHTN 2027. Pertemuan membahas beberapa isu penting seperti prosedur dan kriteria teknis review AHTN 2022 dan program kerja review AHTN 2022.
Hasil dari pembahasan di TSWGC berupa AHTN ini akan menjadi Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) yang nantinya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan untuk digunakan sebagai sistem pengelompokkan barang di Indonesia.
Baik untuk keperluan fiskal berupa tarif bea masuk, bea keluar, pajak dalam rangka impor, maupun keperluan non-fiskal seperti pengumpulan data statistik, monitoring barang yang dikenakan ketentuan larangan dan pembatasan serta keperluan lainnya.
Fadjar Donny Tjahjadi, Direktur Teknis Kepabeanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, dalam pembukaan pertemuan the 13th TSWGC menyampaikan,
“Sistem klasifikasi barang bersifat dinamis dan akan selalu berevolusi dari waktu ke waktu menyesuaikan kemajuan teknologi, perubahan pola perdagangan, dan perkembangan situasi global sehingga perlu diperbarui secara berkala, sebagaimana halnya yang juga dilakukan di level global oleh World Customs Organization (WCO).
Hal serupa juga perlu dilakukan di ASEAN dengan melakukan update terhadap AHTN agar selaras dengan Harmonised System (HS) dan perkembangan ekonomi terkini”. Pihaknya juga berharap negara anggota ASEAN dapat memberikan masukan dan berbagi perspektif baru dalam penyusunan AHTN 2027.
Sejak disepakatinya Protocol Governing the Implementation of the AHTN oleh Menteri Keuangan ASEAN yang menandai implementasi AHTN oleh negara-negara ASEAN pada tahun 2003 lalu, ekonomi ASEAN telah berkembang secara signifikan.
Dalam waktu 20 tahun terakhir, ASEAN telah tumbuh menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi yang diperhitungkan dunia. Oleh karenanya, sebagai salah satu upaya administrasi pabean ASEAN untuk terus mendukung kemudahan perdagangan yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam waktu 20 tahun terakhir, ASEAN telah tumbuh menjadi salah satu pusat kekuatan ekonomi yang diperhitungkan Dunia.
ASEAN akan berfokus merumuskan sistem klasifikasi barang yang simpel dan transparan, namun tetap relevan dengan perkembangan jaman dan dapat mengakomodir kebutuhan pengumpulan data statistik untuk penyusunan kebijakan perdagangan yang lebih baik di masa mendatang.
Dalam opening remarks-nya Taufik Ismail, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Selatan yang bertindak sebagai Chairman of TSWGC menyampaikan,
“Saat ini adalah momen yang tepat untuk melakukan strategic review atas kriteria dan ketentuan review AHTN agar AHTN lebih merefleksikan kondisi perdagangan internasional terkini, sekaligus menyusun rencana kerja yang tepat dalam rangka menyelesaikan pembahasan AHTN 2027”.
.
Source : Deni Surjantoro Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan
Pekanbaru – Bertempat di RT V RW V Kelurahan Wonorejo Kecamatan Marpoyan Damai, hari ini (8/9/23) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru akhirnya meninjau lokasi perumahan warga yang terdampak banjir beberapa hari yang lalu
Dari pantauan kami, pemukiman warga RW V Wonorejo ini memang berada di dataran rendah dan memang terletak bersebelahan dengan aliran anak sungai kecil yang melintasi pemukiman warga.
Berdasarkan pengakuan Royani dan Yeni selaku warga yang ikut mendampingi tim BPBD mengatakan, ” mau bagaimana lagi, kami tidak sanggup untuk pindah pak, sementara pendapatan suami kami cuma sekitar tiga juta sebulan. ” ungkapnya sambil ngomel – ngomel karena pak RW yang tak bisa berbuat apa apa.
” Mau bagaimana lagi, kami tidak sanggup untuk pindah pak, sementara pendapatan suami kami cuma sekitar tiga juta sebulan. “
Warga RW V
.
.
Warga juga mengungkapkan, jika banjir datang ada ular besar yang selalu melintas di pemukiman, ” sebesar paha pak, setiap banjir ular itu keluar melintas, kami takut, sepertinya ular itu penunggu sungai ini, ” ungkap warga dengan raut wajah yang suram.
Ada ular besar yang selalu melintas di pemukiman, ” Sebesar paha pak, setiap banjir ular itu keluar melintas, kami takut, sepertinya ular itu penunggu sungai ini, ”
Warga RW V
Bahkan ketika kami terus masuk kedalam pemukiman RW V Wonorejo tersebut terlihat berdiri sekolah dasar (SD) dengan cukup banyak ruang kelas beserta rumah penunggu yang masih terlihat jelas sisa – sisa air banjir yang berwarna keruh.
Saat ditanya soal ketinggian air ketika banjir datang, ibu penunggu SD menunjuk hampir setinggi dada orang dewasa, ” kadang ketika banjir datang tengah malam, kami tidak tidur pak, ” ungkapnya. Salah seorang warga yang ikut mendampingi juga mengungkapkan, ” anak – anak pada berenang semua disini, ” sebutnya sambil menghisap sisa rokok.
Komitmen Pemko Pekanbaru
Dalam keterangan persnya Kepala BPBD didampingi utusan Dinas PUPR Kota Pekanbaru mengatakan, ” kami berharap agar warga dapat melakukan kewaspadaan dini, sebagaimana situasi yang kita lihat melintas sebuah sungai, yang berpotensi genangan air ataupun banjir, ” ungkap Zarman Candra.
” Kedepan kita bersama PUPR akan memikirkan bagaimana melakukan mitigasi bencana disini, melakukan pengerukan parit besar atau disungai ini, ” ungkap Zarman Candra yang juga merupakan Alumni Smansa angkatan 96 ini.
” Kedepan kita bersama PUPR akan memikirkan bagaimana melakukan mitigasi bencana disini, melakukan pengerukan parit besar atau disungai ini. “
Zarman Candra
Selain itu Zarman juga menyampaikan, bahwa beberapa waktu yang lalu Pj. Walikota Muflihun sudah melihat lokasi tersebut, dan bagi warga yang membutuhkan pertolongan bisa menghubungi Call Centre BPBD Kota Pekanbaru di nomor 0811.7651.464.
Kunjungan tim BPBD Kota Pekanbaru di RW V Kelurahan Wonorejo Marpoyan Damai diakhiri dengan mengedukasi warga tentang apa yang musti dilakukan jika banjir kembali datang, dan berjanji akan kembali lagi pada senin (11/9/23).
Hal itu disampaikan dihadapan puluhan warga dan anak – anak RW V Wonorejo Marpoyan Damai yang sangat berharap akan keseriusan Pemerintah setelah 20 tahun langganan banjir. Nah.
Jakarta (6/9/23) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada akhir bulan Juli 2023 lalu kembali mengingatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak kebakaran hutan dan lahan serta gagal panen akibat musim kering.
Data BMKG akhir bulan lalu menunjukkan, ada 206 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh Indonesia, dengan Provinsi Aceh sebagai penyumbang karhutla terbanyak (53 kejadian), disusul Provinsi Kalimantan Tengah (35 kejadian). Sedangkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga awal Juli 2023, total luasan lahan yang terbakar mencapai 28 ribu hektar.
Data ini sesuai dengan prediksi BMKG yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada bulan Juli-September 2023 yang ditandai dengan kondisi cuaca buruk, dan adanya fenomena El Niño yang diperkirakan akan terjadi pada Bulan Oktober dan November.
Sejalan dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri yang menekankan peran aktif pemerintah untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan, upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla sudah diimplementasikan oleh pemerintah daerah dan dinas-dinas terkait di wilayah rawan kebakaran, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan perkebunan swasta yang berada di wilayah tersebut, diantaranya Musim Mas, dan tentunya masyarakat setempat.
Data BMKG akhir bulan lalu menunjukkan, ada 206 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh Indonesia
BMKG
Sannusi, SP., M.Si, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau mengatakan, “Dampak karhutla ini sangat luas, mulai dari ekonomi, sosial, hingga politik. Karena itu, idealnya pengelolaan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga melibatkan perusahaan, TNI, Polri, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya”
Sebagai salah satu perusahaan minyak sawit terintegrasi terbesar di dunia, Musim Mas sangat menekankan untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi risiko kebakaran hutan dan lahan dalam wilayah operasionalnya, serta seluruh rantai pasokannya.
Memahami pentingnya mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah, maka Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Musim Mas yang terintegrasi, tidak saja disosialisasikan dan diimplementasikan bagi karyawan dan pekerja yang terlibat dalam operasional perusahaan, namun juga diperluas bagi para pemasok, masyarakat sekitar, hingga petani swadaya.
“Industri kelapa sawit, termasuk Musim Mas, mengambil pelajaran dari insiden kebakaran dan kabut asap besar beberapa tahun kemarin. Kejadian tersebut memotivasi kami untuk mengambil tindakan, dan meningkatkan kontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan melalui berbagai program dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan,” jelas Teuku Kanna Rhamdan, General Manager Corporate Affairs – Musim Mas Group.
Untuk mengantisipasi karhutla, mulai bulan Juni 2023 lalu, Musim Mas kembali melakukan pelatihan dan simulasi rutin yang diikuti oleh regu Pemadam Kebakaran Musim Mas, serta tim Masyarakat Bebas Api (MBA) terkait pencegahan dan penanggulangan karhutla. Pelatihan ini melibatkan Manggala Agni, TNI, POLRI, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perkebunan.
Tim pemadam kebakaran Musim Mas yang disiapkan dan dilatih ini tidak hanya menanggulangi kebakaran di dalam konsesi, namun juga lokasi di luar konsesi dalam radius 3 (tiga) Km.
Untuk Mengantisipasi, mulai Juni 2023 Musim Mas kembali melakukan Pelatihan dan Simulasi Rutin yang diikuti oleh regu Pemadam Kebakaran Musim Mas, serta tim Masyarakat Bebas Api (MBA)
Bagi masyarakat di sekitar area perkebunan milik perusahaan, Musim Mas telah menerapkan Program Masyarakat Bebas Api (MBA) yang telah merangkul 75 desa dengan cakupan luas lahan lebih dari 450 ribu hektar.
Program ini bermula dari kesadaran akan pentingnya mengubah perilaku masyarakat, atau mencari alternatif perilaku masyarakat untuk mengurangi ketergantungan penggunaan api dan turut melibatkan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Dalam program ini, setiap desa peserta yang berhasil menjaga lingkungan mereka bebas dari api selama 1 (satu) tahun, berhak mendapatkan insentif keuangan sebesar Rp 25 juta per desa.
Dana ini dapat digunakan untuk pengadaan peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran di wilayah desa, atau untuk mendukung berbagai proyek masyarakat desa sekitar perusahaan.
“Kami menyadari bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dan sangat dibutuhkan. Itu sebabnya kami, bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, menyelenggarakan program yang melibatkan masyarakat, dengan harapan mereka dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla,” tambah Kanna.
” Kami menyadari bahwa peran aktif masyarakat sangat penting dan sangat dibutuhkan. Itu sebabnya kami, bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya “
Teuku Kanna Rhamdan.
Syahril, Kepala Desa Talau, Riau mengungkapkan, “Dengan adanya imbauan dari pemerintah, ditambah juga apresiasi dan dukungan dari Musim Mas, kami jadi semangat untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan”.
Selain masyarakat, Petani Swadaya kelapa sawit juga menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan karhutla, karena mereka mengelola lebih dari 40% lahan perkebunan sawit di Indonesia. Sejak tahun 2015, Musim Mas telah menyelenggarakan program pelatihan untuk Petani Swadaya terkait praktik pertanian yang baik, salah satunya menerapkan praktik tanpa bakar.
Hingga saat ini, lebih dari 41.000 petani telah terlibat dalam program pelatihan ini. Musim Mas juga mendampingi petani untuk bisa mengakses pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), agar mereka dapat menerapkan program peremajaan sawit tanpa praktik pembakaran lahan.
Di samping itu, Musim Mas juga menjadi anggota aktif dari Aliansi Bebas Kebakaran (FFA/Fire-Free Alliance), yaitu sebuah kelompok multi-stakeholder yang terdiri dari perusahaan perkebunan dan kehutanan, termasuk industri kelapa sawit yang peduli dan berkomitmen menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan kabut asap di Indonesia.
Di dalam operasionalnya, Musim Mas menerapkan program pencegahan dan penanggulangan kebakaran terintegrasi, meliputi analisa dan pengelolaan risiko kebakaran, melakukan pemantauan atas titik-titik panas, dan melakukan penilaian terhadap rantai operasional.
Perusahaan ini mematuhi kebijakan zero-burning yang ketat, disertai dengan kebijakan yang mengurangi risiko kebakaran, seperti kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation).
Untuk deteksi dini serta respons cepat terhadap potensi karhutla, tim Geographic Information System (GIS) internal Musim Mas memanfaatkan teknologi untuk melakukan pemantauan menggunakan data anomali suhu atau titik panas/api aktif dari satelit yang bersinergi dengan seluruh rantai pasok, serta drone dan CCTV.
Ditambah infrastruktur pemadam kebakaran, termasuk sekat bakar dan penampungan air didirikan di dalam perkebunan untuk mencegah penyebaran api dan meminimalkan dampaknya.
Tentang Musim Mas
Musim Mas adalah salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia yang beroperasi di 13 negara di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika. Kegiatan operasional utamanya berada di Indonesia, yang mencakup budidaya hingga penyulingan dan manufaktur.
Melalui tenaga kerja global, Musim Mas terus melakukan pengembangan yang inovatif dan berkelanjutan, memastikan kualitas produk, keamanan, dan efisiensi berjalan seiring dengan perkembangan industri.
Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, Musim Mas beraspirasi untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, mendorong era baru yang berkelanjutan di industri ini dengan inovasi.
Untuk itu, Musim Mas mengambil langkah aktif untuk melampaui standar keberlanjutan yang diakui industri dan akan terus melangkah dalam menanggapi masalah industri kritis dalam upaya untuk berkontribusi pada industri dan dunia yang lebih berkelanjutan.
Pekanbaru – Memasuki musim penghujan, hari ini (6/9/23) Kota Pekanbaru kembali digenangi derasnya intensitas hujan, bahkan disejumlah titik tinggi debit air sudah lebih 1 meter. Dari pantauan awak media, mulai dari pagi hari intensitas hujan sedang semakin lebat hingga siang hari.
Daerah Pemukiman padat penduduk sekitar jalan Riau, Simpang Tiga, Kaharudin Nasution mulai meluap hingga mencapai 1 meter. Dari pantauan grup WhatsApp Forum Pekanbaru Bicara juga terlihat sejumlah postingan video warga yang memperlihatkan deras dan tingginya debit air hingga lebih 1 meter ( setinggi dada orang dewasa ).
Dalam konfirmasinya setelah melihat video warga yang berteriak histeris meminta tolong kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, Pj. Walikota Muflihun mengatakan, ” sungai – sungai sudah meluap. Segera turun bersama OPD terkait untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir, ” ungkapnya singkat ba’da zuhur.
” Sungai – sungai sudah meluap. Segera turun bersama OPD terkait untuk mengevakuasi Warga yang terdampak banjir. “
Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun
Zarman Candra yang juga kami konfirmasi berharap agar intensitas hujan segera reda, ” kita do’akan semoga kondisi segera normal sehingga aktifitas masyarakat kembali seperti sedia kala. ” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru sore ba’da ashar.
Ditanya soal ungkapan miring sejumlah warga dibeberapa media sosial, Zarman Chanda mengatakan bahwa saat ini BPBD Pekanbaru bersama Pj. Walikota Pekanbaru Muflihun dan Forkopimda (TNI POLRI) masih siaga dilapangan, membantu warga, serta mengawasi dan meninjau dilapangan.
Biaya Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru
Sebagaimana data sudah diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution kepada kami pada tahun 2022 yang lalu, yaitu mengenai hasil kajian Masterplan Pengendalian Banjir Kota Pekanbaru ditahun 2020 per kecamatan, terungkap Kota Pekanbaru membutuhkan biaya Ratusan Milyar agar persoalan banjir dapat teratasi.
Berikut biaya per Kecamatan yang berhasil kami rangkum :
Bina Widya Rp. 43.821.631.166,67, Kecamatan Bukit Raya Rp. 12.692.368.916,67 – Kecamatan Kulim Rp. 7 .284.799.000,00 – Kecamatan Lima Puluh Rp. 9 .568.386.000,00 – Kecamatan Marpoyan Damai Rp. 21.846.573.733,33 – Kecamatan Payung Sekaki Rp. 53.164.977.750,00 – Kecamatan Pekanbaru Kota Rp. 5 .254.488.000,00 – Kecamatan Rumbai Rp. 163.288.622.083,33 – Kecamatan Rumbai Timur Rp. 94.627.543.500,00 – Kecamatan Sail Rp. 7.577.500.000,00 – Kecamatan Senapelan Rp. 651.202.500,00 – Kecamatan Sukajadi Rp. 697.074.000,00 – Kecamatan Tenayan Raya Rp. 12.566.188.333,33 dan Kecamatan Tuah Madani Rp. 19.066.495.416,67.
Dari pantauan awak media, besarnya biaya penanggulangan banjir tersebut sudah diangsur oleh Pemerintah Kota Pekanbaru ditengah keterbatasan kondisi keuangan pasca berakhirnya kepemimpinan Walikota Pekanbaru sebelumnya Firdaus ST MT yang menyisakan sejumlah pekerjaan rumah (PR) dan tunda bayar.
” Kami berharap agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau perduli dengan kondisi yang sulit ini, persoalan ini menyangkut hajat hidup orang banyak ! “
Warga pekanbaru
” Kami berharap agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Riau perduli kondisi yang sulit ini, sebab persoalan ini menyangkut hajat hidup orang banyak !, ” ungkap salah seorang warga Kota Pekanbaru yang tidak ingin namanya disebut.
Warga tersebut juga meminta agar Pemerintah Kota Pekanbaru beserta jajaran agar mampu melobby Pemerintah pusat untuk membantu persoalan biaya pengendalian banjir Kota Pekanbaru yang sangat besar tersebut, sambil mengungkapkan berita yang dipublish oleh CNBC Indonesia pada (3/8/23) mengenai statement Menteri Keuangan Sri Mulyani soal ” Sisa Belanja APBN 2023 Rp1.836 T, Buat Apa Nih? “
Fitra Riau menilai, situasi ini menunjukkan pula DPRD Riau tidak bekerja dengan baik dalam menjalankan fungsinya (Budgeting). Seharusnya anggaran-anggaran seperti ini harus di tolak jangan sampai lolos dalam APBD 2022. “Kami sangat mendukung jika DPRD bersama Gubernur mengevaluasi membatalkan anggaran tersebut pada momentum perubahan APBD,” Saran Manager Advokasi dan Jaringan FITRA Riau
Dalam rilis tersebut juga disebutkan bahwa FITRA Riau berharap agar Lembaga Vertikal Penerima Hibah tidak lagi membebankan anggaran APBD Riau untuk kegiatan – kegiatan infrastruktur yang bukan prioritas. Mari kita kembalikan anggaran daerah untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. Nah
TOKYO – Casio Computer Co., Ltd. hari ini (5/9/23) meresmikan sebuah komunitas pengguna interaktif lewat peluncuran proyek VIRTUAL G-SHOCK. Komunitas ini didesain agar berfungsi sebagai platform interaksi antara jam tangan tahan benturan G-SHOCK dan pengguna.
G-SHOCK CREATOR PASS NFTs (non-fungible tokens) telah diterbitkan pada tahap awal agar pemilik NFT ini dapat mengikuti sejumlah kegiatan yang digelar komunitas VIRTUAL G-SHOCK. G-SHOCK CREATOR PASS NFTs akan didistribusikan secara gratis lewat blockchain Polygon*1 mulai 23 September 2023.
1. Sebuah blockchain yang mendistribusikan NFTs
G-SHOCK pertama kali meluncur pada 1983 dengan struktur tahan benturan. Sejak itu, Casio mengembangkan G-SHOCK sebagai merek yang digemari di seluruh dunia, serta memperluas basis pengguna jam tangan ini bersama sejumlah sosok di dunia mode, olahraga, seni, musik, dan sektor budaya lain.
Agar basis pengguna semakin luas, Casio memanfaatkan teknologi digital yang berkembang pesat seperti NFT dan metaverse pada komunitas virtual, serta membuka peluang proyek kolaborasi kreatif, dan pengalaman baru lain.
Sebagai langkah awal, komunitas VIRTUAL G-SHOCK dilansir pada Discord,*2 disusul distribusi gratis 15.000 G-SHOCK CREATOR PASS NFTs dalam edisi terbatas mulai 23 September mendatang. Pemegang NFT ini dapat berpartisipasi dalam proyek kolaborasi kreatif dan kegiatan lain yang digelar oleh komunitas.
Manfaatkan teknologi digital yang berkembang pesat seperti NFT dan metaverse pada komunitas virtual..
Casio juga membuka peluang proyek kolaborasi kreatif dan pengalaman baru lainnya.
2. Perusahaan asal Amerika Serikat yang menyediakan layanan komunikasi berbasiskan panggilan suara, video, dan teks
Salah satu proyek kolaborasi kreatif ini adalah “G-SHOCK CREATOR PASS Color Design Contest”. Kompetisi ini akan membuat desain NFT (warna, material, dan pola). Karya desain yang diajukan akan dipilih oleh anggota komunitas, dan karya pemenang akan menjadi desain dari NFT resmi. Berbagai proyek lain tengah direncanakan.
Proyek ini menjadi awal dari pengalaman virtual baru yang segera dihadirkan Casio bagi pengguna G-SHOCK.
California – (29/08/23) FOX Sports hari ini mengumumkan perluasan kolaborasi dengan Google Cloud untuk memaksimalkan potensi arsip konten olahraganya yang luas menggunakan teknologi AI generatif (gen AI) Google Cloud.
Berdasarkan inovasi selama tiga tahun di seluruh siaran terbaik, kemitraan ini memungkinkan FOX Sports untuk menskalakan, menyederhanakan, dan memahami datanya dengan cara yang mudah digunakan.
Memanfaatkan teknologi gen AI Google Cloud melalui Vertex AI Vision, FOX Sports dapat dengan cepat menelusuri cuplikan dari lebih dari 1,9 juta video dan menghasilkan konten baru hampir secara real-time untuk menyenangkan dan melibatkan pemirsa globalnya.
Meningkatkan aspek penting dari siaran langsung, Vertex AI Vision akan memungkinkan FOX Sports untuk lebih cepat menyerap video dan gambar langsung, menganalisis jutaan jam rekaman dan komentar pertandingan, sekaligus membantu karyawan FOX membuat konten televisi baru, kliping media sosial, aset pemasaran, dan banyak lagi kemudahan.
” Vertex AI Vision akan memungkinkan FOX Sports untuk lebih cepat menyerap video dan gambar langsung, menganalisis jutaan jam rekaman dan komentar pertandingan..
Sekaligus membantu karyawan FOX membuat konten televisi baru, kliping media sosial, aset pemasaran, dan banyak lagi kemudahan.”
“Dengan Google Cloud, kami dapat memanfaatkan penelusuran video, pembelajaran mesin tingkat lanjut, dan kecerdasan buatan untuk mengotomatiskan salah satu proses paling manual di media olahraga, yaitu memberi tag dan menelusuri konten video,” kata Brad Zager, Presiden Produksi/Operasi & Produser Eksekutif, FOX Sports.
“Dibandingkan dengan alur kerja manajemen media sebelumnya, tim kami dapat dengan cepat menemukan konten relevan, yang sangat penting dalam bisnis siaran langsung olahraga.”
Pengumuman hari ini merupakan perluasan dari upaya FOX Sports dan Google Cloud dalam membangun Intelligent Asset Service (IAS) FOX Sports yang pertama kali diumumkan pada tahun 2020. IAS memanfaatkan penelusuran video Google Cloud dan kemampuan pembelajaran mesin tingkat lanjut untuk membantu jaringan olahraga mengotomatiskan pengelolaan aset media.
IAS memungkinkan FOX Sports mendapatkan nilai lebih dari pustaka kontennya dengan mengurangi ketergantungannya pada catatan kertas, sistem yang saling bertentangan, dan produsen yang memilah-milah kaset secara manual. Pada tahun 2022, IAS telah diterapkan di semua siaran utama FOX Sports.
” Intelligent Asset Service (IAS) memungkinkan FOX Sports mendapatkan nilai lebih dari pustaka kontennya..
Yaitu dengan mengurangi ketergantungannya pada catatan kertas, sistem yang saling bertentangan, dan produsen yang memilah-milah kaset secara manual. ”
Sebagai pengguna awal Google Workspace, FOX Sports dapat terhubung dan berkolaborasi dengan lebih baik dengan rekan satu tim di Dokumen, Spreadsheet, Slide, Drive, dan lainnya apa pun perangkatnya.
Dan dengan Duet AI di Google Workspace, perusahaan dapat membuat jadwal produksi untuk musim olahraga dalam hitungan menit dibandingkan dengan jam yang diperlukan untuk melakukannya secara manual.
“FOX Sports berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pemirsanya di seluruh platform, dan hal itu dimulai dengan teknologi yang mendukung mereka,” kata Thomas Kurian, CEO, Google Cloud.
“Dengan memilih teknologi AI Google Cloud, FOX Sports tidak hanya memaksimalkan kemampuan produksi kontennya, namun juga menghadirkan pengalaman menonton transformatif yang membuat pemirsa tetap terlibat dan terhibur.”
.
Tentang Google Cloud
Google Cloud mempercepat kemampuan setiap organisasi untuk mentransformasikan bisnis dan industrinya secara digital. Kami memberikan solusi tingkat perusahaan yang memanfaatkan teknologi mutakhir Google, dan alat yang membantu pengembang membangun dengan lebih berkelanjutan.
Pelanggan di lebih dari 200 negara dan wilayah beralih ke Google Cloud sebagai mitra tepercaya mereka untuk memungkinkan pertumbuhan dan memecahkan masalah bisnis paling kritis mereka.
JAKARTA – (1/09/23) Sebagai perusahaan terkemuka serta pengembang dan pengelola pusat data berkinerja tinggi di Asia, GDS yang memiliki beragam basis investor internasional dan Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund Indonesia, bekerja sama untuk mengembangkan dan memperluas industri pusat data di Indonesia.
Kedua belah pihak menyadari potensi Indonesia sebagai pasar pusat data baru, yang memiliki visi bersama tentang peran penting pusat data sebagai tulang punggung transformasi digital Indonesia.
Kedua mitra ini akan mendirikan usaha patungan dengan kepemilikan saham sebagai entitas yang mengembangkan platform pusat data di Indonesia. Proyek pertama yang segera rampung adalah kompleks pusat data hyperscale di Nongsa Digital Park (NDP) Batam, yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).
Dengan menggunakan solusi Smart DC (Data Center) mutakhir GDS, serta mengutamakan pemanfaatan sumber energi terbarukan di wilayah lokal, kompleks pusat data di Batam tersebut berpotensi menjadi tolok ukur industri di Indonesia.
Solusi Smart DC (Data Center) mutakhir GDS akan membuat kompleks pusat data di Batam berpotensi menjadi tolok ukur Industri di Indonesia.
Momen penting Kemitraan GDS-INA terjalin ketika industri pusat data tengah berkembang pesat, yang didukung transformasi ekonomi digital Indonesia, teknologi IoT, transisi masif menuju komputasi awan (cloud computing), serta maraknya tingkat penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Menurut riset pasar, kapasitas pasar pusat data di Indonesia akan meningkat dari 514 MW pada 2023 menjadi 1,41GW pada 2029. Maka Indonesia ingin menangkap peluang dari pesatnya permintaan atas layanan pusat data. Langkah ini bertujuan untuk menarik arus investasi dalam dan luar negeri yang mendukung ekonomi digital Indonesia.
William Huang, Chairman & CEO, GDS, berkata, “Indonesia cepat berkembang sebagai lokasi strategis yang memenuhi pesatnya kebutuhan klien atas layanan pusat data premium. Kami mendapat kehormatan untuk menjadi pengembang dan pengelola pusat data pertama yang berkolaborasi dengan INA. ” sebut Huang.
Lebih lanjut Huang mengatakan bahwa Kolaborasi tersebut merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap visi internasional, keahlian GDS sebagai pemimpin pasar, serta pertumbuhan regionalnya yang eksplosif. GFS berkomitmen menciptakan ekosistem yang bernilai tambah dan menggerakkan perkembangan infrastruktur digital di Indonesia.
” Integrasi proyek pertama kami di Batam dengan proyek-proyek sinergis di Singapura dan Johor, kami ciptakan platform unik yang dirancang secara khusus untuk melayani ekonomi digital di Indonesia dan Asia Tenggara. Kami ingin memperluas platform ini di Indonesia lewat kemitraan yang terjalin dengan INA.” sebut Chairman sekaligus CEO GDS tersebut.
Ridha Wirakusumah juga menambahkan bahwa Kemitraan yang terjalin dengan GDS lebih dari sekadar aliansi strategis kemitraan yang mencerminkan potensi digital Indonesia yang dinamis. ” Kami mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan mengambil langkah penting untuk mengembangkan infrastruktur digital, ” sebut CEO INA ini.
” Penduduk Indonesia yang berusia muda dan melek internet turut membuktikan kesiapan dan potensi digital Indonesia. Dengan laju penetrasi internet yang signifikan serta didukung berbagai jenis platform digital, akan menghadirkan peluang yang masif bagi kita. ” sebut Ridha.
Ia juga menyadari pentingnya pembangunan pusat data lokal, kolaborasi dengan GDS tidak hanya memperluas skala infrastruktur digital, namun juga mendukung data onshoring dan meningkatkan konektivitas data.
Kesenjangan pesatnya tingkat permintaan digital, tercermin dari kenaikan arus data seluler tahunan sebesar 40-50%, serta infrastruktur data yang kurang memadai.
Kiprah Indonesia menuju masa depan digital diliputi dengan kesenjangan antara pesatnya tingkat permintaan digital, tecermin dari kenaikan arus data seluler tahunan sebesar 40-50%, serta infrastruktur data yang kurang memadai. Penyedia layanan pusat data terkemuka, seperti GDS, memahami potensi pasar Indonesia.
Apalagi, pertumbuhan pusat data di Indonesia memiliki sentimen positif, didukung tingkat kebutuhan atas arus data yang lebih baik dan cepat. Hal ini terlihat jelas dari kalangan perusahaan yang beralih menggunakan penyedia pihak ketiga, serta pesatnya kebutuhan infrastruktur.
Menyadari kesenjangan yang terjadi di sektor digital, INA aktif mempermudah pergerakan arus investasi asing di seluruh Indonesia. INA juga mengambil pendekatan terarah untuk memperkuat daya saing Batam yang berpotensi menangkap tingkat permintaan yang berlebih dari Singapura.
Strategi Singapura-Johor-Batam GDS sangat sesuai dengan pendekatan INA. Lewat strategi ini, GDS akan mewujudkan konektivitas berlatensi rendah pada pusat data yang saling terkoneksi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Maka, hal tersebut akan menciptakan solusi layanan pusat data holistis yang melayani portofolio klien GDS, baik klien lokal dan internasional. GDS pun siap mengandalkan keahlian teknis yang luar biasa, serta membangun rekam jejak layanan demi memperkuat daya saing Batam sebagai sentra pusat data di Indonesia.
Kemitraan ini merupakan investasi signifikan ketiga INA di sektor digital, salah satu dari empat sektor prioritasnya. INA, satu-satunya sovereign fund Indonesia, dilansir pada 2020 dengan dana $5 miliar dari pemerintah. Sebelumnya, INA berpartisipasi dalam pencatatan saham perdana (IPO) Mitratel, serta pemegang saham signifikan pada perusahaan pengelola menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
Lebih lagi, berkolaborasi dengan mitra-mitranya seperti BlackRock, Allianz Global Investors, dan Orion Capital Asia, INA menyalurkan pendanaan bagi Traveloka, platform pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Langkah strategis ini mencerminkan komitmen besar INA untuk menggerakkan transformasi digital Indonesia.
GDS dan INA akan bekerja sama mengembangkan fasilitas pusat data terbaik di seluruh Indonesia, mengatasi kebutuhan konsumsi digital yang terus berkembang, serta meningkatkan sektor infrastruktur digital di Indonesia dan wilayah lain.
Tentang GDS
GDS (NASDAQ: GDS; HKEX: 9698) GDS Holdings Limited (NASDAQ: GDS; HKEX: 9698) adalah perusahaan terkemuka yang mengembangkan dan mengelola pusat data berkinerja tinggi di Tiongkok dan Asia Tenggara. Fasilitas pusat data GDS memiliki lokasi strategis di pusat ekonomi utama.
Di lokasi-lokasi ini, layanan pusat data berkinerja tinggi sangat dibutuhkan. GDS berpengalaman selama 22 tahun dalam menyediakan layanan, serta sukses memenuhi kebutuhan beberapa klien dengan kebutuhan terbesar dan terkompleks untuk layanan pusat data alih daya (outsourced data center) di Tiongkok.
GDS melayani lebih dari 840 klien sebagai penyedia layanan pusat data carrier-neutral yang terbesar. Memiliki lebih dari 100 pusat data, GDS menawarkan layanan pusat data bagi penyedia layanan komputasi awan (cloud) hyperscale, perusahaan internet berskala besar, lembaga keuangan, operator telekomunikasi, penyedia layanan TI, serta pelaku sektor swasta berskala besar, dan perusahaan multinasional.
Menyadari potensi pertumbuhan Asia, GDS mendirikan kantor pusat internasional di Singapura pada 2021. Lewat langkah ini, GDS mengembangkan strategi di Asia Tenggara untuk melayani klien dan berkontribusi terhadap ekosistem ekonomi digital di wilayah tersebut.
Tentang Indonesia Investment Authority (INA)
Indonesia Investment Authority adalah sovereign wealth fund Indonesia yang bertujuan meningkatkan investasi demi mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia. Di sisi lain, INA juga membangun kesejahteraan bagi generasi masa depan Indonesia. INA menjalankan aktivitas investasi dan berkolaborasi dengan lembaga investasi terkemuka di dalam dan luar negeri, terutama di sektor-sektor yang memperkuat daya saing Indonesia, serta menghasilkan imbal hasil optimal yang disesuaikan dengan tingkat risiko.
Info lebih lebih lanjut di www.ina.go.id dan http://www.gds-services.com.
Jakarta, (29/08/23) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menggelar Konferensi Internasional Keuangan Islam Tahunan Ke-7 (7th Annual Islamic Finance Conference/AIFC) secara daring pada 29 dan 30 Agustus 2023 yang membahas tema “Peran Keuangan Islam untuk Mengatasi Ketidakpastian Global Melalui Ekonomi Halal yang Berkelanjutan dan Inklusif”. AIFC yang telah diselenggarakan secara kontinu selama 7 tahun terakhir menunjukkan komitmen Pemerintah yang besar untuk merealisasikan potensi keuangan Islam Indonesia.
Dalam pidato kunci, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Industri halal tumbuh positif di tengah berbagai tantangan global. Di tahun 2021, terdapat 1,9 miliar penduduk Muslim di seluruh dunia dengan belanja sebesar USD2 triliun untuk produk halal. Belanja ini tumbuh tinggi, hampir 9 persen (yoy) dan diperkirakan meningkat hingga mencapai USD4,96 triliun pada tahun 2030. “Pengembangan ekonomi halal penting mengingat besarnya populasi muslim Indonesia sebagai pasar produk dan layanan halal”, kata Menkeu.
Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia atau lebih dari 230 juta jiwa (sekitar 87 persen dari total populasi), Indonesia merupakan pasar produk halal yang besar. Hal ini juga berarti Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui perkembangan dan pertumbuhan ekonomi halal.
Berdasarkan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, ekonomi halal dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar USD5,1 miliar (atau sekitar Rp72,9 triliun) per tahun melalui peluang ekspor dan investasi. Potensi produk halal juga datang dari nilai-nilai produk halal (aman, sehat, bersih, ramah lingkungan dan berkualitas) dikarenakan semakin banyak konsumen yang mencari produk yang sesuai dengan gaya hidup halal.
” Di tahun 2021, terdapat 1,9 miliar penduduk Muslim di seluruh dunia dengan belanja sebesar USD2 triliun untuk produk halal. Belanja ini tumbuh tinggi, hampir 9 persen “
Sri Mulyani Indrawati
Pada kesempatan tersebut Menkeu juga menyampaikan potensi daya saing Indonesia dalam pasar halal global yang cukup tinggi. Misal, dalam hal sektor makanan dan minuman halal, Indonesia menduduki peringkat ke-2 secara global. Namun demikian, Indonesia masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang di sektor halal lainnya seperti sektor pariwisata halal, farmasi, dan kosmetik halal.
Selain potensi, industri halal juga menghadapi tantangan yang di antaranya mencakup masih terfragmentasinya tata kelola industri halal nasional termasuk aspek kelembagaan dan aspek standardisasi sertifikasi halal yang relatif belum kuat. Selain itu juga terdapat faktor keterbatasan kapasitas sumber daya manusia dalam penerapan praktik produksi (manufaktur) produk halal serta terbatasnya faktor pendanaan/pembiayaan halal. Tantangan-tantangan ini perlu diatasi untuk mengembangkan ekosistem halal nasional.
Sejalan dengan pernyataan Menkeu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu, pada pidato pembuka juga menekankan potensi ekonomi halal di Indonesia dapat dicapai melalui berbagai langkah. Langkah tersebut seperti memperkuat rantai nilai halal nasional, dengan fokus pada sektor kompetitif ; memperkuat sektor keuangan syariah dan hubungannya dengan industri halal; mengintegrasikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke dalam ekosistem halal sebagai penggeraknya; dan memperkuat ekonomi digital syariah.
Lebih lanjut, Menkeu juga menyampaikan tiga strategi utama dalam mengembangkan industri halal nasional. Pertama adalah pilar konsumsi produk halal. Untuk mendorong konsumsi, diperlukan standar sertifikasi yang terpercaya dan handal, memastikan dan mengintegrasikan pendanaan dan pembiayaan halal ke ekosistem halal termasuk dengan mengintegrasikan pendanaan sosial Islam seperti zakat juga sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem halal.
“Sertifikasi juga diharapkan terjangkau secara beban biaya. Keterjangkauan produk halal bagi produsen dan konsumen produk halal harus dipastikan, selain kepatuhan terhadap standar halal”, tambah Menkeu.
Pilar kedua yang tidak kalah pentingnya adalah perdagangan. Penting untuk dicatat bahwa perdagangan (internasional) merupakan bagian integral dari ekonomi halal. Sebagai net-exporter untuk sebagian besar kategori ekonomi halal, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kapasitas ekspor dan kinerja neraca perdagangannya.
Selain itu, Indonesia juga dapat meningkatkan kinerja neraca perdagangan melalui substitusi impor. Dalam konteks mendorong perdagangan, Indonesia dapat memanfaatkan potensi perdagangan produk halal, baik di negara-negara muslim dan non-muslim. Hal ini dapat dilakukan melalui perdagangan, promosi, dan memperkuat paparan internasional terhadap produk halal Indonesia.
Tiga strategi utama dalam mengembangkan Industri Halal Nasional. Pertama adalah pilar konsumsi produk halal. Kedua Perdagangan, Ketiga Investasi pada Ekonomi Halal
Sri Mulyani Indrawati
Pilar ketiga adalah investasi pada ekonomi halal. Pada pilar ini terdapat lima sektor potensial yang perlu dipertimbangkan yaitu makanan dan minuman, pariwisata, fesyen, kosmetik, dan farmasi.
Untuk mewujudkan investasi yang memadai di sektor-sektor potensial ini, Pemerintah harus membantu sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang kondusif antara lain melalui penyederhanaan proses perizinan usaha serta membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mempromosikan produk halal dengan menyediakan akses ke acara atau pameran perdagangan nasional dan internasional.
Sebagai tambahan, Pemerintah telah juga menerbitkan Green Sukuk dan Cash Waqf Linked Sukuk yang diharapkan dapat diintegrasikan dengan upaya pengembangan industri halal di Indonesia dan dikembangkan skemanya.
Pemerintah juga telah mendukung kinerja industri halal dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk konsumen, investor, dan pemilik usaha. Dukungan Pemerintah terhadap kinerja industri halal mencakup pembangunan nilai-nilai halal, institusi, dan kebijakan. Semua langkah ini diambil untuk memastikan bahwa industri ini telah mengadopsi standar halal yang terpercaya dan dapat diandalkan.
Pada penghujung pidato, Menkeu menyampaikan bahwa AIFC sebagai platform diskursus bagi para pembuat kebijakan, akademisi, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan semakin membantu upaya Pemerintah dan memberikan rekomendasi konkret untuk memberdayakan industri halal secara baik dan efisien. Topik AIFC juga sejalan dengan prioritas kepemimpinan Indonesia di ASEAN untuk memberdayakan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.
.
Sumber : Deni Surjantoro Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan