Connect with us

Tech

Rancangan Perpres Tanggungjawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas, Sebuah Langkah Anti Demokrasi

” Google menilai rancangan yang diajukan justru masih akan berdampak negatif pada ekosistem berita digital yang lebih luas “

Published

on

Oleh Wina Armada Sukardi - Pakar Hukum dan Etika Pers

Membumi.com

KENDATI masih banyak mengandung kontraversial, nampaknya Peraturan Presiden (Perpres) “tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas” terus saja disorong buat segera disahkan menjadi Perpers agar dapat secepatnya berlaku.

Beberapa alasan dikemukakan pihak yang menyokong Rancangan Perpres ini. Dengan adanya Perpers ini kelak, mereka berharap, ada kepastian karya pers yang didistribusikan melalui algoritma benar-benar karya pers yang berkualitas. Bukan kaleng-kaleng. Bukan abal-abal. Apalagi hoax.

Lantas diharapkan, dengan adanya Perpres ini mampu memberikan pendapatan yang adil bagi media atas platform digital. Dengan begitu, ada pendapatan yang lebih distributif dan adil.
Lewat Perpers ini pula digadang-gadang hanya pers yang berkualitas saja yang bakal disebarluaskan oleh Perusahaan platform digital.

Dalam alur pikir para pendukung Perpres ini, sebagai konsekuensinya perusahaan-perusahaan pers yang dinilai “tidak berkualitas” distribusinya menjadi terbatas dan bakal menghadapi banyak kendala. Hal ini lantaran jika Perpers soal ini disahkan, patform digital seperti mesin pencari Google berpotensi tidak dapat langsung mencantumkan berita dari perusahaan pers semacam itu.

Kenapa? Perusahaan platform nantinya wajib menjalin kerja sama dengan perusahaan pers “pemilik” berita sebelum menyiarkan karya pers. Itulah yang disebut publishers rights. Perusahaan pers punya hak untuk dibayar terhadap produk-produk yang dihasilkannya. Maka perusahaan penyebar informasi atau platform digital wajib membayar kepada perusahaan pers setiap menyiarkan berita dari perusahaan pers.

Kabarnya dalam proses pengodokan Perpers ini semua pihak yang terkait sudah dilibatkan. Sudah didengarkan. Dari situ pula terkuak, sejatinya, masih banyak perbedaan prinsipil dari para pihak. Masih ada keraguan dari beberapa pihak, Rancangan Perpers ini bakal benar-benar mampu menghasilkan eko sistem pers yang kondusif menjaga kemerdekaan pers. Google, misalnya, menilai rancangan yang diajukan justru masih akan berdampak negatif pada ekosistem berita digital yang lebih luas.

Terakhir, dua hari silam, beberapa organisasi wartawan pun, seperti AJI, AMSI dan lainnya, membuat petisi menolak kelas draf Perpers ini. Walaupun demikian, faktanya, naskah rancangan Perpres tersebut hari-hari ini mau dikirim Kementerian Kominfo ke Presiden Joko Widodo untuk segera ditandatangani. Setelah terjadi pergantian Menkoinfo, rancangan Perpres ini malah dipercepat untuk sampai di meja presiden.

” Google menilai rancangan yang diajukan justru masih akan berdampak negatif pada ekosistem berita digital yang lebih luas “

Kontradiktif

Filosofi dalam UU Pers No 40 tahun 1999 tentang Pers, antara lain, tidak ada satu pihak pun yang boleh mencampuri urusan pers. Pers ditempatkan sebagai lembaga independen. Pers yang menentukan bagaimana mereka melaksanakan kemerdekaan. Pers sendiri pula yang membuat regulasi soal pers.

Dalam hal ini yang menilai kualitas karya pers adalah pers sendiri. Bukan lingkungan di luar pers. Maka tanggung jawab pemeliharaan kualitas pers berada di pundak pers sendiri juga. Bukan di pihak lain. Tidak juga di pihak pemerintah cq presiden.

Dari judul Perpers ini saja sudah jelas terlihat mengandung kontradiktif. Simaklah judul Perpers “Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas .” Hal Ini berarti pers telah menyerahkan dan mengandalkan proses peningkatan kualitas pers kepada perusahaa platform digital. Ini tentu mengandung kontrakdiksi.
Perusahaan platform digital bukanlah perusahaan pers atau badan hukum jurnalistik.

Mereka perusahaan yang menyediakan saluran pipa informasi dari seluruh pihak di seluruh dunia. Dari manapun. Perusahaan platform digital sama sekali tak terkait langsung dengan pembuatan karya-karya pers. Itulah sebabnya mengapa mereka tidak memiliki wartawan.

Pertanyaannya, mengapa dalam Perpers kita perlu menyerahkan dan mengandalkan kualitas karya pers atau jurnalistik kepada perusahaan platform digital? Kepada lembaga yang tidak mengurusi proses pembuatan berita? Mereka pun tidak kompeten soal apakah sebuah karya jurnalistik itu berkualitas arau tidak.

Disinilah kalau Perpers disahkan, bermakna kelak pers telah menyerahkan urusan peningkatan kualitas karya jurnalistik kepada lembaga yang tidak kompeten dan tidak terlibat dalam proses peningkatan kualitas karya jurnalistik. Ironis dan kontrakdiksi. Lewat Perpers ini pula, jika jadi disahkan, pers telah memberikan sebagian kewenangan kepada presiden. Pemerintah (baik presiden maupun aparatnya) selama ini menurut UU Pers tidak diperkenankan ikut campur dalam urusan pers.

Namun dengan adanya tawaran pengesahan Perpers ini, maka dibukalah pintu untuk pemerintah mencampuri urusan pers. Lewat Perpers ini pemerintah diberi karpet merah untuk ikut kembali mengatur dunia pers yang dalam UU Pers jelas sebetul nya tidak diperbolehkan
Adanya Perpers ini memungkinkan di kemudian hari pemerintah membuat berbagai regulasi di bidang pers. Dengan kata lain, perpers ini merupakan undangan terbuka kepada perintah untuk “cawe-cawe” di dunia pers. Dan sekali pemerintah diizinkan masuk ke dalam dunia pers, sejarah telah membuktikan, betapa pemerintah (siapapun) bakal tergiur untuk menciptakan “pers yang berkualitas dalam mendukung pemerintah.” Pers bakal dikebiri. Pers dibuat mandul!

Ini jelas kontradiktif yang terang benderang.

Asas Timbal Balik

Sebagaimana dalam bidang lainnya, di lapangan bisnis juga berlaku asas timbal balik atau asas reprositas. Artinya, kalau kepada mitra bisnis kita memberlakukan suatu ketentuan, maka mitra kita juga bakal memperlakukan ketentuan itu buat kita. Demikian juga dalam konsep Perpers *Rancangan Peraturan Presiden tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas” perusahaan platform digital wajib membayar hak -hak “kepemilikan” karya jurnalistik perusahaan pers, atau kemudian dikenal dengan sebutan “publisher right” kepada perusahaan pers.

Nah, kalau asas ini dipaksa diterapkan kepada perusahaan Platform digital, maka sebaliknya perusahaan platform digital juga meminta agar asas ini sama-sama diterapkan kepada perusahaan pers. Jadi fair. Adil.

Maka setiap perusahaan platform digital menyiarkan karya pers atau karya jurnalistik atau berita, yang diambil dari perusahaan pers, perusahaan plafform digital itu wajib membayar sejumlah dana ke perusahaan pers. Katakanlah karena perusahaan pers memiliki publisher right atau hak penerbit.

Sebagai konsekuensi dari asas ini, maka sebaliknya, jika perusahaan pers ingin mengambil data apapun dari perusahaan platform digital, nantinya tidak lagi gratis. Otomatis juga harus bayar.

Pada kasus seperti ini, untuk memperkuat fakta berita dan struktur karya , perusahaan pers tidak lagi gratis mengambil dari perusahaan platform digital. Semua data, informasi yang diambil dari perusahaan platform digital, harus dibayar perusahaan pers. Tak ada lagi yang gratis. Padahal sebelumnya perusahaan pers boleh mengambil data,fakta dan infografik apapun dari plaftform digital secara gratis.

Kelak sebagai konsekuensinya adanya pengaturan publisher right di Perpers, semua kutipan dan data apapun dari platform digital harus dibayar.

Bakal Rontok 70 Persen

Sekarang kita tinggal berhitung, lebih banyak untung atau rugi jika Perpers tersebut disahkan dan diberlakukan? Lebih banyak manfaatnya atau mudaratnya?

Jawaban gamblang : jika Perpers soal ini jadi disahkan, maka sekitar 70% – 80% perusahaan pers digital bakal rontok, mati, dan Kemerdekaan Pers terhambat.

” jika Perpers soal ini jadi disahkan, maka sekitar 70% – 80% perusahaan Pers Digital bakal rontok, Mati, dan Kemerdekaan Pers terhambat “

Pertama, selama ini sebagian konten dari perusahaan pers online atau digital, isinya sekitar 70% – 80% mengutip dan mengambil data dari perusahaan platform digital secara gratis. Dalam keadaan demikian saja, perusahaan pers masih kembang kempis, bahkan tekor.

Apalagi kalau kelak masih harus membayar kepada perusahaan platform digital. Sudah pasti mereka bakal menggali kuburnya sendiri alias akan mati bangkrut. Hanya sebagian kecil yang bertahan.

Dalam bahasa yang lebih mudah, berlakunya Perpers itu bukannya membuat eko sistem pers Indonesia tumbuh subur dan sehat, malah sebaliknya menjadi virus pembunuh masal terhadap pers Indonesia. Pers Indonesia mau tidak mau, suka tidak suka, akan bertumbangan satu persatu.

Apakah yang bertahan inilah yang dsebut sebagai penghasil “karya jurnalistik berkualitas?” Tentu tidak. Ini masuk alasan kedua. Pola itu selain lebih liberal dari liberalisme, juga menjadikan konfigurasi kehadiran pers tidak lagi berwarna.

Karya pers atau karya jurnalistik yang pendapat nya berlain lainan , karena dinilai “tidak berkualitas” sudah “dibunuh” lebih dahulu lewat Perpers. Maklumlah harus bayar ke perusahaan platform digital.

Dalam keadaan jumlah pers cuma sedikit, pers justeru akan lebih mudah dikontrol negara atau pemerintah. Pada titik ini kehadiran pers digital yang harusnya juga selaras dengan pertumbuhan demokrasi, malah mematikan demokrasi.

Sadar atau tidak, mungkin ini mendekatkan kita ke doktrin komunis China. Biarkanlah semua warna bunga (teratai) boleh tumbuh, tapi nanti hanya bunga (teratai) hitam saja yang dibiarkan bertahan berkembang. Lainnya dibabat dan dikondisikan tidak tumbuh. Setelah membiarkan banyak pers digital lahir, Perpers berlaku sebagai mata pisau yang “memotong” sebagian besar pers digital dan membiarkan segelintir yang hidup sehingga kelak mudah dikendalikan.

Dari sini nyata terlihat, rancangan Perpers yang amat bertentangan dengan UU Pers yang membangun dunia jurnalistik yang independen, bermutu, mandiri dan swaregulasi. Itulah amanah reformasi. Amanat untuk menjadikan Indonesia lebih demokrasi.

Kalau kemudian rancangan Perpers disahkan isinya boleh disebut menghianati UU Pers karena anti demokrasi. Ketimbang mengurusi pers sebaiknya pemerintah cq Kominfo lebih baik mengurus hal yang memerlukan fokus dan perhatian. Misalnya coba agar pembangunan BTS benar-benar terwujud tanpa korupsi sehingga seluruh desa benar-benar dapat menikmati internet. Bukan malah “cawe-cawe “ urusan pers yang menjadi tanggung jawab pers (*rls)

Penulis : Oleh Wina Armada Sukardi ( Pakar Hukum dan Etika Pers )

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Business

Lounching di Singapura, Play for Dream MR Segera Jangkau Pasar Asia Pasifik

Play for Dream MR benar-benar memadukan dunia digital dan riil

Published

on

By

PRNewsfoto/Play For Dream Technology, Spatial Computing Company

Membumi.com

Singapore (26/06/24) – Play For Dream Technology, perusahaan terkemuka dan penyedia teknologi hiburan berbasiskan informasi spasial (spatial entertainment) asal Shanghai meluncurkan komputer spasial dengan sistem operasi Android Play for Dream MR yang pertama di dunia di Singapura pada (24/06/24).

Lewat langkah strategis ini, Play for Dream mengawali ekspansi internasionalnya sekaligus mendirikan kantor pemasaran Asia Pasifik di Singapura. Peluncuran global yang berlangsung di Singapura ini menarik perhatian media-media ternama di Asia Pasifik, serta investor dan pemangku kepentingan lain.

Sebagai komputer spasial dengan sistem operasi Android yang pertama di dunia, Play for Dream MR adalah perangkat mixed reality (MR) headset yang menjadi standar baru di segmen spatial entertainment. Produk ini meningkatkan pengalaman pengguna dalam beragam skenario, termasuk film berstandar IMAX, delapan efek suara spasial yang dirancang khusus untuk DTS, immersive MR gaming, membuat video dan foto spasial 3D yang memukau, dan lain sebagainya.

Dengan spesifikasi unggulan, arsitektur algoritma canggih yang dikembangkan secara independen, Play for Dream MR benar-benar memadukan dunia digital dan riil, serta menghadirkan hiburan spasial terbaik.

Anda dapat menikmati komputasi spasial berstandar baru dengan Play for Dream MR. Didukung layar 8K Micro-OLED dan solusi resin Pancake optical yang sangat ringan, produk ini menghasilkan 27 juta piksel pada 3.882 PPI dengan 45 PPD di sisi tengah.

Dengan cip Qualcomm Snapdragon XR2+ Gen 2, Play for Dream MR menawarkan kinerja luar biasa sekaligus hemat energi. Berkat kamera dan rangkaian sensor canggih pada Play for Dream MR, termasuk 11 kamera, tujuh jenis sensor, dan 22 LED inframerah, pengguna bisa melakukan pemantauan secara akurat dan efisien dengan latensi VST warna yang rendah, bahkan hingga 14 ms.

Play For Dream Technology membuat terobosan dalam spatial entertainment dengan berkolaborasi bersama pemimpin industri. Sebagai mitra strategis pertama di dunia bagi IMAX dan DTS di segmen spatial computing dan MR, Play For Dream MR juga menjadi salah satu perangkat pertama yang memakai Snapdragon XR2+ Gen 2.

Kolaborasi dengan sejumlah pemimpin industri seperti IMAX, DTS, Qualcomm, Unity, BOE, turut menjadi jaminan pengalaman pengguna terbaik dan berstandar premium, serta menggabungkan teknologi canggih dengan integrasi yang mudah.

Berdiri pada 2020, Play For Dream adalah perusahaan teknologi yang membuat perangkat spatial computing. Play For Dream mengubah cara setiap orang memperoleh informasi, serta mengembangkan teknologi informasi yang bersifat tiga dimensi.

Source : PR Newswire Asia

.

Continue Reading

Business

Mouser Episode EIT Terbaru Bahas Manfaat “Zonal Architecture” untuk “Software-Defined Vehicle”

“Empowering Innovation Together”

Published

on

By

PRNewsfoto/Mouser Electronics Images

Membumi.com

Shanghai (3/6/24) – Setelah teknologi otomotif semakin membutuhkan komponen elektronik, desainer otomotif beralih ke zonal architecture—tujuannya, memaksimalkan efisiensi dalam subsistem individual sehingga rangkaian perangkat keras dan lunak di seluruh mobil menjadi lebih mudah dikelola. Mouser Electronics, Inc., distributor resmi berskala global yang menawarkan komponen elektronik dan produk otomatisasi terbaru, meluncurkan episode terbaru dari serial teknologi “Empowering Innovation Together” (EIT).

Episode tersebut mengulas zonal architecture yang menghasilkan fitur-fitur konektivitas yang semakin optimal untuk software-defined vehicle (SDV). Lewat episode seputar konten teknis ini, EIT mengeksplorasi konsep desain, virtualisasi, dan studi kasus penggunaan pada masa depan yang didukung zonal architecture demi memajukan inovasi otomotif.

Ketika industri otomotif bertransisi menuju kendaraan listrik dan sistem dukungan pengemudi (driver assistance system) yang canggih, desain modern tersebut membutuhkan pemutakhiran perangkat keras dan lunak. Performa mobil juga dioptimalkan dengan membuat zona terpisah di mobil berdasarkan fitur-fitur spesifik, serta menerapkan platform komputasi mobil.

Lewat pendekatan ini, reliabilitas menjadi lebih baik, kinerja mobil pun meningkat, serta usia pakai mobil menjadi lebih awet. Pendekatan ini turut mewujudkan sebuah pengalaman imersif. Maka, Mouser membahas bagaimana fitur-fitur baru ini menghadirkan berbagai peluang dari sisi desain dan rekayasa otomotif.

Dalam podcast “The Tech Between Us” bersama Director, Technical Content, Mouser, Raymond Yin dan Christian Uebber, Chief Technology Officer, ETAS. Sebelumnya mengulas kompleksitas dari rangkaian komponen elektronik mutakhir. Mereka juga mengeksplorasi perubahan yang dibutuhkan dalam perangkat lunak dan keras untuk bertransisi menuju platform komputasi baru yang mengutamakan pertimbangan co-design.

“Lewat episode terbaru ini, kami mengeksplorasi peluang transformatif zona architecture,” ujar Yin. “Pendekatan visioner ini menjadi terobosan dalam desain spasial. Untuk itu, kami menggali berbagai jenis aplikasinya melalui diskusi menarik bersama pakar-pakar terkemuka di bidang tersebut.”

Serial ini terdiri atas artikel teknis, infografis, video dan lain sebagainya untuk memperkenalkan SDV serta peran zonal architecture dalam meningkatkan aspek keselamatan berkendara, efisiensi, dan personalisasi. Lebih lagi, materi edukasi tersebut memandu ahli teknik otomotif yang tengah mempertimbangkan manfaat dari arsitektur jaringan terbaru ini.

Tentang Mouser Electronics

Mouser Electronics, bagian dari Berkshire Hathaway, adalah distributor semikonduktor dan komponen elektronik resmi yang menawarkan New Product Introductions dari mitra-mitra produsen terkemuka. Melayani komunitas yang terdiri atas ahli teknik desain elektronik dan pembeli global, situs milik distributor global ini, mouser.com, tersedia dalam berbagai bahasa dan mata uang, serta menampilkan lebih dari 6,8 juta produk yang dibuat lebih dari 1.200 produsen.

Mouser memiliki 28 lokasi layanan pelanggan di seluruh dunia yang menyediakan dukungan terbaik bagi pelanggan dengan bahasa, mata uang, dan zona waktu lokal. Mouser menjual produk kepada lebih dari 650.000 pelanggan di 223 negara/wilayah. Produk tersebut dikirim Mouser dari fasilitas distribusi mutakhir seluas 1 juta kaki persegi di pusat kota Dallas, Texas. Informasi lebih lanjut tersedia di https://www.mouser.com/.

Source : prnewswire.id

.

Continue Reading

Business

Tetra Pak Perkenalkan Solusi Pabrik Berkelanjutan Kurangi Konsumsi Energi dan Air

“Solusi Pabrik yang Berkelanjutan”

Published

on

By

Tetra Pak hari ini (03/06) secara resmi memperkenalkan “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” / Dok. Tetra Pak

Membumi.com

Jakarta – Tetra Pak, perusahaan pengemasan dan pemrosesan makanan dan minuman terkemuka di dunia, hari ini (03/06) secara resmi memperkenalkan “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan”, yang merupakan sebuah pendekatan secara menyeluruh untuk penggunaan energi, air, dan cleaning-in-place (CIP) atau pembersihan yang lebih efisien.

Sebagai solusi dalam portofolio berkelanjutan Tetra Pak, “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” menawarkan penggunaan perpaduan antara teknologi terkini serta kemampuan integrasi pabrik yang telah disesuaikan. Pendekatan tersebut bisa membantu produsen makanan dan minuman dalam pengoptimalan energi dan sumber daya, sebagai langkah penting dalam membantu mencapai target keberlanjutan serta mengurangi biaya operasional.

Data menunjukkan, perusahaan makanan dan minuman selama ini memiliki ketergantungan terhadap bahan bakar fosil termasuk penggunaan energi yang besar. Hal tersebut membuat perusahaan mendapat tekanan untuk terus mengoptimalkan sumber daya maupun meningkatkan produksi energi dari sumber terbarukan.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya biaya operasional, termasuk biaya bahan baku, serta pajak CO2 yang baru dan biaya untuk limbah air. Menemukan solusi atas berbagai tantangan tersebut merupakan faktor penting, dan perusahaan melihat seluruh rantai pasok dalam upaya penghematan biaya.

“Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” dari Tetra Pak mewujudkan pendekatan yang sistematis dan menyeluruh di seluruh pabrik. Solusi ini dapat diintegrasikan pada tahap manapun untuk memulihkan dan mengurangi konsumsi sumber daya, seperti energi, air, dan bahan kimia. Optimalisasi sumber daya tersebut, bisa mengurangi biaya operasional jangka panjang serta emisi gas rumah kaca. Di saat yang bersamaan praktik tersebut mendukung standar keberlanjutan yang semakin ketat.

Mewujudkan berbagai optimalisasi yang direncanakan, Tetra Pak akan mendampingi Pelanggan dalam menemukan teknologi maupun solusi integrasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Selain itu Pelanggan juga akan diberikan pendampingan terkait bagaimana melakukan pengelolaan untuk pabrik atau fasilitas mereka. Hal tersebut diharapkan bisa menghasilkan rancangan pipa dan diagram instalasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan air, energi, dan CIP.

Solusi Pabrik yang Berkelanjutan’ yang ditawarkan memiliki teknologi canggih, beberapa diantaranya:

Sistem nanofiltrasi, yang dikembangkan oleh Tetra Pak, memungkinkan penggunaan kembali cairan pembersih kaustik yang digunakan dalam cleaning-in-place (CIP). Melalui teknologi tersebut, bahan kimia serta air yang digunakan dalam proses pembersihan bisa digunakan kembali di masa mendatang, memungkinkan pemulihan hingga 90% dari total cairan yang dihabiskan.

Reverse Osmosis, yang dikembangkan oleh Tetra Pak, menggunakan teknologi filtrasi membran eksklusif sebagai upaya meningkatkan efisiensi sumber daya di berbagai proses, termasuk pengolahan susu dan daur ulang air.

Tetra Pak juga berkolaborasi dengan mitra teknologi yang inovatif untuk menawarkan solusi tambahan, termasuk di dalamnya:
HighLift heat pump technology, bekerja sama dengan Olvondo Technology A/S, yang dapat diintegrasikan ke dalam operasional pabrik untuk memfasilitasi daur ulang limbah panas untuk menghasilkan uap di seluruh peralatan pabrik, termasuk unit Tetra Pak Direct UHT, pada tekanan hingga 10 bar.

High temperature heat pumps, berkolaborasi dengan Johnson Controls, yang mengolah limbah panas untuk digunakan di tempat lain di pabrik.
Solar thermal collectors, bekerja sama dengan Absolicon, yang memanfaatkan matahari sebagai sumber energi bersih dan terbarukan tanpa batas, untuk menyalurkan air panas dan uap – pada suhu di atas 150 ° C – sehingga cocok untuk aplikasi UHT.

Stefano Vittor, CEO Olvondo Technology A/S, mengatakan, “Dengan penggabungan HighLift™ heat pump technology kami ke dalam layanan “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan”, Tetra Pak berhasil menyediakan solusi yang memiliki dampak luas, yakni pengurangan emisi karbon pada industri makanan dan minuman. Kami sangat senang menjadi bagian dari kolaborasi ini dan memiliki peran dalam perubahan yang didorong oleh Tetra Pak.”

Sementara itu Fredrik Norrbom, Director, Sweden at Johnson Controls System and Service AB, mengatakan, “Sekitar dua pertiga dari penggunaan energi pada industri di masa sekarang ini didorong oleh kebutuhan akan energi panas, yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil. Pompa pemanas sangat penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan menghasilkan pemanasan bersih ketika dikombinasikan dengan listrik terbarukan. Kami bangga berkolaborasi dengan Tetra Pak dalam solusi bangunan pintar yang dapat membantu Pelanggan mencapai target keberlanjutan.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nicole Uvenbeck, Director Factory Sustainable Solutions and OEM Components at Tetra Pak yang mengatakan, “Peluncuran Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” ini merupakan tonggak sejarah yang sangat menarik dan signifikan bagi kami di Tetra Pak – terutama tim kami yang telah bekerja keras untuk mendorong batas-batas dampak dan nilai yang dapat diberikan oleh pendekatan semacam ini bagi pelanggan kami.”

“Hingga saat ini, kami berfokus pada optimalisasi mesin dan jalur produksi, dan kami menyadari manfaat yang luar biasa dari penerapan hal tersebut di skala pabrik, memberikan pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap optimalisasi.

“Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” merupakan evolusi dari bidang spesialisasi kami, yang mencakup pemulihan air, energi, dan CIP. Penggabungan semua hal tersebut akan mengubah cara kami mendukung Pelanggan dalam mencapai ambisi keberlanjutan mereka, sekaligus mengurangi biaya operasional”, tambah Nicole Uvenbeck.

Fiona Liebehenz, Vice President Key Components, Plant Solutions and Channel Management at Tetra Pak, mengatakan, “Saya sangat bangga dengan tim ini. Kami tahu bahwa Pelanggan kami merasakan tekanan lebih daripada sebelumnya untuk beroperasi seefisien mungkin dalam hal penggunaan sumber daya. Bagi banyak orang, hal ini merupakan tantangan nyata untuk mengamankan masa depan operasi mereka.”

Solusi Pabrik yang Berkelanjutan dari Tetra Pak resmi diluncurkan hari ini, seiring dengan keahlian dan konsultan perusahaan yang tersedia secara global. Tujuan Tetra Pak adalah untuk terus mengembangkan dan memperluas penawaran di berbagai macam bidang industri, sebagai respons atas kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

Tentang Tetra Pak
Tetra Pak merupakan perusahaan global terkemuka yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman. Bermitra erat dengan pelanggan dan pemasok, kami menyediakan produk yang aman, inovatif, dan berwawasan lingkungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ratusan juta orang di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Dengan lebih dari 25.000 karyawan secara global, kami percaya akan kepemimpinan industri yang bertanggung jawab dan pola pendekatan usaha yang berkelanjutan.
Komitmen Tetra Pak, “PROTECTS WHAT’S GOOD™” mencerminkan visi kami untuk menghadirkan makanan dan minuman yang aman dan tersedia kapanpun, di manapun juga.

Tentang Teknologi Olvondo
Olvondo Technology adalah spesialis dalam pengembangan pompa panas untuk industri canggih yang dirancang untuk pemulihan energi di industri berat.  Terdepan dalam inovasinya adalah HighLift heat pump, yang menghadirkan teknologi mutakhir yang mengoptimalkan konsumsi energi dengan mengganti bahan bakar fosil dengan limbah panas.  Berkantor pusat di Norwegia, Olvondo Technology memperluas keahliannya secara internasional, membantu industri dalam mencapai target lingkungan mereka.

Tentang Jhonson Controls
Di Johnson Controls (NYSE: JCI), kami mentransformasi lingkungan tempat orang tinggal, bekerja, belajar, dan bermain. Sebagai pemimpin global dalam bangunan yang cerdas, sehat, dan berkelanjutan, misi kami adalah menata ulang kinerja bangunan untuk melayani manusia, tempat, dan bumi.   Dengan riwayat inovatif kami yang telah berlangsung selama hampir 140 tahun, kami menghadirkan cetak biru untuk masa depan bagi industri seperti perawatan kesehatan, sekolah, pusat data, bandara, stadion, manufaktur, dan lainnya melalui OpenBlue, penawaran digital kami yang komprehensif. Saat ini, dengan tim global yang terdiri dari 100.000 ahli di lebih dari 150 negara, Johnson Controls menawarkan portofolio terbesar di dunia dalam hal teknologi dan perangkat lunak bangunan serta solusi layanan dari beberapa nama paling tepercaya di industri ini.

Tentang Absolicon Solar Collector AB (PUBL)
Absolicon Solar Collector AB (PUBL) didirikan pada tahun 2005 sebagai perusahaan penelitian dan pengembangan teknologi surya. Saat ini, Absolicon merupakan perusahaan publik dengan pengalaman operasional lebih dari sepuluh tahun di seluruh penjuru dunia. Absolicon mengkhususkan diri dalam menyediakan alat untuk transisi dari bahan bakar fosil, menyediakan solusi energi yang menguntungkan, mudah dipasang, dan bebas emisi dengan menggunakan sumber daya panas matahari serta jalur produksi robotik yang lengkap untuk kolektor surya.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Trending