Connect with us

Business

One Bangkok Manfaatkan Teknologi Honeywell guna Meningkatkan Transformasi Gedung Digital

Published

on

Foto : Ilustrasi

Membumi.com

BANGKOK – Honeywell hari ini mengumumkan kerjasama strategisnya dengan TCC Group dimana teknologi Honeywell Forge for Buildings akan digunakan di One Bangkok, sebuah area perkantoran terbesar dan terintegrasi secara holistis di pusat kota Bangkok. Honeywell Forge for Buildings akan menghasilkan sejumlah hal penting, seperti gedung yang hemat energi, peningkatan kinerja gedung, serta Distrik perkantoran yang lebih berkelanjutan.

Dikembangkan oleh TCC Assets (Thailand) Co., Ltd. dan Frasers Property Holdings (Thailand) Co., Ltd., One Bangkok merupakan proyek perkantoran yang sangat terintegrasi, terdiri atas lima menara perkantoran premium dan Grade A, empat kawasan ritel yang berbeda, lima hotel mewah dan hotel berkonsep gaya hidup, serta tiga menara residensial mewah.

Proyek ini dikembangkan dengan prinsip yang memprioritaskan kepentingan pengguna, aspek keberlanjutan, dan kehidupan kota pintar. Honeywell menyediakan solusi berkelanjutan dan inovatif untuk proyek yang sukses memenangkan penghargaan, seperti FYI Center, Samyan Mitrtown, The PARQ, dan QSNCC.

“Real estat korporat kini menuntut pengembang properti untuk bisa mengatasi serangkaian tantangan dalam pengembangan proyek gedung dan juga mengurangi emisi karbon,” ujar Anthony Arundell, Senior Vice President & Head, Smart City, One Bangkok.

One Bangkok didesain dengan konsep kota pintar yang mutakhir dan infrastruktur berkelanjutan, menerapkan teknologi pintar demi menjadi proyek pertama di Thailand yang berhasil meraih sertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) Platinum Neighborhood Development with WiredScore and Smartscore Platinum.

Hal tersebut juga akan menghadirkan konektivitas digital terbaik dan layanan kota pintar yang berkelanjutan. Proyek ini telah menjadi standar baru di Thailand setelah menjadi proyek real estat pertama kami yang diberikan sertifikat Platinum WiredScore.

Honeywell Forge merupakan salah satu solusi penting untuk mengelola penggunaan energi gedung. Berkat solusi ini, kami mampu mengembangkan dan mengoperasikan gedung yang berkelanjutan selama bertahun-tahun mendatang.”

From left to right 1. Mr. Teerapan Luengnaruemitchai, Managing Director of T.C.C. Technology Co., Ltd. 2. Mr. Pipit Jariyavattanavijit, Deputy Managing Director – Commercial & Operation of T.C.C. Technology Co., Ltd. 3. Mr. Worawat Srisaan, Deputy Chief Executive Officer of One Bangkok 4. Mr. Panote Sirivadhanabhakdi Group Chief Executive Officer of Frasers Property Limited, a developer of One Bangkok 5. Mr. Vimal Kapur, Honeywell Chief Executive Officer 6. Mr. Peerasak Gamonsugosol, President Thailand & Vietnam, Honeywell High Growth Regions 7. Mr. Sharad Yadav, Vice President General Manager, Honeywell Building Technologies Rest of Asia 8. Mr. Akaparp Suphaklert, Acting Managing Director, Forward System Company Limited

.

Menurut Teerapan Luengnaruemitchai, Managing Director, T.C.C. Technology Co., Ltd., perusahaannya mendukung One Bangkok dari sisi kemajuan teknologi, aspek keberlanjutan, konektivitas, keterlibatan komunitas, serta meningkatkan taraf hidup penghuni. Keunggulan Honeywell dalam menerapkan solusi IoT industri yang canggih akan menciptakan informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional.

Banyak pengelola gedung dan pengembang real estat dituntut untuk memangkas konsumsi energi dan mengurangi emisi karbon. Riset mengungkap, gedung perkantoran berkontribusi sepertiga dari konsumsi energi global dan 37% CO2 yang berkaitan dengan energi global.

Di sisi lain, 28% emisi tersebut berhubungan dengan kegiatan operasional gedung. Maka, Honeywell mendukung target keberlanjutan klien lewat produk inovatif dan siap pakai yang menurunkan emisi gas rumah kaca, menghemat energi, mengukur dan mengurangi dampak karbon, serta membantu penggunaan sumber energi terbarukan.

“Honeywell bangga bisa mendukung proyek pengembangan real estat yang penuh terobosan ini di Thailand,” kata Sadiq Syed, Vice President dan general manager, Honeywell Connected Buildings. “Kami memahami bahwa untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, One Bangkok harus dapat meraih keseimbangan antara biaya dan kenyamanan penghuni. Kami akan selalu siap untuk menghadirkan teknologi siap pakai bagi mitra-mitra kami di penjuru dunia agar terwujudnya dunia yang lebih berkelanjutan.”

Honeywell Forge for Buildings terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, dan servis dukungan. Dengan Honeywell Forge for Buildings, pemilik dan pengelola gedung dapat menjalankan kegiatan pemeliharaan prediktif dan mengoptimalkan konsumsi energi, serta mengembangkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Lebih lagi, Honeywell Forge for Buildings memberikan pendekatan komprehensif dalam pengoperasian dan manajemen sistem pergedungan. Dengan demikian, pemilik dan pengelola gedung memperoleh kinerja yang berfokus pada hasil.

Pelajari lebih lanjut tentang cara Honeywell Forge for Buildings membantu pemilik dan pengelola gedung meningkatkan aspek keberlanjutan, efisiensi operasional, pengalaman penghuni gedung, kepatuhan regulasi, keselamatan dan keamanan, serta target ketahanan iklim.

Tentang Honeywell

Honeywell Building Technologies (HBT) mengubah cara gedung beroperasi untuk membantu meningkatkan kualitas hidup. Kami adalah pakar kontrol bangunan terkemuka yang beroperasi di lebih dari 75 negara yang didukung oleh jaringan mitra bisnis di penjuru dunia. Pemilik dan operator bangunan komersial menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, dan analitik kami untuk menciptakan fasilitas yang aman, efisien, dan produktif. Solusi dan layanan kami digunakan di lebih dari 10 juta bangunan di seluruh dunia.

Honeywell (www.honeywell.com) memberikan solusi khusus industri yang mencakup produk dan layanan kedirgantaraan; teknologi kontrol untuk bangunan dan industri; dan materi kinerja secara global. Teknologi kami membantu pesawat terbang, bangunan, pabrik, rantai pasokan, dan pekerja menjadi lebih terhubung untuk menjadikan dunia kita lebih pintar, lebih aman, dan lebih berkelanjutan. Untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Honeywell, silakan kunjungi www.honeywell.com/newsroom.

Tentang One Bangkok

One Bangkok – distrik terintegrasi holistik terbesar di jantung kota Bangkok dengan nilai investasi lebih dari THB120 miliar dengan total luas lahan 108 rai atau 1.930.000 meter persegi GFA, dikembangkan sebagai bagian dari gerakan untuk mengembangkan Bangkok menjadi salah satu kota-kota besar.

Diciptakan di bawah visi untuk mengkatalisasi, memimpin kemajuan, dan berkembang bersama Bangkok, One Bangkok akan membentuk konsep baru dalam perencanaan kota. Terletak di sudut Wireless Road dan Rama 4 Road dengan hubungan langsung ke sistem transit massal kota yang sedang berkembang, One Bangkok terdiri dari tempat kerja masa depan, lingkaran ritel baru, hunian mewah, perhotelan bintang lima, arena hiburan LANGSUNG kelas dunia, kehadiran seni dan budaya, dan ruang publik yang luas dan ramah yang mencakup 50 rai kabupaten.

Dilengkapi dengan Smart City dan infrastruktur berkelanjutan, One Bangkok bertujuan untuk menjadi proyek LEED for Neighborhood Development Platinum pertama di Thailand dan WELL Building Standard untuk mendukung kesehatan manusia.

.

Source : PR Newswire

Business

Laba Bersih Cinema XXI di Semester I 2024 Naik 95,7%

Kontribusi film nasional sebesar 64,6%

Published

on

By

Dok. Poster Teaser Badarawuhi di Desa Penari

Membumi.com

Jakarta – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI, kode saham: CNMA) membukukan pertumbuhan positif sepanjang Semester I 2024. Pada periode ini, Cinema XXI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun, meningkat 21,8% dibandingkan Semester I 2023 senilai Rp2,4 triliun. Cinema XXI memperoleh laba bersih sebesar Rp424,5 miliar, tumbuh 95,7% dari Rp216,9 miliar pada periode yang sama di tahun 2023. Adapun perolehan EBITDA Cinema XXI sebesar Rp927,5 miliar, tumbuh 36,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman mengatakan implementasi strategi bisnis yang komprehensif dan penguatan fundamental bisnis menjadi dasar capaian kinerja positif pada Semester I 2024. “Pertumbuhan kinerja ini juga mencerminkan bahwa industri bioskop telah berjalan di jalur yang tepat seiring pemulihan pasca pandemi,” ujar Suryo.

Sepanjang Semester I 2024, Cinema XXI mengoptimalkan kinerja Perseroan melalui penambahan layar bioskop dan juga peningkatan kualitas layanan bioskop sehingga mendorong jumlah penonton.

“Perolehan pendapatan Cinema XXI saat ini masih ditopang dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 63%. Saat ini, kontribusi pendapatan dari lini bisnis makanan dan minuman mencapai 33% dari total pendapatan,” kata Suryo.

Dibandingkan tahun sebelumnya, di Semester I 2024 ini jumlah penonton mengalami kenaikan 26,2% atau sebesar 46,5 juta dari 36,9 juta pada Semester I 2023. “Hal ini memperlihatkan bahwa budaya menonton film di bioskop masih melekat di masyarakat Indonesia pasca pandemi.

Yang membanggakan lagi, pada Semester I 2024 ini, pencapaian jumlah penonton dikontribusikan oleh film nasional sebesar 64,6%. Hal itu menunjukkan dukungan kuat dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap film nasional. Untuk itu, Cinema XXI terus berkomitmen dalam memberikan layanan menonton film terbaik, serta mendukung perkembangan dan kemajuan industri perfilman Tanah Air,” ujar Suryo.

Suryo menambahkan, strategi perluasan jaringan bioskop di 8 lokasi baru dan tambahan 37 layar, termasuk di dalamnya 6 studio IMAX® pada semester pertama tahun ini juga berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Hingga 30 Juni 2024, Cinema XXI telah mengoperasikan 248 bioskop dengan total 1.317 layar di 61 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Penambahan lokasi bioskop Cinema XXI di berbagai wilayah Indonesia selaras dengan komitmen kami untuk memberikan akses menonton seluas-luasnya dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia. Cinema XXI akan terus melanjutkan proses pembukaan lokasi baru bioskop sepanjang tahun,” ujar Suryo.

Berdasarkan data yang dipublikasikan cinepoint.com, terdapat 10 film nasional yang ditonton lebih dari satu juta penonton sepanjang 2024 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia, antara lain:

NoJudulPenonton
1.Agak Laen9.125.188
2.Vina: Sebelum 7 Hari5.815.403
3.Ipar Adalah Maut4.727.315
4.Badarawuhi di Desa Penari4.013.558
5.Siksa Kubur4.000.826
6.Sekawan Limo2.167.020
7.Pemandi Jenazah1.645.513
8.Ancika: Dia yang Bersamaku 19951.318.272
9.The Architecture of Love1.003.999
10.Kereta Berdarah1.000.02
Sumber: cinepoint.com per 25 Juli 2024

Tentang Cinema XXI

Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 35 tahun di industri pertunjukan film. Cinema XXI berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman dan kenyamanan menonton dengan kualitas terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sampai dengan 30 Juni 2024, Cinema XXI telah menghadirkan 1.317 layar di 248 lokasi bioskop yang tersebar di 61 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Di tahun 2006, Cinema XXI melahirkan m.tix untuk memfasilitasi pemesanan tiket bioskop melalui pesan teks yang kemudian dikembangkan menjadi aplikasi berbasis seluler. Di tahun 2012, Cinema XXI menghadirkan pengalaman menonton dengan teknologi revolusioner, yaitu teater IMAX. Untuk menyempurnakan pelayanan kepada penonton, telah hadir juga bioskop dengan sistem audio mutakhir “Dolby Atmos” yang kini ada di 75 layar Cinema XXI.

Bukan hanya tempat untuk menonton film, tetapi juga rumah kedua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. Cinema XXI menghadirkan pengalaman menonton yang tak terlupakan untuk hari ini dan esok. Selama tiga tahun berturut-turut pada 2017, 2018, 2019 Cinema XXI telah dianugerahi “World Branding Award” di Kensington, London sebagai Merek Terbaik dalam Kategori Bioskop Hiburan (skala Nasional).

Di awal 2019, Cinema XXI juga telah dianugerahi “Millennials Top Brand Awards” oleh salah satu media pilihan generasi muda Indonesia sebagai pilihan pertama millenials untuk kategori jaringan cinema terkemuka di Indonesia. Tidak berhenti di sana, terlepas dari kondisi pandemi yang dialami, di tahun 2020, Cinema XXI telah dinobatkan sebagai “Industry Champion of The Year” oleh Asia Corporate Excellence and Sustainability (ACES) Awards dan “Indonesia Best Managed Company” oleh Deloitte di tahun 2023.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Business

Miracle Luncurkan MIRACLE AI-Architectural Intelligence

Teknik ini dikembangkan dari pengalaman selama 28 tahun Miracle dalam menangani jutaan wajah

Published

on

By

Membumi.com

Jakarta – Di era industrialisasi sekarang ini, perkembangan perindustrian di Indonesia semakin meningkat, salah satunya adalah industri estetika. Menurut Focus Report, pasar medical aesthetic di Indonesia diprediksi terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,381 triliun rupiah hingga pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,52%.

Fakta ini menunjukkan bahwa industri estetika berpeluang menjadi salah satu sektor yang berperan besar dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Christeven Mergonoto, President Director Miracle Aesthetic Clinic Indonesia memaparkan, “Perkembangan pada sektor industri estetika ini didukung dengan semakin majunya teknologi serta inovasi research and development.

Namun, penerapan teknologi dan metode perawatan tentunya membutuhkan teknik yang komprehensif. Menyadari hal ini, Miracle dengan pengalamannya selama 28 tahun terus mengembangkan teknik-teknik kunci untuk perawatan pembentukan wajah.”

Didasari oleh hal tersebut, Miracle meluncurkan MIRACLE AI – Architectural Intelligence, yang merupakan teknik kunci untuk pembentukan wajah. Teknik ini dikembangkan dari pengalaman selama 28 tahun Miracle dalam menangani jutaan wajah.

Prinsip “Architectural” dalam pembuatan konstruksi bangunan berkaitan dengan art and science, yang memperhitungkan pondasi, titik tahanan (anchor), proporsi, dan skala. Jika perhitungannya meleset, bangunan akan runtuh.

Hal ini sama dengan pembentukan wajah, berhasil atau tidaknya bergantung pada analisa serta perhitungan pondasi, anchor, proporsi wajah, dan skala. Jika analisa dan perhitungannya tidak tepat, perawatan pembentukan wajah tidak akan berhasil.

Teknik MIRACLE AI memiliki tahapan analisa secara mendalam yang disebut dengan Facial Analytical Framework. Tahap ini dimulai dengan analisa struktur bentuk tulang wajah. Bentuk struktur tulang wajah manusia sama, namun sebenarnya ukuran skala, lebar dan panjang, berbeda-beda setiap orang. ini yang membuat bentuk wajah setiap orang unik.

Setelah itu, dilakukan analisa bentuk wajah secara tiga dimensi untuk melihat proporsi wajah dan setiap feature-nya. Selain itu, simetris baik secara vertical maupun horizontal, hingga pergerakan wajah secara multidimensi, pergerakan mimic wajah, dan posisi juga volume jaringan kulit juga diperhitungkan agar hasil pembentukan terlihat seimbang dari berbagai sudut.

Setelah prinsip “Architectural”, implementasi penerapan untuk perawatan pembentukan wajah ini dilakukan dengan Intelligence Technique. Di dalamnya ada Foundation Technique dan Anchoring Technique yang harus diaplikasikan melalui injeksi secara akurat dan presisi dengan kalkulasi dosis yang tepat untuk didistribusikan pada area soft-issue.

FoundaFon Technique dalam arsitektur wajah umumnya mengacu pada metode dan prosedur dasar yang digunakan untuk menciptakan titik awal untuk support dan menciptakan tahanan yang kuat di area sekitarnya sehingga tidak collapse atau terjadi pergeseran yang mengakibatkan saging.

Sementara itu, Anchoring Technique adalah teknik untuk mengunci dan menstabilkan area wajah agar tidak turun ke bawah. Saat melakukan lifting pada wajah, titik anchoring yang jadi suatu tahanan merupakan teknik kunci untuk menahan kulit di sekitarnya tidak jatuh ke bawah dan memberikan hasil lifting yang tahan lama.

Dari teknik MIRACLE-AI ini, Miracle me-launchIing Miracle Liquid FaceliI untuk menyempurnakan bentuk wajah sekaligus correct aging. Karena jika teknik ini dilakukan dengan kalkulasi yang tepat, teknik ini justru dapat menahan lajunya aging, mengoreksi asimetris pada wajah, hingga menyempurnakan bentuk wajah.

Perawatan tersebut dilakukan kepada lima ar8s yaitu Tora Sudiro, Mieke Amalia, Dona Agnesia, Darius Sinathrya, dan Philips Kwok dengan permasalahan masing-masing.

Kolaborasi Miracle dengan kelima artis tersebut merupakan campaign terbaru bertajuk “Miracle Wajah Indonesia”, yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya melestarikan budaya di era globalisasi. Karena budaya bukan saja merupakan warisan yang tak ternilai, namun juga sebagai identitas Bangsa Indonesia.

Founder Miracle Aesthetic Clinic, Mimihety Layani, juga menegaskan bahwa Miracle selalu berkomitmen untuk terus membangun kemajuan industri estetika di Indonesia dengan mengedepankan unsur kecantikan dalam ragam budaya Indonesia.

Seluruh karya Miracle didedikasikan untuk menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, dalam upaya mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik melalui sentuhan perawatan Miracle.

Source : pressrelease.id

Continue Reading

Business

Perusahaan Energi Jepang Kaji Investasi di Proyek PLTA Kayan Cascade

Proyek pengembangan PLTA dengan kapasitas 9000 MW ini diperkirakan menelan biaya sekitar USD 17,8 miliar

Published

on

By

Dok. PT Kayan Hydro Energy (KHE)

Membumi.com

Tokyo – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, di bawah pimpinan Duta Besar Heri Akhmadi, menggelar jamuan makan malam bisnis pada Kamis, 18 Juli 2024. Acara ini diadakan di kediaman Duta Besar untuk menyambut Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2 yang akan datang, dan dihadiri oleh eksekutif dari delapan perusahaan energi terkemuka Jepang, antara lain Mr. Takashi Nakamura (J-Power), Mr. Suguru Kawabata (Sojitz Corporation), Mr. Seiji Kawamura (Marubeni Corporation), Shunta Kijima (JERA Co. Inc), Mr. Hiroshi Hashiuchi (Tepco Renewable Power Inc), Mr. Masahiko Umesaki (Kansai Electric Power Co. Inc) dan Mr. Takechi Muramatsu (Sumitomo Corporation).

Dari Indonesia, hadir Owner PT Kayan Hydro Energy (KHE), Tjandra Limanjaya; Andrew Sebastian Suryali, Direktur Utama PT KHE; Steven Kho, Executive Committee PT KHE; Eko Permanahadi, Presiden Direktur Great Eagle Pte. Ltd.; Iwan S. Triawan, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis di PT. PLN (Persero), dan Dr. Edi Prio Pambudi, Deputi Menteri Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI yang bergabung secara daring.

Pada kesempatan ini, PT KHE sebagai pemrakarsa dan pemilik proyek memaparkan perkembangan terbaru dan prospek bisnis PLTA Kayan Cascade. Mereka juga mengumumkan secara resmi bahwa kerja sama dengan Sumitomo Corporation telah berakhir.

“Kerja sama dengan Sumitomo Corporation telah berakhir. Kami membuka peluang bagi semua pihak yang ingin terlibat dalam proyek PLTA Kayan Cascade,” ujar Andrew Sebastian Suryali dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 22 Juli.

Andrew menjelaskan bahwa PLTA Kayan Cascade adalah proyek strategis dalam program green energy di Indonesia. “Kami melihat mereka menyambut baik proyek ini dan akan ditindaklanjuti secara B2B (busines to busines). Pada prinsipnya, kami membuka peluang bagi semua pihak untuk berkolaborasi,” tambahnya.

Dengan perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara di Pulau Kalimantan, fokus pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan menjadi lebih penting. Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC), menekankan keberlanjutan, teknologi hijau, dan produksi energi tanpa emisi.

PT Kayan Hydro Energy, penggerak Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Kayan Cascade, memaparkan rencana besarnya pada jamuan makan malam tersebut. Proyek ini bertujuan untuk membangun serangkaian pembangkit listrik tenaga air di sepanjang Daerah Aliran Sungai Kayan. Upaya ini didukung oleh sektor publik dan swasta, termasuk komitmen dari PT. PLN (Persero) dan PT. Indonesia Strategis Industri yang sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Hijau Terintegrasi.

Proyek pengembangan PLTA dengan kapasitas 9000 MW ini diperkirakan menelan biaya sekitar USD 17,8 miliar, termasuk pembangunan jalur transmisi dan gardu induk.

Presentasi Proyek Kayan Cascade memikat para peserta, menyoroti potensi keluaran listrik tahunan sebesar 36 Terawatt-hour. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi ramah lingkungan di Kalimantan, sehingga secara signifikan mengurangi biaya listrik nasional.

Investasi perusahaan Jepang dalam proyek ini tidak hanya mendukung inisiatif AZEC, tetapi juga memperkuat perjalanan Indonesia menuju transisi energi ramah lingkungan tanpa mengorbankan ketahanan energi.

Duta Besar Heri Akhmadi menekankan pentingnya Proyek Kayan Cascade sebagai salah satu proyek utama dalam Kerangka AZEC dan bertujuan menjadi salah satu deliverable dalam Pertemuan Tingkat Menteri AZEC berikutnya.

Deputi Menteri Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI juga menyampaikan bahwa proyek ini, jika selesai, akan menjadi salah satu proyek utama yang mempercepat transisi Indonesia menuju energi hijau sekaligus menurunkan biaya listrik nasional.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Trending