BANGKOK – Honeywell hari ini mengumumkan kerjasama strategisnya dengan TCC Group dimana teknologi Honeywell Forge for Buildings akan digunakan di One Bangkok, sebuah area perkantoran terbesar dan terintegrasi secara holistis di pusat kota Bangkok. Honeywell Forge for Buildings akan menghasilkan sejumlah hal penting, seperti gedung yang hemat energi, peningkatan kinerja gedung, serta Distrik perkantoran yang lebih berkelanjutan.
Dikembangkan oleh TCC Assets (Thailand) Co., Ltd. dan Frasers Property Holdings (Thailand) Co., Ltd., One Bangkok merupakan proyek perkantoran yang sangat terintegrasi, terdiri atas lima menara perkantoran premium dan Grade A, empat kawasan ritel yang berbeda, lima hotel mewah dan hotel berkonsep gaya hidup, serta tiga menara residensial mewah.
Proyek ini dikembangkan dengan prinsip yang memprioritaskan kepentingan pengguna, aspek keberlanjutan, dan kehidupan kota pintar. Honeywell menyediakan solusi berkelanjutan dan inovatif untuk proyek yang sukses memenangkan penghargaan, seperti FYI Center, Samyan Mitrtown, The PARQ, dan QSNCC.
“Real estat korporat kini menuntut pengembang properti untuk bisa mengatasi serangkaian tantangan dalam pengembangan proyek gedung dan juga mengurangi emisi karbon,” ujar Anthony Arundell, Senior Vice President & Head, Smart City, One Bangkok. “
One Bangkok didesain dengan konsep kota pintar yang mutakhir dan infrastruktur berkelanjutan, menerapkan teknologi pintar demi menjadi proyek pertama di Thailand yang berhasil meraih sertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) Platinum Neighborhood Development with WiredScore and Smartscore Platinum.
Hal tersebut juga akan menghadirkan konektivitas digital terbaik dan layanan kota pintar yang berkelanjutan. Proyek ini telah menjadi standar baru di Thailand setelah menjadi proyek real estat pertama kami yang diberikan sertifikat Platinum WiredScore.
Honeywell Forge merupakan salah satu solusi penting untuk mengelola penggunaan energi gedung. Berkat solusi ini, kami mampu mengembangkan dan mengoperasikan gedung yang berkelanjutan selama bertahun-tahun mendatang.”
.
Menurut Teerapan Luengnaruemitchai, Managing Director, T.C.C. Technology Co., Ltd., perusahaannya mendukung One Bangkok dari sisi kemajuan teknologi, aspek keberlanjutan, konektivitas, keterlibatan komunitas, serta meningkatkan taraf hidup penghuni. Keunggulan Honeywell dalam menerapkan solusi IoT industri yang canggih akan menciptakan informasi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja operasional.
Di sisi lain, 28% emisi tersebut berhubungan dengan kegiatan operasional gedung. Maka, Honeywell mendukung target keberlanjutan klien lewat produk inovatif dan siap pakai yang menurunkan emisi gas rumah kaca, menghemat energi, mengukur dan mengurangi dampak karbon, serta membantu penggunaan sumber energi terbarukan.
“Honeywell bangga bisa mendukung proyek pengembangan real estat yang penuh terobosan ini di Thailand,” kata Sadiq Syed, Vice President dan general manager, Honeywell Connected Buildings. “Kami memahami bahwa untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, One Bangkok harus dapat meraih keseimbangan antara biaya dan kenyamanan penghuni. Kami akan selalu siap untuk menghadirkan teknologi siap pakai bagi mitra-mitra kami di penjuru dunia agar terwujudnya dunia yang lebih berkelanjutan.”
Honeywell Forge for Buildings terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, dan servis dukungan. Dengan Honeywell Forge for Buildings, pemilik dan pengelola gedung dapat menjalankan kegiatan pemeliharaan prediktif dan mengoptimalkan konsumsi energi, serta mengembangkan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Lebih lagi, Honeywell Forge for Buildings memberikan pendekatan komprehensif dalam pengoperasian dan manajemen sistem pergedungan. Dengan demikian, pemilik dan pengelola gedung memperoleh kinerja yang berfokus pada hasil.
Pelajari lebih lanjut tentang cara Honeywell Forge for Buildings membantu pemilik dan pengelola gedung meningkatkan aspek keberlanjutan, efisiensi operasional, pengalaman penghuni gedung, kepatuhan regulasi, keselamatan dan keamanan, serta target ketahanan iklim.
Tentang Honeywell
Honeywell Building Technologies (HBT) mengubah cara gedung beroperasi untuk membantu meningkatkan kualitas hidup. Kami adalah pakar kontrol bangunan terkemuka yang beroperasi di lebih dari 75 negara yang didukung oleh jaringan mitra bisnis di penjuru dunia. Pemilik dan operator bangunan komersial menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, dan analitik kami untuk menciptakan fasilitas yang aman, efisien, dan produktif. Solusi dan layanan kami digunakan di lebih dari 10 juta bangunan di seluruh dunia.
Honeywell (www.honeywell.com) memberikan solusi khusus industri yang mencakup produk dan layanan kedirgantaraan; teknologi kontrol untuk bangunan dan industri; dan materi kinerja secara global. Teknologi kami membantu pesawat terbang, bangunan, pabrik, rantai pasokan, dan pekerja menjadi lebih terhubung untuk menjadikan dunia kita lebih pintar, lebih aman, dan lebih berkelanjutan. Untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Honeywell, silakan kunjungi www.honeywell.com/newsroom.
Tentang One Bangkok
One Bangkok – distrik terintegrasi holistik terbesar di jantung kota Bangkok dengan nilai investasi lebih dari THB120 miliar dengan total luas lahan 108 rai atau 1.930.000 meter persegi GFA, dikembangkan sebagai bagian dari gerakan untuk mengembangkan Bangkok menjadi salah satu kota-kota besar.
Diciptakan di bawah visi untuk mengkatalisasi, memimpin kemajuan, dan berkembang bersama Bangkok, One Bangkok akan membentuk konsep baru dalam perencanaan kota. Terletak di sudut Wireless Road dan Rama 4 Road dengan hubungan langsung ke sistem transit massal kota yang sedang berkembang, One Bangkok terdiri dari tempat kerja masa depan, lingkaran ritel baru, hunian mewah, perhotelan bintang lima, arena hiburan LANGSUNG kelas dunia, kehadiran seni dan budaya, dan ruang publik yang luas dan ramah yang mencakup 50 rai kabupaten.
Dilengkapi dengan Smart City dan infrastruktur berkelanjutan, One Bangkok bertujuan untuk menjadi proyek LEED for Neighborhood Development Platinum pertama di Thailand dan WELL Building Standard untuk mendukung kesehatan manusia.
Dok Foto bersama Peserta dan Narasumber dan pimpinan Yayasan Peputra Manggala Nusantara, Guru Besar Universitas Indonesia, Firdaus, SPd MPd dari LLDIKTI 17 serta Benny Rio Denaldy selaku Ketua MKKS SMA Riau
Membumi.com
Pekanbaru (02/11/24) – Bertempat di Ballroom Ameera Hotel jalan Ahmad Yani Lantai 3, sesuai jadwal mulai jam 08.30 Wib seluruh kursi undangan terlihat mulai dipenuhi peserta yang mengikuti Seminar Artificial Inteligent (AI) Literasi Digital untuk Guru : ” Mempersiapkan Pendidikan Masa Depan di Riau ” yang sudah diagendakan jauh hari.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Mariana dan Sarkawi dari Yayasan Peputra Manggala Nusantara, Ali Nenalice selaku Guru Besar Universitas Indonesia, Firdaus, SPd MPd dari LLDIKTI 17, perwakilan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Benny Rio Denaldy selaku Ketua MKKS SMA Riau, H.EM Surahcmat selaku Ketua Umum Paguyuban Mitra Sunda Riau, H Djailani dari Adzkia Kedinasan, Zulham, Fahmizan M.Pd dan Fari Suradji selaku Pegiat Pendidikan Riau dan ratusan guru – guru serta kepala sekolah dari berbagai wilayah Provinsi Riau.
Setelah sambutan disampaikan Sarkawi selaku pimpinan Yayasan Peputra Manggala Nusantara yang tidak lupa menyisipkan sebait pantun, Firdaus selaku pimpinan LLDikti 17, Dinarti T BBA, MBA dan Benny Rio Denaldi Pimpinan MKKS SMA Riau ikut membakar semangat para peserta Seminar yang sudah duduk rapi ingin menyimak penyampaian materi.
Pada sesi pertama Guru Besar President University Pekanbaru Prof. Dr. Chairy dalam presentasinya diawal membahas mengenai Literasi Digital dengan mengungkapkan bahwa menjadi literasi secara digital berarti memiliki pengetahuan yang tepat untuk digunakan dan menavigasi teknologi digital.
Lebih lanjut disampaikan bahwa terdapat 2 pengelompokan yaitu, Traditional AI dan AI Generative yang saat ini sedang berkembang pesat seperti Chat GPT-4, model prediksi bahasa Open AI yang menghasilkan teks seperti buatan manusia yang hampir tidak dapat dibedakan, yang kemudian dapat membantu menghasilkan musik baru, menulis skrip, atau bahkan membuat Deepfake.
Selain mengulas pemahaman konsep literasi digital, hingga kesiapan menghadapi tantangan digital, dalam materinya Prof. Dr. Chairy juga membahas mengenai masa depan Artificial Inteligence diantaranya yang memprediksi, bahwa pada tahun 2030, AI akan memungkinkan untuk deteksi beberapa penyebab utama penyakit, dan akan melihat lebih banyak penggunaan perangkat pemantauan kesehatan di rumah.
Hingga penggunaan AI soal transparansi data laporan yang bertanggung jawab atas pelanggaran kepercayaan, hingga prediksi bahwa pada tahun 2050, teknologi AI akan membaca emosi untuk mempersonalisasikan setiap pengalaman pelanggan, dan interaksi sehari-hari akan menjadi campuran manusia, mesin dan hibrida yang mendukung AI.
Dalam Sesi kedua Prof Dr. Saktioto selaku Guru besar Universitas Riau yang baru kembali dari kunjungan kerjanya di Kazakhstan mengungkapkan bahwa Artificial Inteligent (AI) sudah lama ada, cuma baru booming sekarang, sebagaimana penghargaan Nobel Prize in Physics 2024 diberikan kepada Jhon J. Hopfield dan Geoffrey E. Hinton yang mengungkap penemuan dasar yang memungkinkan mesin pembelajaran dengan jaringan saraf buatan.
Lebih lanjut dikutip dari materi Prof. Dr. Saktioto disebutkan bahwa Artificial Inteligence (AI) adalah Kemampuan komputer digital atau robot yang dikendalikan komputer untuk melakukan tugas yang biasa dikaitkan dengan makhluk cerdas. Istilah ini sering diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang diberkahi dengan proses intelektual karakteristik manusia, seperti kemampuan untuk bernalar, menemukan makna, generalisasi, atau belajar dari pengalaman masa lalu.
Sejak berkembang di tahun 1940 -an, komputer digital telah diprogram untuk melakukan tugas -tugas yang sangat kompleks, seperti menemukan bukti untuk teorema matematika atau bermain catur dengan kemahiran yang luar biasa. Meskipun kemajuan berkelanjutan dalam kecepatan pemrosesan komputer dan kapasitas memori, belum ada program yang dapat mencocokkan fleksibilitas manusia penuh pada domain yang lebih luas atau dalam tugas yang membutuhkan banyak pengetahuan sehari -hari.
Di sisi lain, beberapa program telah mencapai tingkat kinerja pakar dan profesional manusia dalam melaksanakan tugas -tugas spesifik tertentu, sehingga kecerdasan buatan dalam pengertian terbatas ini ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti diagnosis medis, mesin pencari komputer, pengenalan suara atau tulisan tangan, dan chatbots.
Selain itu Prof Dr. Saktioto dalam sesinya juga membahas mengenai masa depan Artificial Inteligence (AI), yang intinya agar kita tidak perlu takut akan kemungkinan – kemungkinan buruk yang terjadi. ” Boleh kita menggunakan AI, tapi tidak meninggalkan cara – cara manual, ” tutupnya.
Mejelang siang, Seminar Artificial Inteligence (AI) Literasi Digital untuk Guru : ” Mempersiapkan Pendidikan Masa Depan di Riau ” kemudian ditutup dengan menjawab pertanyaan peserta, pemberian door prize, sesi foto narasumber bersama peserta yang datang dari berbagai wilayah di Provinsi Riau dan kemudian makan bersama.
Dok. Flyer Seminar AArtificial Inteligent (AI) Artificial Inteligent (AI) dengan pembicara diantaranya Prof. Dr. Chairy yang merupakan Guru Besar President University Kampus Pekanbaru, kemudian Prof. Dr. Saktioto Guru Besar Universitas Riau, yang dimoderatori Dinarti T, BBA, MBA, Ameera Hotel Pekanbaru, Sabtu (02/11/24).
Membumi.com
Pekanbaru (28/10/24) – Empat hari jelang Seminar Artificial Inteligent (AI) dengan tema : ” Literasi Digital untuk Guru : Mempersiapkan Pendidikan Masa Depan di Riau ” yang menghadirkan nama besar selaku pembicara diantaranya Prof. Dr. Chairy yang merupakan Guru Besar President University Kampus Pekanbaru, kemudian Prof. Dr. Sakioto Guru Besar Universitas Riau yang dimoderatori Dinarti T, BBA, MBA, yang akan dilaksanakan Sabtu (02/11/24).
Dalam keterangan persnya Benny Rio Denaldi Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Negeri Pekanbaru (MKKS) mengungkapkan bahwa AI merupakan terobosan baru di dunia pendidikan, AI akan mempermudah guru dan murid dalam melakukan pembelajaran dimanapun dan kapan pun.
” AI sangat membantu guru dalam proses administrasi penilaian dan pelaksanaan pembelajaran, dan bagi murid hal ini sangat mendukung dalam mempermudah memahami aspek pembelajaran bersama para pendidik disekolah, ” ungkap Benny.
Lebih lanjut Benni mengungkapkan, bagi para guru mata pelajaran yang akan mengikuti kegiatan seminar Artificial Inteligent ini keuntungannya tentunya bagaimana guru dapat memahami posisi AI akan dipakai dalam proses pembelajaran.
” AI ini dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran sehingga guru dapat berkolaborasi bersama siswa dalam pembelajaran berbasis AI, ” sebut Ketua MKKS.
Fari Suradji selaku pemerhati pendidikan Riau sangat mengapresiasi Seminar Artificial Inteligent (AI) yang ditaja oleh President University, mengutip laporan Programme for International Student Assessment (PISA) dari Organisastion untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2022, disebutkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia mengalami penurunan.
” Hal itu terlihat dari skor tiga kompetensi terkait dengan literasi, numerasi dan sains yang sama-sama lebih rendah dibandingkan dengan penilaian pada periode tiga tahun sebelumnya, yakni 2018. Ditinjau dari skor literasi atau membaca, Indonesia memiliki nilai rata-rata sebesar 359 pada 2022, ” ungkap Fari Suradji.
Selain persoalan itu, hari ini kita semua dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang sangat luar biasa yang bernama Artificial Inteligent (AI). Oleh karena itu sangat penting bagi kita semua terutama generasi penerus bangsa untuk bisa bertransformasi menuju era Society 5.0.
” Di posisi ini guru guru dan para pegiat pendidikan berfungsi menjadi ujung tombak masa depan bangsa dalam melahirkan bintang – bintang agar Indonesia tidak cuma komoditas pasar melainkan menjadi SDM yang handal dalam bidang teknologi, ” tutup pemerhati pendidikan riau ini bersemangat.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa setelah pertemuan dengan Fari Suradji dikediaman Gubernur Riau (26/10/24), Pj. Gubernur Riau Rahman Hadi sangat antusias dan akan mengupayakan untuk hadir membuka acara Seminar AI tersebut.
Untuk dapat diketahui bahwa Seminar Artificial Inteligent (AI) yang akan dilaksanakan di Ameera Hotel jalan A Yani Pekanbaru sabtu (02/11/24) hingga hari ini (28/10/24) jumlah peserta yang sudah melakukan registrasi sebanyak 170 orang, dan kuota seminar masih tersisa 80 peserta.
Untuk registrasi dapat dilakukan di link https://bit.ly/seminar_literasidigital atau melalui scan Barcode flyer dibawah ini. Dapatkan fasilitas berupa Sertifikat, makan siang, voucher, dan hadiah menarik lainnya. Buruan ! Kuota terbatas.
Dok. Flyer Seminar AArtificial Inteligent (AI) Artificial Inteligent (AI) dengan pembicara diantaranya Prof. Dr. Chairy yang merupakan Guru Besar President University Kampus Pekanbaru, kemudian Prof. Dr. Saktioto Guru Besar Universitas Riau, yang dimoderatori Dinarti T, BBA, MBA, Ameera Hotel Pekanbaru, Sabtu (02/11/24).
Membumi.com
Pekanbaru (24/10/24) – Jelang Seminar Artificial Inteligent (AI) dengan tema : ” Literasi Digital untuk Guru : Mempersiapkan Pendidikan Masa Depan di Riau “ yang menghadirkan nama besar selaku pembicara diantaranya Prof. Dr. Chairy yang merupakan Guru Besar President University Kampus Pekanbaru, kemudian Prof. Dr. Saktioto Guru Besar Universitas Riau, yang dimoderatori Dinarti T, BBA, MBA, yang akan dilaksanakan sabtu (02/11/24).
Bertempat di Kampus Presiden University Plaza The Central Lantai 2, jalan Jend. Ahmad Yani Pekanbaru Dinarti T, BBA, MBA yang juga Direktur Presiden University Pekanbaru dalam keterangan persnya mengungkapkan bahwa Presiden University mendukung percepatan transformasi menuju era Society 5.0, di mana teknologi menjadi solusi untuk menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan kehidupan manusia.
” President University sangat peduli dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Riau, terutama dalam hal kesenjangan akses teknologi dan literasi digital di kalangan guru dan siswa. Kami melihat bahwa masih banyak sekolah di daerah pedesaan yang belum mendapatkan akses memadai terhadap teknologi, yang sangat diperlukan di era digital saat ini, ” sebut Dinarti.
Selain itu, persoalan kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan juga menjadi perhatian utama Presiden University. melalui seminar tersebut. President University berkomitmen memberikan solusi nyata dengan memberdayakan para guru, agar mereka bisa memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran secara efektif, sehingga siswa-siswa di Riau dapat menerima pendidikan yang setara dengan daerah lain di Indonesia.
“Kami percaya bahwa guru memiliki peran krusial dalam membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia yang terus berkembang. Dengan literasi digital yang lebih baik, para guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan inovatif, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global, ” tambah Dinarti.
Ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pemerataan kualitas pendidikan di Riau dan mempercepat transformasi masyarakat dalam era digital, khususnya di sektor pendidikan. Melalui upaya ini, kami berperan aktif dalam mempersiapkan generasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2025, di mana pendidikan yang kuat dan berbasis teknologi menjadi kunci untuk mencetak pemimpin masa depan yang unggul dan inovatif sebut Direktur Presiden University Pekanbaru menutup keterangan persnya.
Untuk dapat diketahui bahwa hingga hari ini (24/10/24) Seminar Artificial Inteligent (AI) yang akan dilaksanakan di Ameera Hotel jalan A Yani Pekanbaru sabtu (02/11/24) setelah pendaftaran dibuka (08/10/24) jumlah peserta yang sudah melakukan registrasi sebanyak 150 orang, dan kuota seminar masih tersisa 100 peserta.
Untuk registrasi dapat dilakukan di link https://bit.ly/seminar_literasidigital atau melalui scan Barcode flyer dibawah ini. Dapatkan fasilitas berupa Sertifikat, makan siang, voucher, dan hadiah menarik lainnya. Buruan ! Kuota terbatas.