Jakarta – Diantara beberapa isu hangat yang dibahas dalam Debat Tiga Calon Presiden Republik Indonesia dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi dan Geopolitik pada minggu malam (7/01/24) adalah masalah ancaman narkoba dan cyber security.
Bahkan dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada (11/09/23) yang lalu membahas mengenai pemberantasan dan penanganan kasus narkoba, meminta jajarannya melakukan terobosan dalam menangani penyalahgunaan narkoba yang didalamnya disinyalir banyak melibatkan aparat penegak hukum.
“ Mulai penegakan hukum yang tegas, sehingga memberikan efek jera. Karena kita tahu juga banyak oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus diberikan kepada mereka,” ungkap Jokowi.
Lantas, apa benar yang dikatakan Anies bahwa juta’an orang Indonesia tarpapar narkoba ?
Berikut rilies siaran pers Kepala Badan Narkotika National (BNN) RI Irjen Pol. Marthinus Hukom pada selasa (28/12/23) yang menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelitian pengukuran penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNN RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 terungkap,
Bahwa angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami penurunan dari 1,95% menjadi 1,73% atau setara dengan 3,33 juta orang untuk setahun terakhir pakai dan pada kategori pernah pakai menurun dari 2,47% menjadi 2,20%.
Dalam rilies tersebut juga disampaikan bahwa sepanjang tahun 2023, BNN RI telah mengungkap 37 jaringan sindikat narkotika, yang terdiri dari 15 jaringan sindikat narkotika nasional dan 22 jaringan sindikat narkotika internasional.
Selain itu BNN RI, Polri, TNI, Bea dan Cukai, serta stakeholders terkait berhasil mengungkap 910 kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika dengan mengamankan sebanyak 1.284 tersangka serta menyita tiga terbesar barang bukti diantaranya adalah Sabu 1,3 Ton, Sabu Butir (Yaba) 61.200 butir, Ganja kering 1,4 Ton, Ekstasi 369.755 butir, dan Ekstasi serbuk seberat 145,4 kilogram.
BNN RI juga memusnahkan 27,7 hektare ladang ganja dengan berat tanaman ganja basah mencapai 80 Ton, serta mengklaim berhasil menyelamatkan 8.154.623 generasi penerus bangsa dari potensi ancaman penyalahgunaan narkotika.
Dalam relies tersebut juga disebutkan bahwa sepanjang tahun 2023 BNN RI berhasil mengungkap 21 kasus TPPU terkait bisnis gelap narkotika yang melibatkan 22 tersangka dengan menyita barang bukti berupa aset senilai total Rp. 162.244.526.644,86,-.
Selain masalah ancaman narkoba Anis juga menyinggung 160.000 orang meninggal bukan karena serangan militer akan tetapi karena serangan virus, 3000 korban perdagangan manusia dan anak serta pencurian ikan dan pasir.
Selain itu Anies juga mengungkapkan 800 juta cyber attack, dan mengenai situs Kemenhan yang berhasil diretas hacker dengan akronim ” Two2 ” di 2023, berdasarkan penelusuran, berhasil mengunggah screenshoot dashboard internal dan menjual 1,64 TB datanya di dark web.
Salah seorang warga yang nonton Debat Capres tadi malam mengungkapkan bahwa Persoalan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi dan Geopolitik Indonesia sangat menarik untuk dikupas dan diulas lebih detail guna menambah wawasan anak bangsa.