Connect with us

Headlines

Fasilitas Nuklir Dibombardir, Menlu Iran Kunjungi Moscow

Published

on

Dok. Belum ada keterangan resmi, diduga B-21 US Bomber milik AS Serang Fasilitas Nuklir Iran / US Air Force Sites

Membumi.com

Timur Tengah – Dalam pidatonya di pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan AS telah melewati “garis merah yang sangat besar” dengan menyerang fasilitas nuklir Iran.

Sebelumnya Donald Trump mengatakan bahwa situs nuklir utama Iran ” hancur total “ akibat serangan AS. Trump menyampaikan komentar tersebut di Gedung Putih beberapa jam setelah mengumumkan militer AS telah melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir utama di Iran. Serangan ini merupakan yang kedua semenjak Revolusi Islam 1979 pecah untuk menggulingkan Mohammad Reza Pahlavi yang pro-Barat.

Sebagaimana Parlemen Iran sudah meyepakati bahwa salah satu cara Iran dapat membalas adalah dengan menutup Selat Hormuz, yang mana jalur perdagangan penting tersebut tempat seperlima pasokan minyak dunia sekitar 20 juta barel – dan sebagian besar gas cairnya, dikirim setiap hari, yang menyebabkan lonjakan harga energi.

Selat Hormuz terancam ditutup

Dilaporkan juga bahwa Iran akan membalas serangan Amerika dengan menutup Selat Hormuz yang terletak di antara Oman dan Uni Emirat Arab di satu sisi dan Iran di sisi lainnya. Selat ini menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab di seberangnya.

Dengan lebarnya 33 km (21 mil) di titik tersempitnya, dengan jalur pelayaran hanya selebar 3 km (2 mil) di kedua arah, sehingga jalur ini sangat rentan terhadap serangan.

Sebelumnya para pedagang energi mewaspadai sejak Israel melancarkan gelombang serangan mendadak ke Iran pada 13 Juni yang lalu, yang khawatir akan gangguan distribusi pasokan minyak dan gas yang melalui selat tersebut. 

Sementara AS dan Israel telah menargetkan bagian-bagian penting terhadap infrastruktur energi Iran, namun sejauh ini belum ada gangguan langsung terhadap aktivitas maritim di kawasan tersebut. Namun akibat naiknya eskalasi konflik antara Israel dan Iran, dilaporkan telah memicu kenaikan tarif angkutan laut dalam beberapa minggu terakhir.

Iran Serang Pangkalan Militer AS Di Qatar

Selain selat Hormuz Iran juga menanggapi serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya dengan menargetkan pangkalan militer AS di Qatar.dan Iran telah menargetkan pasukan Amerika Serikat yang ada di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.

Selain itu Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) juga mengatakan bahwa “tindakan tegas” nya mengirimkan pesan kepada Gedung Putih dan sekutunya, bahwa Iran ” tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap integritas teritorial, kedaulatan, atau keamanan nasionalnya.

” Pangkalan AS dan aset militer bergerak di kawasan itu bukanlah titik kekuatan, melainkan kerentanan utama, ” sebut pernyataan itu memperingatkan.

Iran mengatakan bahwa mereka menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar karena pangkalan itu “berfungsi sebagai pusat komando Angkatan Udara AS dan merupakan aset strategis terbesar tentara Amerika di Asia Barat “.

Teheran juga mencatat bahwa serangan rudal itu dilakukan jauh dari daerah permukiman di Qatar.

” Tindakan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi negara sahabat dan persaudaraan, Qatar, dan rakyatnya yang mulia, dan Republik Islam Iran tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar,” kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan.

Dalam jumpa pers Kementerian Dalam Negeri Qatar mengonfirmasi bahwa total ada 19 rudal yang ditembakkan dari Iran. Kementerian tersebut juga menambahkan, bahwa hanya satu dari rudal tersebut yang mengenai Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi tidak menimbulkan korban.

Menlu Iran Kunjungi Moskow

Hadir dalam Pertemuan bersama Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Abbas Araghchi pada (23/06/25) yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kepala Direktorat Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia Igor Kostyukov.

Disampaikan bahwa Posisi Rusia terhadap perkembangan terkini sudah diketahui dengan baik. Hal ini telah diungkapkan dengan jelas oleh Kementerian Luar Negeri dan tercermin dalam sikap yang kami ambil di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sudah Anda ketahui.

Tindakan agresi yang sama sekali tidak beralasan terhadap Iran tidak memiliki dasar atau pembenaran. Rusia memiliki hubungan yang sudah lama, kuat, dan dapat dipercaya dengan Iran, dan kami berkomitmen untuk mendukung rakyat Iran melalui upaya berkelanjutan kami.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan, “ seperti yang Anda ketahui, tingkat eskalasi terus meningkat setiap harinya. Sayangnya, kami telah diserang – tidak hanya dari Israel, tetapi juga dari Amerika Serikat, yang telah memilih untuk menyerang fasilitas kami. “

Tindakan agresi oleh Israel dan AS ini sepenuhnya tidak sah dan melanggar hukum internasional serta norma-norma yang berlaku. Kami sekarang membela kedaulatan dan negara kami, dan pembelaan kami sepenuhnya sah.

” Kami berterima kasih kepada rekan-rekan dan teman-teman Rusia kami atas sikap berprinsip mereka dan atas kecaman tegas mereka terhadap tindakan agresi ini. Saat ini, Rusia berdiri di sisi sejarah dan hukum internasional yang benar, ” sebut Abbas Araghchi

Hingga berita ini terbit, sepulangnya dari St. Pitersburg, Presiden Prabowo dikabarkan melakukan rapat terbatas bersama Menteri Kordinator Politik dan Keamanan, Kepala BSSN dan Menkominfo membahas perkembangan situasi global.
.


.

.

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *