Connect with us

Figur

Soal Opini ” Jalur Langit ” Pj. Walikota, Ini Kata DR. Aidil Haris Meluruskan

Published

on

Membumi.com

Pekanbaru – Polemik munculnya nama Muflihun sebagai kandidat Pj. Walikota Pekanbaru yang kabar nya telah diteken SK nya oleh Mendagri beberapa waktu yang lalu, saat ini menjadi trending topik tengah-tengah masyarakat Pekanbaru, hal itu disebabkan karena nama Muflihun bukan termasuk nama yang direkomendasikan oleh Gubri Syamsuar ke Kemendagri.

Dalam konfirmasinya (15/5/22) Muflihun mengatakan, bahwa polemik yang belakangan menjadi perbincangan hangat ditengah-tengah masyarakat saat ini disebabkan pemberitaan yang dinilainya agak sedikit berlebihan. Ia mengatakan bahwa, ” Dari awal bicara soal Pj. Walikota, media juga yang memblow up, sehingga disaat Gubri dan pihak Kemendagri mempunyai pertimbangan lain, ceritanya jadi bertambah hangat, ” ungkap Sekwan DPRD Riau memaklumi.

Baca : ‘Jalur Langit’ Penjabat Wali Kota Pekanbaru dan Hari-hari Kritis Bagi Gubernur Syamsuar

Dalam sambungan seluler singkat Sekwan DPRD Riau tersebut juga mengatakan bahwa, ” Ndak baiklah kalau opininya itu memperkeruh suasana. Sebagai Aparatur Sipil Negara terkait pertimbangan serta keputusan Pimpinan, itulah yang terbaik dan saya siap melaksanakannya, ” ungkap U’un (nama kecilnya) yang sudah bukan orang lain lagi di Kota Pekanbaru ini.

Ditempat terpisah DR. Aidil Haris selaku pengamat komunikasi politik mengatakan, bahwa dibeberapa pemberitaan terkait polemik Pj. Walikota Pekanbaru justru lebih mengarah kepada komunikasi politik yang kurang elok, karena tidak didasari dengan pemahaman yang utuh. Dalam keterangan Persnya Doktor dibidang Ilmu Komunikasi tersebut mengatakan bahwa ketentuan mengenai Pj. Kepala Daerah telah diatur dalam Permendagri Nomor 1 tahun 2018.

Baca : KIT Ditetapkan Sebagai Proyek Strategis Nasional

” Memang benar pada pasal 5 ayat (2) disebutkan bahwa Pjs. Bupati / Walikota sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) ditunjuk oleh Menteri atas usul Gubernur, namun pada ayat (3) nya dinyatakan bahwa dalam melaksanakan kepentingan strategis nasional, Pjs. Bupati / Wali Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditunjuk oleh Menteri tanpa usul Gubernur, ” ungkap Dosen Ilmu Komunikasi tersebut meluruskan.

Diakhir keterangannya DR. Aidil Haris mengatakan, jika memang itu keputusannya wajar Pemerintah Pusat mempunyai pertimbangan lain karena Kota Pekanbaru sebagai Kota yang berkembang pesat dan terletak dikawasan startegis Nasional maupun Internasional, tentunya erat kaitannya dengan Kepentingan Strategis Nasional. ” Ungkap DR. Aidil menutup keterangan persnya (*thd)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Figur

Kongres XXV PWI, Hendry Ch. Bangun Terpilih Ketua Umum

Published

on

By

Zulmansyah dan Hendri C Bangun didampingi Suparman dan Novrizon Burman

Membumi.com

Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), organisasi wartawan tertua dan terbesar di Republik ini, memasuki lembaran sejarah baru.

Hendry Ch. Bangun terpilih sebagai ketua umum setelah mengalahkan petahana Atal S. Depari dalam Kongres XXV yang digelar di Hotel El Royale, Bandung Jawa Barat, Rabu (27/9/2023) dinihari.

Hendry Ch. Bangun sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekjen PWI periode 2008-2013 dan 2013-2018.

Pria kelahiran 26 November 1958 itu juga pernah menjadi anggota Dewan Pers periode 2016-2019 dan Wakil Ketua Dewan Pers periode 2019-2022.

” Hendry Ch. Bangun terpilih sebagai ketua umum setelah mengalahkan Petahana Atal S. Depari dalam Kongres XXV yang digelar di Hotel El Royale, Bandung Jawa Barat, Rabu (27/9/2023) dinihari. “

Hendry Ch. Bangun membangun karier kewartawanannya di Kompas dari 1984 sampai 2018.

Pemilihan Ketua Umum PWI Pusat periode 2023-2028 dalam Sidang Pleno IV di arena Kongres XXV PWI itu, berlangsung dalam dua putaran.

Pada putara pertama, Atal S. Depari memimpin dengan kemenangan tipis 40 suara, sementara Hendry Ch. Bangun mendapatkan 39 suara. Adapun 9 suara lainnya diperoleh kandidat dari Riau, Zulmansyah Sekedang.

Sementara pada putaran kedua, Hendry Ch. Bangun memimpin perolehan suara sebanyak 47, meninggalkan Atal S. Depari yang memperoleh 41 suara. Tidak ada suara abstain dan/atau suara cacat dalam kedua putaran.

Kemenangan Hendry Ch. Bangun ini tidak terlepas dari tambahan 8 suara dari Zulmansyah Sekedang dan pendukungnya.

Sidang pemilihan ketua umum PWI dipimpin Luthfil Hakim (Ketua PWI Jatim), Syamsir Hamajen (Sekretaris PWI Malut), dan Farianda Putra Sinik (Ketua PWI Sumut).

Selain Hendry Ch. Bangun, Kongres XXV PWI juga memilih Sasongko Tedjo secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Kehormatan menggantikan Ilham Bintang yang sudah selesai masa baktinya.

Ketua Umum PWI terpilih sekaligus Ketua Tim Formatur Hendry Ch. Bangun bersama anggota Tim Formatur Zulmansyah Sekedang dan Farianda Putra Sinik, diberi mandat menyusun kepengurusan PWI Pusat 2023-2028. ***

.

Source : Novrizon Burman

.

.

Continue Reading

Entertainment

Di Gelora Bung Karno, Ribuan Orang Hadiri Istighotsah Nahdlatul Aulia ” Obati Hati Bangsa “

Published

on

By

Ribuan Jemaah Nahdatul Aulia di Gelora Bung Karno (24/9/23)

Membumi.com

Jakarta – Minggu (24/9/23), Ketua Umum Nahdlatul Aulia, KH Sjech Khatibul Umam Wiranu memimpin doa bersama dalam Istighotsah untuk mengobati hati bangsa dan negara Indonesia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno.

Nahdlatul Aulia hadir sebagai salah satu dari bagian perjuangan tauhid dan thoriqoh dan melengkapi dari organisasi-organisasi yang sudah ada, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Dalam tausiyahnya, Umam Wiranu mengungkapkan Nahdlatul Aulia berarti kebangkitan para wali. “Nahdlatul Aulia ingin membangkitkan kembali jiwa-jiwa wali yang ada di setiap orang,” kata KH Sjech Khatibul Umam Wiranu kepada media.

KH Sjech Khatibul Umam Wiranu

Doa bersama dalam kegiatan Istighotsah untuk mengobati hati bangsa dan negara Indonesia menjelang Pemilu 2024. KH Sjech Khatibul Umam Wiranu berharap kepada Presiden Jokowi maupun presiden RI mendatang serta seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan doa bersama untuk pertobatan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Ia juga mengungkapkan alasan menggelar Istighotsah di Gelora Bung Karno karena mengacu pada perjuangan Bapak Bangsa, The Founding Father dalam membangun pondasi tauhid dan thoriqoh.

“Pada tahun 1963 Bung Karno bersama rakyat Indonesia mengadakan Ganefo, Indonesia berani memerdekakan diri dari bangsa lainnya dengan mengadakan pesta olahraga. Bangkitlah jiwanya, bangkitlah badannya,” tuturnya.

Bertepatan dengan hari lahir ke-17 Nahdlatul Aulia, turut hadir tokoh ulama KH Said Aqil Siroj memberikan sambutannya pada kegiatan doa bersama dan Istighosah. KH Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa gerakan thoriqoh merupakan revolusi spiritual, lebih dari revolusi mental.

KH Said Aqil Siroj bersama pengurus Nahdatul Aulia

“Ini merupakan puncak perjalanan spiritual yang fokusnya kepada Allah,” ujarnya.
Hadir sejumlah tokoh lain di antaranya, Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwahid, KH Ridwan Mukti, Wakil Ketua KPK, Nuril Ghufron, Sekda Kabupaten Cilacap, Awaludin Muri, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Ma’mun Murod, serta Juru bicara Presiden RI era Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi.

Istighotsah di Gelora Bung Karno yang digelar Nahdlatul Aulia dihadiri sekitar 8 ribu orang jamaah dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Lampung, Bangkalan, Malang, Lumajang, Pati, Rembang, dan Semarang. (*)

.

Source : Sadli Rachman

.

Continue Reading

Figur

Soal Rotasi, Mutasi dan Promosi 937 Pejabat Kemenkeu, Ini Kata Sri Mulyani

“ Saya minta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, jangan pernah merasa khawatir, takut atau dalam hal ini tidak siap dengan perubahan, karena perubahan akan selalu bersama kita.”

Published

on

By

Kemenkeu Site Images

Membumi.com

Jakarta, (18/9/23) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk selalu mampu beradaptasi terhadap perubahan, dan tidak berhenti belajar untuk menghadapi perubahan tersebut. Hal ini disampaikannya saat melantik 937 pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan.

“Saya minta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, jangan pernah merasa khawatir, takut atau dalam hal ini tidak siap dengan perubahan, karena perubahan akan selalu bersama kita. Oleh karena itu, institusi Kementerian Keuangan harus makin memiliki jajaran yang mampu melihat seluruh perubahan sebagai sebuah tantangan, sekaligus kesempatan.

Artinya jajaran Kementerian Keuangan tidak boleh berhenti belajar dan beradaptasi,” tegasnya saat memberikan arahan dalam Acara Pelantikan di Aula Dhanapala, Jakarta.

“ Saya minta kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, jangan pernah merasa khawatir, takut atau dalam hal ini tidak siap dengan perubahan, karena perubahan akan selalu bersama kita.”

Menkeu Sri Mulyani


Secara rinci, Menkeu melantik 1 pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), 2 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), 356 Pejabat Administrator (Eselon III), 382 Pejabat Fungsional Ahli Madya pada Direktorat Jenderal Pajak, 194 Pejabat Pengawas (Eselon IV), dan 2 pejabat pada unit organisasi non-eselon di lingkungan Kementerian Keuangan.

Pelantikan yang terjadi hari ini sebesar 39% merupakan mutasi dan promosi antar unit Eselon 1. Penugasan ini diharapkan dapat dilihat sebagai satu kesatuan Kementerian Keuangan. Sebagai organisasi yang besar serta kompleksitas dari tanggung jawab yang harus diembannya, maka mutasi, rotasi maupun promosi yang terjadi adalah bagian dari kebutuhan organisasi.

“ Tidak mungkin ada, hanya ada di satu unit dan kemudian bisa menjadi jawaban yang ampuh bagi organisasi kita, di dalam menjawab tantangan tantangan pembangunan. Mutasi, rotasi, promosi adalah bagian dari pembelajaran. Mutasi, promosi, dan rotasi juga merupakan bagian bagi kita untuk memiliki empati terhadap fungsi-fungsi yang lain. Tidak ada unit di dalam Kementerian Keuangan yang bisa berdiri dan mengklaim dirinya secara eksklusif,” jelas Menkeu.

“ Tidak mungkin ada, hanya ada di satu unit dan kemudian bisa menjadi jawaban yang ampuh bagi organisasi kita, di dalam menjawab tantangan tantangan pembangunan. “

Menkeu Sri Mulyani

Selama 3 tahun situasi pandemi, keuangan negara merupakan instrumen utama untuk menjaga rakyat, mengembalikan dan memulihkan ekonomi. Pemulihan ekonomi menjadi sangat sulit, dengan adanya kompleksitas geopolitik.

Banyak perubahan yang terjadi begitu cepat, termasuk di Kementerian Keuangan yang banyak mempersiapkan diri khususnya di bidang teknologi. Insan di Kementerian Keuangan harus dapat menjadi penyokong organisasi Kementerian Keuangan yang adaptif terhadap perubahan, dan selalu berinovasi mengikuti perkembangan tantangan zaman dan dipercaya oleh masyarakat.

Para pegawai Kementerian Keuangan juga memiliki tugas tanggung jawab yang luar biasa penting untuk mengelola keuangan negara, sebagai instrumen untuk mencapai cita-cita negara. Oleh karena itu, kebersamaan dan kesatuan adalah keharusan dan kebutuhan. Namun, hal tersebut tidak bisa terjadi dengan sendirinya.

“Kebersamaan dan kesatuan Kementerian Keuangan hanya bisa terjadi, apabila orang-orang yang berdiri di depan saya ini adalah mereka yang mampu untuk memahami, bahwa organisasi kita saling membutuhkan masing-masing unit.

Oleh karena itu, kita saling harus makin mendukung satu sama lain, menghormati perbedaan fungsi, tanpa melecehkan, merasa dirinya jumawa,” tambah Menkeu.

.

Source : Deni Surjantoro
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi
Kementerian Keuangan

Continue Reading

Trending