Connect with us

Entertainment

Dandim 0301 Hadiri Upacara Peringatan HUT TNI ke 78 Tahun 2023

Kegiatan yang diperingati setiap tahun ini mengusung tema “TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju.”

Published

on

Foto : Upacara HUT TNI ke 78 di Provinsi Riau

Membumi.com

Pekanbaru – Komandan Kodim 0301/Pekanbaru, Kolonel Kav Yuli Eko Hadiyanto, S.Sos menghadiri Upacara peringatan HUT TNI ke 78 tahun 2023 bertempat di halaman kantor Gubernur Riau Jalan Jend Sudirman Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi, Kamis (05/10/2023).

Kegiatan yang diperingati setiap tahun ini mengusung tema “TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju.”

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dani Rakca, S.A.P, dan Komandan Upacara Danyon Arhanud 13/PBY Letkol Arh Budi Prasetya, S.T., Perwira Upacara Mayor Chb Sudianto Sinaga.

Pengucap Sapta Marga Pama TNI AD Letda Arh Ashfizar Larry Idarmanto, S.Tr.Han,
Pama TNI AU Letda Tek Rafidhan Grentyo P B, S.Tr (Han), Pama TNI AL Letda Laut (S) Faturrohman.

Turut hadir dalam upacara HUT TNI ke 78, Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M. Si
Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, S.Si., M.M, Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal, S.I.K,. MH, Kejati Riau Dr. Supardi S.H, Kabinda Riau Brigjen TNI R.Wibosono, Danlanud Rsn Marsma TNI Mohammad Nurdin, Danlanal Dumai Kolonel laut (P) Kariady Bangun,S.E.,M.Tr.Hanla,M.M, Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Eddy Natar Nasution, Waka Polda Riau Brigjen Pol Kasihan Rahmadi SH.MH, Kasrem 031/WB Kol Inf Ahcmad Daeng Leo S.H.

Foto : Foto bersama Forkopimda Kota Pekanbaru

Juga tampak hadir Kepala Pengadilan tinggi Riau, Dandim 0301/Pekanbaru Kol Kav Yuli Eko Hadiyanto, S.Sos, Dansat Brimob Polda Riau Kombes Pol Ronny Lumban Gaol S.I.K, Dandenhanud 475 Kopasgat Letkol Pas Tatag Wicaksono, Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru Asep Sontani, Ketua Pengadilan Negeri DR.H. Siswandriyono, S.H., M.Hum. Pekanbaru Muh. Arief Nuryanta, S.H, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri R.P Siagian S.I.K.,M.H, Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, S.STP., M.A.P, Perwakilan Veteran, Para Kasi Korem 031/WB, Pju Lanud RSN, Pju Polda Riau dengan tamu undangan lebih kurang 100 Orang.

Dalam Amanat Amanat Panglima TNI yang dibacakan Inspektur Upacara Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dani Rakca, S.A.P, disampaikan bahwa, ” sebagai insan yang bertakwa, marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas limpahan rahmat dan karunianya, pada hari ini kita dapat hadir pada upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke 78 Tentara Nasional Indonesia dalam keadaan sehat wal’afiat. “

” TNI telah hadir dan menjalankan amanah sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 78 tahun. Berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dan tumpah darah telah berhasil diatasi dengan baik, ” ungkap Dandrem 031 Wirabima.

Foto : Terlihat Pj. Walikota Pekanbaru diantara Tamu undangan VIP

Lebih lanjut ia menambahkan, ” Berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga survei di tanah air TNI telah mendapat tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi, loyalitas dan profesionalisme yang telah ditunjukkan selama ini. “

” Terlepas dari kepercayaan masyarakat dan prestasi yang telah kita raih, TNI tidak boleh terlena karena beragam tantangan yang sedang dan akan kita hadapi tidaklah ringan. Setelah Pandemi Covid-19 mereda, dunia saat ini sedang berusaha memulihkan diri dari krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial. Situasi geopolitik dan ekonomi juga dipenuhi dengan ketidakpastian akibat konflik dan krisis di berbagai belahan dunia. “

” Tema ini kita angkat karena salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dalam waktu dekat adalah pemilihan umum serentak tahun 2024. Dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota legislatif serta Pilkada serentak di 548 daerah; yaitu pada 38 Provinsi, 415 Kabupaten dan 98 Kotamadya, ” sebut Brigjen TNI Dani Rakca.

Selesai upacara Dandim 0301/Pekanbaru Kolonel Kav Yuli Eko Hadiyanto mengatakan bahwa sepenuhnya ia menyadari, seluruh capaian dan keberhasilan yang telah diraih dalam setiap pelaksanaan tugas TNI tidak terlepas dari dukungan dan peran serta aktif segenap stakeholders dan masyarakat.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, Dandim menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para stakeholders Pemerintah Daerah, masyarakat dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya tugas TNI selama ini,”

“Oleh karena itu, TNI beserta semua elemen pemerintahan dan masyarakat siap bersinergi dalam rangka membangun Kota Pekanbaru,” ungkap Dandim.

.

Sumber : Pendim 0301/Pekanbaru

.

.

Entertainment

Petisi 100 : Yogyakarta Membara, Menuntut Pemakzulan Jokowi Segera (I)

“ rakyat menuntut pemakzulan Jokowi “ merupakan puncak dari cinta kepada Bangsa dan Negara, yang melihat kondisi kehidupan yang semakin memprihatinkan. “

Published

on

By

Presiden RI Joko Widodo memakai Songkok Singkepan Ageng, Tepuk Tangan dalam acara HUT RI ke 78 di Istana Negara

Membumi.com

Yogyakarta (6/12/23) – Bertempat di Gedung PDHI Sasowarno Petisi 100 yang awalnya ditandatangani oleh 100 Tokoh dan saat ini sudah ribuan, hari ini kembali diselenggarakan, kali ini di Kota bersejarah Yogyakarta dengan Tema : “ Yogyakarta Membara, Menuntut Pemakzulan Jokowi Segera. “

Dialog Kebangsaan yang berawal dari keprihatinan tentang rasa dan upaya penyelamatan Indonesia serta mengembalikan konstitusi yang telah disusun dengan berpayah-payah oleh para pendiri bangsa akibat dari adanya pelanggaran – pelanggaran Undang – Undang dan pelanggaran Konstitusi, kembali digelar.

Hadir dalam kesempatan tersebut para tokoh, aktivis demorasi dari Yogyakarta, Solo dan Jakarta, juga hadir H Amien Rais, Jend TNI Purn Tyasno Sudarto (mantan Kasad), Mayjend TNI Purn Soenarko (mantan Danjend Kopasus), Edy Rahmayadi, Kyai H Fahmi Mukadas dari unsur PP Muhammadiyah, Kiai Sukri Fadoli, H Muhammad Mursalin, pimpinan FUI, Para Alim Ulama, Aktivis lainnya dari berbagai wilayah Indonesia yang hadir secara daring yang dimoderatori oleh HM. Mursalin, CSIL.

Baca : Respons PDIP Soal Wacana Pemakzulan Jokowi

Acara yang dimulai dengan do’a serta menyanyikan lagu Indonesia Raya ini, dalam sesi pertama Kyai Fadholi menyampaikan, bahwa diskusi kebangsaan dengan tema “ rakyat menuntut pemakzulan Jokowi “ merupakan puncak dari cinta kepada Bangsa dan Negara, yang melihat kondisi kehidupan yang semakin memprihatinkan.

Ia mengungkapkan, bahwa puncak kekecewaan rakyat dan Bangsa Indonesia atas kondisi para pejabat Negara yang berkhianat kepada Rakyat dan Bangsanya, yaitu ketika kebijakan Negara saat ini semakin jauh dari cita-cita proklamasi Kemerdekaan Bangsa, bahkan banyak kebijakan-kebijakan Negara yang bertentangan dengan prinsip dasar kaidah Bangsa, Pancasila dan Undang Dasar 45.

Persoalannya adalah ketika kondisi kehidupan Bangsa semacam ini jika terus-menerus berjalan pasti Bangsa ini akan mengalami kehancuran, sebab saat ini Bangsa masih ada, Negara masih ada, tetapi kebijakan Negara dikendalikan oleh kekuatan Oligarki, pemilik modal dan juga Negara – Negara asing.

Baca : Peluang Makzulkan Jokowi Terbuka, Tantangan Bagi DPR

“ Oleh karena itu lahirnya Petisi 100 dalam rangka menegakkan Amar Makruf nahi mungkar, memperbaiki kehidupan Bangsa dan Negara untuk kembali kepada Jati Negara jati diri Negara yaitu Pancasila dan UUD Dasar yang sesungguhnya, “ ungkap Kyai Fadholi.

“ Ketika Negara mengambil kebijakan yang salah yang berorientasi kepada kepentingan Oligarki, dan kami pastikan pada saatnya nanti pondasi Negara, pondasi Kebangsaan, akan mengalami kehancuran yang akan menghancurkan Bangsa dan Negara, yang kita cintai ini. “ sebut Kyai.

Disebutkan juga, bahwa tanda proses kehancuran Bangsa semakin dekat, seperti hancurnya moral elit politik Bangsa, yang mana pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif selaku yang diberi amanah dinilai telah tega berkhianat kepada rakyat.

Baca : PDIP Disarankan Galang Kekuatan Makzulkan Jokowi sebelum Pilpres 2024

“ KKN, Korupsi, Nepotisme tidak punya perasaan malu, bahkan Presiden sendiri, Jokowi pun tega – teganya menghancurkan kekuatan hukum dengan melahirkan anak haram, calon wakil Presiden yang namanya Dul Gibran, “ ungkap Kyai Fadholi diiringi tawa peserta yang hadir.

Disampaikan juga bahwa kondisi politik hari ini kedaulautan Bangsa digadaikan kepada asing, sementara itu para syuhada dengan darah, air mata dan jiwanya merebut Kedaulatan Kemerdekaan dari Penjajahan Belanda.

“ Bahwa elit politik Bangsa sudah menjadi pengkhianat bangsa, yang kedua kita melihat saat ini proses hancurnya pondasi kehidupan bangsa, yang terkait dengan persoalan hukum, Indonesia adalah negara hukum, pasal 1 ayat mengatakan Negara hukum, hukum ditegakkan tidak lagi berbicara tentang Keadilan Rakyat dan Kebenaran, tetapi hukum ditegakkan demi kepentingan Kuasa, “ ungkap Kyai.

Kyai juga mengungkapkan bahwa hukum ditegakkan tebang pilih, orang-orang yang cinta kepada Negara memberikan sikap kritis kepada Negara, dianggap sebagai orang yang anti Pancasila, orang yang anti NKRI, sementara orang-orang yang melakukan Korupsi, kalau dia itu kroninya Jokowi aman-aman saja, “ rebut Kyai.

Baca : Istana Buka Suara soal Denny Indrayana Ngebet Ingin Makzulkan Jokowi

Hingga berita ini diterbitkan, kami masih mencoba berupaya melakukan konfirmasi, meminta tanggapan dari Presiden RI Joko Widodo sebagai pihak yang ingin di Makzulkan oleh para Tokoh Petisi 100.

Diskusi Kebangsaan Petisi 100 ini juga dipublish di Youtube Channel UI Watch, Salwa Media, Anti Oligarki, Bang Edy Channel, Mimbartube, Youtube Pejuang, Zona Hijau, Politik Dinasti, M. Rahman Official, Fafifa TV, Essie AR Channel, Racikan Berita.

Bersambung…

.

.

Continue Reading

Entertainment

Mengungkap Mitos Kebohongan Pendirian Negara Israel (I)

Bagi orang Israel, mitos utamanya adalah, ” orang – orang Palestina melarikan diri begitu saja, Israel telah berbohong pada dirinya sendiri, ”

Published

on

By

Images : Said Lukman

Membumi.com

Pekanbaru – Dalam diskusi bersama Said Lukman (5/12/23) tentang film Tantura yang mengupas soal mitos sejarah pendirian negara Israel, sebagaimana dilansir dari ” The Intercept ” diungkapkan bahwa Israel sangat takut akan sejarahnya sendiri sehingga mengeluarkan Undang – Undang di tahun 2011 dan menghukum siapa pun yang memperingati hari pendiriannya sebagai hari berkabung dan bukan perayaan.

Dijuluki ” Hukum Nakba ” yang berasal dari kata Arab yang berarti ” bencana ” yang selalu digunakan oleh orang – orang Palestina ketika merujuk pada pendirian Negara Israel dan pengungsian mereka sendiri, UU tersebut mencerminkan kegelisahan eksistensial sebuah negara yang tidak pernah mengakui masa lalunya, karena Israel terus berjuang dengan konsekuensinya.

Narasi Israel tentang kelahirannya diatur dan dikontrol dengan sangat ketat. Sebelum militer membuka arsip perang tahun 1948, mereka mengeluarkan kebijakan yang melarang dikeluarkannya dokumen apapun yang menceritakan kisah deportasi paksa terhadap warga Palestina.

Segala pelanggaran Hak Azasi Manusia, termasuk kejahatan perang, yang dilakukan oleh pasukan Israel, ataupun yang mungkin merusak citra pasukan pertahanan Israel atau mengekspose nya dianggap ” tidak memiliki standar moral. ” 

Baca : Rakyat dan Pimpinan Palestina tidak akan Membiarkan Peristiwa Nakba 1948 Terulang

Hanya sedikit orang Israel yang tertarik untuk mengetahuinya. Apa yang terjadi pada hari – hari menjelang dan sesudah berdirinya Israel, apa yang menyebabkan negara mereka berdiri, adalah pertanyaan – pertanyaan yang tidak ingin dipertanyakan oleh generasi – generasi Israel.

Bagi orang Israel, mitos utamanya adalah, ” orang – orang Palestina melarikan diri begitu saja, Israel telah berbohong pada dirinya sendiri,

Alon Schwrtz

Bagi orang Israel, mitos utamanya adalah, ” orang – orang Palestina melarikan diri begitu saja, ” ungkap Alon Schwrtz, seorang pembuat film Israel, kepada kepada The Intercept, ” bahwa Israel telah berbohong pada dirinya sendiri, ” 

Bahkan dilingkaran kiri Zionis dimana Schwrtz dibesarkan, mempertanyakan peristiwa sekitar tahun 1948 yang selalu ” tabu. ” dibicarakan. Setelah film pertamanya tentang seorang Holocoust justru mendapat pujian luas di Israel, karena sesuai dengan narasi nasional. “

Sebuah penelitian dan wawancara selama lebih dari dua tahun dengan lusinan pria dan wanita, yang kini berusia 90 an, yang kemudian dikemas dalam bentuk dokumenter yang menceritakan tentang kengerian yang dilakukan oleh para pemuda dan pemudi dalam rangka pembangunan sebuah negara Israel tempat orang – orang Palestina pernah tinggal.

Baca : Film Dokumenter Pembunuhan Orang Palestina Dibuka di Bioskop AS dan Palestina

Dokumenter berjudul ” Tantura ” tersebut menceritakan tentang peristiwa – peristiwa yang sebagian besar dari mereka tidak pernah membicarakannya, dan banyak dari mereka yang menyangkalnya.

Tantura yang diambil dari sebuah nama desa di tepi pantai Palestina didekat Haifa yang kemudian terhapus dari peta selama Nakba. Schwrtz saat itu berangkat menyelidiki pembantaian sejumlah penduduk desa yang tidak diketahui jumlahnya, hal itu dilakukan hanya seminggu setelah berdirinya negara Israel.

Film tersebut sempat diputar di bioskop Amerika, yang menceritakan sebuah kisah yang hanya ingin didengar oleh sedikit orang orang Israel, ” sebuah cerita yang mereka tidak tahu harus berbuat apa, ” namun Schwrtz bukanlah orang pertama yang mencoba menceritakannya.

Dalam diskusi terkait sejarah panjang penjajahan zionis Israel bersama Said Lukman yang juga merupakan aktivis Islam ini mengungkapkan, bahwa disinformasi tentang pemahaman sejarah ini penting dipelajari dan diluruskan.

Baca : Jaksa ICC Dalami Penyelidikan Kejahatan Perang Hamas – Israel

” Sejarah panjang akar permasalahan di Palestina ini dimulai dari abad ke 18, dimana orang – orang Yahudi di Eropa waktu itu dibantai oleh rezim Hitler. Akibatnya sebagian dari orang – orang Yahudi ini kemudian exodust mencari kehidupan ke Palestina dengan bantuan modal dari Inggris, ” ungkap Said Lukman menambahkan.

Said Lukman juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia dapat belajar dari sejarah penjajahan Yahudi di Palestina, dimana kebijakan kerjasama Internasional Indonesia – China yang dibungkus atas nama Investasi, jika tidak hati – hati dalam kesepakatan dan implementasinya, dapat berakibat fatal.

Source : The Intercept

Bersambung….

.

.

.

Continue Reading

Entertainment

Aktivis 98 Sebut Megawati Udah Seperti Aktor Utama Drama Korea

Published

on

By

Images : Bagus Taradipa

Membumi.com

Jakarta – Megawati Sukarno Putri yang dalam pidatonya merasa jengkel dengan Penguasa yang bertindak seperti Orde Baru, meluapkan amarahnya dihadapan ribuan kader dan simpatisan PDIP dalam acara Rakornas Relawan Ganjar – Mahfud Se Pulau Jawa (27/11/23).

“ Mestinya Ibu gak boleh ngomong gitu, tapi Ibu sudah jengkel, tahu gak kenapa ? Republik ini penuh dengan pengorbanan, “ ungkap Mega penuh amarah di JI Expo Kemayoran.

“ Tahu tidak ? mengapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru, “ sebut Mega sambil mempertanyakan keberanian kader dan simpatisannya.

“ Berani tidaak !? Berani tidaak !? berani tidaak !? merdekaa ! merdekaa ! merdekaa ! menang Ganjar Mahfud satu putaran ! ungkap Mega didepan Pengurus Partai dan Simpatisan 03.

Baca : Megawati Sindir Pihak yang Haus Kekuasaan: Mau Bertindak Seperti Orde Baru ?

Persoalan luapan amarah Ketua Umum PDIP ini kemudian dibahas dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) yang mana Karni Ilyas mengungkapkan bahwa dirinya belum pernah melihat Pimpinan Partai Moncong Putih semarah itu.

” Panda Nababan, apa memang sudah mirip Orde Baru Jokowi ini ? ” tanya Karni Ilyas dalam YouTube Channel Indonesia Lawyers Club (ILC) dengan viewers 5,17 M tersebut.

“ Jadi gini bung Karni, ini terlampau jauh ditafsirkan, pemahaman yang dikatakan Orde Baru tadi sampai ke cerita yang dikatakan Nusron itu, yang menjadi inti keinginan dan maksud daripada Ibu Mega mengingatkan peristiwa Mahkamah Konstitusi, “ sebut Panda Nababan.

“ Itu brutal, itu seperti Orde Baru, diinjak-injak institusi hukum, gitu loh, Itu sebenarnya warning, apa yang dimaksudkan oleh Ibu Mega, itu mengingatkan gitu loh, “ sebut senior PDIP tersebut.

Baca : MKMK Berhentikan Anwar Usman dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi

“ Bisa bayangkan gak Mahkamah Konstitusi bisa diperlakukan seperti itu ? bisa diatur sedemikian rupa, bisa dipengaruhi sesukanya, untuk maksud-maksud tertentu, karena ada kepentingan tertentu, itu dulu, “ sebut Panda Nababan menjelaskan.

” Bukan cerita kemudian Orde Baru ditafsirkan apa sekarang sentralisasi kekuasaan, ada apakah ini begini dan segala macam bukan itu, ” sebut Politisi Senior PDIP tersebut.

Panda Nababan mengatakan bahwa 2 minggu yang lalu Megawati sudah bicara soal Mahkamah Konstitusi, karena sudah punya pengalaman politik, Mega berkewajiban memberikan warning kepada Bangsa Indonesia.

“ Terus terang, ini menjadi satu peringatan keras ! sebut Panda Nababan menjelaskan soal yang dimaksud soal Gaya Orde Baru.

Baca : Anwar Usman Dicopot dari Ketua MK, Megawati: Terima Kasih Pak Jimly

“ Gak menghargai hukum, menginjak-nginjak hukum, institusi yang begitu tinggi dan mulia, kemudian Ketuanya harus dicopot dengan pelanggaran etik berat, gitu loh, “ sebut Senior PDIP agar tidak melebar kesana kemari.

Lebih lanjut Karni Ilyas juga menanyakan soal Mega yang menyorot tekanan terhadap PDIP, dan dijawab Panda Nababan dengan mempertanyakan yang terjadi di Karanganyar dan pengerahan para para Kepala Desa serta persoalan para Petinggi Polri.

” Ada 100 sekian Kepala Desa dipanggil Polres, diperiksa dan memanggilnya itu melalui Kepala Dinas dan Kepala Dinas meneruskan ke Camat dan sebagainya, ” sebut Panda Nababan.

” Padahal kalau peristiwa Pidana itu orang per orang yang diapakan, bukan paket satu dua, ” tegasnya.

” Jaksa Agung tanggal 11 November yang lalu sudah membuat satu pernyataan di depan Komisi 3 DPR, bahwa semua perkara – perkara yang berkaitan dengan para pelaku dan sebagainya yang ada hubungannya dengan Pemilu itu semua ditunda, ini berjalan terus, ” tanya Panda Nababan.

Baca : Bawaslu Didesak Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran Pengerahan Aparat Desa

Lebih lanjut Senior PDIP tersebut juga merasa prihatin kondisi Kepolisian RI saat ini, ” kenapa saya bilang prihatin kepada polisi ? sebab dalam kepemimpinan Kapolri sekarang dari mulai 2021 banyak peristiwa-peristiwa yang fantastis dan masalah yang bombastis dan juga masalah yang memalukan, ” ungkapnya.

Panda Nababan mempertanyakan yang terjadi pada sejumlah perwira tinggi Polri seperti kasus Sambo, seperti kasus Tedy Minahasa dan kasus Napoleon,

Senior PDIP tersebut mengungkapkan Kapolri harusnya introspeksi dan melakukan konsolidasi. Ia juga menyoroti petinggi Polisi yang menempati di banyak institusi, ” di Kumham itu ada dua, ada tiga di kelautan, ada di Mendagri, ada tiga Belum lagi kepala BIN, belum lagi macam-macam Polisi Polisi Polisi, ” sebutnya.

Senior PDIP menjelaskan bahwa hal tersebut adalah warning terhadap tenaga Polisi profesional yang digunakan di luar institusi Polri, sekaligus menjadi peringatan untuk mereka yang benar – benar menghormati UU kepolisiannya, menghormati Tripatranya.

Baca : Penangkapan Para Jenderal Polisi

Salah seorang aktivis 98 yang juga nonton acara ILC tersebut juga mengomentari soal kemarahan Ketua Umum PDIP tersebut.

” Jujur, saya kehilangan figur ibu Mega, seharusnya gak sensi dan baperan begitu, jadi wajar saja Ibu Mega sekarang udah seperti aktor utama dalam drama Korea, ” ungkap Bagus Taradipa terkekeh (2/12/23) pagi.

Diakhir tanggapannya Bagus juga mengungkapkan bahwa melihat kondisi dunia persilatan hari ini, ibaratnya Megawati emosi karena ditinggal Bus. Nah.

.

.

Continue Reading

Trending