Amien Rais : ” Insya Allah yang berbuat Adil kemudian tidak takut Menegakkan Keadilan, itu akan dimenangkan “
” Insya Allah yang berbuat Adil kemudian tidak takut menegakkan keadilan itu akan dimenangkan, sementara yang sudah betul – betul sudah menjual negara ini tapi petantang petenteng jumawa takabur, Insya Allah digulung oleh Sejarah, “
Pekanbaru – Dalam serangkaian agenda kedatangan Amin Rais selaku Majelis Syuro dan Ketua Umum DPP Partai Ummat H. Ridho Rahmadi, hari ini (7/10/23) bertempat di Jatra Hotel lantai 5 yang dilaksanakan dalam agenda Pembekalan Calon Legislatif Partai Ummat Se Provinsi Riau.
Hadir dalam kesempatan ini, Ustadz Ansufri Idrus Sambo selaku Sekretaris Majelis Syuro, Ustadz Azwir M Domo , Nawazir Kadir, Fahrunas MA Jabar, dr. Dian Thabrani, Nahar Efendi, Idham Khalid, Said Lukman, Zaini Ismail, Iyan Mahyar, Ustadz Marhalim, Bismar Rambah dan sekitar 400 orang kader, Calon Legislatif dan simpatisan Kader Partai Ummat yang datang dari berbagai penjuru Provinsi Riau.
Dalam sambutannya Fauzi Kadir selaku Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Riau mengatakan, ” kita semua melihat persoalan Indonesia ini, inilah yang akan kita perjuangkan, ” ungkap Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Riau.
Ketua DPW Partai Ummat Provinsi Riau ini juga mengatakan, ” hormat saya kepada Ridho Rahmadi selaku Ketua Umum, bahwa orang tua beliau (Amin Rais) adalah sahabat saya dan sekaligus senior saya di UII jogjakarta, ” ungkap Fauzi Kadir.
Setelah sesi kata sambutan, dalam keterangan persnya Amien Rais mengatakan, ” InsyaAllah bisa masuk ke DPR dengan jumlah kursi yang lumayan, maka pertama – tama kita akan lihat kembali bermacam – macam Undang – Undang yang menyengsarakan Indonesia dan memuliakan orang asing, ”
” Apakah itu Undang – Undang Cipta Kerja, Pertambangan, Kehutanan Pertanian dan Perbankkan dan lain lain, itu kalau dilihat sudah lebih menguntungkan Investor Asing. Jadi kita sudah tidak ada kedaulatan lagi, ini tinggal kedaulatan formal, tapi substansinya sudah dijajah, terutama oleh Cina. Kita tidak akan berontak, atau dibayangkan Partai Ummat gerakkan bawah tanah, sama sekali itu tidak benar, ” ungkap mantan Ketua MPR ini.
Ketua Umum Partai Ummat H. Ridho Rahmadi bersama Amien Rais
” Saya ini pernah jadi Ketua MPR dipilih bukan ditunjuk, jadi semua tokoh – tokoh politik di Indonesia ini tau, bahwa Amien Rais itu Moderat, kalau gak Moderat mana mungkin dipilih ya, ” sebut Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini.
Lebih lanjut dalam keterangan persnya disampaikan, ” Kami konsisten tetap akan merubah Negeri ini, sambil tentu bergantung kepada Allah. Nah kami yakin yang dzolim itu sejak dulu sampai sekarang hingga akhir zaman, akan diberikan perhitungan oleh Allah. Jadi jangan main main ya, bukan dengan kami ya, tapi dengan Allah, kami cuma manusia biasa, ” ungkapnya.
” Insya Allah yang berbuat Adil kemudian tidak takut menegakkan keadilan itu akan dimenangkan, sementara yang sudah betul – betul sudah menjual negara ini tapi petantang petenteng jumawa takabur, Insya Allah digulung oleh Sejarah, ”
Amien Rais
Diakhir keterangan pers tersebut Ketua Umum Partai Ummat mengatakan, ” InsyAllah kita juga akan mendorong Regulasi untuk kehidupan Digital di Indonesia, supaya kehidupan Digital kita juga Berdaulat, karena kita ketahui sekarang bahwa Infrastruktur, Aplikasi – aplikasi sudah banyak milik Asing terutama milik Cina, ” Ungkap H. Ridho Rahmadi menambahkan.
Setelah jeda Istirahat, Sholat dan Makan Siang agenda dilanjutkan pembekalan oleh Pengurus Dewan Syuro Partai Ummat dan Sejumlah Ustadz Kondang lainnya.
Pekanbaru – Soal polemik pengesahan APBD di Kabupaten Kuantan Singingi (26/11/23), membuat masyarakat Kuansing lagi – lagi dirugikan, berbagai elemen masyarakat pun merasa terusik atas persoalan tersebut, termasuk Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan Komda Provinsi Riau juga angkat bicara.
” Pasca kisah ditangkapnya Bupati Kuansing Andi Putra oleh KPK beberapa bulan yang lalu, serta defenitifnya Suhardiman Amby menjadi bupati Kuansing, juga terjadi polemik yang mencerminkan terjadinya proses pergeseran kekuasaan eksekutif di Negeri Jalur, ” sebut Thabrani.
Dalam keterangan persnya Thabrani mengungkapkan bahwa persoalan tersebut terbukti berimbas terhadap Suhardiman Amby selaku pimpinan eksekutif yang sah menjalankan roda Pemerintahan Kabupaten Kuansing saat ini.
” Perlu diingat, bahwa Adam yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kuansing merupakan saudara kandung dari mantan Bupati Kuansing Andi Putra terpidana kasus korupsi, yang sekaligus keduanya merupakan anak kandung dari Sukarmis Bupati Kuansing 2 periode, ” ungkap Tabrani mengulas fakta Dinasti Politik di Kuansing.
” Jauh hari masalah persoalan sentimen Adam (Ketua DPRD) terhadap Suhardiman Amby ini, sudah menjadi konsumsi publik sebagaimana diberitakan oleh rekan – rekan jurnalis, ” ungkap Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP KPK ) Riau.
” Tidak bisa kita dipungkiri bahwa agenda pemilu 2024 sudah didepan mata. Tampak jelas rangkaian polemik tersebut merupakan pola – pola penjegalan terhadap Suhardiman Amby oleh lawan politiknya menjelang kontestasi Pemilu 2024, ” ujar Thabrani mengingatkan.
Walaupun dalam investigasi terdapat beberapa mata anggaran yang menjadi pemicu polemik APBD-P 2023 dan APBD 2024, namun sangat disayangkan Forkopimda yang hadir dan tokoh masyarakat yang mengetahui, mustinya menjadi wasit atas nama kepentingan masyarakat banyak.
Termasuk kasus proyek Tiga Pilar senilai ratusan milyar yang hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat akibat tersangkut persoalan hukum yang dinilai penyelesaiannya berlarut larut, ” lagi – lagi masyarakat lah yang di rugikan, ” ungkap Ketua LP KPK menambahkan.
Diakhir keterangan persnya Thabrani yang biasa dipanggil Datuk Panglima Lebah ini mengingatkan Tunjuk Ajar orang tua – tua Melayu dalam kesantunan berpolitik menurut alur dan patutnya, yaitu dengan tidak memanfaatkan kekuasaan untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompoknya saja, tapi manfaatnya merata dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kisah Penyelamatan diantara Puing – Puing Kehancuran dan Kematian
Penyelamatan korban adalah murni tindakan Kemanusiaan sebelum menjadi sebuah pekerjaan, dan senjata yang paling penting adalah Keberanian dan Keberanian.
Gaza (26/11/23) – Keberanian tidak hanya terbatas pada kelompok masyarakat tertentu, itu melampaui tentara dalam pertempuran. Di tengah agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza, warga sipil melakukan pengorbanan dan menunjukkan keberanian yang luar biasa, baik dalam upaya menyelamatkan orang lain atau berupaya membantu mereka yang membutuhkan.
Rami Abu Shaaban, pria berusia 52 tahun, belajar biokimia di Universitas Maastricht di Belanda. Dia adalah salah satu individu tanpa pamrih yang mengorbankan hidup untuk menyelamatkan tetangga mereka. Rami, bukan seorang pejuang militer atau anggota faksi Palestina mana pun, bekerja sebagai pelatih di bidang pengembangan manusia dan pemasaran selama lebih dari dua dekade.
Ketika tank mendekati lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza, tempat Rami tinggal, dia mendengar suara tembakan yang diikuti tangisan perempuan dan anak-anak. Menurut saudari Rasha ini, Rami bergegas memeriksa tetangganya dan menemukan tiga di antara mereka terluka.
Menunggu ambulans terbukti sia-sia, karena kehadiran tank Zionis Israel berkeliaran di wilayah tersebut menghujani rumah-rumah dan jalan-jalan serta segala sesuatu yang bergerak dengan peluru.
Mengabaikan bahaya, Rami keluar untuk menyelamatkan yang terluka, akhirnya disergap oleh tank yang menembakkan banyak peluru justru menewaskan dia dan seorang tetangga yang bergabung dalam upaya penyelamatan.
Tindakan Rami yang tidak mementingkan diri sendiri membuatnya kehilangan nyawanya, dia meninggalkan empat anak yatim piatu. Di tengah kota Gaza, di kamp pengungsi Al-Bureij, Mohammad Refaat al-Saloul (33 tahun) juga mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan tetangganya setelah serangan udara Zionis Israel.
Dia menggendong seorang anak, berusaha melarikan diri dari bahaya, tetapi roket lain dijatuhkan di alun-alun perumahan, menyebabkan Mohammad terluka dan anak tersebut terkubur di bawah reruntuhan.
Mohammad seorang pahlawan, menderita patah tulang rusuk dan punggung, serta cedera kepala saat ia menggali puing-puing untuk menemukan anak yang terluka.
Kisahnya merupakan bukti kewajiban moral dan kemanusiaan yang mendorong generasi muda untuk membantu mereka yang membutuhkan, bahkan ketika menghadapi bahaya.
Ahmad Abu Khdeir, seorang paramedis (55 tahun) bekerja di bidang pertahanan sipil, ia menderita banyak luka ketika mencoba menyelamatkan sebuah keluarga yang menjadi sasaran penembakan Zionis Israel. Disisi lain Ahmad dan rekan-rekannya mendapat sinyal adanya rumah milik keluarga Halou yang dibom.
Mereka bergegas ke tempat kejadian, menyelamatkan tiga orang yang Syahid, dan mulai mencari di daerah tersebut, meskipun ada risiko kembali menjadi sasaran.
“ Kadang-kadang, ada jenazah atau korban luka terlempar sejauh puluhan meter, dan ketika saya sedang mencari di atap suatu tempat, rudal kedua mendarat di rumah yang sama, yang mengakibatkan luka di kaki dan kepala saya,” kata Khdeir.
“ Berdasarkan pengalaman, kami mengetahui bahwa pendudukan terkadang menargetkan lokasi yang sama lebih dari satu kali, sehingga membahayakan nyawa kami, namun ini adalah tugas kami,” tambah Khdeir.
Bassil dan Raed Mahdi, dua orang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Kota Gaza, telah berdedikasi pada profesi dan komunitasnya, Ia menolak meninggalkan rumah sakit seperti yang diminta oleh tentara Zionis Israel untuk keluarga pengungsi yang mencari perlindungan di sana.
Kedua bersaudara ini kehilangan nyawa ketika fasilitas medis mereka menjadi sasaran serangan Zionis Israel.
Images : IRNA News Agency
Penyelamatan korban adalah murni tindakan Kemanusiaan sebelum menjadi sebuah pekerjaan, dan senjata yang paling penting adalah ” Keberanian dan Keberanian ”
Di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza, Maher Al-Ghoul dan menantu laki-lakinya, Mohammad Al-Taweel, sedang membawa jerigen kuning kosong, mencari air minum untuk anak-anak mereka dan anak-anak di lingkungan sekitar. Segera setelah mereka melintasi “Second Street” di lingkungan tersebut, sebuah tank Zionis Israel menembaki mereka.
Mohammad Said Al-Ghoul, juga dikenal sebagai Abu Al-Saeed, bergabung dengan mereka, mengabaikan tembakan, sebelum mencapai mereka. Namun, seorang penembak jitu Israel menembak dan membunuhnya, sebagaimana dikonfirmasi oleh beberapa anggota keluarga Al-Ghoul kepada WAFA.
Disisi lain Abu Al-Saeed memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan sinyal di teleponnya dan memanggil ambulans, penyelamat, dan semua organisasi internasional yang dia kenal, namun tidak ada tanggapan.
Jawabannya bisa negatif, karena daerah tersebut ditetapkan sebagai “zona operasi militer”, menurut pemberitahuan pendudukan, atau ada penundaan dalam menjangkau mereka karena kerusakan jalan atau pasukan pendudukan Israel menembaki apa pun yang bergerak.
Maher dan Abu Al-Saeed Al-Ghoul, keduanya aktivis komunitas dan pegawai di Otoritas Palestina, telah memutuskan untuk tidak meninggalkan Gaza dan tidak menuju ke selatan, karena takut terulang bencana rakyat Palestina di tahun 1948, seperti yang diungkapkan oleh Nizar Al-Ghoul, sepupu Maher.
Ia menambahkan, sejak 12 Oktober, Maher dan Abu Al-Saeed memutuskan untuk membantu warga yang tinggal di lingkungannya, “ Mereka membentuk semacam komite ketahanan di lingkungan sekitar untuk mengatur antrian di toko roti sebelum dibom, dan menyediakan air minum bersih, makanan, dan obat-obatan untuk bagi keluarga berpenyakit kronis bagi yang memutuskan untuk tidak pergi, ” kata Nizar.
Sejak awal agresi Zionis Israel di Gaza, jumlah korban tewas telah mendekati 15.000 orang, termasuk 22 orang dari pertahanan sipil dan 205 dari tim medis dan paramedis. Setiap cerita mewakili pengorbanan demi kemanusiaan, perjuangan melawan kesulitan, dan komitmen untuk membantu orang lain meskipun terjadi Genosida yang dilakukan Zionis Israel.
Para pahlawan tak dikenal dari semua lapisan masyarakat terus bermunculan dari tengah kehancuran di Gaza, mewujudkan semangat ketahanan dan perlawanan terhadap agresi dan Genosida Zionis Israel.
Source : Palestinian News & Information Agency-WAFA
Pekanbaru – Menanggapi Press Rilies dari pihak Kejaksaan Negeri Kabupaten Kuantan Singingi (9/11/23), dalam keterangan pers nya Sabrani alias Thabrani Al Indragiri menyampaikan apresiasinya.
” Saya apresiasi proses penegakkan hukum dugaan korupsi proyek Hotel Kuansing tahun anggaran 2014 – 2015 oleh pihak Kejari Kuantan Singingi beserta jajaran kemarin, ” ungkap Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan Komda Provinsi Riau (10/11/23).
Namun dalam kesempatan itu, Ketua LP KPK Riau juga menyampaikan pesan penting mengenai isi surat balasan terkait permohonan informasi hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Riau (8/6/23) yang menyebutkan temuan terkait kasus tindak pidana korupsi pada proyek Tiga Pilar.
” Jelas ya disitu disebutkan terdapat temuan tindak pidana korupsi dalam hasil audit BPK Riau 2015 – 2016, jadi bukan cuma Hotel Kuansing, tapi juga termasuk proyek Pasar Tradisional Berbasis Moderen dan proyek Pembangunan Kampus Uniks dengan total ratusan milyar tersebut, ” ungkapnya.
” Sampai hari ini yang menjadi pertanyaan saya, apakah pihak Kajari Kuansing tidak tahu ada hasil audit BPK terkait kasus Tiga Pilar ?
Thabrani Al Indragiri
” Sebab selama ini yang kami simak tidak pernah menyebutkan hasil audit BPK, apa BPK tidak diakui di Kuansing ? ” ungkapnya heran.
Lebih lanjut Ketua LP KPK Riau mengingatkan kembali pendapat Dosen Ahli Hukum Pidana Universitas Riau setelah membaca hasil audit BPK Riau terkait Proyek Tiga Pilar pada (17/06/23) yang lalu.
” Harusnya ditetapkan saja tersangka lagi, tinggal dicari perbuatan melawan hukumnya, dan siapa yang menjadi penanggungjawab atas timbulnya kerugian negara itu, sudah mudah itu menetapkan tersangka, ” ungkap Dr. Erdianto, SH, M.Hum
” Jadi proses itu bukan lagi proses penyelidikan, kecuali kalau dalam proses penyelidikan, kerugian negara itu dipulihkan oleh pihak yang bertanggungjawab. Tapi kalau tidak dikembalikan, yaa itu sudah full Toid sebagai tindak pidana korupsi, ” ungkap Dr. Erdianto dalam kutipan video YouTube Mengungkap Skandal Proyek Tiga Pilar di Kabupaten Kuantan Singingi III.
Dalam konfirmasi kami kepada Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kuantan Singingi pada (14/11/23) mengenai Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau soal temuan tindak pidana korupsi proyek Tiga Pilar, saudara Nurhadi Puspandoyo dengan polosnya mengatakan, ” Sy juga belum baca audit BPK, “ sebutnya singkat.
Diakhir keterangan pers nya Ketua LP KPK Riau mengingatkan pihak Kajari khususnya Nurhadi Puspandoyo selaku Kajari Kuansing mengenai surat balasan Komisi Pemberantasan Korupsi pada (20/06/23) yaitu mengenai status penanganan kasus proyek Tiga Pilar senilai Ratusan Milyar tersebut merupakan Supervisi KPK.
” Semoga kasus ini cepat selesai, dan bangunannya dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ” tutupnya.