Connect with us

Business

Visa luncurkan “Real Time Visa Account Updater” di Asia Pasifik

Di Asia Pasifik, Visa bermitra dengan empat payment gateway global dan pihak acquirer Adyen, Checkout.com, Stripe, dan Worldpay untuk meluncurkan VAU di Asia Pasifik.

Published

on

Images : Real Time Visa Account Updater

Membumi.com

Singapura (9/11/23) – Visa, pemimpin industri pembayaran digital global, hari ini memperluas Real Time Visa Account Updater (VAU) di beberapa pasar di Asia Pasifik[1]. VAU mempermudah pembayaran bagi pihak penjual dan pelanggan dengan menyediakan satu kredensial yang berlaku seumur hidup kepada pemegang kartu.

Setelah melansir layanan ini di Asia Pasifik, konsumen dan pihak penjual di wilayah ini dapat mengakses Real Time VAU pada berbagai layanan dengan metode berlangganan, seperti transportasi daring (ride-hailing), pengantaran makanan, dan pembayaran tagihan utilitas bulanan.

Didukung teknologi Visa, Real Time VAU membantu pihak penjual dengan mengatasi isu ketika pembayaran ditolak oleh sistem (declined payment) sebab kartu debit dan kredit milik pelanggan telah kedaluwarsa atau diganti dengan kartu baru. Lewat fitur ini, pelaku bisnis mudah memperbarui informasi kartu milik pelanggan yang telah tersimpan dalam sistem secara langsung.

Saat pihak penjual memproses pembayaran, Real Time VAU segera mengecek detail kartu terbaru dan menyelesaikan pembayaran dengan detail kartu terkini. Hal ini mengurangi insiden otorisasi pembayaran yang ditolak sistem, serta menghindari pembatalan penjualan, serta mencegah hubungan buruk dengan pemegang kartu.

Images : Visa Real Time VAU Ilustrations

Fitur Real Time VAU pertama kali dilansir oleh Visa di Amerika Utara pada 2017, dan di Eropa pada 2022.

“Meski masa berlaku dan penggantian kartu pembayaran harus dilakukan sebagai bagian dari perlindungan terhadap aksi kecurangan, dan meningkatkan keamanan kartu pembayaran, kami menyadari, konsumen kerap terkendala akibat harus memperbarui banyak detail pembayaran otomatis setiap beberapa tahun ketika menerbitkan kartu baru,” ujar T.R. Ramachandran, Head, Products & Solutions, Asia Pasifik, Visa. “

Peluncuran Real Time VAU, berkolaborasi dengan mitra-mitra kami di Asia Pasifik, akan menyederhanakan proses tersebut sekaligus mempertahankan tingkat keamanan tertinggi. Dengan menyediakan teknologi ini, kami membantu pihak penjual menambah pendapatan dan tingkat otorisasi kartu pembayaran.

Di sisi lain, kami menghadirkan pengalaman yang lebih mudah saat melakukan pembayaran seperti tuntutan konsumen saat ini.”

Pelaku bisnis dan konsumen kian beralih dari metode pembayaran tunai menuju metode elektronik dan kartu setelah layanan pembayaran nirkontak (contactless) dan daring marak ditemui. Namun, proses memperbarui kredensial setelah masa berlaku kartu habis atau kartu versi terkini hadir mempersulit proses pembayaran.

Dengan memfasilitasi pertukaran informasi akun terbaru secara aman, VAU membantu pihak penjual mewujudkan pengalaman yang mudah ketika melakukan pembayaran. Hal ini turut meningkatkan loyalitas dan retensi pelanggan sekaligus meningkatkan omzet.

Di Asia Pasifik, Visa bermitra dengan empat payment gateway global dan pihak acquirer Adyen, Checkout.com, Stripe, dan Worldpay untuk meluncurkan VAU di Asia Pasifik.

Cybersource, solusi yang ditawarkan Visa, juga menawarkan VAU bagi pelanggan agar semakin banyak pelaku usaha yang memanfaatkan VAU. Fitur ini sangat berguna bagi pelaku bisnis yang menawarkan layanan dengan metode berlangganan, seperti aplikasi transportasi daring (ride-hailing), pihak penjual di segmen pengantaran makanan dan utilitas, dan lain sebagainya.

Sejumlah komentar

Warren Hayashi, President, Asia Pasifik, Adyen

“Kami gembira berkolaborasi dengan Visa untuk menghadirkan Real Time Visa Account Updater (VAU) di Asia Pasifik setelah berhasil mengadopsi teknologi ini di Eropa tahun lalu.

Lewat kemitraan ini, kami meningkatkan pengalaman pelanggan ketika membayar di berbagai wilayah dengan memperbarui detail kartu secara langsung. Dengan fitur Real Time VAU, kami mengurangi insiden penolakan kartu guna mempertahankan pendapatan dan menjamin kemudahan bagi pelanggan ketika melakukan pembayaran.”

Brian Sze, General Manager, Asia Pasifik, Checkout.com

“Kemitraan yang terjalin dengan Visa untuk menghadirkan Real Time Visa Account Updater (VAU) di Asia Pasifik merupakan langkah penting dalam mempermudah pelanggan, mengurangi kendala yang banyak dihadapi pelanggan saat memperbarui kredensial pembayaran secara manual.

Solusi ini menjadi cara yang lebih cerdas bagi pelaku bisnis untuk menerima pembayaran. Dengan demikian, pelaku bisnis bisa lebih berfokus pada prioritas bisnis alih-alih mengkhawatirkan insiden penolakan kartu pembayaran.”

Michael Balsamo, Head, International Card Networks, Stripe

“Di Stripe, kami sangat termotivasi membantu pelaku bisnis meningkatkan pendapatan. Tahun lalu, 40% pemegang kartu harus mengganti kartu karena masa berlaku kartu telah habis, kehilangan kartu, atau terkena tindak penipuan.

Kebanyakan pemegang kartu biasanya tidak memperbarui detail kartu. Maka, kami gembira menjadi mitra pertama Visa untuk memperluas fitur pembaruan seketika bagi pelaku usaha di Asia Pasifik. Langkah ini menghasilkan pengalaman checkout yang lebih mudah, dan pelanggan cepat menyelesaikan pembayaran pada percobaan pertama.”

Phil Pomford, SVP, General Manager, Asia Pasifik, Worldpay from FIS

“Sebagai penyedia solusi pembayaran terkemuka, kami gembira berkolaborasi dengan Visa guna mendukung Visa Account Updater Suite (VAUS) bagi pelanggan di Asia Pasifik. Kami ingin bekerja sama dengan mitra untuk mempercepat aktivitas perdagangan global bagi pihak penjual dan konsumen.

VAUS mengubah cara pelaku usaha dalam memperbarui informasi kartu pembayaran, mengoptimalkan tingkat otorisasi pembayaran, serta mengurangi kendala yang ditemui pelanggan sehingga pihak penjual dapat meningkatkan pendapatan.”

Source : PRNewswire

.

.

.

Business

Lahirkan Ratusan Ahli K3 Umum, PTPN IV PalmCo Wujudkan Zero Fatality

” Komitmen dan konsistensi adalah tekad kami dalam menjalankan program program yang melindungi karyawan kami, ”

Published

on

By

Dok. Ilustrasi PTPN IV Logos Images

Membumi.com

Jakarta – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo mendorong setiap karyawan yang memiliki kompetensi untuk menjadi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia dan berbagai lembaga sertifikasi lainnya sebagai langkah membudayakan K3 dan mewujudkan zero fatality.

Hingga saat ini, Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang mengelola perkebunan kelapa sawit itu telah memiliki 268 Ahli K3 Umum di masing-masing unit operasional yang terbentang di berbagai penjuru nusantara untuk memperkuat budaya kerja yang selamat dan sehat.

“Sejak awal, PTPN IV PalmCo menempatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkesinambungan secara mutlak. Kami menempatkan K3 para karyawan sebagai first priority karena teman-teman karyawan merupakan aset terpenting di perusahaan ini,” tegas Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa di Jakarta, rabu (15/01/2024).

Ia menuturkan saat ini ratusan karyawan PTPN IV PalmCo telah mengantongi sertifikasi AK3 Umum maupun sertifikasi serupa lainnya. Langkah itu diperkuat dengan kebijakan konkret perusahaan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.

Implementasi ini telah berjalan dengan baik dan menjadi landasan bagi Perusahaan untuk terus meningkatkan standar K3 di seluruh unit operasionalnya pada masa mendatang. Alhasil, perusahaan mampu meraih 148 bendera emas sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). “Komitmen dan konsistensi adalah tekad kami dalam menjalankan program program yang melindungi karyawan kami,” paparnya.

Jatmiko menekankan pentingnya kesadaran akan K3 sebagai faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan operasional perusahaan. Selaras dengan pelaksanaan Bulan K3 Nasional 2025, PTPN IV PalmCo menjalankan program kerja K3 di seluruh wilayah operasinya dengan fokus pada pencapaian target zero fatality.

Ia juga menyatakan bahwa pencapaian target zero fatality bukanlah tujuan yang dapat diraih secara instan, melainkan melalui proses berkelanjutan. Untuk itu, secara rutin perusahaan melakukan audit keselamatan kerja, evaluasi risiko, serta penyempurnaan prosedur operasional

Langkah ini, lanjut dia, untuk memastikan setiap potensi bahaya dapat diidentifikasi dan diminimalisir sejak dini. “Keselamatan kerja itu bukan hanya kewajiban, atau aturan yang harus diikuti. Namun harus jadi kesadaran masing-masing, kesadaran yang membudaya. Kita akan terus lakukan segala cara untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Salah satunya dengan cara memberikan pelatihan keamanan dasar (basic safety) kepada seluruh pekerja, terutama bagi mereka yang berada di bidang operasional,” paparnya.

Direktur Strategy dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo menambahkan bahwa K3 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan Perusahaan.

“Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya melindungi karyawan, tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional dan reputasi Perusahaan, karena dengan komitmen yang kuat terhadap K3, PTPN IV PalmCo dapat menjadi contoh bagi industri perkebunan lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” tuturnya.

Mengenai PT Perkebunan Nusantara III (Persero):

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).

Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

Source : pressrelease.id

.

.

.

Continue Reading

Business

Flip Hematkan 5 Triliun Rupiah untuk 15 Juta Orang Indonesia

Tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir

Published

on

By

Dok. Flip logo Ilustrations

Membumi.com

Jakarta – Flip, platform layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-9. Sejak didirikan pada tahun 2015, Flip telah menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama setelah meluncurkan aplikasi mobile dan berbagai fitur inovatif seperti layanan remitansi internasional Flip Globe dan solusi pembayaran untuk bisnis Flip for Business.

Dalam 4 tahun terakhir, Flip telah membantu masyarakat Indonesia berhemat lebih dari 5 triliun rupiah dari layanan transfer, mulai dari transfer antar rekening bank hingga biaya remitansi paling rendah.

Keberhasilan ini juga tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, diiringi peningkatan pendapatan 15 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan tingginya adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Flip.

Rafi Putra Arriyan, Co-Founder Flip mengatakan, “Sembilan tahun lalu, Flip lahir dari tekad untuk menghadirkan layanan keuangan yang fair untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kini, kami bangga telah membantu lebih dari 15 juta pengguna, termasuk ratusan ribu UMKM, untuk berhemat dan meraih tujuan finansial mereka.

Kedepannya, Flip berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan dan membangun bisnis berkelanjutan yang mendukung masyarakat dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.”

Untuk merayakan ulang tahun ke-9, para pendiri Flip pun mengunjungi beberapa pengguna Flip yang telah setia menggunakan Flip sejak awal berdiri. Kunjungan yang diunggah dalam video dilaman akun media sosial Flip ini mengungkapkan perannya dalam membantu pengguna nya berhemat.

Salah satunya Ibu Anda, seorang ibu Rumah Tangga yang telah menghemat hampir 10 juta rupiah lewat aplikasi Flip berkat transfer gratis ke banyak rekening bank.

Di berbagai media sosial, para pengguna setia Flip pun berbondong-bondong berbagi cerita pengalaman berhemat lewat flip. Salah satunya adalah Andi, yang berhasil hemat lebih dari Rp 40 juta setelah 5 tahun menggunakan Flip.

Selain itu, @vinda.mr, seorang pengguna Flip yang juga memiliki usaha kebutuhan rumah tangga mengungkapkan bahwa Flip memudahkan transaksi bisnisnya, meningkatkan efisiensi, dan membantu meningkatkan keuntungan.

“Di era cashless seperti sekarang, Flip sangat membantu karena bebas biaya admin, proses transfer cepat, dan keuntungan jualan pun tidak banyak terpotong,” komentarnya di unggahan media sosial Flip.

“Flip akan terus berinovasi dan berkontribusi pada literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan keuangan yang adil, mudah, dan terjangkau.

Melalui Flip, siapa pun dapat menikmati kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, mulai dari transfer gratis, bayar tagihan, beli pulsa, hingga kirim uang ke luar negeri, semua dengan mudah, aman, dan terjangkau,” tutup Rafi.

Source : pressrelease.id

.

.

Continue Reading

Business

Penerapan AI untuk Medis Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

AI mustinya sebagai alat bantu yang mendukung dokter dalam membuat keputusan medis lebih cepat dan akurat

Published

on

By

Dok Ilustration / Pxabay

Membumi.com

Jakarta – Teknologi Artificial Intelligence (AI) menawarkan tingkat akurasi yang tinggi dalam melakukan diagnostik medis dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam praktik kesehatan di masa depan. Hal ini didukung oleh berbagai temuan penelitian yang sudah dipublikasikan.

Pemanfaatan teknologi AI diketahui mampu mengidentifikasi penyakit secara cepat berdasarkan gejala yang ada. Hal ini menjadi potensi besar, khususnya dalam situasi di mana efisiensi dan perluasan layanan kesehatan sangat diperlukan.

Meskipun teknologi AI meningkatkan efisiensi diagnostik, Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T, M.Si, menegaskan bahwa penerapan kecerdasan buatan ini harus mengutamakan keselamatan pasien.

“Dokter tetap memposisikan diri menjadi penentu keputusan, terutama dalam hal pertimbangan kemanusiaan serta etika medis, dan memposisikan AI sebagai pemberi rekomendasi diagnosis,” terang Setiaji

“AI selayaknya dijadikan sebagai alat bantu yang mendukung dokter dalam membuat keputusan medis yang lebih cepat dan berdasarkan informasi yang ada. Integrasi AI ke dalam praktik klinis harus dilakukan dengan memprioritaskan etika dan keselamatan pasien.”

Dalam praktik medis, integrasi AI juga harus memastikan bahwa penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tanpa mengabaikan pentingnya keahlian medis manusia.

Menurut Setiaji, penting untuk melakukan penilaian kritis dalam memahami dan mengimplementasikan hasil penelitian terkait keakuratan AI untuk praktik medis sehari-hari di Indonesia.

“Penting untuk mempertimbangkan metodologi penelitian yang dipakai oleh AI, termasuk jenis data yang diolah, program yang dijalankan, dan apakah sampel penelitian tersebut telah merepresentasikan populasi secara umum,” imbuhnya.

“Penelitian yang dilakukan di lingkungan yang terkontrol mungkin tidak dapat menggambarkan kompleksitas kasus yang dihadapi dalam praktik klinis, khususnya di Indonesia.”

Selain itu, interpretasi hasil penelitian AI harus memperhitungkan keragaman gejala yang dapat dimiliki oleh penyakit yang berbeda. AI mungkin tidak dapat menggantikan evaluasi medis individual yang komprehensif karena memerlukan interaksi langsung antara dokter dan pasien.

Dokter memiliki kemampuan unik untuk menilai berbagai faktor yang mungkin memengaruhi kesehatan seseorang, seperti riwayat kesehatan, kondisi lingkungan, dan gaya hidup yang dijalani,” sambung Setiaji.

Tidak Dapat Menggantikan Peran Dokter

Chief of TTO, Setiaji, menambahkan bahwa pemanfaatan AI dalam menyajikan informasi kesehatan bagi masyarakat juga perlu dipahami secara bijak. Sebab, kecerdasan buatan seperti AI pada dasarnya bekerja dengan mengolah informasi yang telah diprogram dan mempelajari data yang tersedia dari berbagai sumber.

Hal tersebut mungkin tidak selalu mencakup analisis spesifik terhadap kondisi medis setiap individu.

“Walaupun teknologi AI seperti Chat GPT dapat memberikan panduan atau informasi awal terkait kesehatan, teknologi ini tidak dapat menggantikan peran dan keahlian dokter sebagai tenaga medis yang tidak hanya memeriksa gejala yang dialami individu sebagai pasien, tetapi juga mempertimbangkan berbagai faktor lain,” kata Setiaji.

“Misalnya, riwayat kesehatan, alergi, gaya hidup, lingkungan, hingga hal-hal krusial lainnya yang dianggap penting untuk diketahui dan dianalisis.”

Diagnosis dan pengobatan yang akurat terkadang membutuhkan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga prosedur diagnostik lanjutan yang hanya dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk hanya menggunakan AI sebagai sumber informasi awal saja dan melanjutkannya dengan konsultasi medis dari dokter atau tenaga kesehatan untuk memperoleh penilaian kesehatan yang lebih komprehensif, serta perawatan dan pengobatan yang sesuai,” pesan Setiaji.

Source : pressrelease.id

.

.

.

Continue Reading

Trending