Jeddah (26/11/23) – Dalam Forum Media Internasional yang fokus menghadapi Kebencian dan Kekerasan di Gaza, Ketua IRNA News Agency mengatakan, ” Media yang setia pada etika, tidak pernah mengobarkan api kekerasan dan kebencian, namun rezim Zionis melalui berita palsu berusaha mengalihkan opini publik dari tragedi kemanusiaan di Gaza, ” sebut Ali Naderi.
Dalam pidatonya dalam Forum yang diadakan di Kota Jeddah tersebut, ketua IRNA mengecam pembunuhan ribuan orang termasuk anak-anak dan wanita di Jalur Gaza oleh Zionis.
Bersikap jujur dan tidak memihak serta menjauhi diskriminasi adalah prinsip etika media yang utama, Naderi menggaris bawahi, “ rilis berita palsu adalah salah satu tantangan etika media.”
Dia merujuk pada klaim palsu tentang keberadaan terowongan gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) di bawah sebuah rumah sakit di Gaza sebagai contoh penyebaran berita palsu yang kesalahannya diungkap oleh jaringan berita AS CNN.
” Ada banyak contoh yang membuktikan bahwa berita palsu telah menyebar secara sistematis dan bertentangan dengan kenyataan di Gaza. “
Ali Naderi
” Kejahatan rezim Israel di Gaza terlalu besar sehingga menyebabkan para penjahat menyebarkan berita palsu tentang hal itu agar opini publik tidak memahami betapa dalamnya tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza, ” sebut Naderi ditengah Pejabat senior organisasi keagamaan, perwakilan kantor berita Islam dan internasional, serta tokoh Hak Asasi Manusia menghadiri forum tersebut.
IRNA menyerukan pembentukan serikat pekerja untuk melawan penyebaran berita palsu
Menurut Naderi, pembentukan serikat pekerja dan kolaborasi profesional di seluruh dunia diperlukan untuk melawan penyebaran berita palsu, karena seperti yang terungkap, rezim Israel sengaja menargetkan hampir 70 jurnalis, termasuk dua reporter Al Mayadeen asal Lebanon. Jaringan TV, selama perang di Jalur Gaza.
Dia mencatat bahwa para penjahat perang Israel mencoba menggambarkan serangan gencar di Gaza sebagai konflik yang sah, namun jurnalis profesional menentang penyebaran berita palsu dan kampanye propaganda.
Naderi mencatat, isu pemberantasan penyebaran berita palsu telah ditekankan oleh Organisasi Kantor Berita Asia-Pasifik (OANA), yang diketuai oleh IRNA.
Ia berharap kerja sama antar kantor berita dan media lainnya akan membuahkan hasil tidak hanya dalam hal teknis tetapi juga dalam hal memperhatikan nilai-nilai moral.
Adapun Konferensi internasional bertajuk ” Peran Media dalam Menghasut Kebencian dan Kekerasan – Risiko Misinformasi dan Bias ” yang diadakan di kota Jeddah, Saudi, (26/11/23), bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan dalam penanganan media terhadap isu-isu internasional.