Jaksa ICC Dalami Penyelidikan Kejahatan Perang Hamas – Israel
Ketika memasuki Rafah. Khans mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk di depan semua orang, karena tidak mengizinkannya adalah sebuah Tindak Kejahatan.
Ramallah (3/12/23) – Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Karim Khan mengungkapkan penyelidikan sedang berlangsung terhadap kekerasan yang dilakukan oleh pemukim kolonial Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dalam sebuah wawancara dengan acara Today’s File yang disiarkan oleh Palestine TV, Khan mengungkapkan keprihatinannya atas kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel, dengan menyatakan, ” Saya prihatin dengan kekerasan yang dilakukan para pemukim yang membunuh warga Palestina yang tidak bersalah. Ini adalah sesuatu yang saya selidiki , dan Israel sebagai kekuatan pendudukan, harus dimintai pertanggungjawaban. ”
Dia menambahkan, “ Pesan saya mengenai serangan pemukim terhadap warga Palestina sangat jelas, kami sedang menyelidiki dan membuat kemajuan. Setiap aktor di bidang ini harus mematuhi hukum, dan jika tidak, mereka tidak boleh mengeluh di masa depan, karena kami akan menuntut mereka secara profesional. “
Menanggapi jangka waktu penyelidikan, Jaksa menyatakan, ” Kita harus mempercepat penyelidikan. Saya memahami kekecewaan masyarakat, namun saya harus membuktikan hal ini dengan bukti, dan saya akan mempercepat prosesnya. Namun, ini bukan kasus yang terlupakan, ini adalah kasus paling penting di kantor saya, dan memiliki arti penting di antara kasus-kasus lainnya.”
Khan menunjukkan bahwa Israel mencegahnya masuk ke Jalur Gaza pada 30 Oktober lalu. Ia menyatakan, “ Kabar baiknya adalah saya adalah Jaksa pertama yang berhasil memasuki Palestina dalam 20 tahun, dan saya yakin ini adalah momen yang sangat penting yang harus kita manfaatkan. ”
Ketika memasuki Rafah. Khans mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk di depan semua orang, karena tidak mengizinkannya adalah sebuah Tindak Kejahatan.
Karim Khan ( Chief ICC)
Menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan, Khan menyatakan, ” Saya sangat berhati-hati ketika berada di penyeberangan Rafah. Saya dengan jelas menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk, dan saya mengatakan ini dengan jelas dan di depan semua orang karena tidak mengizinkannya adalah sebuah kejahatan. “
Mengenai tertundanya ICC membuka penyelidikan kriminal di wilayah pendudukan Palestina, Khan menyatakan akan mempercepat penyelidikan, mengumpulkan bukti, mendengarkan para korban, dan kemudian kembali ke Den Haag dan daerah lain untuk melanjutkan penyelidikan.
Mengomentari meningkatnya jumlah korban anak-anak Palestina di Gaza, Khan berkata, “Anak-anak di Palestina penting bagi keluarga mereka, sama seperti di seluruh dunia. Setiap kehidupan penting, dan seperti yang saya katakan di Kairo, semua anak penting bagi warga Palestina, termasuk semua anak-anak di seluruh dunia. Kita harus memberikan keadilan bagi mereka, dan saya akan melakukan segala upaya untuk melakukannya.”
Ia menambahkan, ” Pekerjaan saya adalah menyelidiki secara independen dan tepat untuk setiap korban jiwa tak berdosa. Sayangnya, banyak di antara mereka adalah anak-anak orang tak berdosa yang terluka, diamputasi. Siapa pun yang beretika harus bertindak ketika mereka melihat kejadian ini. Kehidupan setiap orang penting, dan warga negara harus bertindak, dilindungi dan tidak dibunuh selama peristiwa ini.
Sebagai Jaksa di pengadilan ini, saya yakin bahwa Israel harus mematuhi hukum, dan jika tidak, mereka tidak boleh mengeluh di masa depan. Keadilan adalah hak kita,” sebut Khan.
Mengekspresikan harapan untuk bertemu langsung dengan anak-anak Gaza pada kunjungan berikutnya ke Palestina, Khan mengatakan, “ Kami mempercepat masalah ini, dan saya juga akan menemui beberapa korban di New York melalui lembaga-lembaga Palestina. Tujuannya adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan kekecewaan ini secara positif, untuk mencapai keadilan. “
” Merupakan tanggung jawab saya untuk melakukan apa pun untuk mencapai keadilan, dan saya mengatakan kepada dunia bahwa kita memiliki hakim dan penyelidik, dan saya harus melakukan pekerjaan saya secara profesional, jika tidak, kita akan mengalami kekecewaan lagi, ” sebut Khan.
Mengenai metode alternatif yang mungkin digunakan ICC karena Israel menghalangi Jaksa melakukan penyelidikan di lapangan, Khan menyatakan, ” Ada banyak data dan kesaksian atau melalui komunikasi. Bagi saya, lebih baik berada di wilayah tersebut, dan Saya akan terus berupaya untuk datang mengunjungi Gaza. Namun, ada teknologi satelit dan aplikasi geospasial. Ada berbagai jenis informasi atau bukti yang bisa kita gunakan untuk membuktikan fakta yang ingin saya tegaskan.”
Khan juga menyangkal bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengikuti standar ganda mengenai situasi Palestina, dengan menyatakan, ” Saya telah mendedikasikan banyak waktu untuk penyelidikan Palestina. “
Khan menekankan bahwa dia melakukan yang terbaik dan menyangkal adanya tekanan dari negara atau kelompok mana pun yang memiliki kepentingan, dan menegaskan bahwa dia tidak mengikuti agenda siapa pun, hanya demi keadilan.
Sementara itu media Israel melaporkan bahwa, Perang meletus setelah pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan sekitar 3.000 pasukan bersenjata menyerbu perbatasan ke Israel dari Jalur Gaza melalui darat, udara dan laut, membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 sandera dari segala usia di bawah kedok ribuan orang.
Roket ditembakkan ke kota-kota Israel. Ketika kelompok Hamas bersenjata menyerbu komunitas perbatasan, sebagian besar korban tewas di Israel adalah warga sipil, termasuk bayi, anak-anak, dan orang tua.
Seluruh keluarga dieksekusi di rumah mereka, dan lebih dari 360 orang dibantai di sebuah festival di luar ruangan, banyak di antaranya di tengah tindakan kebrutalan mengerikan yang dilakukan para teroris menurut laporan the times of israel.
Disebutkan juga, meskipun Israel bukan anggota ICC, jika surat perintah dikeluarkan, warga negara tertentu dapat ditangkap saat bepergian ke luar negeri. Nah.
Source : Palestinian News & Information Agency-WAFA
Jakarta – Memasuki periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo pastikan kesiapan sarana dan prasarana terminal penumpang dan roro. Sebanyak 63 terminal penumpang dan roro yang dikelola perseroan di seluruh wilayah Indonesia dipastikan siap melayani para penumpang.
“Sejumlah fasilitas yang dipastikan siap di antaranya ruang tunggu penumpang, toilet, ruang laktasi, ruang kesehatan, musala, autogate, information center, counter check-in hingga petugas operasional dilengkapi dengan CCTV dan area dermaga untuk sandar kapal penumpang guna memastikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang,” ujar Group Head Sekretariat Perusahaan, Ardhy Wahyu Basuki.
Pelindo juga bersinergi dengan stakeholder kepelabuhanan dalam hal Posko Angkutan Nataru 2024/2025. Pelindo bersama-sama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) dan Instansi Pemerintahan di sekitar pelabuhan lainnya melakukan pemantauan dan pengendalian arus penumpang, termasuk dalam pemeriksaan persyaratan perjalanan penumpang dan pemberian sarana informasi kepada penumpang.
Selain itu, Pelindo telah melakukan renovasi berat dan ringan pada beberapa terminal penumpang seperti Makassar, Selat Panjang, Gunung Sitoli, Sei Kolak Kijang – Tg Pinang, Biak, Bitung, Bima, Samarinda dan Waingapu sehingga dapat melayani penumpang dengan lebih baik ditunjang dengan fasilitas yang lebih banyak.
General Manager Pelindo Regional 4 Makassar, Iwan Sjarifuddin mengatakan sejumlah perbaikan dan penataan fasilitas telah dilakukan di Terminal Penumpang Makassar. Penambahan ruang tunggu 180,71 m2 pada terminal 1 lantai 1, renovasi toilet dan musala serta pembuatan Ruang Tunggu Sementara (RTS) seluas 385 m2 pada terminal 2 lantai 1 untuk penumpang transit yang kapalnya tidak terkoneksi dengan kapal lanjutan.
Menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN dalam menjamin para penumpang tetap nyaman, aman dan lancar selama periode Nataru 2024/2025, Pelindo menyediakan fasilitas-fasilitas tambahan jika terjadi lonjakan jumlah penumpang seperti tenda dan kursi untuk ruang tunggu tambahan dilengkapi dengan toilet portable, penambahan counter check-in, peningkatan pemeriksaan barang bawaan penumpang hingga penambahan petugas keamanan.
“Sesuai dengan tema angkutan Nataru 2024/2025 Liburan Seru Nataru, Pelindo berkomitmen memberikan layanan terbaiknya selama periode tersebut. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak termasuk para stakeholder kepelabuhanan terus dijalin demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa,” pungkas Ardhy.
Jakarta – National Energy Services Reunited (NESR), perusahaan global penyedia jasa minyak dan gas (migas) di lebih dari 16 negara, telah menerapkan Aplikasi Lingkungan dan Dekarbonisasi NERS (NEDA) di sistem Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon, khususnya untuk Enhance Recovery Oil (CO2-EOR). Peluncuran NEDA memperkuat kepemimpinan NESR di industri jasa migas, sekaligus mempertegas komitmen dekarbonisasi yang mendukung target nol emisi karbon (net zero) Indonesia.
Selama dua tahun, NESR telah menjadi mitra teknologi tepercaya Pertamina, memainkan peran penting dalam memajukan inisiatif energi. Salah satu keberhasilannya mencakup penyelesaian dua proyek di lapangan Jatibarang dan Sukowati, termasuk implementasi CO2-EOR. Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan kemampuan teknis dan dedikasi NESR dalam mendukung Pertamina meraih target dekarbonisasi.
Dengan memanfaatkan teknologi injeksi CO2, proyek ini meningkatkan perolehan minyak sekaligus mengurangi emisi karbon, sejalan dengan praktik energi berkelanjutan global dan visi masa depan yang rendah karbon.
Melanjutkan keberhasilan sistem “huff and puff” di ladang minyak Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, NESR meraih pencapaian yang signifikan dengan menerapkan teknologi NEDA dalam sistem CO2-EOR. Kini, upaya ini telah berkembang menjadi penerapan skala yang lebih besar dilapangan Sukowati.
Melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT NPS Energy Indonesia, NESR mengintegrasikan teknologi canggih dengan keahlian tenaga kerja lokal untuk mengoptimalkan proses produksi energi.
Integrasi NEDA ke dalam sistem CO2-EOR merupakan tonggak penting dalam mendukung target dekarbonisasi global dengan memanfaatkan CO2 untuk meningkatkan perolehan minyak. Inovasi ini mencerminkan komitmen ganda NESR terhadap solusi mutakhir dan memberdayakan tim lokal bertalenta melalui inisiatif pengembangan strategis.
Pande Gede Herry Susanta, Presiden Direktur PT NPS Energy Indonesia, mengatakan, “Sebagai pelopor dalam penerapan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia sejak tahun 2022, NESR bangga berada di garis terdepan dalam upaya ini, yang selaras dengan program net-zero pemerintah.
Melalui kolaborasi yang kuat dengan para ahli dan tim profesional lokal yang bertalenta, kami berkomitmen untuk memberikan teknologi tepat guna untuk mempercepat pelaksanaan proyek-proyek CCUS. Melalui pendekatan langkah-langkah berikut yang disebut sebagai: Step #1-study, Step #2 huff-n-puff, Step #3 Interwell, Step #4 Pilot, Step#5 Full Scale, sehingga akan mengurangi resiko proyek dengan cara menyediakan informasi kritis yang memastikan keberhasilan proyek ini.
Hasil yang positif pada proyek CO2-EOR di ladang minyak Sukowati menunjukkan kesuksesan implemensi pada ketiga langkah awal (Study, Huff-n-puff, Interwell). Ini merupakan pencapaian yang signifikan untuk NESR dan sebuah janji untuk mewariskan teknologi ramah lingkungan untuk generasi berikutnya. Pendekatan inovasi yang memberikan dua keuntungan pada energi sektor, yaitu meningkatkan potensi produksi minyak sekaligus mengurangi karbon emisi.
Proyek ini dilaksanakan dengan menerapkan beberapa teknologi kunci menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan, seperti Data Acquisition and Real Time Analyzer (DARATM) yang merupakan teknologi buatan Indonesia. Teknologi ini bekerja secara real-time melalui satelit, memungkinkan monitor dan kontrol proses injeksi CO2 yang lebih presisi, aman, dan fleksibel.
Peralatan dan metode yang disesuaikan untuk setiap proyek unik mencakup pompa CO2 bertekanan tinggi, indirect automated heaters (INDAHTM), tangki ISO, virtual-pipelineTM untuk penyimpanan dan transportasi CO2, serta teknologi khusus lainnya, sehingga memastikan operasi yang efisien dilingkungan lokal dan adaptasi terhadap kebutuhan spesifik dari setiap ladang minyak,” jelas Pande.
Upaya NEDA memperkuat inisiatif ESG dari NESR
Pada Februari 2021, di sela-sela berlangsungnya agenda Future Investment Initiative di Riyadh, Arab Saudi, NESR memperkenalkan segmen ESG Impact untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang kritis, termasuk konservasi air, perlindungan akuifer atau lapisan air tanah, dan pengurangan metana.
NESR, yang telah menjadi pemain utama di kawasan MENA (Middle East and North Africa), memperluas jangkauannya ke Asia, dengan fokus khusus pada Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen NESR untuk berkontribusi pada pasar energi, global, termasuk mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Indonesia sebagai negara dengan potensi besar di sektor energi, khususnya energi terbarukan seperti geothermal dan teknologi pengolahan air, menjadi target strategis bagi NESR. Kolaborasi yang melibatkan teknologi canggih dan solusi yang mendukung dekarbonisasi akan menjadi pusat perhatian dalam ekspansi ini. NESR mendorong pemanfaatan platform teknologi terbukanya untuk mempercepat penerapan upaya dekarbonisasi yang mutakhir, guna memastikan proses produksi migas yang lebih berkelanjutan.
Lebih lanjut, NESR meluncurkan NEDA pada Februari 2024 untuk menyederhanakan solusi lingkungannya yang terus berkembang. Dengan mengedepankan keahlian riset, teknik, dan manajemen proyeknya, NESR berkomitmen mengembangkan teknologi dekarbonisasi baru. Memahami potensi industri minyak dan gas sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi global, NESR pun memperkenalkan NEDA ke Indonesia.
“Sejak tahun 2022, implementasi CO2-EOR kami telah melampaui batas-batas teoritis dan memberikan hasil yang terukur. Dengan peralatan mutakhir, teknologi canggih, dukungan ahli, dan sekarang NEDA, kami tetap fokus mempelopori penggunaan injeksi CO2 sebagai tahap pertama dalam adaptasi CCUS, membuka jalan untuk aplikasi manajemen karbon yang lebih luas. Upaya ini menyoroti peran kami dalam mentransformasi sektor energi sekaligus memperkuat komitmen kami terhadap inovasi dan kolaborasi dalam mendukung target dekarbonisasi di Indonesia,” pungkas Pande.
Tentang NESR
Didirikan pada tahun 2017, National Energy Services Reunited Corp (NESR) adalah salah satu penyedia layanan ladang minyak terbesar di dunia. Dengan lebih dari 5.000 karyawan yang mewakili lebih dari 60 kewarganegaraan di 16 negara, NESR membantu klien mengoptimalkan reservoir mereka melalui layanan seperti rekahan hidrolik, penyemenan, pipa melingkar, penyaringan, perampungan, stimulasi, pemompaan, dan layanan nitrogen.
Melalui PT NPS Energy Indonesia, NESR juga menawarkan layanan pengeboran dan evaluasi, termasuk pengeboran terarah, peralatan downhole, peralatan penangkapan ikan, layanan pengujian, wireline, slickline, cairan pengeboran, dan layanan rig untuk meningkatkan akses reservoir.
Jakarta – Indonesia sebagai negara kepulauan dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan memerlukan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan untuk terbangunnya konektivitas sektor maritim. Karena itu TelkomGroup melalui anak perusahaannya PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) terus berupaya mendukung hal tersebut dengan melakukan percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Salah satunya dengan mengembangkan PINISI, sistem manajemen kapal pintar yang terintegrasi dan bertujuan mendukung digitalisasi operasi kapal secara menyeluruh, memanfaatkan kapasitas Satelit Merah Putih 2, berteknologi High Throughput Satellite (HTS) pertama milik TelkomGroup dan dikelola Telkomsat yang diluncurkan dari Pusat Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat di Tanjung Canaveral, Florida pada 21 Februari 2024 lalu.
Melalui satelit berkapasitas 32 Gbps tersebut, PINISI digerakkan sebagai solusi dalam mengelola kawasan perairan dan menjawab kebutuhan pasar sektor maritim nasional serta memperkokoh posisi Indonesia di era ekonomi digital global. PINISI memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) yang merupakan sistem manajemen kapal pintar untuk mendukung digitalisasi operasional kapal secara keseluruhan.
Terdapat sejumlah teknologi IoT yang disematkan di PINISI, di antaranya sensor canggih pada Coriolis Flow Meter yang mampu mendeteksi aliran pada tabung, kemudian mengubahnya menjadi data aliran. Data tersebut dikirimkan secara langsung ke Cloud sehingga operator kapal dapat memperoleh analisis mendalam terkait kinerja mesin dan efisiensi konsumsi bahan bakar kapal yang sedang beroperasi di lautan.
Ada pula sensor pengukur RPM yang dapat mengumpulkan data pergerakan dan kecepatan angular, yang berguna untuk menganalisis kecepatan mesin dan konsumsi bahan bakar melalui Fuel Monitoring System (FMS). Sehingga dapat mengidentifikasi ketidak efisienan atau tanda awal kerusakan mesin. Berbekal informasi tersebut, memungkinkan pihak-pihak terkait termasuk pemilik kapal untuk melakukan tindakan perbaikan yang lebih cepat.
Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menegaskan bahwa inovasi PINISI adalah bagian dari komitmen Telkomsat untuk mendukung transformasi digital sektor maritim Indonesia.
“Kami menyadari pentingnya solusi digital yang dapat diandalkan dalam sektor maritim. PINISI hadir untuk memberikan data yang akurat, realtime, dan komprehensif bagi manajemen kapal. Kami percaya bahwa inovasi ini akan membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional kapal di seluruh wilayah perairan Indonesia,” ujar Lukman.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Telkomsat, Anggoro Kurnianto Widiawan optimis dengan produk PINISI yang diluncurkan pada 4 November 2024 lalu tersebut. “Kami semakin optimistis dapat menghadirkan solusi digital terdepan bagi industri maritim Indonesia. Satelit HTS Telkomsat memberikan jangkauan dan keandalan yang memungkinkan PINISI beroperasi secara optimal di seluruh wilayah perairan Indonesia. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional dalam setiap kondisi,” jelas Anggoro.
Solusi PINISI ini diharapkan dapat mempercepat proses transformasi digital di sektor maritim, sekaligus memberikan dorongan besar bagi bisnis-bisnis yang bergerak di sektor ini.
Telkomsat merupakan anak usaha TelkomGroup yang dibentuk pada 3 Mei 2018 dengan nama PT Telkom Satelit Indonesia. Sejak 17 September 2018 menerima pengalihan proyek Satelit Merah Putih dari PT Telkom, Tbk sekaligus menandai dimulainya pengelolaan bisnis satelit secara terintegrasi oleh TelkomGroup.
Telkomsat telah memberikan layanan untuk kebutuhan pelaku UMKM; badan usaha; pemerintahan; maritim; penerbangan; serta industri minyak, gas, dan pertambangan.