Jakarta – Tetra Pak, perusahaan pengemasan dan pemrosesan makanan dan minuman terkemuka di dunia, hari ini (03/06) secara resmi memperkenalkan “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan”, yang merupakan sebuah pendekatan secara menyeluruh untuk penggunaan energi, air, dan cleaning-in-place (CIP) atau pembersihan yang lebih efisien.
Sebagai solusi dalam portofolio berkelanjutan Tetra Pak, “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” menawarkan penggunaan perpaduan antara teknologi terkini serta kemampuan integrasi pabrik yang telah disesuaikan. Pendekatan tersebut bisa membantu produsen makanan dan minuman dalam pengoptimalan energi dan sumber daya, sebagai langkah penting dalam membantu mencapai target keberlanjutan serta mengurangi biaya operasional.
Data menunjukkan, perusahaan makanan dan minuman selama ini memiliki ketergantungan terhadap bahan bakar fosil termasuk penggunaan energi yang besar. Hal tersebut membuat perusahaan mendapat tekanan untuk terus mengoptimalkan sumber daya maupun meningkatkan produksi energi dari sumber terbarukan.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya biaya operasional, termasuk biaya bahan baku, serta pajak CO2 yang baru dan biaya untuk limbah air. Menemukan solusi atas berbagai tantangan tersebut merupakan faktor penting, dan perusahaan melihat seluruh rantai pasok dalam upaya penghematan biaya.
“Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” dari Tetra Pak mewujudkan pendekatan yang sistematis dan menyeluruh di seluruh pabrik. Solusi ini dapat diintegrasikan pada tahap manapun untuk memulihkan dan mengurangi konsumsi sumber daya, seperti energi, air, dan bahan kimia. Optimalisasi sumber daya tersebut, bisa mengurangi biaya operasional jangka panjang serta emisi gas rumah kaca. Di saat yang bersamaan praktik tersebut mendukung standar keberlanjutan yang semakin ketat.
Mewujudkan berbagai optimalisasi yang direncanakan, Tetra Pak akan mendampingi Pelanggan dalam menemukan teknologi maupun solusi integrasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Selain itu Pelanggan juga akan diberikan pendampingan terkait bagaimana melakukan pengelolaan untuk pabrik atau fasilitas mereka. Hal tersebut diharapkan bisa menghasilkan rancangan pipa dan diagram instalasi yang dibutuhkan dalam pengelolaan air, energi, dan CIP.
Solusi Pabrik yang Berkelanjutan’ yang ditawarkan memiliki teknologi canggih, beberapa diantaranya:
Sistem nanofiltrasi, yang dikembangkan oleh Tetra Pak, memungkinkan penggunaan kembali cairan pembersih kaustik yang digunakan dalam cleaning-in-place (CIP). Melalui teknologi tersebut, bahan kimia serta air yang digunakan dalam proses pembersihan bisa digunakan kembali di masa mendatang, memungkinkan pemulihan hingga 90% dari total cairan yang dihabiskan.
Reverse Osmosis, yang dikembangkan oleh Tetra Pak, menggunakan teknologi filtrasi membran eksklusif sebagai upaya meningkatkan efisiensi sumber daya di berbagai proses, termasuk pengolahan susu dan daur ulang air.
Tetra Pak juga berkolaborasi dengan mitra teknologi yang inovatif untuk menawarkan solusi tambahan, termasuk di dalamnya: HighLift heat pump technology, bekerja sama dengan Olvondo Technology A/S, yang dapat diintegrasikan ke dalam operasional pabrik untuk memfasilitasi daur ulang limbah panas untuk menghasilkan uap di seluruh peralatan pabrik, termasuk unit Tetra Pak Direct UHT, pada tekanan hingga 10 bar.
High temperature heat pumps, berkolaborasi dengan Johnson Controls, yang mengolah limbah panas untuk digunakan di tempat lain di pabrik. Solar thermal collectors, bekerja sama dengan Absolicon, yang memanfaatkan matahari sebagai sumber energi bersih dan terbarukan tanpa batas, untuk menyalurkan air panas dan uap – pada suhu di atas 150 ° C – sehingga cocok untuk aplikasi UHT.
Stefano Vittor, CEO Olvondo Technology A/S, mengatakan, “Dengan penggabungan HighLift™ heat pump technology kami ke dalam layanan “Solusi Pabrik yang Berkelanjutan”, Tetra Pak berhasil menyediakan solusi yang memiliki dampak luas, yakni pengurangan emisi karbon pada industri makanan dan minuman. Kami sangat senang menjadi bagian dari kolaborasi ini dan memiliki peran dalam perubahan yang didorong oleh Tetra Pak.”
Sementara itu Fredrik Norrbom, Director, Sweden at Johnson Controls System and Service AB, mengatakan, “Sekitar dua pertiga dari penggunaan energi pada industri di masa sekarang ini didorong oleh kebutuhan akan energi panas, yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil. Pompa pemanas sangat penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan menghasilkan pemanasan bersih ketika dikombinasikan dengan listrik terbarukan. Kami bangga berkolaborasi dengan Tetra Pak dalam solusi bangunan pintar yang dapat membantu Pelanggan mencapai target keberlanjutan.”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nicole Uvenbeck, Director Factory Sustainable Solutions and OEM Components at Tetra Pak yang mengatakan, “Peluncuran Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” ini merupakan tonggak sejarah yang sangat menarik dan signifikan bagi kami di Tetra Pak – terutama tim kami yang telah bekerja keras untuk mendorong batas-batas dampak dan nilai yang dapat diberikan oleh pendekatan semacam ini bagi pelanggan kami.”
“Hingga saat ini, kami berfokus pada optimalisasi mesin dan jalur produksi, dan kami menyadari manfaat yang luar biasa dari penerapan hal tersebut di skala pabrik, memberikan pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap optimalisasi.
“Solusi Pabrik yang Berkelanjutan” merupakan evolusi dari bidang spesialisasi kami, yang mencakup pemulihan air, energi, dan CIP. Penggabungan semua hal tersebut akan mengubah cara kami mendukung Pelanggan dalam mencapai ambisi keberlanjutan mereka, sekaligus mengurangi biaya operasional”, tambah Nicole Uvenbeck.
Fiona Liebehenz, Vice President Key Components, Plant Solutions and Channel Management at Tetra Pak, mengatakan, “Saya sangat bangga dengan tim ini. Kami tahu bahwa Pelanggan kami merasakan tekanan lebih daripada sebelumnya untuk beroperasi seefisien mungkin dalam hal penggunaan sumber daya. Bagi banyak orang, hal ini merupakan tantangan nyata untuk mengamankan masa depan operasi mereka.”
Solusi Pabrik yang Berkelanjutan dari Tetra Pak resmi diluncurkan hari ini, seiring dengan keahlian dan konsultan perusahaan yang tersedia secara global. Tujuan Tetra Pak adalah untuk terus mengembangkan dan memperluas penawaran di berbagai macam bidang industri, sebagai respons atas kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.
Tentang Tetra Pak Tetra Pak merupakan perusahaan global terkemuka yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman. Bermitra erat dengan pelanggan dan pemasok, kami menyediakan produk yang aman, inovatif, dan berwawasan lingkungan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ratusan juta orang di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Dengan lebih dari 25.000 karyawan secara global, kami percaya akan kepemimpinan industri yang bertanggung jawab dan pola pendekatan usaha yang berkelanjutan. Komitmen Tetra Pak, “PROTECTS WHAT’S GOOD™” mencerminkan visi kami untuk menghadirkan makanan dan minuman yang aman dan tersedia kapanpun, di manapun juga.
Tentang Teknologi Olvondo Olvondo Technology adalah spesialis dalam pengembangan pompa panas untuk industri canggih yang dirancang untuk pemulihan energi di industri berat. Terdepan dalam inovasinya adalah HighLift heat pump, yang menghadirkan teknologi mutakhir yang mengoptimalkan konsumsi energi dengan mengganti bahan bakar fosil dengan limbah panas. Berkantor pusat di Norwegia, Olvondo Technology memperluas keahliannya secara internasional, membantu industri dalam mencapai target lingkungan mereka.
Tentang Jhonson Controls Di Johnson Controls (NYSE: JCI), kami mentransformasi lingkungan tempat orang tinggal, bekerja, belajar, dan bermain. Sebagai pemimpin global dalam bangunan yang cerdas, sehat, dan berkelanjutan, misi kami adalah menata ulang kinerja bangunan untuk melayani manusia, tempat, dan bumi. Dengan riwayat inovatif kami yang telah berlangsung selama hampir 140 tahun, kami menghadirkan cetak biru untuk masa depan bagi industri seperti perawatan kesehatan, sekolah, pusat data, bandara, stadion, manufaktur, dan lainnya melalui OpenBlue, penawaran digital kami yang komprehensif. Saat ini, dengan tim global yang terdiri dari 100.000 ahli di lebih dari 150 negara, Johnson Controls menawarkan portofolio terbesar di dunia dalam hal teknologi dan perangkat lunak bangunan serta solusi layanan dari beberapa nama paling tepercaya di industri ini.
Tentang Absolicon Solar Collector AB (PUBL) Absolicon Solar Collector AB (PUBL) didirikan pada tahun 2005 sebagai perusahaan penelitian dan pengembangan teknologi surya. Saat ini, Absolicon merupakan perusahaan publik dengan pengalaman operasional lebih dari sepuluh tahun di seluruh penjuru dunia. Absolicon mengkhususkan diri dalam menyediakan alat untuk transisi dari bahan bakar fosil, menyediakan solusi energi yang menguntungkan, mudah dipasang, dan bebas emisi dengan menggunakan sumber daya panas matahari serta jalur produksi robotik yang lengkap untuk kolektor surya.
Jakarta – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo mendorong setiap karyawan yang memiliki kompetensi untuk menjadi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia dan berbagai lembaga sertifikasi lainnya sebagai langkah membudayakan K3 dan mewujudkan zero fatality.
Hingga saat ini, Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang mengelola perkebunan kelapa sawit itu telah memiliki 268 Ahli K3 Umum di masing-masing unit operasional yang terbentang di berbagai penjuru nusantara untuk memperkuat budaya kerja yang selamat dan sehat.
“Sejak awal, PTPN IV PalmCo menempatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkesinambungan secara mutlak. Kami menempatkan K3 para karyawan sebagai first priority karena teman-teman karyawan merupakan aset terpenting di perusahaan ini,” tegas Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa di Jakarta, rabu (15/01/2024).
Ia menuturkan saat ini ratusan karyawan PTPN IV PalmCo telah mengantongi sertifikasi AK3 Umum maupun sertifikasi serupa lainnya. Langkah itu diperkuat dengan kebijakan konkret perusahaan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.
Implementasi ini telah berjalan dengan baik dan menjadi landasan bagi Perusahaan untuk terus meningkatkan standar K3 di seluruh unit operasionalnya pada masa mendatang. Alhasil, perusahaan mampu meraih 148 bendera emas sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). “Komitmen dan konsistensi adalah tekad kami dalam menjalankan program program yang melindungi karyawan kami,” paparnya.
Jatmiko menekankan pentingnya kesadaran akan K3 sebagai faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan operasional perusahaan. Selaras dengan pelaksanaan Bulan K3 Nasional 2025, PTPN IV PalmCo menjalankan program kerja K3 di seluruh wilayah operasinya dengan fokus pada pencapaian target zero fatality.
Ia juga menyatakan bahwa pencapaian target zero fatality bukanlah tujuan yang dapat diraih secara instan, melainkan melalui proses berkelanjutan. Untuk itu, secara rutin perusahaan melakukan audit keselamatan kerja, evaluasi risiko, serta penyempurnaan prosedur operasional
Langkah ini, lanjut dia, untuk memastikan setiap potensi bahaya dapat diidentifikasi dan diminimalisir sejak dini. “Keselamatan kerja itu bukan hanya kewajiban, atau aturan yang harus diikuti. Namun harus jadi kesadaran masing-masing, kesadaran yang membudaya. Kita akan terus lakukan segala cara untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Salah satunya dengan cara memberikan pelatihan keamanan dasar (basic safety) kepada seluruh pekerja, terutama bagi mereka yang berada di bidang operasional,” paparnya.
Direktur Strategy dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo menambahkan bahwa K3 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan Perusahaan.
“Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya melindungi karyawan, tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional dan reputasi Perusahaan, karena dengan komitmen yang kuat terhadap K3, PTPN IV PalmCo dapat menjadi contoh bagi industri perkebunan lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” tuturnya.
Mengenai PT Perkebunan Nusantara III (Persero):
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.
Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.
Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).
Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).
Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.
Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.
Jakarta – Flip, platform layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-9. Sejak didirikan pada tahun 2015, Flip telah menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama setelah meluncurkan aplikasi mobile dan berbagai fitur inovatif seperti layanan remitansi internasional Flip Globe dan solusi pembayaran untuk bisnis Flip for Business.
Dalam 4 tahun terakhir, Flip telah membantu masyarakat Indonesia berhemat lebih dari 5 triliun rupiah dari layanan transfer, mulai dari transfer antar rekening bank hingga biaya remitansi paling rendah.
Keberhasilan ini juga tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, diiringi peningkatan pendapatan 15 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan tingginya adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Flip.
Rafi Putra Arriyan, Co-Founder Flip mengatakan, “Sembilan tahun lalu, Flip lahir dari tekad untuk menghadirkan layanan keuangan yang fair untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kini, kami bangga telah membantu lebih dari 15 juta pengguna, termasuk ratusan ribu UMKM, untuk berhemat dan meraih tujuan finansial mereka.
Kedepannya, Flip berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan dan membangun bisnis berkelanjutan yang mendukung masyarakat dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.”
Untuk merayakan ulang tahun ke-9, para pendiri Flip pun mengunjungi beberapa pengguna Flip yang telah setia menggunakan Flip sejak awal berdiri. Kunjungan yang diunggah dalam video dilaman akun media sosial Flip ini mengungkapkan perannya dalam membantu pengguna nya berhemat.
Salah satunya Ibu Anda, seorang ibu Rumah Tangga yang telah menghemat hampir 10 juta rupiah lewat aplikasi Flip berkat transfer gratis ke banyak rekening bank.
Di berbagai media sosial, para pengguna setia Flip pun berbondong-bondong berbagi cerita pengalaman berhemat lewat flip. Salah satunya adalah Andi, yang berhasil hemat lebih dari Rp 40 juta setelah 5 tahun menggunakan Flip.
Selain itu, @vinda.mr, seorang pengguna Flip yang juga memiliki usaha kebutuhan rumah tangga mengungkapkan bahwa Flip memudahkan transaksi bisnisnya, meningkatkan efisiensi, dan membantu meningkatkan keuntungan.
“Di era cashless seperti sekarang, Flip sangat membantu karena bebas biaya admin, proses transfer cepat, dan keuntungan jualan pun tidak banyak terpotong,” komentarnya di unggahan media sosial Flip.
“Flip akan terus berinovasi dan berkontribusi pada literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan keuangan yang adil, mudah, dan terjangkau.
Melalui Flip, siapa pun dapat menikmati kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, mulai dari transfer gratis, bayar tagihan, beli pulsa, hingga kirim uang ke luar negeri, semua dengan mudah, aman, dan terjangkau,” tutup Rafi.
Jakarta – Teknologi Artificial Intelligence (AI) menawarkan tingkat akurasi yang tinggi dalam melakukan diagnostik medis dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam praktik kesehatan di masa depan. Hal ini didukung oleh berbagai temuan penelitian yang sudah dipublikasikan.
Pemanfaatan teknologi AI diketahui mampu mengidentifikasi penyakit secara cepat berdasarkan gejala yang ada. Hal ini menjadi potensi besar, khususnya dalam situasi di mana efisiensi dan perluasan layanan kesehatan sangat diperlukan.
Meskipun teknologi AI meningkatkan efisiensi diagnostik, Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T, M.Si, menegaskan bahwa penerapan kecerdasan buatan ini harus mengutamakan keselamatan pasien.
“Dokter tetap memposisikan diri menjadi penentu keputusan, terutama dalam hal pertimbangan kemanusiaan serta etika medis, dan memposisikan AI sebagai pemberi rekomendasi diagnosis,” terang Setiaji
“AI selayaknya dijadikan sebagai alat bantu yang mendukung dokter dalam membuat keputusan medis yang lebih cepat dan berdasarkan informasi yang ada. Integrasi AI ke dalam praktik klinis harus dilakukan dengan memprioritaskan etika dan keselamatan pasien.”
Dalam praktik medis, integrasi AI juga harus memastikan bahwa penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tanpa mengabaikan pentingnya keahlian medis manusia.
Menurut Setiaji, penting untuk melakukan penilaian kritis dalam memahami dan mengimplementasikan hasil penelitian terkait keakuratan AI untuk praktik medis sehari-hari di Indonesia.
“Penting untuk mempertimbangkan metodologi penelitian yang dipakai oleh AI, termasuk jenis data yang diolah, program yang dijalankan, dan apakah sampel penelitian tersebut telah merepresentasikan populasi secara umum,” imbuhnya.
“Penelitian yang dilakukan di lingkungan yang terkontrol mungkin tidak dapat menggambarkan kompleksitas kasus yang dihadapi dalam praktik klinis, khususnya di Indonesia.”
Selain itu, interpretasi hasil penelitian AI harus memperhitungkan keragaman gejala yang dapat dimiliki oleh penyakit yang berbeda. AI mungkin tidak dapat menggantikan evaluasi medis individual yang komprehensif karena memerlukan interaksi langsung antara dokter dan pasien.
“Dokter memiliki kemampuan unik untuk menilai berbagai faktor yang mungkin memengaruhi kesehatan seseorang, seperti riwayat kesehatan, kondisi lingkungan, dan gaya hidup yang dijalani,” sambung Setiaji.
Tidak Dapat Menggantikan Peran Dokter
Chief of TTO, Setiaji, menambahkan bahwa pemanfaatan AI dalam menyajikan informasi kesehatan bagi masyarakat juga perlu dipahami secara bijak. Sebab, kecerdasan buatan seperti AI pada dasarnya bekerja dengan mengolah informasi yang telah diprogram dan mempelajari data yang tersedia dari berbagai sumber.
Hal tersebut mungkin tidak selalu mencakup analisis spesifik terhadap kondisi medis setiap individu.
“Walaupun teknologi AI seperti Chat GPT dapat memberikan panduan atau informasi awal terkait kesehatan, teknologi ini tidak dapat menggantikan peran dan keahlian dokter sebagai tenaga medis yang tidak hanya memeriksa gejala yang dialami individu sebagai pasien, tetapi juga mempertimbangkan berbagai faktor lain,” kata Setiaji.
“Misalnya, riwayat kesehatan, alergi, gaya hidup, lingkungan, hingga hal-hal krusial lainnya yang dianggap penting untuk diketahui dan dianalisis.”
Diagnosis dan pengobatan yang akurat terkadang membutuhkan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga prosedur diagnostik lanjutan yang hanya dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan.
“Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk hanya menggunakan AI sebagai sumber informasi awal saja dan melanjutkannya dengan konsultasi medis dari dokter atau tenaga kesehatan untuk memperoleh penilaian kesehatan yang lebih komprehensif, serta perawatan dan pengobatan yang sesuai,” pesan Setiaji.