Entertainment

Sejumlah Artefak Kuno Peninggalan Candi Muara Takus Diserah Terimakan ke Museum Sang Nila Utama

Datuk Yose meyakini masih banyak koleksi benda – benda tersebut ada di rumah – rumah penduduk

Published

on

Dok. Sambutan Datuk Yose Rizal Zein Kepala Dinas Kebudayaan dalam acara serah terima Artefak Kuno Peninggalan Candi Muara Takus di Dinas Kebudayaan / Museum Sang Nila Utama

Membumi.com

Pekanbaru – Bertempat di Dinas Kebudayaan Provinsi Riau dalam Acara Serah Terima Hasil Temuan Muara Takus tahun 2013 dari Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dimulai pukul 10.28 Wib hingga menjelang zuhur.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Datuk Yose Rizal, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar, Jumhari mewakili BPK RI perwakilan Provinsi Riau, Ketua Umum MKA Lembaga Adat Provinsi Riau Datuk Seri H. Marjohan Yusuf, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil.

Ketua Umum Dewan Kesenian Riau Taufik Hidayat (Atan Lasak) dan sejumlah pejabat dilingkungan Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.

Diawali dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dalam sambutannya perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Riau mengatakan bahwa, terkait upaya pelestarian JP Candi Muara Takus sudah dilakukan sejak jaman Belanda. Para Arkeolog dan Antropolog yang terlibat terutama dari bangsa eropa, meraka berusaha mengeksplorasi terkait temuan temuan Muara Takus.

” Pada tahun 2013 Balai Arkeologi Medan yang saat ini menjadi Brin melakukan penggalian disekitar kawasan Candi Muara Takus. Penggalian tersebut berhasil menemukan sekitar 10 buah benda yang diduga benda cagar budaya dan setelah melalui musyawarah, dengan masyarakat dan Datuk adat Desa Muara Takus disepakati, bahwa kesepuluh benda tersebut diserahkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat sebelum re organisasi nomenklatur tahun 2003 berada di BPJP Sumbar yang kantornya ada di Batu sangkar. ” ungkapnya. 

Dok. Sejumlah Artefak Kuno Peninggalan Peradaban Candi Muara Takus

Lebih lanjut Jumhari mengatakan bahwa sebelumnya bahwa Riau yang termasuk kedalam wilayah pelestarian BPJP Wilayah IV. Ditahun 2002 sebagaimana terjadi perubahan nomenklatur yang intinya hasil temuan – temuan tersebut akan diserah terimakan ke Provinsi Riau sebelum nantinya Kabupaten Kampar Siap menerima temuan – temuan tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari warisan budaya Kabupaten Kampar.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan Datuk Yose Rizal mengatakan, ” ada koleksi – koleksi yang akan kita proyeksikan menjadi Cagar Budaya Nasional. Mengenai Candi Muara Takus ini sejak tahun 2009 Candi Muara Takus sudah masuk kedalam tentatif list usulan UNESCO untuk menjadi World Heritage atau Cagar Budaya Dunia, tapi hingga kini tidak ada perkembangan, hal ini mungkin disebabkan regulasi, sebab tanah Muara Takus itu wilayahnya dikuasai PLN, “ ungkap Datuk Yose.

Lebih lanjut Datuk Yose mengungkapkan bahwa Dinas Kebudayaan Provinsi Riau hanya mendapat surat pengelolaan. Yang mana sebelumnya sudah menyurati pihak PLN untuk mendapat mengelola kawasan tersebut, namun disatu sisi kawasan tersebut termasuk kedalam kawasan Bendungan Pembangkit listrik tenaga air PLTA Koto Panjang.

Dok. Pemberian Cenderamata Buku Mengenai Candi Muara Takus

” Dulu sempat ada dugaan, bahwa Candi Muara Takus tersebut akan tenggelam seiring dengan dibangunnya PLTA Koto Panjang namun alhamdulilah hingga saat ini tidak pernah terjadi, dan disekitar candi juga telah terdapat persil – persil tanah dan sebagian areanya juga dimanfaatkan oleh penduduk untuk berkebun, ” ungkapnya.

Mengenai koleksi Cagar Budaya Candi Muara Takus, Datuk Yose juga meyakini masih banyak koleksi benda – benda tersebut yang ada di rumah – rumah penduduk yang disimpan oleh pribadi – pribadi, ” Museum Sang Nila utama juga menyimpan beberapa koleksi dari peninggalan Candi Muara Takus diantaranya batu – batu Candi dengan huruf paku, ” ungkapnya.

” Cuma bagaimana caranya agar masyarakat tersebut menghibahkannya untuk dijadikan Cagar Budaya yang mendukung proses World Heritage itu sendiri. Namun demikian kami berterima kasih kepada BPK BP IV karena membantu memindahkan koleksi ini dari Batu Sangkar ke Riau. Sebab ini sudah lama kami surati, “ sebut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau ini.

Selain acara serah terima juga dilaksanakan acara pemberian cenderamata berupa buku mengenai Candi Muara Takus dan sejumlah tokoh kebudayaan yang hadir lintas kabupaten dan provinsi tersebut melihat sejumlah artefak benda – benda bersejarah yang ada di Museum Sang Nila utama.

.

.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version