Connect with us

Business

RedDoorz Targetkan 4.500 Properti Hingga Akhir 2024

Menambah jumlah properti  baru adalah kunci strategi pertumbuhan kami di Indonesia.

Published

on

Dok. RedDooorz Property

Membumi.com

Jakarta – RedDoorz, platform akomodasi dan perhotelan multi-brand terbesar di Asia Tenggara, siap mencapai pencapaian besar tahun ini. Dengan target ekspansi hingga 4.500 properti (1,2-1,5 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2023) pada akhir 2024, di mana Indonesia tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan perusahaan yang mencapai 85% secara keseluruhan.

Berbagai tantangan mampu dihadapi oleh RedDoorz dan tetap mencapai target  dengan menekan pentingnya profitabilitas. Sebagai bagian dari strategi kedepannya, RedDoorz berfokus pada pertumbuhan organik dan anorganik, dengan ekspansi pasar di Indonesia dan Filipina.

Di Indonesia, salah satu fokus utamanya adalah Bali, dengan mengedepankan merek The Lavana, dimana perusahaan berencana mencapai 100 mitra villa pada akhir 2024 serta dapat tumbuh dua kali lipat dalam satu tahun ke depan.

“Kami sangat fokus pada misi untuk mencapai profitabilitas tahun ini, berkat dedikasi kuat tim kami, pendekatan strategis terhadap pertumbuhan, dan potensi besar yang kami lihat di Indonesia. Sebagai persiapan untuk fase pertumbuhan berikutnya dalam dua hingga tiga tahun ke depan, strategi kami melibatkan peluang organik dan anorganik.

Total peluang yang dapat kami jangkau di pasar Indonesia dan Filipina sangat besar, dan masih ada ruang untuk tumbuh dengan strategi multi-brand kami. Bali pun akan menjadi fokus area utama untuk pertumbuhan di Indonesia,” kata Amit Saberwal, Founder & CEO RedDoorz.

Untuk mencapai target tersebut, RedDoorz telah menerapkan berbagai inisiatif yang menunjukkan hasil mengesankan dan akan terus menjadi fokus utama ke depannya. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) digunakan dalam  penetapan harga, manajemen keuangan, dan sistem pelayanan tamu.

Menjangkau lebih banyak mitra properti yang berkualitas untuk merek premium RedDoorz, seperti SANS dan URBANVIEW, yang telah tumbuh sebanyak  1,3-1,5 kali dibandingkan tahun sebelumnya (YoY), begitu juga merek The Lavana yang fokus pada akomodasi eksklusif di Bali dan Lombok.

Selain itu, strategi Merger dan Akuisisi (M&A) juga termasuk dalam rencana RedDoorz ke depannya, karena perusahaan ingin memasuki pasar yang lebih luas, dan terbuka untuk negara lain yang memiliki potensi besar di kawasan Asia-Pasifik, seperti Thailand.

Mohit Gandas, Country Director RedDoorz Indonesia juga menyoroti komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. “Menambah jumlah properti  baru adalah kunci strategi pertumbuhan kami di Indonesia.

Kami melihat bahwa pemulihan pasca covid lebih lambat untuk segmen hotel budget dibandingkan dengan hotel bintang 3-5. Kami melihat hal ini sebagai tantangan yang dihadapi pemilik properti dari segi pendapatan.

Kami memanfaatkan strategi penetapan harga dinamis berbasis AI untuk mengoptimalkan tarif kamar berdasarkan permintaan, musim, dan tren pasar, sehingga pendapatan pemilik properti bisa maksimal.”

“Mitra juga terkadang tidak memiliki SDM dan teknologi yang menunjang mereka untuk  untuk mengelola properti dan mendatangkan pendapatan melalui berbagai saluran penjualan. Dengan sentuhan teknologi yang dihadirkan RedDoorz, melalui pengelolaan harga sekaligus memberikan akses mitra pemilik properti terhadap permintaan/pasar melalui saluran penjualan kami” tambah Gandas.

Selain itu, RedDoorz berkomitmen terhadap keberlanjutan dan dampak dibidang sosial yang tercermin dalam kemitraan dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melalui pemberian beasiswa kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata Indonesia.

Inisiatif ini mendukung pendidikan dan pengembangan profesional pariwisata masa depan, sekaligus sebagai dedikasi RedDoorz terhadap keberlanjutan jangka panjang di sektor perhotelan di Indonesia.

“Melalui beasiswa dan kemitraan ini, kami berharap industri pariwisata Indonesia akan terus tumbuh, menghasilkan lebih banyak talenta, dan menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi industri perhotelan dan masyarakat Indonesia lebih luas lagi,” tambah Saberwal.

Tentang RedDoorz

RedDoorz, platform multi-brand perhotelan dan akomodasi terbesar di Asia Tenggara, perusahaan perhotelan berbasis teknologi yang menawarkan akomodasi terjangkau untuk semua orang.

Dengan visi untuk memungkinkan orang melakukan lebih banyak perjalanan dan memberikan penginapan yang terjangkau serta dapat diandalkan di semua kota besar dan tujuan di seluruh wilayah, RedDoorz berinovasi di industri perhotelan dengan mengubah inventaris persediaan yang terfragmentasi menjadi akomodasi bermerek, terstandar dan memanfaatkan aplikasi seluler dan saluran digitalnya untuk mendorong permintaan konsumen yang kuat.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2015 dan telah tumbuh menjadi pusat kekuatan regional yang beroperasi di Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam dan Thailand. Perusahaan ini telah berkembang lima kali lipat dari tahun ke tahun. Saat ini jumlah mitra properti RedDoorz telah mencapai lebih dari 4.000 secara global.

Sebagai bagian dari jaringan multi-brand RedDoorz, pemilik hotel dapat mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan pendapatan sambil mengembangkan operasi mereka. Solusi RedDoorz membantu mitra mengelola distribusi, harga, pemasaran, pengalaman pelanggan, dan teknologi – menawarkan platform canggih yang didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai.

Source : pressrelease.id

.

.

Business

PGEO Dorong Kolaborasi Percepatan Pengembangan Panas Bumi di IIGCE2024

Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, Jakarta Convention Center (JCC) 18-20 September 2024.

Published

on

By

Dok. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

Membumi.com

Jakarta – Panas bumi merupakan energi hijau yang paling layak untuk dikembangkan sebagai tulang punggung transisi energi nasional dan mendukung agenda transisi energi nasional dan pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Upaya percepatan pengembangan panas bumi akan menarik investasi, mendorong pengembangan teknologi di dalam negeri, dan memberikan dampak positif pada perekonomian.

Pesan mengenai pentingnya peran energi panas bumi ini telah disampaikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pekan lalu, dan akan kembali digaungkan di ajang The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024, yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 18-20 September 2024.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki total potensi panas bumi sebesar 24 GW, setara dengan 17% cadangan global dan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Sebagian besar cadangan merupakan sumber daya berkualitas tinggi, atau kategori high enthalpy (bersuhu tinggi) yang sangat sesuai untuk pembangkit listrik.

Baca : Potensi Harta Karun Panas Bumi di Balik Cincin Api yang Kepung RI

Pemanfaatan 30% saja dari potensi energi panas bumi Indonesia tersebut akan mampu memperkuat ketahanan energi nasional. Karena itu, diperlukan upaya percepatan pengembangan energi panas bumi.

“Untuk mencapai target bauran energi nasional pada 2033 dibutuhkan penambahan kapasitas terpasang 4,4 GW yang diperkirakan akan menarik investasi sebesar USD 27 – 28 miliar.

Untuk setiap investasi sebesar USD 1 di sektor bisnis hijau seperti panas bumi akan menghasilkan peningkatan Produk Domestik Bruto sebesar USD 1,25, memberikan manfaat berganda signifikan bagi ekonomi Indonesia. 

Tak hanya itu, diperkirakan 70-100 lapangan kerja akan tercipta untuk setiap USD 1 juta investasi di sektor panas bumi,” kata Julfi di Jakarta, (13/9).

Julfi Hadi juga menekankan bahwa panas bumi adalah sumber energi terbarukan yang stabil, andal, dan berperan penting dalam mendukung transisi energi Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

Baca : Bisnis Energi Panas Bumi Memiliki Potensi Menjanjikan

Panas bumi memiliki dua karakteristik penting untuk mendukung peran tersebut:

Pertama, potensi panas bumi di Indonesia sebagian besar (70-80%) terletak di wilayah yang memiliki kebutuhan energi listrik terbesar, yaitu Jawa dan Sumatra.

Karena itu, pengembangan energi panas bumi secara langsung mampu memenuhi kebutuhan energi hijau Indonesia seiring dengan bertumbuhnya ekonomi.

Kedua, selain tidak bersifat intermittent, dalam memberikan pasokan listrik secara terus menerus, pembangkit panas bumi memiliki capacity factor sekitar 90% yang berarti efisiensi sangat tinggi antara kapasitas terpasang dan daya listrik aktual yang mampu dibangkitkan. 

Karakteristik ini membuat panas bumi memiliki potensi besar sebagai energi hijau yang menjadi pemikul beban dasar kelistrikan (green baseload) masa depan.

Meski potensinya sangat besar, saat ini baru 2,6 GW atau sekitar 11% dari sumber daya panas bumi Indonesia yang telah dimanfaatkan. Ini menunjukkan masih banyak ruang dan peluang untuk masa depan, termasuk mengembangkan ekosistem investasi panas bumi.

Baca : Soal Banjir, Cuaca Ekstrem dan Wacana Pensiun Dini 118 PLTU di Indonesia, Ini Kata Dr. Yani

“Penting untuk menarik investasi dari perusahaan manufaktur panas bumi, baik di sektor hulu maupun hilir, agar mereka datang ke Indonesia dan membangun kapasitas manufaktur di sini,” kata Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Gigih Udi Atmo, dalam diskusi panel ISF bersama PGE (5/9).

“Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai target NZE 2060. Semua sumber energi baru dan terbarukan, termasuk panas bumi, harus dioptimalkan potensinya.”

Gelaran IIGCE 2024 yang bertema “Powering Together: Stakeholder Unity in Geothermal Innovation & Acceleration” merupakan forum penting dalam menggalang kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. 

Julfi Hadi mengingatkan, bahwa periode satu dekade ke depan sangat krusial bagi pelaku industri panas bumi, mengingat pencapaian target kapasitas panas bumi 7 GW pada 2033 sesuai target bauran energi nasional membutuhkan penambahan kapasitas terpasang 400-500 MW per tahun atau empat kali lipat penambahan kapasitas selama 10 tahun terakhir.

PGE telah mengambil langkah strategis dengan menjalin kemitraan untuk meningkatkan efisiensi eksplorasi, transfer teknologi, dan pengembangan rantai pasok domestik. Dengan kapasitas dan sumber daya yang besar, serta peta jalan strategis untuk memanfaatkan potensi cadangan 3 GW panas bumi di wilayah operasinya, PGE optimistis dapat menjadi pemimpin utama dalam mempercepat transisi energi nasional.

Baca : Future Minerals Forum 2025 Akan Fokus pada ” Delivering Impact ”

Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.

Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.

PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.

Source : pressrealease.id

.

Continue Reading

Business

Cara HR Meningkatkan Produktivitas dan Peluang Baru dengan AI

Menciptakan peluang baru, mengurangi bias dan memastikan tempat kerja yang inklusif dan transparan

Published

on

By

Kecerdasan Buatan (AI) Ilustration Image / Pixabay

Membumi.com

Jakarta – Kecerdasan Buatan (AI) tengah mendorong transformasi dalam operasional dan strategi bisnis perusahaan, termasuk pada departemen  Sumber Daya Manusia atau Human Resources (HR). Organisasi yang inovatif menyadari potensi besar AI dalam memperbaiki model bisnis, dinamika proses kerja, serta pengalaman pelanggan dan karyawan.

Pada mulanya, departemen HR bersifat administratif dan berfokus pada pencatatan dan tugas-tugas klerikal seperti mengelola file tenaga kerja, mengatur gaji karyawan, serta memastikan bahwa perusahaan telah mengimplementasi peraturan ketenagakerjaan. Meskipun departemen HR berperan penting dalam mengelola operasional para tenaga kerja, kontribusi strategisnya terhadap pertumbuhan bisnis dan inovasi sering kali terlupakan.

Teknologi telah mendorong efisiensi dan memungkinkan departemen HR untuk melakukan tugas-tugas yang ada lebih cepat dan hemat biaya lewat kontribusi yang lebih strategis, seperti mempercepat proses perekrutan dengan mencocokkan keterampilan karyawan dengan jabatan, memprediksi kesuksesan masa depan, dan memperkirakan waktu untuk mengisi lowongan pekerjaan.

Kemampuan ini bisa mengubah departemen HR dari fungsi administratif menjadi mitra strategis yang dapat mengatasi berbagai tantangan bisnis, seperti yang IBM rasakan ketika menjadi “Client Zero.”

“Kecerdasan Buatan (AI) bukan hanya sekedar tentang otomatisasi pekerjaan, namun juga untuk meningkatkan kemampuan manusia dan mendorong fungsi strategis perusahaan. Di IBM, kami berkomitmen untuk membantu perusahaan menyusun ulang peran departemen HR dengan cara mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi, mendorong inovasi, dan mendukung pertumbuhan karier para karyawan.

Pengalaman kami sendiri menunjukkan bahwa AI dapat membantu departemen HR menjadi mitra strategis yang handal, meningkatkan produktivitas dan menghemat biaya secara signifikan. IBM akan terus memanfaatkan AI secara bertanggung jawab untuk menciptakan peluang baru, mengurangi bias, dan memastikan tempat kerja yang inklusif dan transparan di mana teknologi dan talenta manusia dapat berkembang bersamaan.” kata Roy Kosasih, Presiden Direktur, IBM Indonesia.

Dengan menjadi “Client Zero,” IBM berhasil merealisasi potensi transformasi AI dalam HR. Integrasi AI generatif dan otomatisasi telah berhasil memangkas biaya operasional HR hingga 40% dan menangani 94% permintaan karyawan melalui asisten digital perusahaan AskHR. Secara keseluruhan, investasi IBM pada AI telah menghasilkan peningkatan produktivitas senilai USD 1,6 miliar

Peran inovatif Kecerdasan Buatan (AI) dalam departemen HR dapat memberikan perubahan positif seperti:

Menciptakan Fungsi Penting dalam HR

AI dapat menciptakan fungsi penting dalam departemen HR, seperti contohnya, “Talent Scientist” yang bisa menggabungkan peran sourcing, psikologi industri-organisasi, dan AI dalam menganalisis data, mengidentifikasi kandidat terbaik, dan memprediksi keberhasilan.

Peran ini merupakan gabungan dari the science of data dengan proses tradisional dari departemen HR untuk mencapai hasil perekrutan yang dapat diprediksi. Selain itu, ada juga “Talent Influencers,” yang berperan mengembangkan sektor digital dan platform media sosial untuk menarik kandidat terbaik. Para perekrut ini memiliki reputasi yang kuat dan keahlian di bidang mereka, sehingga sangat efektif dalam menarik kandidat.

Menurut Studi Global tahunan yang dilakukan terhadap 3.000 CEO di lebih dari 30 negara dan 26 industri, di wilayah ASEAN, 47% CEO yang disurvei mengatakan bahwa mereka sedang dalam tahap mengadopsi peran AI generatif yang belum ada tahun lalu

Mengoptimalkan Waktu Profesional HR

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas repetitif seperti menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin, chatbot AI menjadikan tenaga HR lebih efisien dan efektif dalam memberikan dukungan kepada karyawan. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memungkinkan HR untuk mengambil peran yang lebih strategis dalam pengembangan organisasi, serta membuka peluang karier baru di bidang pengembangan AI.

Menjamin Tidak ada Bias

AI dapat memastikan adanya pengurangan bias jika proses implementasi dan desainnya dilakukan secara benar. Sebagai contoh, aplikasi AI dalam bidang rekrutmen kandidat berpotensi dapat mengubah pola pikir kandidat terkait dengan cara merekomendasikan peran-peran dasar tanpa menyentuh faktor demografi seperti gender dan etnis.

Membangun Aplikasi Kecerdasan Buatan yang efektif dan tanpa bias memerlukan kolaborasi antara ahli konten dan tim machine learning. Keberagaman dalam pola pikir merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa solusi AI dapat terhindar dari potensi bias.

Seiring dengan sistem AI yang semakin terintegrasi dalam operasional sehari-hari, tata kelola yang proaktif merupakan faktor yang sangat penting untuk memastikan pengambilan keputusan yang beretika, bertanggung jawab, transparan, dan rasional.

AI dapat mentransformasi departemen HR dengan memberikan peluang baru meskipun juga akan membawa tantangan yang besar. Untuk organisasi bisnis, kunci pemanfaatan AI merupakan mengimbangi kekuatan dan potensi pengawasan yang diperlukan agar proses eksekusi dapat dipercaya.

Kombinasi dari AI dan pemahaman strategis dapat membuka peluang bisnis baru serta meningkatkan kontribusi departemen HR dalam sebuah keunggulan kompetitif sebuah organisasi.

Tentang IBM

IBM adalah penyedia terkemuka solusi hybrid cloud global dan kecerdasan buatan (AI), serta keahlian konsultasi. Kami membantu klien di lebih dari 175 negara untuk memanfaatkan insight dari data mereka, menyederhanakan proses bisnis, mengurangi biaya, dan memperoleh keunggulan kompetitif di industri mereka.

Ribuan pemerintah dan entitas korporat di bidang infrastruktur penting seperti layanan keuangan, telekomunikasi, dan perawatan kesehatan bergantung pada platform cloud hibrid IBM dan Red Hat OpenShift untuk melakukan transformasi digital mereka dengan cepat, efisien, dan aman.

Inovasi terobosan IBM dalam AI, quantum computing, solusi cloud yang spesifik untuk industri, dan konsultasi memberikan opsi yang terbuka dan fleksibel bagi klien kami. Semua ini didukung oleh komitmen IBM yang jangka panjang terhadap kepercayaan, transparansi, tanggung jawab, inklusivitas, dan pelayanan.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Business

Future Minerals Forum 2025 Akan Fokus pada ” Delivering Impact ”

King Abdulaziz International Conference Center – Riyadh, 14 hingga 16 Januari 2025

Published

on

By

Dok. Logo FMF 2025

Membumi.com

Riyadh (27/08/24) – Di bawah naungan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah edisi keempat dari platform terkemuka dunia tentang mineral, Future Minerals Forum (FMF), dari 14 hingga 16 Januari 2025, di King Abdulaziz International Conference Center di Riyadh.

FMF, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, merupakan platform unik yang dipimpin pemerintah dan konferensi multi-pemangku kepentingan yang inklusif tempat para pembuat keputusan utama dunia berkumpul untuk mendorong tindakan atas tantangan berat, di mana mineral ditempatkan di puncak agenda global sebagai kunci pembangunan, kemakmuran global, dan transisi energi.

Sejak 2022, FMF telah berfokus pada pembinaan kolaborasi di antara negara-negara penghasil mineral, mempromosikan inisiatif keberlanjutan untuk membangun kepercayaan, dan menciptakan rantai pasokan mineral penting yang tangguh yang dibutuhkan dunia. Berangkat dari keberhasilan ini, FMF 2025 akan berfokus pada “Delivering Impact” sebagai tema edisi keempat ini.

Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Bandar Alkhorayef mengatakan,  ” FMF tahun depan difokuskan pada penciptaan dan penggerakan peluang investasi di sektor pertambangan dan mineral. “

Baca : Arab Saudi Akan Tambah 8.000 Km Lintasan Baru Kereta Api

Ia mengatakan bahwa FMF telah menjadi forum global terkemuka bagi semua pemangku kepentingan di sektor mineral, mulai dari pemerintah hingga perusahaan pertambangan, lembaga keuangan, perusahaan jasa, pusat penelitian, dan lembaga akademis.

Lebih lanjut ia menunjukkan bahwa konferensi ini menyediakan platform untuk membahas tantangan yang dihadapi sektor pertambangan dan mineral, dengan peluang untuk mengajukan solusi konkret di tingkat regional dan internasional dalam mengatasi tantangan.

“Meja Bundar Menteri yang akan datang akan melibatkan partisipasi dari 100 negara. Kolaborasi yang luas ini akan mencakup kelompok kerja yang terdiri dari Badan Pemerintah dan 40 Organisasi, termasuk organisasi internasional, LSM, dan Asosiasi Perdagangan. ” 

” Kelompok-kelompok ini akan berkolaborasi untuk mengimplementasikan inisiatif dan strategi yang ditetapkan selama MRT terakhir, mendorong tujuan bersama pembangunan berkelanjutan dan inovasi di sektor mineral global,” sebut menteri menambahkan.

FMF akan dimulai pada 14 Januari 2025, dengan Pertemuan Meja Bundar Menteri yang dipimpin Pemerintah, yang akan diikuti oleh Konferensi dan Pameran (15-16 Januari), dimana para peserta akan belajar dari para ahli yang akan berbicara tentang topik-topik penting.

Program tahun ini akan berfokus pada suara-suara baru tentang mineral-mineral penting, menyoroti perspektif hilir dan perspektif regional baru, termasuk Wilayah Super yang mencakup Afrika, Asia Barat dan Tengah, dan Amerika Latin, memberikan kemitraan investasi di negara-negara pemasok yang akan mencakup seluruh rantai nilai mineral, kontribusi mineral bagi masyarakat, teknologi hijau dan revolusi AI; dan pameran negara dan proyek.

Baca : Di Forum Internasional, RI Beberkan Jurus Tekan Emisi Karbon

Sementara itu agenda FMF 2025 sedang dipersiapkan dengan sangat baik, beberapa tokoh terkemuka di sektor pertambangan, mineral, dan industri telah dikonfirmasi untuk berbicara di forum tersebut.

Diantaranya, Tom Palmer, CEO Newmont Corporation, perusahaan pertambangan emas terbesar di dunia, Jonathan Price, presiden dan CEO Teck Resources, salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di Kanada, Dominic Barton, Ketua Rio Tinto, salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia.

Selain itu ada juga Mark Cutifani, Ketua Vale Base Metals, Robert Friedland, pendiri dan Co-CEO Ivanhoe Mines, Bob Wilt, CEO Maaden, Jeremy Weir, Ketua dan CEO Trafigura, Duncan Wanblad, CEO Anglo American, dan Rohitesh Dhawan, CEO International Council on Mining and Metals, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya.

Sejak didirikan pada tahun 2022, FMF telah memetakan banyak inisiatif progresif, seperti menjadi corong bagi Super Region dan negara-negara pemasok lainnya.

Pada tahun 2023, para peserta Pertemuan Tingkat Menteri sepakat untuk berkolaborasi dalam empat inisiatif yaitu : pengembangan kerangka mineral penting regional untuk mempromosikan kolaborasi global dan memaksimalkan penciptaan nilai di negara-negara pemasok.

Baca : FMF 2024 : Mineral innovation acceleration park announced at ministerial roundtable

Kemudian penciptaan pusat logam hijau di Super Region yang dimungkinkan oleh teknologi baru dan didukung oleh energi terbarukan. Kemudian pengembangan kerangka kerja yang menetapkan ekspektasi regional kita untuk produksi mineral yang bertanggung jawab berdasarkan transparansi rantai pasokan, serta penciptaan pusat keunggulan di Super Region yang mencakup Afrika, Asia Barat, dan Asia Tengah sebagai pilar dasar untuk pengembangan kapasitas di seluruh rantai nilai mineral.

FMF edisi ketiga mempertemukan lebih dari 14.000 peserta dari 133 negara, termasuk menteri, pejabat senior pemerintah, pemimpin organisasi internasional, dan eksekutif tingkat C dari perusahaan pertambangan dan mineral global. Forum tersebut juga menyaksikan penandatanganan 75 transaksi mineral senilai sekitar SAR75 miliar.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan kunjungi: https://www.futuremineralsforum.com/

Source : Saudi Press Agency

.

Continue Reading

Trending