Connect with us

Entertainment

Korea Utara berjanji memberikan dukungan penuh kepada Moskow (1)

Hal ini mengingatkan ketika Moskow (1950-1953) memberikan senjata untuk mendukung invasi Pyongyang ke Korea Selatan, dan pada dekade-dekade berikutnya, ketika Uni Soviet mensponsori Korea Utara.

Published

on

AP Images : Vladimir Putin memperlihatkan sebilah pedang bersejarah kepada Kim Jong Un

Membumi.com

SEOUL – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersumpah mendukung penuh dan tanpa syarat untuk Presiden Rusia Vladimir Putin pada rabu (13/9/23), ketika kedua pemimpin yang dikucilkan Barat tersebut mengadakan pertemuan puncak yang menghasilkan kesepakatan untuk memasok amunisi bagi Perang Moskow di Ukraina.

Pertemuan yang berlangsung lebih dari empat jam tersebut, menggaris bawahi bagaimana kepentingan kedua negara selaras, yang mana Putin diyakini sedang mencari sedikit hal yang dimiliki oleh Korea Utara yang miskin, yaitu persediaan amunisi.

Hal ini mengingatkan ketika Moskow (1950-1953) memberikan senjata untuk mendukung invasi Pyongyang ke Korea Selatan, dan pada dekade-dekade berikutnya, ketika Uni Soviet mensponsori Korea Utara.

Kantor Berita Pusat Korea Utara melaporkan, bahwa Kim mengundang Putin untuk mengunjungi Korea Utara pada waktu yang tepat, dan Putin menerimanya dengan senang serta menegaskan kembali keinginannya untuk selalu meneruskan sejarah persahabatan antar negara.

AP Images : Kim Jong Un (Nort Korea Leader) Meet Vladimir Putin (Rusian Leader)

Hal ini mengingatkan ketika Moskow (1950-1953) memberikan senjata untuk mendukung invasi Pyongyang ke Korea Selatan, dan pada dekade-dekade berikutnya, ketika Uni Soviet mensponsori Korea Utara.

Keputusan untuk bertemu di Vostochny Cosmodrome, yaitu di pusat peluncuran terpenting Rusia, menunjukkan bahwa Kim sedang mencari bantuan Rusia dalam mengembangkan satelit pengintaian militer. Dia sebelumnya mengatakan bahwa hal ini sangat penting untuk meningkatkan ancaman rudal berkemampuan nuklirnya, dan Korea Utara telah berulang kali gagal menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit.

Dalam pertemuan di Limousine Putin yang membawa Kim dari Pyongyang bersama kereta lapis baja ke fasilitas peluncuran, Putin menyapa tamunya dengan jabat tangan sekitar 40 detik, serta berbicara tentang dukungan Uni Soviet terhadap Korea Utara pada masa perang yang mengatakan bahwa pembicaraan tersebut akan mencakup kerja sama ekonomi, masalah kemanusiaan dan situasi di kawasan.

Pada gilirannya Kim menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk Moskow, dengan jelas merujuk pada perang di Ukraina. “ Rusia saat ini terlibat dalam perjuangan yang adil melawan kekuatan hegemonik untuk mempertahankan hak kedaulatan, keamanan, dan kepentingannya,” kata Kim.

Namun, ” Korea Utara mungkin memiliki puluhan juta peluru artileri dan roket tua yang dibuat berdasarkan rancangan Soviet yang dapat memperkuat pasukan Rusia di Ukraina, ” kata para analis.

Disisi lain Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata kepada Rusia, termasuk menjual peluru artileri kepada kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner.

Disisi lain Washington menuduh Korea Utara menyediakan senjata kepada Rusia, termasuk menjual peluru artileri kepada kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner. Namun Pejabat Rusia dan Korea Utara membantah klaim tersebut.

Namun membeli senjata atau menyediakan teknologi roket ke Korea Utara akan melanggar sanksi internasional yang sebelumnya telah didukung Rusia.

Hal ini akan menggaris bawahi sekaligus memperdalam isolasi Rusia dalam 18 bulan setelah invasi mereka ke Ukraina, dan mengakibatkan semakin besarnya sanksi yang telah memutus perekonomian Moskow dari pasar global serta memperkecil lingkaran pemimpin dunia yang bersedia bertemu dengan Putin.

Prioritas Moskow adalah keberhasilan di Ukraina, “dan mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai hal itu,” kata James Nixey, Direktur program Rusia dan Eurasia di Chatham House, sebuah wadah pemikir yang berbasis di London.

“Rusia mungkin menginginkan perang yang lebih lama, namun mereka tidak dapat memenuhi kapasitas industri yang diperlukan,” katanya. Sebagai imbalannya, Pyongyang kemungkinan akan mendapatkan pangan dan teknologi rudal dari Moskow.

“ Hadiah yang relatif mudah bagi Kremlin,” kata Nixey.

.

Source : The Associated Press

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *