Connect with us

Headlines

Mengungkap Skandal Mangkraknya Pembangunan Gedung PT. BSP (I)

” Tadinya kita cukup bangga karena dibangun sebuah kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. BSP dijalan protokol, “

Published

on

Images : Proyek Gedung PT BSP Yang terlihat terbengkalai di Jalan Jend. Sudirman

Membumi.com

Pekanbaru – Polemik berhentinya proses Pembangunan Gedung kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik PT. Bumi Siak Pusako senilai Rp. 87 Milyar belum juga usai. Sebagaimana dilansir dari infopublik.id, bahwa PT. BSP akan membangun gedung permanen lima lantai di Jalan Sudirman sebagai salah satu kebijakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bumi Siak Pusako tahun 2019.

Namun hingga hari ini terlihat masih terbengkalai, bahkan dari sejumlah pemberitaan diduga kuat terdapat unsur suap menyuap dalam proses tender senilai 9 Milyar, hingga akhirnya berbuntut saling lapor ke ke Polda Riau. Hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dikalangan masyarakat dan tokoh masyarakat Riau.

Baca : Laba Naik, PT BSP Bangun Gedung Permanen Lima Lantai

Hadir dalam diskusi bersama beberapa orang tokoh masyarakat Riau, diantaranya Bismar Rambah, Zaini Ismail, Said Lukman, dan DR. Muhammad Rakib didampingi salah seorang tokoh perempuan riau disebuah kedai kopi di daerah gobah (9/12/23), mengungkapkan kekesalan akibat mangkraknya Pembangunan Gedung BSP di jalan jenderal Sudirman yang menjadi pemandangan keseharian warga Pekanbaru.

” Bicara mengenai perjuangan Riau dalam konteks Migas boleh dikatakan sudah luar biasa, hingga akhirnya kita mampu merebut 100 persen wilayah konsesi CPP Blok. Hanya saja saat ini kita terkejut melihat perkembangan terakhir di BSP, ” ungkap Bismar Rambah heran.

” Tadinya kita cukup bangga karena dibangun sebuah kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. BSP dijalan protokol, “ ungkap Bismar Rahmah yang berpikir bahwa Riau sedang mempersiapkan diri menjadi pemain di liga utama sektor Migas Indonesia.

” Kita yang selalu hilir mudik di jalan sudirman, merasa sedih melihat kondisi proyek dilokasi pembangunan kantor BSP, sebab disitu ada tower crane, namun tidak ada progres pembangunan gedung, ini ada apa ? ” ungkap Misbar Rambah.

Images : Bismar Rambah, bersama Idham Khalid ( Tokoh Masyarakat Riau )

Baca : Desain Modern Gedung PT. BSP Memasukkan Unsur Istana Siak

Sebagaimana dilansir dari berazam.com bahwa persoalan ini sempat bergulir dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI (13/01/22) dimana MN marah-marah dan menuding PT BSP tidak perform 20 tahun mengelola wilayah kerja Migas Blok CPP, dan harus hengkang untuk diganti.

Disisi lain pihak PT. BSP menuding bahwa MN marah – marah lantaran PT. BA selaku perusahaan pemenang tender pembangunan Gedung PT BSP senilai Rp 87 milyar, diputus kontrak oleh PT. BSP karena melakukan wanprestasi.

Menjadi makin kusut, sebab RH selaku sekretaris PT BSP konon sudah dipanggil Polda Riau karena diduga kuat meminta fee (ijon proyek) sebesar 10 persen atau lebih kurang Rp 9 miliar agar PT. BA dimenangkan tender. Namun tindak lanjut proses hukum tersebut hingga hari ini terkesan sangat lamban.

Kesal dengan persoalan yang berlarut – larut tersebut, Idham Khalid mengungkapkan, ” kalau memang tidak ada kesalahan hukumnya buat SP 3 nya, tender ulang baru lagi, gedung ini harus jadi, karena uangnya sudah ada, “ ungkapnya.

Baca : Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung PT BSP, CERI Minta KPK Turun Tangan

Lebih lanjut Idham Khalid juga menyinggung fenomena lambannya proses penegakkan hukum berbagai kasus Korupsi di Riau, jangan sampai masyarakat menduga bahwa persoalan tersebut terjadi akibat adanya balas budi karena pembangunan kantor Kejaksaan dan Polda Riau dibangun dengan menggunakan APBD Riau.

Dalam konfirmasi kami ke pimpinan Direktorat Kriminal Umum Polda Riau mempertanyakan perkembangan kasus pembangunan Gedung PT. BSP, Asep Dermawan mengatakan bahwa memang benar, dan ada banyak yang sedang dilakukan pemeriksaan.

Said Lukman yang juga merupakan bagian dari keluarga kekerabatan Kerajaan Siak juga sangat menyayangkan hal tersebut dan berharap Gubernur Riau ikut membantu menyelesaikan persoalan, ” karena biaya pembangunan Gedung ini menggunakan biaya yang bersumber dari hasil bumi Riau, maka gedung itu milik orang Riau, ” sentil Said Lukman seolah olah PT. BSP adalah milik segelintir orang.

Terkait persoalan hukum yang sedang bergulir, Said juga mengatakan bahwa hal ini sudah lama menjadi atensi kami, dan mengingatkan kepada aparat penegak hukum terkait, agar dapat segera memberikan kepastian hukum.

Bersambung..

.

.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Business

Penopang Utama, Investasi Manufaktur Lampaui Rp.721 T di 2024

Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi

Published

on

By

Dok. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita / Kemenperin

Membumi.com

Jakarta – Realisasi investasi industri manufaktur sepanjang tahun 2024 sebesar Rp721,3 triliun atau memberikan kontribusi hingga 42,1 persen terhadap total realisasi investasi di Indonesia yang mencapai Rp1.714,2 triliun pada 2024. Adapun torehan investasi manufaktur tersebut, terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp194,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp527 triliun. Investasi manufaktur pada tahun 2024 naik signifikan dibanding realisasi tahun 2023 yang menembus Rp596,3 triliun.

“Di tengah gejolak ekonomi dan politik global yang masih belum stabil, Indonesia berhasil mencatatkan capaian positif di bidang investasi, termasuk dari sektor industri manufaktur. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan para investor masih tinggi terhadap iklim usaha di Indonesia, dan menilai Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi yang baik untuk basis produksi dan hub ekspor,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (31/1).

Merujuk data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi total investasi pada tahun 2024 naik 20,8 persen secara tahunan (y-o-y). Capaian tersebut juga melampaui target Presiden sebesar Rp1.650 triliun (103,9 persen) dan melampaui target renstra sebesar Rp1.239,3 triliun (138,3 persen). Dari total investasi tahun 2024, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 2.456.130 orang atau naik 34,7 persen secara tahunan (y-o-y).

Menperin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pelaku industri manufaktur yang telah merealisasikan investasinya di Indonesia. Sebab, komitmen mereka membawa dampak yang luas (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, termasuk pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal. “Ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong job creation melalui investasi,” ujarnya.

Tekad pemerintah tersebut, juga direalisasikan oleh Menperin AGK dengan mendorong Apple untuk dapat membangun pabrik di Indonesia. “Selain job creation, investasi akan dapat menciptakan nilai tambah signifikan dan kontribusi besar terhadap pendapatan negara,” imbuhnya.

Menperin menyatakan, para investor dari sektor industri manufaktur tidak perlu ragu lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Pasalnya, pemerintah memiliki tekad kuat dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang pro-industri serta memberikan kepastian hukum yang jelas agar aktivitas produksi bisa berjalan lancar.

“ Dengan melihat investasi PMA yang cukup tinggi dari sektor industri, turut mencerminkan bahwa adanya kepercayaan yang tinggi dari para investor skala global terhadap pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ” paparnya.

Pada tahun 2024, subsektor industri yang memberikan andil besar terhadap realisasi PMA, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD13,6 miliar atau berkontibusi 22,6 persen, kemudian diikuti industri kertas dan percetakan USD4,8 miliar (8 persen), serta industri kimia dan farmasi USD4,1 miliar (6,9 persen).

Menperin optimistis, apabila kebijakan pro-industri dapat terlaksana dengan baik, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dapat tercapai. “ Beberapa kebijakan yang sangat dirasakan pelaku industri, antara lain perpanjangan program HGBT, penguatan P3DN, evalusasi relaksasi kebijakan impor, serta pemberian insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri. Kebijakan-kebijakan ini akan menjaga kebutuhan bahan baku, peningkatan investasi dan ekspor, mendongkrak daya saing sektor industri, hingga mengoptimalkan produk lokal di pasar domestik, ” sebutnya.

Menperin juga menegaskan, pihaknya konsisten untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri. Hal ini sesuai dengan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya pada butir kelima, yaitu melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

Menurut data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, total nilai realisasi investasi di bidang hilirisasi pada triwulan IV tahun 2024 mencapai Rp134,9 triliun atau mengisi porsi investasi sebanyak 29,8 persen dari total realisasi investasi.  Capaian tersebut naik signifikan dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp109,4 triliun.

Source : pressrelease.id

.

.

.

.

Continue Reading

Entertainment

Sambut Ramadhan, KH. Said Aqil Siroj Konfirmasi Hadir dalam Harlah 2 Ponpes di Kampar

Bersama kita sambut Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah

Published

on

By

Dok. Prof. Said Aqil Siroj, KH. Salman Amrillah, KH. M. Bondan Niji dan HEM Surachmat

Membumi.com

Pekanbaru (30/01/25) – Bertempat di Saung Mitra Sunda Riau (MISURI) HEM. Surachmat didampingi Fari Suradji selaku Sekretaris dalam keterangan persnya mengucapkan syukur kepada Allah SWT bersempena akan dilaksanakannya acara Hari Lahir Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin dan Pondok Pesantren Jawahirul Ma’ani.

” Selain Harlah kedua Pondok Pesantren itu, kita juga mengadakan Manaqib Syech Abdul Qodir Al Jailani di Aula Pondok Jawahirul Ma’ani Bukit Payung Kabupaten Kampar, arah Petapahan, dekatlah dengan Bangkinang, ” Sebut Ketua Umum Mitra Sunda Riau menjelaskan.

Ba’da Ashar HEM. Surachmat juga mengungkapkan, bahwa niat awal untuk menghadirkan Prof. KH. Said Aqil Siroj sudah terkonfirmasi untuk hadir, sebagaimana telah disampaikan oleh Ketua Panitia Ustadz Bondan Niji Aljarzani. Selain itu Gubernur Riau terpilih Abdul Wahid dan Wakil Gubernur terpilih SF Harianto juga sudah terkonfirmasi untuk hadir, termasuk Forkopimda undangannya juga sudah disampaikan.

” Iya itu Ustadz Bondan bilang Insyallah Prof. KH. Said Aqil Siroj sudah positif mengagendakan kedatangannya, juga KH. Salman Amrillah juga Insyallah datang, beliau ini Juara 1 MTQ Internasional di Iran pada 2019, dan Juara 3 MTQ di Malaysia pada 2016 dan juga pengurus Jamiyatul Qurra Wa Huffaz nya NU Provinsi Jabar, ” sebut Ketum MISURI.

” Acara ini insyaallah akan dilaksanakan pada Senin, 10 Februari 2025, Pukul 19.30 Wib (Ba’da Sholat Isya sampai dengan selesai), dan bukan cuma Tausiyah, acara Harlah kedua Pondok Pesantren ini juga diramaikan dengan penampilan sekitar 15 grup Hadroh dilingkup organisasi Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, ” ungkap HEM. Surachmat kembali menambahkan 

Diakhir keterangan persnya HEM. Surachmat juga mengungkapkan, bahwa acara di Pondok Pesantren Jawahirul Ma’ani Bukit Payung Kabupaten Kampar ini juga didukung oleh Pagar Nusa, Banser, Anshor, Muslimat NU, Mitra Sunda Riau, Fatayat NU, Bintang Sembilan Al Amin, dan terbuka untuk umum, ” Silahkan datang, mari bersama kita awali Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah ini dengan niat yang juga suci, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT, ” tutup Ketum MISURI.

Source : MISURI

.

.

.

Continue Reading

Business

77% Perusahaan Asia Pasifik Hadapi Kelangkaan Tenaga Kerja

Keahlian yang paling sulit ditemukan diantaranya : TI & Data (32%), Teknik (27%), serta Penjualan & Pemasaran (24%)

Published

on

By

Dok. APAC Talent Shortage Over Time (PRNewsfoto/ManpowerGroup)

Membumi.com

Singapura (27/01/25) – Dalam Talent Shortage Survey 2025 yang dirilis ManpowerGroup, empat dari lima perusahaan di Asia Pasifik kesulitan menemukan tenaga kerja terampil. Kendala ini dialami 77% perusahaan dalam survei tersebut. Angka ini meningkat drastis dari 45% pada 2014, serta melampaui angka rata-rata global yang mencapai 74% sehingga mencerminkan kekhawatiran perusahaan pemberi kerja di beragam industri.

Survei tersebut, menjajaki 10.095 perusahaan pemberi kerja di Asia Pasifik, mengungkap sejumlah keahlian yang paling sulit ditemukan perusahaan, antara lain TI & Data (32%), Teknik (27%), serta Penjualan & Pemasaran (24%).

Menurut laporan ManpowerGroup, sektor TI di Asia Pasifik mengalami kelangkaan tenaga kerja tertinggi. Tren ini tercermin dari 81% perusahaan di sektor tersebut yang menghadapi kelangkaan tenaga kerja.

Tenaga profesional yang terampil semakin dibutuhkan ketika banyak perusahaan kini kian bergantung pada teknologi dan transformasi digital.

” Seperti terungkap dalam laporan tersebut, kelangkaan tenaga kerja yang terus terjadi, menjadi isu struktural dalam pasar tenaga kerja di Asia Pasifik yang harus dihadapi berbagai perusahaan, khususnya di sektor TI yang mencatat tingkat kelangkaan tenaga kerja tertinggi,” ujar François Lançon, Regional President, Asia Pasifik & Timur Tengah, ManpowerGroup.

“Saat pasar tenaga kerja mengalami kelangkaan, perusahaan pemberi kerja harus cepat mengambil keputusan untuk mempertahankan keterampilan kerja yang diperlukan untuk pertumbuhan bisnis, atau berkomitmen mengembangkan tenaga kerja yang dibutuhkan secara internal melalui program pelatihan dan pengembangan, ” jelas Lançon.

” ManpowerGroup berkomitmen mengatasi kesenjangan keterampilan kerja dan mengembangkan keahlian kerja baru (upskilling) dalam skala luas. Maka, kami berinvestasi dalam berbagai akademi guna mempersiapkan angkatan kerja yang mampu mengisi lapangan pekerjaan masa depan.”

Laporan ini merekomendasikan program pelatihan dan pengembangan internal. Sebanyak 35% perusahaan yang disurvei ManpowerGroup berfokus mengembangkan keahlian karyawan (upskilling) dan melatih karyawan dengan keahlian baru (reskilling) demi mengatasi kesenjangan keterampilan kerja.

Respon Perusahaan Pemberi Kerja Terhadap Kelangkaan Tenaga Kerja

Survei ini menunjukkan berbagai pendekatan yang ditempuh perusahaan untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja :

35% – Menjalankan upskilling dan reskilling terhadap karyawan yang telah bekerja
30% – Menaikkan gaji
26% – Lebih fleksibel dalam jadwal kerja
25% – Menyasar kumpulan tenaga kerja baru
21% – Lebih fleksibel dalam lokasi kerja

” Ketika banyak perusahaan berhadapan dengan tantangan ketenagakerjaan, pemimpin industri, pemerintah, dan lembaga pendidikan semakin perlu berkolaborasi agar generasi masa depan menguasai Keterampilan yang relevan, ” kata Lançon.

Informasi lebih lanjut: https://www.manpowergroup.com.sg/apac-talent-shortage-2025

Source : PR Newswire

.

.

.

Continue Reading

Trending