Connect with us

Figur

Ini Pesan Said Lukman Soal Isu Ketidakharmonisan ” Bermarwah “

Published

on

Dok. Said Lukman Tokoh Masyarakat Riau

Membumi.com

Pekanbaru – Terkait isu ketidak harmonisan hubungan antara Gubernur Riau Abdul Wahid dan SF Hariyanto mulai menjadi perbincangan beberapa hari belakangan. Said Lukman salah satu tokoh Riau menyesalkan jika hal tersebut memang terjadi diawal – awal masa kepemimpinan pasangan ” Bermarwah “.

” Saye lihat miss komunikasi ini bermula terjadi saat isu defisit anggaran yang kemudian keduanya berbeda argumentasi yang konon kemudian bertambah runcing sebab tak ade kejelasan pembagian tugas sebagaimana diamanatkan UU, dan tak ade yang menengahi, ” ungkap Said Lukman.

Mengulas persoalan tersebut Tokoh masyarakat Riau ini juga menyoroti pentingnya mengaplikasikan Tunjuk Ajar Melayu dengan tidak hanya sekedar menjadi simbol dan seremonial saja, tapi dapat.menjadi cermin kepribadian pemimpin yang kita banggakan yang kemudian menjadi contoh suri tauladan. 

” Satu budaya yang tak elok yang di pertontonkan oleh seorang tokoh tercermin seperti ungkapan orang tua tua dahulu, apa itu ? ” guru kencing berdiri murid kenceng berlari. ” sebut Said Lukman dalam keterangan pers nya (10/05/25).

” Inilah istilah orang Melayu kalau pemimpin tidak dapat lagi menjadi contoh suri tauladan, jangan berharap amanah yang kita berikan dapat berjalan atau terwujud. Apa yang konon dilakukan oleh Gubernur Riau terhadap Wakilnya ini lah yang menurut Tunjuk Ajar Melayu terlihat seperti kacang lupa dengan kulitnya. ” tambah Said Lukman.

Lebih lanjut Said Lukman juga mengingatkan bahwa jiwa besar yang di tunjukkan oleh seorang negarawan atau birokrat sejati adalah adalah diam jika melihat permainan yang disebabkan seperti ada orang yang baru dapat mainan.

” Kita bangga melihat SF. Haryanto memilih sekolah dan diam menikmati permainan ini, sudah diprediksi banyak tokoh Riau bahwa SF akan ” takicuah dinantarang ” tambah Said Lukman sambil mengenang lagu minang yang populer itu.

Diakhir keterangan persnya Said Lukman juga menyentil Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) yang mustinya dapat mengambil peran dalam menyikapi persoalan klasik tersebut, seperti memberi nasihat sebagaimana diharapkan dapat mendatangkan faedah memperbaiki sebagaimana patutnya, ” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan kami masih mencoba menkonfirmasi kebenaran isu tersebut, dan apa yang menjadi penyebabnya, jika benar. Nah


.

.

.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *