Connect with us

Entertainment

In-Lite & Seniman Visual Berkolaborasi Berbagi Tips Kreatif Manfaatkan

In-Lite menggandeng para seniman dan kurator di Jakarta PROVOKE! 2024

Published

on

Dok. In-Lite

Membumi.com

Jakarta (23/06/24) – Menyambut tahun kesepuluh dalam menyediakan solusi pencahayaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, in-Lite LED hadir dalam acara Jakarta PROVOKE! 2024 untuk mendukung karya seni para seniman visual Jakarta. Berkolaborasi dengan dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, in-Lite menyumbangkan beberapa alat penerangan guna membantu proses berkaryanya para seniman.

Tidak berhenti di situ, in-Lite berkolaborasi dengan Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) menghadirkan instalasi seni berjudul “Survival” yang bercerita tentang perjalanan pribadi Ve serta Visual Artist Eko Banding yang akan memandu workshop melukis lampu bagi para pencinta seni, mengajak mereka untuk berkreasi secara langsung.

Kehadiran in-Lite pada acara Jakarta PROVOKE! 2024 merupakan kontribusi nyata pada seniman visual serta penikmat seni dalam rangkaian menyemarakkan ulang tahun DKI Jakarta yang ke-497. in-Lite berkolaborasi dengan para seniman visual membekali para penikmat seni dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan cahaya secara efektif sebagai media dalam seni. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keterkaitan cahaya dengan seni, sekaligus mendorong inovasi dan kreativitas bagi masyarakat.

Pada acara ini, in-Lite membagikan beberapa tips menarik untuk menggunakan lampu sebagai media untuk melukis. Yuk, kita simak bersama!

Memahami Peran Krusial Pencahayaan dalam Proses Berkarya

Fungsi pencahayaan selain banyak ditemukan pada sektor properti dan dekorasi rumah, hal ini juga memainkan peran yang penting dalam proses berkarya seni. Cahaya tidak hanya membantu seniman melihat detail karya mereka dengan jelas, tetapi juga menunjang seniman untuk dapat membangun suasana dan mood dari karyanya sendiri.

Dengan pencahayaan yang tepat juga, para seniman dapat menonjolkan detail, warna, dan tekstur karya yang diinginkan, sekaligus membantu mengurangi kelelahan mata, memungkinkan seniman bekerja lebih lama dan lebih fokus.

General Manager Marketing in-Lite LED, Fransiska Darmawan turut menyampaikan pentingnya aspek penerangan dalam perjalanan berkaryanya para seniman dan dukungan nyata dalam acara Jakarta PROVOKE!2024. “in-Lite menggandeng para seniman dan kurator di Jakarta PROVOKE! 2024 agar dapat mengoptimalkan karya seninya to the next level.

Bersama Ve dan Eko Banding, kami berharap kerja sama ini dapat memperluas makna pencahayaan bagi kebutuhan masyarakat yang begitu beragam. Tak hanya membawa manfaat bagi pemilik hunian, namun seniman pun juga dapat menjadikan aspek penerangan sebagai pembawa nilai tambah bagi karyanya.”

Pilih Teknik Pencahayaan dan Tipe Lampu yang Tepat

Menguasai cahaya layaknya menguasai alat musik baru bagi seniman visual. Tak hanya teknik dan imajinasi, pencahayaan berperan krusial dalam menciptakan karya yang memukau. Tiga teknik umum yang sering digunakan adalah general lighting, sumber penerangan utama yang menampilkan seluruh karya secara jelas. Back lighting, cahaya dari belakang objek yang menghasilkan efek siluet dramatis dan menambah dimensi, serta installation lighting, di mana cahaya menjadi bagian integral dari karya seni itu sendiri. 

Seniman pun dapat memilih lampu yang sesuai, seperti spotlight untuk penekanan area tertentu, floodlight untuk area luas, atau neonflex yang merupakan lampu striplight berbentuk selang tanpa titik lampu (dotless) yang fleksibel dan dapat dipotong sesuai kebutuhan yang fleksibel. Dengan mengkombinasikan teknik dan lampu ini, seniman dapat bereksperimen dan menemukan gaya pencahayaan khas mereka.  

Memilih Warna yang Tepat untuk Melukis Emosi dan Pesan

Pemilihan warna cahaya sangat bergantung pada tema, mood, medium, dan lokasi karya seni, baik dalam maupun luar ruang. Untuk karya dengan mood gembira, seniman dapat menggunakan general lighting berwarna putih atau semu yang cerah dan merata untuk menciptakan suasana positif.

Selain itu, dengan bermain bayangan dan menekankan detail tertentu, seniman dapat menyoroti aspek emosional atau tematik dalam karyanya, memberikan dimensi tambahan dan memperdalam interpretasi visual yang diinginkan.

Gunakan Lampu Sebagai Pesan Simbolik Dalam Karya

Aspek yang tak terpisahkan dalam membangun sebuah karya seni visual adalah penerangan dan warna. Kedua aspek tersebut juga menjadi bagian penting dalam art installation “Survival”, karya seni dari Ve bersama dengan in-Lite. Sebagai seorang fotografer konseptual yang suka mengkombinasikan fotografi dengan seni instalasi dan kolase media campur, Ve sangat bergantung pada aspek penerangan dan warna untuk menyampaikan karyanya.

Sebagai seniman visual yang sudah berpengalaman bertahun-tahun menciptakan karya seni, Ve juga menekankan pentingnya memilih penerangan yang tepat dalam berkarya terutama dalam menciptakan karya visual yang unik dan mengesankan. Warna dan penerangan yang tepat tentunya akan menyampaikan pesan yang lebih mudah dipahami juga bagi masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Ve juga menjelaskan beberapa hal terkait instalasi seninya. Karyanya terbagi dalam tiga layer untuk mendeskripsikan perjalanan hidupnya, yakni Fear, Fight, dan Freedom. Pada ketiga bagian tersebut, Ve hendak menggambarkan dinamika kehidupan yang manusia hadapi kerap terdiri dari berbagai situasi yang membahayakan, baik ancaman yang sifatnya dari luar, ataupun yang datang dari dalam diri sendiri.

Pada kesempatan ini,  Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) mengatakan “Salah satu ilustrasi yang hendak saya gunakan adalah bagaimana pada bagian fight, saya menggunakan neonflex pink dari in-Lite yang tentunya dapat mempertebal visual ambience yang ingin saya bangun serta dibantu dengan ilusi infinity mirror yang terpasang untuk membangun efek repetisi yang tidak terbatas. Kombinasi kedua elemen tersebut menciptakan kesan yang lembut namun juga berani untuk survive dalam menghadapi tekanan secara terus menerus.”

Selain menyajikan instalasi seni, in-Lite bersama dengan seniman visual Eko Banding menyajikan workshop melukis lampu dengan menggunakan produk terbaru in-Lite, yaitu wall-lamp indirect lighting.

Tidak hanya berfungsi untuk mendekorasi rumah, produk ini juga merupakan salah satu solusi pencahayaan bagi karya seni visual yang ingin dipamerkan atau dilihat oleh masyarakat.

“Produk penerangan indirect lighting sudah lama dikenal sebagai salah satu solusi pencahayaan yang lebih lembut dan dapat membangun kesan sejuk bagi mata. Tentu ini akan membantu para seniman visual untuk memajang karyanya dan lebih nyaman dilihat juga bagi para penikmatnya”, kata Fransiska Darmawan.

Seniman Visual Eko Banding menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan in-Lite atas dukungan dalam suksesnya workshop melukis lampu. “Sebagai representatif seniman di Jakarta PROVOKE! 2024, visi saya sejalan dengan in-Lite dalam menyediakan ruang kreasi dan inovasi bagi masyarakat dan penikmat seni. Saya berharap acara ini menjadi batu pijakan bagi para penikmat seni untuk terus mengasah kemampuan dan menghasilkan karya yang indah dan bermakna.”

Tentang in-Lite LED

in-Lite LED merupakan merk lampu LED besutan anak negeri yang berdiri sejak tahun 2014. in-Lite LED menyediakan one stop lighting solution berteknologi LED premium dengan harga terjangkau dan berstandar SNI. Perusahaan ini berkiprah dalam inovasi varian lampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari sektor industri, komersial dan perumahan, serta saat ini telah tersedia di berbagai toko listrik, supermarket bahan bangunan, e-commerce, serta jaringan minimarket di seluruh Indonesia.

Source : pressrelease.id

.

Entertainment

InDrive Luncurkan Penghargaan & Festival Film 2024 di Yogyakarta

inDrive Indonesia, sampaikan keseriusan inDrive terkait kepeduliannya terhadap isu-isu sosial.

Published

on

By

Dok. Alternativa Film Project

Yogyakarta – Alternativa Film Project, sebuah inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, menyelenggarakan Media Day pada 11 September 2024 di Jakarta untuk meluncurkan Alternativa Film Awards edisi kedua.

Acara ini akan diselenggarakan ini akan di kota Yogyakarta memiliki rangkaian yang lebih beragam dari sebelumnya, mulai dari Festival Film dengan pemutaran film nominasi dan diskusi (22-28 November 2024), Impact Days dengan program internasional berupa workshop, showcase, dan pertemuan bagi para profesional film (27-28 November 2024), dan Awards Ceremony pada 29 November 2024.

Media Day dihadiri oleh Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project, Wahyu Ramadhan, Communications Manager di inDrive Indonesia, Abigail Limuria, Brand Ambassador Alternativa Film Project 2024, dan Lulu Ratna, anggota Panitia Seleksi Alternativa Film Awards 2024, sementara Garin Nugroho, Chief Program Officer di GIK Universitas Gadjah Mada, tempat utama dan mitra Alternativa Film Awards and Festival 2024, menyampaikan ucapan selamat kepada media, mengungkapkan kegembiraannya atas kolaborasi ini.

Alternativa Film Awards and Festival menghadirkan sistem alternativa untuk mengakui para sineas dari industri berkembang yang belum dikenal secara luas dan bertujuan untuk membuat mereka lebih terlihat dalam skala global. Acara ini menghargai prestasi artistik dan dampak sosial sinema.

Masuknya Alternativa Film Award and Festival ke Indonesia ini menyusul keberhasilan edisi perdana Alternativa Film Awards pada tahun 2023, yang diselenggarakan di Kazakhstan. Edisi kedua yang akan datang akan memperluas fokusnya ke pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Pendaftaran terbuka Alternativa Film Awards 2024 telah ditutup pada tanggal 18 Agustus lalu. Para sineas dari seluruh kawasan Asia diundang untuk mengirimkan film berdurasi penuh dari genre apa pun, sedangkan film pendek hanya diterima dari Asia Tenggara.

Tim Alternativa menerima 1.043 entri dari 33 negara, dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu. Dari jumlah tersebut, 680 kiriman (208 film berdurasi penuh dan 472 film pendek) dianggap memenuhi syarat. Indonesia terbukti menjadi pemimpin yang tak terbantahkan dengan 206 entri yang memenuhi syarat, diikuti oleh Filipina (132), Malaysia (58), Vietnam (56), India (40) dan Thailand (40).

Liza Surganova, Head of Alternativa Film Project, mengatakan, “Kami sangat senang dan merasa terhormat melihat peningkatan yang sangat besar dalam jumlah kiriman pada tahun kedua Penghargaan ini. Hal ini menunjukkan minat yang luar biasa terhadap proyek kami dari komunitas perfilman, khususnya di Asia Tenggara.

Tahun ini kami juga menambahkan Festival Film ke dalam rangkaian penghargaan untuk menghubungkan para pembuat film dan film-film mereka yang berdampak dengan para penonton dan untuk memulai diskusi publik tentang berbagai isu yang menjadi perhatian kita semua.”

GIK UGM, sebuah pusat super kreatif yang terletak di dalam kompleks Universitas Gadjah Mada, akan menjadi tuan rumah Upacara Penghargaan serta beberapa acara Festival Film, yang menampilkan 16 pemutaran film gratis untuk umum dari para nomine tahun ini dan diskusi yang berfokus pada topik-topik yang berdampak bagi khalayak luas dan profesional, yang melibatkan para pembuat film lokal dan internasional.

Garin Nugroho, Chief Program Officer di GIK UGM mengatakan “Festival ini tidak hanya menayangkan film tetapi juga menyelenggarakan diskusi, menyediakan ruang bagi para penonton untuk mendalami visi dan keunikan film-film ini. Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana sinema berkontribusi bagi masyarakat dan memperkaya ruang-ruang budaya,”.

Menjelang acara tersebut, tim Alternativa akan menyelenggarakan Industry Days – sebuah program internasional yang berisi lokakarya, pameran, dan pertemuan bagi para sineas, produser, dan organisasi yang berdampak yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara film dan perubahan sosial.

Wahyu Ramadhan, Communications Manager inDrive Indonesia, menyampaikan keseriusan inDrive terkait kepeduliannya terhadap isu-isu sosial. “inDrive telah bekerja di garis depan dalam menangani ketidakadilan sosial di mana pun dan kapanpun kami bisa. Bisnis kami berkembang pesat dengan misi kami untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kami telah bermitra dengan organisasi lokal termasuk Yayasan Anak Yatim, Dompet Dhuafa, Waste4Change, dan Carbon Ethics untuk meluncurkan proyek sosial kami untuk percakapan lingkungan, bantuan kemanusiaan, dan tujuan pendidikan.

“Untuk memaksimalkan dampak positif kami, kami membuat hub yang disebut inVision. inVision menantang alokasi sumber daya yang tidak adil dalam pendidikan, industri kreatif, perusahaan rintisan, dan olahraga dengan membuat area-area ini dapat diakses oleh semua orang, dan Alternativa Film Project merupakan bagian penting darinya” Wahyu Ramadhan menambahkan.

Pada Media Day, publik diperkenalkan dengan duta baru Alternativa Film Project, seorang media entrepreneur, Abigail Limuria. Abigail merupakan salah satu pendiri What Is Up, Indonesia? (WIUI), sebuah media independen yang mengurusi sosial politik Indonesia dengan cara yang mudah dipahami oleh orang Indonesia yang tumbuh di luar negeri.

Selain WIUI, Abigail turut menulis dan menerbitkan sendiri buku “Lalita: 51 Kisah Perempuan Hebat Indonesia”, yang telah terjual lebih dari 4000 eksemplar di seluruh Indonesia.

“Saya sangat senang bisa terlibat dalam proyek dengan misi mulia ini. Ini merupakan ruang untuk membahas isu sosial yang relevan dengan negara yang mengikuti Alternativa melalui film. Jadi ngga melulu melihat komersial dan cinematic dalam film. Karya Alternativa lebih dari itu.”, kata Abigail Limuria.

Komite Seleksi Penghargaan Film Alternativa, yang tahun ini beranggotakan 24 pakar industri film dari seluruh dunia, akan mengumumkan daftar nominasi pada pertengahan Oktober.

Pemenang akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film dari Asia dan kawasan lain, serta tokoh masyarakat dan perwakilan LSM. Total hadiah untuk Penghargaan ini adalah $100.000, dengan $20.000 untuk masing-masing dari empat kategori film berdurasi penuh dan $10.000 untuk masing-masing dari dua pemenang Penghargaan Film Pendek.

Pemenang akan dapat menggunakan hadiah ini untuk kampanye berdampak atau untuk lebih mengembangkan keterampilan pembuatan film mereka. Misalnya, pada tahun 2023, sutradara Nepal Rajan Kathet dan Sunir Pandey, yang memenangkan Penghargaan Nativa untuk film ‘No Winter Holidays’, menggunakan hadiah mereka untuk menyelenggarakan distribusi teatrikal film tersebut di Nepal, serta seperti pemutaran di komunitas di wilayah tempat mereka syuting dan pemutaran untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas.

“Salah satu keunikan Alternativa adalah sifatnya yang Nomaden. Sehingga setiap kawasan yang  dituju dapat memaksimalkan isu sosial yang ingin disampaikan, sangat relevan dan mewakili.” tutup Lulu Ratna, selaku Alternativa Film Awards 2024 Selection Committee Member dalam sesi tanya jawab.

Mitra Indonesia untuk Alternativa Film Awards dan Festival 2024 termasuk Minikino Film Week, Docs by the Sea, dan SAE Indonesia Creative Media Academy, dengan dukungan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Indonesia.

Tentang Alternativa Film Project:

Proyek nirlaba internasional yang diluncurkan oleh perusahaan teknologi global inDrive pada tahun 2023 di Asia Tengah. Proyek ini dirancang untuk mendukung dan mempromosikan para pembuat film serta menemukan suara-suara baru dari industri film yang sedang berkembang. Misi kami adalah memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada para pembuat film yang karyanya dapat mengubah cara kita melihat dunia dan membantu menjadikannya tempat yang lebih baik.

inDrive adalah platform mobilitas dan layanan perkotaan global, yang beroperasi di 749 kota di 46 negara. Aplikasi inDrive telah diunduh lebih dari 200 juta kali, dan merupakan aplikasi mobilitas yang paling banyak diunduh kedua pada tahun 2022 dan 2023. Didorong oleh misinya untuk menantang ketidakadilan sosial, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan satu miliar orang pada tahun 2030.

Perusahaan ini mengejar tujuan ini baik melalui bisnis intinya, yang mendukung masyarakat lokal melalui model harga yang wajar; maupun melalui karya inVision, lembaga nirlabanya. Program pemberdayaan masyarakat inVision membantu memajukan pendidikan, olahraga, seni dan sains, kesetaraan gender, dan inisiatif penting lainnya.

Gelanggang Inovasi & Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK) adalah pusat super kreatif seluas hampir 90.000 meter persegi, yang terletak di dalam kompleks Universitas Gadjah Mada di Sleman, Yogyakarta. Pusat ini bertujuan untuk memimpin jalan menuju masa depan yang cerah, inovatif, dan berkelanjutan. Dengan merangkul budaya, inovasi, kreativitas, teknologi, kolaborasi, keberlanjutan, dan peluang, pusat ini menciptakan ruang tempat kreativitas dan ide-ide baru dapat berkembang.

GIK berfungsi sebagai titik temu antara akademisi dan industri. GIK menyediakan berbagai fasilitas, termasuk pendampingan bisnis rintisan dan dukungan pengembangan bakat melalui kelas, lokakarya, dan pelatihan; ruang pembuatan prototipe dan fabrikasi; berbagai kegiatan dan acara yang bertujuan untuk memperluas jaringan; penelitian dan pengembangan; dan area ritel dan makanan publik yang dikurasi. GIK juga bertujuan untuk mempengaruhi lingkungan eksternal, meregenerasi daerah perkotaan dan pedesaan, dan bertindak sebagai mercusuar bagi masyarakat yang tak terlihat.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Entertainment

Ribuan Pengurus Baru DPP dan DPC MISURI, Ucapkan Ikrar Dalam Milad MISURI ke 19

Ketum MISURI : ” Dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung. “

Published

on

By

Dok. Foto bersama sejumlah perwakilan pengurus baru DPP dan DPC Mitra Sunda Riau, Alam Mayang (7/09/24)

Membumi.com

Pekanbaru – Sesuai rencana, hari ini (7/09/24) Paguyuban Mitra Sunda Riau (MISURI) menggelar acara Milad ke 19 di Taman Rekreasi Alam Mayang, Pekanbaru yang dikemas dengan berbagai acara budaya Sunda, dan ikrar penyerahan SK Pengurus baru DPP dan DPC Mitra Sunda Riau.

Acara tersebut dibuka dengan mengarak Calon Walikota Pekanbaru Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution yang didampingi oleh Calon Wakil Walikota Pekanbaru H. Destrayani Bibra bersama Datuk Wan Abu Bakar dengan menggunakan tunggangan Singa yang merupakan simbol dalam budaya Sunda hingga ketempat acara.

Dalam acara Milad Misuri yang dihadiri sesepuh, pupuhu dan ribuan pengurus DPP dan DPC Se Provinsi Riau tersebut, selain calon Walikota Brigjend (purn) Edy Natar Nasution dan calon Wakil Walikota Dastrayani Bibra, juga dihadiri oleh mantan Bupati Kampar 2 periode Jefri Noer, calon Wakil Bupati Kampar Aldo, Tokoh Masyarakat Riau Wan Abu Bakar, Ketua Tim Relawan Bang Edy, A.Z. Fachri Yasin dan sejumlah tokoh Riau lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua DPP MISURI H.EM Surachmat mengungkapkan pepatah melayu, di mana bumi dipijak di situ langit di junjung.

Baca : MISURI Dukung Penuh dan Siap Menangkan Paslon PATEN

Menurutnya, meskipun orang Sunda, tetapi kita sudah menjadi orang Riau. “Kita walaupun orang Sunda tapi sekarang sudah menjadi orang Riau, jadi kita harus mengabdi di Bumi Melayu ini,” ujar Ketum MISURI.

Tokoh masyarakat Riau yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Riau pada masanya Datuk Wan Abu Bakar dalam sambutannya juga mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke 19 MISURI.

 ” Semoga MISURI makin jaya, makin solid dan makin bisa berbuat untuk kemajuan Provinsi Riau yang akan datang. Saya yakin Paguyuban ini dapat menjadi contoh bagi paguyuban – paguyuban lain di Provinsi Riau ini, ” sebut Datuk Wan Abu Bakar.

Mantan Dandrem 301 Wirabima yang juga menjabat sebagai Ketua Penasehat DPP MISURI dalam sambutannya yang diiringi dengan pantun menyampaikan, bahwa MISURI bukan organisasi baru bagi dirinya.

” Semenjak saya menginjakkan kaki setelah 40 tahun saya meninggalkan Riau, saya kembali menjadi Komandan Korem, Eyang Surachmat beserta rombongan hadir membawa seperangkat Kehormatan (Kujang) bagi saya, ” kenang Edy Natar.

Foto : Calon Walikota Pekanbaru Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution diarak dengan menggunakan tunggangan Singa Pasundan

Baca : Profil Edy Natar Nasution

Calon Walikota Pekanbaru yang membawa tagline PATEN ini juga mengungkapkan, bahwa setelah hidup puluhan tahun di negeri Pasundan, dirinya juga telah mengenal lama dan menjadi bagian dari MISURI.

” Oleh sebab itu, selaku Ketua Penasehat, saya mengucapkan selamat hari jadi MISURI ke 19, dan kepada masyarakat Sunda yang ada di Riau, dan dapat meningkatkan peran aktifnya dalam pembangunan Riau ke depannya, terkhusus di Kota Bertuah.

Sebagaimana informasi yang kami dapatkan, selain diusung oleh Partai Nasdem, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru ini juga mendapat dukungan dari PPP, Partai Buruh dan PBB.

Diakhir liputan menjelang adzan zuhur, ribuan pengurus DPP dan DPC Paguyuban Mitra Sunda Riau (MISURI) melaksanakan pengucapan Ikrar dan penyerahan SK sebagai pengurus baru yang dipimpin oleh H.EM Surachmat didampingi Sekretaris Fari Suradji dan pengurus inti lainnya.

Continue Reading

Entertainment

Festival Film Alternativa Diboyong inDrive ke Indonesia

Di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.

Published

on

By

Dok. Indrive

Membumi.com

Jakarta – Alternativa Film Project, inisiatif film nirlaba global yang didirikan oleh perusahaan teknologi internasional inDrive, akan menyelenggarakan edisi kedua dari Alternativa Film Awards yang bersifat nomaden atau berpindah-pindah. Acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan atas dampak sosial dari film-film industri yang sedang berkembang, di Indonesia acara ini akan digelar pada akhir November 2024.

Selain itu, sebagai bagian dari program yang diperluas pada tahun 2024, pada momen tersebut bersamaan juga akan diluncurkannya sebuah festival baru dan ajang penghargaan di Indonesia, yang akan memutarkan semua film terpilih dari para nominator.

Indonesia dipilih menjadi negara selanjutnya yang akan menyelenggarakan Alternativa Film Project setelah kesuksesannya pada edisi perdana di tahun 2023, yang diselenggarakan di Kazakhstan, pada edisi kedua yang akan datang project ini memperluas fokusnya pada pasar Indonesia dan Asia Tenggara.

Ajang penghargaan ini akan dibuka pendaftarannya mulai tanggal 17 Juni 2024 dengan mengajak para sineas film dari seluruh negara Asia untuk mengirimkan karya berupa film panjang, dokumenter, animasi, dan film campuran untuk berkompetisi. Untuk kategori film pendek, akan diterima secara eksklusif dari Asia Tenggara. Kriteria pendaftaran lengkap dapat ditemukan di sini: https://filmfreeway.com/alternativa_film_awards.

Para Pemenang Alternativa Film Project akan dipilih oleh Juri Internasional yang terdiri dari sutradara dan produser film Asia dan wilayah lainnya, serta tokoh masyarakat dan perwakilan dari LSM. Acara ini menghadirkan sistem alternatif untuk memberikan penghargaan kepada para profesional yang memiliki visi untuk menciptakan dampak, dengan membuat mereka lebih terlihat dalam skala global dan memberikan mereka jalan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Inisiatif ini memberikan penghargaan kepada film-film dengan keunggulan artistik yang  juga mengangkat topik-topik sosial dan budaya yang penting, serta memiliki ambisi untuk memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat dan komunitas lokal.

Para Dewan Juri akan mengumumkan pemenang yang akan mendapatkan hadiah berupa  uang tunai, yang dapat bermanfaat dan digunakan dalam kampanye yang berdampak atau pengembangan lebih lanjut dari keterampilan pembuatan film.

Total hadiah mencapai $100.000, dengan masing-masing pemenang mendapatkan $20.000 yang akan diberikan untuk empat kategori Film panjang, dan $10.000 masing-masing untuk dua pemenang dalam kategori Film pendek.

Festival baru ini menyertai semua judul yang dinominasikan akan berlangsung sepanjang minggu menjelang bulan November 2024 dan menandai evolusi proyek dalam inisiatif film Alternativa, yang juga mencakup edukasi dan penjangkauan pendampingan melalui Alternativa Film Labs.

Ekspansi ini merupakan evolusi alami dari sifat nomaden Alternativa dan dengan setiap edisinya, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jejak geografis dan dukungan nyata yang berkelanjutan bagi para pembuat film.

Liza Surganova, Project Head Film Alternativa, mengatakan “Alternativa Film Awards berfungsi sebagai alat untuk mendukung pengembangan industri film lokal dengan merayakan para pembuat film dari komunitas yang kurang terwakili, yang memiliki kisah-kisah penting untuk diceritakan dan memiliki potensi untuk mempengaruhi lanskap budaya dan sosial.

Sinema adalah cara yang ampuh untuk menciptakan perubahan dan ambisi, Alternativa tidak hanya untuk menantang ketidakadilan dalam industri film, tetapi juga untuk membawa kemajuan nyata di dunia – itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk membagikan film-film yang terpilih kepada publik melalui inisiatif Festival kami yang baru.”

“Ketika kami membawa Alternativa ke pasar yang baru setiap tahunnya dan membangun inisiatif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun di setiap lokasi kami, kami berharap pendekatan nomaden ini akan memungkinkan kami untuk melibatkan audiens internasional yang lebih luas.

Kami sangat bangga dengan kisah-kisah sukses yang muncul di edisi pertama kami, dan kami tidak sabar untuk mengembangkan pekerjaan kami di seluruh Indonesia dan wilayah yang lebih luas” Liza Surganova menambahkan.

Pada tahun 2023, Alternativa Film Project mendukung sejumlah pembuat film dengan 350 karya yang diterima di 25 negara. Lima film diantaranya adalah “Spotlight”, “Future Voice”, “Alter”, “Nativa”, dan “Shorts” yang menjadi sorotan.

Pemenang penghargaan “Nativa” merupakan sebuah film dokumenter dari Nepal karya Rajan Kathet dan Sunir Pandey yang berjudul “No Winter Holidays” telah menggunakan hadiah uangnya untuk mengorganisir distribusi film tersebut secara teatrikal di Nepal, bersamaan dengan pemutaran film untuk masyarakat di wilayah tersebut, mereka melakukan pengambilan gambar dan pemutaran film untuk penonton yang lebih muda di sekolah dan universitas. Proyek ini menyoroti tema-tema seperti: kemiskinan, peran gender, kesenjangan antara desa dan kota, migrasi murah untuk memasok sumber daya ekonomi, dan isolasi.

Selain itu, Alternativa Film Labs menyelenggarakan tiga program pelatihan untuk para pembuat film dari berbagai usia dan tingkat keahlian, yang dihadiri oleh 37 pembuat film, 12 anak muda, dan 7 tutor dari Eropa dan Amerika Serikat. Dari program ini, lima pemenang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti residensi Pop Up di Eropa dari Tatino Films atau berpartisipasi dalam program EFM Toolbox dan juga mendapatkan hibah perjalanan dari EFM.

Tentang Alternativa Film Project

Alternativa Film Project adalah sebuah sistem inisiatif baru yang bertujuan untuk mendukung dan mempromosikan para pembuat film, serta menemukan suara-suara baru dari industri film yang sedang berkembang namun kurang terlihat. Misi kami adalah untuk membantu para talenta yang karyanya dapat memperkaya dan mengubah persepsi kita tentang dunia menjadi pusat perhatian. Berkomitmen pada misi inDrive untuk menantang ketidakadilan, kami berusaha membangun proyek internasional yang berdampak besar yang akan mengubah status quo di dunia perfilman dengan mendorong perkembangan industri dan komunitas lokal.

Tentang inDrive

inDrive adalah platform mobilitas dan layanan perkotaan global. Aplikasi inDrive telah diunduh lebih dari 200 juta kali, dan merupakan aplikasi mobilitas kedua yang paling banyak diunduh pada tahun 2022 dan 2023. Selain pemesanan kendaraan, inDrive menyediakan daftar layanan perkotaan yang semakin luas, termasuk transportasi antarkota, pengiriman barang, bantuan tugas, dan pengiriman kurir. Pada tahun 2023, inDrive meluncurkan New Ventures, sebuah divisi usaha dan M&A

inDrive beroperasi di 749 kota di 46 negara. Didorong oleh misinya untuk melawan ketidakadilan sosial, perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan satu miliar orang pada tahun 2030. Perusahaan ini mengejar tujuan ini baik melalui bisnis intinya, yang mendukung komunitas lokal melalui model penetapan harga yang adil; dan melalui kerja inVision, anak perusahaan nirlaba. Program pemberdayaan masyarakat inVision membantu memajukan pendidikan, olahraga, seni dan ilmu pengetahuan, kesetaraan gender, dan inisiatif penting lainnya.

Source : pressrelease.id

.

Continue Reading

Trending