Pekanbaru – Pada selasa (7/5/24) petang, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, ikut menyambut agenda kedatangan Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, SE, MM beserta rombongan di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Sebagaimana adat dan budaya Melayu Riau dalam menyambut kedatangan tamu kehormatan disuguhkan dengan tari persembahan. Dalam kesempatan ini Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil langsung yang memasangkan Tanjak pada orang nomor satu di TNI AU itu. Sedangkan Puan Dinawati selaku salah seorang Ketua DPH LAMR, memasangkan selempang kepada istri Kasau Tonny, Ny. Isa Frilasari.
Adapun di pintu pesawat, Marsekal TNI M. Tonny disambut Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han didampingi istrinya Ny. Wiwi Feri Yunaldi. Setelah dipasang tanjak, Marsekal Tonny dan istri disuguhkan tarian persembahan. Kemudian secara bergantian ia mengalami penyambut antara lain Kapolda Riau Irjen Pol M. Iqbal dan Pj Sekda Riau Indra., S. E, M. M.
Terpisah, dalam keterangan persnya Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengatakan, ” Bahwa pemasangan Tanjak kepada tamu kehormatan merupakan simbol penghormatan dalam adat dan budaya Melayu, begitu juga sebaliknya, dan kepada Datin kite pasangkan selempang sebagai bentuk penghormatan, ” ungkap Datuk Seri Taufiq Ikram Jamil didampingi Kepala Sekretariat LAMR Datuk Fadhli menambahkan.
Untuk dapat diketahui Kasau Marsekal Tonny Harjono beserta rombongan datang menggunakan pesawat kenegaraan TNI AU dan berada di Pekanbaru selama dua hari, dengan agenda mengadakan berbagai pertemuan internal TNI AU, juga meninjau fasilitas Lanud Roesmin Nurdjadin untuk pengembangan agar lebih berdaya guna lagi pada masa mendatang.
Dok. Kemenkes RI / Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono
Membumi.com
Jakarta (18/11/24) – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pneumonia seringkali dicap sebagai pembunuh senyap karena menyerang paru-paru, melelahkan napas, dan bahkan menyebabkan kematian terutama pada anak.
“Pneumonia ini terus menjadi ancaman serius bagi anak-anak di dunia. Kematian akibat pneumonia itu terjadi setiap 43 detik. Ini berarti 700 ribu anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia, sebuah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” ucap Prof. Dante pada Puncak Hari Pneumonia Sedunia di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (18/11).
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala yang paling dominan atau sering muncul adalah batuk, kesulitan bernapas, dan tanda pneumonia berat seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.
Penyebab yang paling berpengaruh lainnya adalah paparan asap rokok. Kepada orang tua yang masih merokok di rumahnya, Prof. Dante mengingatkan, rokoknya tidak hanya berbahaya untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga bisa melemahkan kondisi paru-paru anaknya.
“Data statistik menunjukkan anak-anak yang ada di lingkungan orang tuanya perokok lebih gampang terkena pneumonia dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak merokok,” ungkap Prof. Dante.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada balita di Indonesia.
Data WHO tahun 2021 menunjukkan pneumonia menyebabkan 740.000 kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, atau setara dengan 14% dari total kematian balita di seluruh dunia.
“Ini menunjukkan bahwa pneumonia ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak,” tutur dr. Yudhi.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2023, pneumonia menempati peringkat pertama sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi, yaitu Rp 8,7 triliun, diikuti oleh tuberculosis (TB), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan kanker paru.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung tujuan SDGs, yaitu memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan bagi semua usia. Untuk itu, pemerintah menargetkan penurunan angka kematian balita akibat pneumonia serta pengurangan insiden pneumonia pada balita hingga 70% secara nasional.
Prof. Dante menambahkan, Hari Pneumonia Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 12 November, menjadi momentum penting untuk melindungi anak-anak dari pneumonia dan melawan pneumonia pada anak. Sebagai bagian dari transformasi kesehatan, khususnya pada layanan kesehatan primer, pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya pneumonia pada anak-anak melalui berbagai langkah.
Hal itu dilakukan dengan upaya pencegahan dengan vaksinasi dan menjaga lingkungan tetap sehat.
“Namun imunisasi hanyalah salah satu bagian kecil dari upaya mengatasi pneumonia. Upaya lainnya adalah memenuhi kualitas gizi pada anak-anak supaya kekebalan tubuhnya meningkat, di antaranya dengan memberikan ASI eksklusif serta penyediaan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak-anak,” ujar Prof. Dante.
Dok. Foto Bersama Ketum dan Pengurus DPW Komnas PA Riau
Membumi.com
Pekanbaru (13/11/24) – Bertempat diruang rapat hotel Pangeran Pekanbaru, Dewan Pimpinan Wilayah Komnas Perlindungan Anak Wilayah Riau hari ini menggelar agenda Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Komnas Perlindungan Anak Wilayah Riau.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, pengurus inti Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau Benny F Gunawan selaku Ketua, Wakil Ketua Sardius, SP.d MP.d, Sekretaris Handy Wukuf Hanafi, Bendahara Nova Abdi Negara SH, dan juga 9 delegasi dari kabupaten kota se Riau diantaranya pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, kabupaten Rokan Hilir, kabupaten kepulauan meranti, kabupaten Kampar.
Selain menggelar Rapat Kerja, rangkaian kegiatan DPW Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau juga mengadakan pelantikan pengurus DPD Komnas Perlindungan Anak Kota Pekanbaru. Agenda ini dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komnas Perlindungan Anak Pusat Hery Chariansyah, SH.MH.
Dalam kesempatan itu, Ketum Komnas Perlindungan Anak Pusat Hery Chariansyah, menyampaikan bahwa ada dua agenda kegiatan yang dilaksanakan hari ini, ” Pertama kegiatan pelantikan dan pengukuhan pengurus Komnas Perlindungan Anak Kota Pekanbaru dan siangnya disambung dengan kegiatan rapat kerja DPW Komnas Anak Propinsi Riau”, ujarnya.
” Dalam raker ini, kita membahas tentang evaluasi keorganisasian dan kawan-kawan yang hadir ini sepakat untuk mendorong pengaplikasian kinerja dari Ketua DPW Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau yang saat ini di pegang oleh Saudara Benny Fernando Gunawan,SH dan Sekretaris Handry Wukuf Hanafi, agar melakukan koordinasi keseluruhan Pengurus Komnas Perlindungan Anak yang ada di Propinsi Riau “, sambung Ketum Komnas PA Pusat, Hery Chariansyah, SH.MH.
Lebih lanjut ditanya mengenai adanya kepengurusan Komnas perlindungan anak yang mengaku masih menjabat sebagai Ketua, Hery menegaskan bahwa sekarang ini Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dipimpin oleh Benny F Gunawan sebagai ketua dan Handry Wukuf Hanafi sebagai sekretarisnya. ” Saat ini Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dipegang oleh saudara Benny, saat ini tak ada pengurus lain selain saudara Benny”, tegasnya.
Ketum Hery Chariansyah, berharap Komnas Perlindungan Anak Propinsi Riau dapat berjalan dan berperan dimasyarakat sesuai dengan aturan dan ketentuan organisasi ” Semoga kepengurusan Komnas Perlindungan anak dibawah kepemimpinan Saudara Benny dan kawan-kawan dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai AD / ART organisasi, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Propinsi Riau”, sebut Ketum Komnas Perlindungan Anak ini.
Ketua DPW Komnas Anak Riau dalam keterangan persnya menambahkan bahwa Rakerwil Provinsi ini merupakan kegiatan yang wajib minimal setahun sekali sebagaimana tercantum di AD/ART organisasi.
” Ini juga merupakan penguatan organisasi kami di daerah, agar program – program kedepan dapat berjalan dengan baik demi kepentingan Hak Anak yang ada di Provinsi Riau, ” sebut Benny F Gunawan menutup keterangan persnya.
Dok. Natez / Kunjungan Wamen Kebudayaan RI Giring Ganesha bersama Tim Pusdatin dan Sekretaris Dirjend Kebudayaan Kemendikbudristek RI.
Membumi.com
Tangerang Selatan (13/11/24) – Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo dalam pidatonya menyampaikan, bahwa upaya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), adalah ingin mewujudkan mimpi besarnya yaitu menjadikan Indonesia sebagai Ibukota Budaya Dunia.
Hal ini disampaikan Wamen Giring saat mengunjungi Tim Kerja Data Kebudayaan sebagai Walidata Kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Tangerang Selatan, pada selasa (12/11).
“Semoga gagasan besar Pak Presiden ini, bisa tersampaikan dengan baik, sehingga misi besar terkait kebudayaan ini bisa maksimal,” ujar Wamen Giring.
Kepada tim kerja data kebudayaan, Wamen Giring juga mengatakan kebudayaan merupakan bagian dari Pertahanan Nasional. “Ketika berbicara pertahanan Negara, kebudayaan ini menjadi sangat penting karena budaya menjadi salah satu Pilar Pertahanan Negara kita,” ucapnya.
Lebih lanjut Wamen Giring mengungkapkan bahwa budaya adalah penggerak dan pemersatu bangsa. “Bagaimana bangsa kita, kalau misalnya tidak ada budaya yang mempersatukan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Sebagai Walidata, Wamen Giring berharap, Tim Kerja Data Kebudayaan dapat menciptakan data yang valid dan disertai dengan narasi-narasi Kebudayaan yang bisa dijadikan pembelajaran bagi generasi muda.
“Saya memang sangat percaya dengan data. Melalui data kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang bisa memajukan dan melestarikan kebudayaan. Kuncinya itu adalah data,” tegasnya.
Turut mendampingi agenda kunjungan Wamen Kebudayaan RI ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Fitra Arda berharap, Tim Kerja Data Kebudayaan yang secara nomenklatur masih di bawah Kemendikbudristek, bisa menjadi Walidata Kementerian Kebudayaan. “Nanti kita sampaikan kepada Pak Menteri terkait sumber daya manusia yang ada di sini, semoga bisa terlaksana dengan baik,” tutur Fitra.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Data Kebudayaan, Widhi Permanawiyat menyampaikan dalam mendukung kebijakan strategis kebudayaan, Pusdatin akan menguatkan data secara digital baik melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), atau realitas virtual (VR). Di samping itu, Pusdatin Kemenbud akan membuat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).
“Jabatan fungsional PTP ini perlu dihadirkan di Kementerian Kebudayaan. Pembelajaran ini luas, tidak hanya pendidikan tapi kebudayaan juga punya konten yang sangat besar yang bisa dibuat sebagai media pembelajaran,” ungkap Widhi.
Sebelum berdiskusi dengan Tim Data Kebudayaan, Wamenbud Giring didampingi Fitra Arda dan Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Judi Wahjudin berkeliling meninjau Data Center dan ruang kerja Tim Data Kebudayaan di gedung belakang Pusdatin.