Connect with us

Business

Saham Anjlok, Obligasi Melonjak, Ekonomi AS Diambang Resesi

Data ekonomi yang tidak terduga ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh pasar finansial

Published

on

Dok. Ilustrasi

Membumi.com

Jakarta – Badai yang sempurna : data pekerjaan AS yang lemah, ketegangan di Timur Tengah, dan pergeseran kebijakan Jepang memicu kekacauan pasar global. Apakah ini awal dari akhir untuk pasar bull? Broker Octa membahas lebih dalam mengenai kehancuran pasar hari senin.

Benih-benih dari apa yang akan menjadi hari senin yang penuh gejolak untuk pasar Asia telah ditaburkan pada sesi trading AS hari jumat sebelumnya. Pergeseran besar dalam sentimen investor dipicu oleh laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang jauh lebih lemah dari perkiraan, yang memberikan gambaran kurang baik mengenai perekonomian AS dibandingkan dengan yang diantisipasi.

Data ekonomi yang tidak terduga ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh pasar finansial, menyebabkan saham-saham AS anjlok dan harga obligasi melonjak. Akibatnya, volatilitas melonjak secara dramatis, dan para pelaku pasar mulai memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve (Fed) tahun ini. Badai yang sempurna dari faktor-faktor negatif ini menyiapkan panggung untuk kehancuran pasar global.

Seperti yang telah dikatakan, katalisator gejolak pasar selanjutnya adalah laporan NFP yang secara tak terduga lemah, yang dirilis oleh pemerintah AS. Data yang mengejutkan para investor menunjukkan hanya sebanyak 114.000 pekerjaan yang ditambahkan di bulan Juli, sangat kontras dengan revisi ke bawah sebesar 179.000 untuk bulan Juni dan ekspektasi pasar sebesar 175.000.

Baca : CEO JPMorgan Chase: Saya Sepenuhnya Optimis AS Akan Resesi

Melesetnya angka yang signifikan ini memicu kekhawatiran yang meluas mengenai potensi resesi karena tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam tiga tahun terakhir yaitu 4,3%, menandai kenaikan bulanan keempat berturut-turut.

Para investor bereaksi dengan cepat dan tegas, dengan melepas saham-saham dalam sebuah manuver penghindaran risiko yang klasik. S&P 500 anjlok pada pembukaan pasar, mencerminkan sentimen bearish. Pada saat yang sama, harga obligasi melonjak, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ke level terendah sejak Desember.

Indeks dolar melemah secara signifikan karena pasar secara dramatis meningkatkan taruhan mereka terhadap pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh Fed pada bulan September, pembalikan tajam dari ekspektasi sebelumnya sebesar probabilitas 31%.

Kepanikan pasar yang dimulai di AS dengan cepat menyebar ke Asia, di mana Jepang menanggung beban aksi jual terbesar. Nikkei 225, indeks saham acuan Jepang, mengalami penurunan terburuk sejak Black Monday tahun 1987, anjlok hingga 12% hanya dalam waktu enam jam. Meski ancaman resesi AS yang membayangi tak diragukan lagi memicu aksi jual, situasi tersebut semakin diperburuk oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan cepatnya pelonggaran perdagangan yen.

“Bank of Japan (BoJ) telah lama menjadi landasan strategi carry trade, menyediakan banyak yen murah bagi investor untuk mendanai investasi pada aset berimbal hasil tinggi”, kata Kar Yong Ang, analis Octa, seraya menambahkan bahwa setelah BoJ memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan dan mengisyaratkan potensi pengurangan program stimulusnya, penurunan USDJPY semakin cepat.

Nilai yen Jepang memang sempat melonjak nilainya lebih dari 10% dalam waktu kurang dari sebulan, memicu stop order dan memaksa banyak dana lindung nilai makro untuk melikuidasi posisi beli USDJPY mereka. Dengan demikian, pembatalan carry trade yen memicu siklus tekanan jual yang menyebar ke pasar-pasar lain.

Baca : Awas! AS Terancam Resesi, Dampak ke Indonesia Gak ‘Kaleng-Kaleng’

Mencerminkan kemerosotan pasar yang lebih luas, pasar mata uang kripto mengalami kejatuhan mendadak yang dramatis, dengan harga Bitcoin anjlok tajam. Katalis utama untuk penurunan tajam ini sama dengan yang terjadi pada ekuitas tradisional: ketakutan investor yang meluas terhadap potensi resesi AS yang dipicu oleh laporan NFP yang di luar dugaan ternyata lemah.

Angka ketenagakerjaan yang suram dalam laporan tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi, memicu sentimen penghindaran risiko yang meluas ke semua kelas aset, termasuk mata uang kripto.

Namun, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang hati-hati setelah hari Senin yang penuh gejolak, di mana lebih dari $1 miliar posisi mata uang kripto dengan leverage dilikuidasi dan token-token utama anjlok hingga 20% nilainya.

Meski harga sedikit membaik, tingkat pendanaan berjangka Bitcoin tetap negatif selama 24 jam terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan untuk posisi short, dan trader masih bertaruh pada penurunan harga Bitcoin.

Akibatnya, situasi ini berpotensi menyebabkan short squeeze. Short squeeze terjadi ketika harga suatu aset yang banyak dijual atau short ternyata naik di luar dugaan, sehingga memaksa para penjual short untuk membeli kembali aset tersebut guna menutupi posisi mereka. Aktivitas beli ini dapat menyebabkan peningkatan cepat pada harga aset, yang selanjutnya mempercepat pergerakan naik karena semakin banyak penjual short yang terpaksa menutup posisi mereka.

Per Senin malam, situasi mulai kembali normal. Pada hari Selasa, S&P 500, Nikkei 225, dan Bitcoin sudah berbalik naik dan suasana normal kembali ke pasar. Komentar pejabat Fed membantu menenangkan para investor. Austan Goolsbee, Presiden Fed Chicago, mengatakan bahwa meskipun data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat lebih lemah dari yang diharapkan, AS tidak sedang dalam resesi.

Meski begitu, investor terus bertaruh pada pemotongan suku bunga agresif oleh Fed, yang sama sekali tidak dijamin. Meskipun membeli saat harga sedang turun telah terbukti menjadi strategi trading yang sangat menguntungkan selama dekade terakhir, kali ini hal itu mungkin tidak berakhir dengan baik.

PMI Jasa ISM AS sebenarnya pulih dari level terendah empat tahun pada bulan Juli, menurut data hari Senin, yang dapat membantu meredakan kekhawatiran akan resesi dan membuat investor mempertimbangkan kembali ekspektasi suku bunga mereka yang terlalu dovish.

Yang jelas, trader harus bersiap menghadapi periode ketidakpastian dan volatilitas berkepanjangan. Akan tetapi, masih harus dilihat apakah peristiwa terkini menandai berakhirnya pasar saham yang sedang bullish.

“Jika Fed mulai menunjukkan bahwa mereka tidak berencana untuk memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada bulan September, sentimen investor mungkin akan kembali bearish. Karena tidak ada rilis data ekonomi utama yang dijadwalkan hingga laporan CPI AS pada tanggal 14 Agustus, trading teknikal mungkin tetap berlaku”, kata Kar Yong Ang.

Source : pressrelease.id

.

Business

Lahirkan Ratusan Ahli K3 Umum, PTPN IV PalmCo Wujudkan Zero Fatality

” Komitmen dan konsistensi adalah tekad kami dalam menjalankan program program yang melindungi karyawan kami, ”

Published

on

By

Dok. Ilustrasi PTPN IV Logos Images

Membumi.com

Jakarta – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo mendorong setiap karyawan yang memiliki kompetensi untuk menjadi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia dan berbagai lembaga sertifikasi lainnya sebagai langkah membudayakan K3 dan mewujudkan zero fatality.

Hingga saat ini, Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang mengelola perkebunan kelapa sawit itu telah memiliki 268 Ahli K3 Umum di masing-masing unit operasional yang terbentang di berbagai penjuru nusantara untuk memperkuat budaya kerja yang selamat dan sehat.

“Sejak awal, PTPN IV PalmCo menempatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkesinambungan secara mutlak. Kami menempatkan K3 para karyawan sebagai first priority karena teman-teman karyawan merupakan aset terpenting di perusahaan ini,” tegas Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa di Jakarta, rabu (15/01/2024).

Ia menuturkan saat ini ratusan karyawan PTPN IV PalmCo telah mengantongi sertifikasi AK3 Umum maupun sertifikasi serupa lainnya. Langkah itu diperkuat dengan kebijakan konkret perusahaan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012.

Implementasi ini telah berjalan dengan baik dan menjadi landasan bagi Perusahaan untuk terus meningkatkan standar K3 di seluruh unit operasionalnya pada masa mendatang. Alhasil, perusahaan mampu meraih 148 bendera emas sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). “Komitmen dan konsistensi adalah tekad kami dalam menjalankan program program yang melindungi karyawan kami,” paparnya.

Jatmiko menekankan pentingnya kesadaran akan K3 sebagai faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan operasional perusahaan. Selaras dengan pelaksanaan Bulan K3 Nasional 2025, PTPN IV PalmCo menjalankan program kerja K3 di seluruh wilayah operasinya dengan fokus pada pencapaian target zero fatality.

Ia juga menyatakan bahwa pencapaian target zero fatality bukanlah tujuan yang dapat diraih secara instan, melainkan melalui proses berkelanjutan. Untuk itu, secara rutin perusahaan melakukan audit keselamatan kerja, evaluasi risiko, serta penyempurnaan prosedur operasional

Langkah ini, lanjut dia, untuk memastikan setiap potensi bahaya dapat diidentifikasi dan diminimalisir sejak dini. “Keselamatan kerja itu bukan hanya kewajiban, atau aturan yang harus diikuti. Namun harus jadi kesadaran masing-masing, kesadaran yang membudaya. Kita akan terus lakukan segala cara untuk meningkatkan kesadaran tersebut. Salah satunya dengan cara memberikan pelatihan keamanan dasar (basic safety) kepada seluruh pekerja, terutama bagi mereka yang berada di bidang operasional,” paparnya.

Direktur Strategy dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo menambahkan bahwa K3 adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan Perusahaan.

“Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya melindungi karyawan, tetapi juga mendukung keberlanjutan operasional dan reputasi Perusahaan, karena dengan komitmen yang kuat terhadap K3, PTPN IV PalmCo dapat menjadi contoh bagi industri perkebunan lainnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” tuturnya.

Mengenai PT Perkebunan Nusantara III (Persero):

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014.

Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).

Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.

Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

Source : pressrelease.id

.

.

.

Continue Reading

Business

Flip Hematkan 5 Triliun Rupiah untuk 15 Juta Orang Indonesia

Tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir

Published

on

By

Dok. Flip logo Ilustrations

Membumi.com

Jakarta – Flip, platform layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merayakan ulang tahun ke-9. Sejak didirikan pada tahun 2015, Flip telah menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama setelah meluncurkan aplikasi mobile dan berbagai fitur inovatif seperti layanan remitansi internasional Flip Globe dan solusi pembayaran untuk bisnis Flip for Business.

Dalam 4 tahun terakhir, Flip telah membantu masyarakat Indonesia berhemat lebih dari 5 triliun rupiah dari layanan transfer, mulai dari transfer antar rekening bank hingga biaya remitansi paling rendah.

Keberhasilan ini juga tercermin dari pertumbuhan transaksi hampir 30 kali lipat dalam 5 tahun terakhir, diiringi peningkatan pendapatan 15 kali lipat pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan tingginya adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Flip.

Rafi Putra Arriyan, Co-Founder Flip mengatakan, “Sembilan tahun lalu, Flip lahir dari tekad untuk menghadirkan layanan keuangan yang fair untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kini, kami bangga telah membantu lebih dari 15 juta pengguna, termasuk ratusan ribu UMKM, untuk berhemat dan meraih tujuan finansial mereka.

Kedepannya, Flip berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan dan membangun bisnis berkelanjutan yang mendukung masyarakat dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.”

Untuk merayakan ulang tahun ke-9, para pendiri Flip pun mengunjungi beberapa pengguna Flip yang telah setia menggunakan Flip sejak awal berdiri. Kunjungan yang diunggah dalam video dilaman akun media sosial Flip ini mengungkapkan perannya dalam membantu pengguna nya berhemat.

Salah satunya Ibu Anda, seorang ibu Rumah Tangga yang telah menghemat hampir 10 juta rupiah lewat aplikasi Flip berkat transfer gratis ke banyak rekening bank.

Di berbagai media sosial, para pengguna setia Flip pun berbondong-bondong berbagi cerita pengalaman berhemat lewat flip. Salah satunya adalah Andi, yang berhasil hemat lebih dari Rp 40 juta setelah 5 tahun menggunakan Flip.

Selain itu, @vinda.mr, seorang pengguna Flip yang juga memiliki usaha kebutuhan rumah tangga mengungkapkan bahwa Flip memudahkan transaksi bisnisnya, meningkatkan efisiensi, dan membantu meningkatkan keuntungan.

“Di era cashless seperti sekarang, Flip sangat membantu karena bebas biaya admin, proses transfer cepat, dan keuntungan jualan pun tidak banyak terpotong,” komentarnya di unggahan media sosial Flip.

“Flip akan terus berinovasi dan berkontribusi pada literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan keuangan yang adil, mudah, dan terjangkau.

Melalui Flip, siapa pun dapat menikmati kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, mulai dari transfer gratis, bayar tagihan, beli pulsa, hingga kirim uang ke luar negeri, semua dengan mudah, aman, dan terjangkau,” tutup Rafi.

Source : pressrelease.id

.

.

Continue Reading

Business

Penerapan AI untuk Medis Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

AI mustinya sebagai alat bantu yang mendukung dokter dalam membuat keputusan medis lebih cepat dan akurat

Published

on

By

Dok Ilustration / Pxabay

Membumi.com

Jakarta – Teknologi Artificial Intelligence (AI) menawarkan tingkat akurasi yang tinggi dalam melakukan diagnostik medis dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam praktik kesehatan di masa depan. Hal ini didukung oleh berbagai temuan penelitian yang sudah dipublikasikan.

Pemanfaatan teknologi AI diketahui mampu mengidentifikasi penyakit secara cepat berdasarkan gejala yang ada. Hal ini menjadi potensi besar, khususnya dalam situasi di mana efisiensi dan perluasan layanan kesehatan sangat diperlukan.

Meskipun teknologi AI meningkatkan efisiensi diagnostik, Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T, M.Si, menegaskan bahwa penerapan kecerdasan buatan ini harus mengutamakan keselamatan pasien.

“Dokter tetap memposisikan diri menjadi penentu keputusan, terutama dalam hal pertimbangan kemanusiaan serta etika medis, dan memposisikan AI sebagai pemberi rekomendasi diagnosis,” terang Setiaji

“AI selayaknya dijadikan sebagai alat bantu yang mendukung dokter dalam membuat keputusan medis yang lebih cepat dan berdasarkan informasi yang ada. Integrasi AI ke dalam praktik klinis harus dilakukan dengan memprioritaskan etika dan keselamatan pasien.”

Dalam praktik medis, integrasi AI juga harus memastikan bahwa penggunaan teknologi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan tanpa mengabaikan pentingnya keahlian medis manusia.

Menurut Setiaji, penting untuk melakukan penilaian kritis dalam memahami dan mengimplementasikan hasil penelitian terkait keakuratan AI untuk praktik medis sehari-hari di Indonesia.

“Penting untuk mempertimbangkan metodologi penelitian yang dipakai oleh AI, termasuk jenis data yang diolah, program yang dijalankan, dan apakah sampel penelitian tersebut telah merepresentasikan populasi secara umum,” imbuhnya.

“Penelitian yang dilakukan di lingkungan yang terkontrol mungkin tidak dapat menggambarkan kompleksitas kasus yang dihadapi dalam praktik klinis, khususnya di Indonesia.”

Selain itu, interpretasi hasil penelitian AI harus memperhitungkan keragaman gejala yang dapat dimiliki oleh penyakit yang berbeda. AI mungkin tidak dapat menggantikan evaluasi medis individual yang komprehensif karena memerlukan interaksi langsung antara dokter dan pasien.

Dokter memiliki kemampuan unik untuk menilai berbagai faktor yang mungkin memengaruhi kesehatan seseorang, seperti riwayat kesehatan, kondisi lingkungan, dan gaya hidup yang dijalani,” sambung Setiaji.

Tidak Dapat Menggantikan Peran Dokter

Chief of TTO, Setiaji, menambahkan bahwa pemanfaatan AI dalam menyajikan informasi kesehatan bagi masyarakat juga perlu dipahami secara bijak. Sebab, kecerdasan buatan seperti AI pada dasarnya bekerja dengan mengolah informasi yang telah diprogram dan mempelajari data yang tersedia dari berbagai sumber.

Hal tersebut mungkin tidak selalu mencakup analisis spesifik terhadap kondisi medis setiap individu.

“Walaupun teknologi AI seperti Chat GPT dapat memberikan panduan atau informasi awal terkait kesehatan, teknologi ini tidak dapat menggantikan peran dan keahlian dokter sebagai tenaga medis yang tidak hanya memeriksa gejala yang dialami individu sebagai pasien, tetapi juga mempertimbangkan berbagai faktor lain,” kata Setiaji.

“Misalnya, riwayat kesehatan, alergi, gaya hidup, lingkungan, hingga hal-hal krusial lainnya yang dianggap penting untuk diketahui dan dianalisis.”

Diagnosis dan pengobatan yang akurat terkadang membutuhkan pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga prosedur diagnostik lanjutan yang hanya dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk hanya menggunakan AI sebagai sumber informasi awal saja dan melanjutkannya dengan konsultasi medis dari dokter atau tenaga kesehatan untuk memperoleh penilaian kesehatan yang lebih komprehensif, serta perawatan dan pengobatan yang sesuai,” pesan Setiaji.

Source : pressrelease.id

.

.

.

Continue Reading

Trending