AP Images : President Joe Biden is greeted by Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu after arriving at Ben Gurion International Airport, Wednesday, Oct. 18, 2023, in Tel Aviv.
Palestina – Babak baru persoalan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina kini bergulir setelah kemudian Afrika Selatan mendaftarkan gugatannya International Court Of Justice (ICJ) untuk mengadili Zionis Israel yang di tuntut melakukan kejahatan Genosida terhadap warga Palestina.
Apresiasi patut kita berikan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang pro aktif mengemban amanat konstitusi sebagaimana Kemerdekaan itu adalah hak segala Bangsa, oleh sebab itu maka, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.
Walaupun Indonesia tidak ikut menjadi negara penggugat di ICJ, namun sebagaimana disebutkan Menlu Retno Marsudi bahwa Indonesia siap mendukung Palestina di sidang ICJ dalam bentuk Advisory Opinion.
Penting untuk diketahui, bahwa terdapat perbedaan antara ICJ dan ICC, yang mana ICJ fungsinya untuk mengadili sengketa antar kedua Negara yang berselisih, dan ICC mengadili individu yang dituntut melakukan tindak pidana kejahatan kemanusiaan yang menjadi perhatian dunia internasional.
Kedua proses pangadilan Internasional tersebut penting untuk dilakukan karena dari awal Israel tidak berhak menduduki tanah Palestina yang merdeka apalagi melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warganya.
Sebagaimana Mitos tentang pendirian Negara Israel 1,2 dan 3 sudah kami sampaikan dibeberapa pembahasan sebelumnya, karena memang bangsa Zionis ini selalu menutup – nutupi sejarah berdirinya negara Israel, bahkan kepada warga negaranya sendiri.
Selain melakukan Genosida terhadap warga Sipil tak bersalah, IDF juga terdokumentasi melakukan pembunuhan terhadap ratusan jurnalis yang dalam melakukan tugasnya dilindungi oleh hukum dan kesepakatan Internasional, termasuk Resolusi PBB tentang tidak adanya impunitas bagi pelaku kejahatan terhadap jurnalis.
Oleh karena itu sudah saatnya Indonesia membantu Palestina melalui berbagai upaya termasuk diplomasi. Selain punya hubungan emosional yang baik, pada 1944 Palestina lah yang lebih dahulu mengakui kemerdekaan Indonesia dimata Internasional selain Mesir.
Dari awal konflik, Pemerintahan Joe Biden sangat mendukung kejahatan kemanusiaan Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, bahkan dalam kunjungannya pasca serangan di RS Al Ahli yang menewaskan lebih dari 500 orang, Biden terang terangan mengatakan bahwa dirinya adalah Zionis.
Dikutip dari the Intercept dalam aksi solidaritas masyarakat Arlington untuk Palestina pada (9/10/23) mengungkapkan, bantuan normal AS untuk Israel setiap tahunnya sekitar 18 miliar US dolar, plus bantuan tambahan tahun 2023 setelah pecah perang yang konon sudah di sahkan senat senilai 14,5 miliar US dolar.
Israel tidak mungkin bisa bertahan hingga hari ini tanpa bantuan AS, karena berdasarkan kalkulasi sebagaimana disampaikan sebelumnya bahwa perekonomian Israel merugi 260 juta US dolar setiap harinya akibat perang.
Bahkan pada Oktober yang lalu AS justru memveto Resolusi ” Jeda Kemanusiaan ” dalam konflik Israel – Hamas, padahal 12 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung Resolusi yang diajukan oleh Negara Brasil.
Beda dengan ICJ, semenjak sah berdiri 1 Juli 2002, ICC justru berhasil menyeret sejumlah penjahat kemanusiaan diantaranya, mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir yang bertanggung jawab atas Genosida di Darfur, di mana lebih dari 300.000 orang telah tewas sejak tahun 2003.
Hal inilah yang melatar belakangi Dewan Keamanan PBB yang memprakarsai terbentuknya Pengadilan Pidana Internasional. Maka, ICC kemudian jadi permanen dan memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu pelaku kejahatan serius yang menjadi perhatian internasional, termasuk kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan Genosida.
Walaupun kejahatan kemanusiaan tersebut bukan dilakukan oleh individu yang tergabung dalam negara anggota ICC, namun jika mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB, maka ICC berwenang menyeret para pelaku kejahatan kemanusiaan tersebut.
Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman, bertanggung jawab atas Holocaust, pembantaian sistematis terhadap enam juta orang Yahudi selama Perang Dunia II.
Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet, bertanggung jawab atas kematian jutaan orang selama masa pemerintahannya, termasuk kelaparan yang melanda Ukraina pada tahun 1932-1933.
Pol Pot, pemimpin Khmer Merah di Kamboja, bertanggung jawab atas kematian sekitar dua juta orang selama rezimnya yang berlangsung dari tahun 1975 hingga 1979.
Idi Amin, diktator Uganda, bertanggung jawab atas kematian sekitar 300.000 orang selama masa pemerintahannya yang berlangsung dari tahun 1971 hingga 1979.
Ratko Mladic, komandan militer Serbia Bosnia, bertanggung jawab atas pembantaian Srebrenica pada tahun 1995, di mana 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia dibantai.
Omar al-Bashir, presiden Sudan, bertanggung jawab atas genosida di Darfur, di mana lebih dari 300.000 orang telah tewas sejak tahun 2003.
Genosida adalah kejahatan mengerikan terhadap umat manusia, yang tidak dapat dimaafkan dan penting untuk mengingat para korban dan dunia perlu memastikan atas dasar kemanusiaan bahwa kejahatan seperti ini tidak akan terulang kembali.
Taluk Kuantan – Soal kisruh pergantian Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kuantan Singingi, hari ini (20/11/24) dihalaman komplek Rumah Godang Kenegerian Taluk Kuantan Pemangku adat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menyampaikan surat terbuka untuk Prabowo Subianto.
Ada tiga poin yang menjadi penekanan para pemangku adat Kuansing tersebut.
Pertama, mereka mempertanyakan persoalan yang terjadi di Partai Gerindra Kuansing. Sebab, mereka mengaku ikut membesarkan Partai Gerindra di Kuansing.
“Kami merasa ikut membesarkan partai Gerindra, dari empat kursi menjadi sembilan kursi di DPRD Kuansing,” kata Datuk Sirajo yang mewakili Limbago Adat Nogori (LAN) Kuansing.
Kedua, LAN Kuansing mempertanyakan proses pergantian Ketua DPRD Kuansing yang baru seumur jagung.
“Tidak ada angin, tidak ada badai, tiba-tiba Gerindra melakukan pergantian Ketua DPRD,” kata Datuk Sirajo.
Poin ketiga yakni, mempertanyakan penyebab pergantian Ketua DPC Gerindra Kuansing Suhardiman Amby yang merupakan Bupati Kuansing dan juga Ketua Umum LAN Kuansing.
“Kami mohon perhatian yang sesungguhnya dari Bapak Prabowo Subianto terhadap kondisi Gerindra Kuansing saat ini,” kata datuk Sirajo.
Surat terbuka untuk Ketua Gerindra Prabowo Subianto dilakukan para pemangku adat Kuansing yang tergabung dalam LAN. LAN merupakan wadah para datuk, ninik mamak dan suluh bendang yang berjumlah 1.640 orang.
“Mudah-mudahan, Pak Prabowo mendengar dan menjadi perhatian beliau terhadap persoalan Kuansing saat ini,” kata Datuk Sirajo.***
Dok. Kemenkes RI / Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono
Membumi.com
Jakarta (18/11/24) – Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pneumonia seringkali dicap sebagai pembunuh senyap karena menyerang paru-paru, melelahkan napas, dan bahkan menyebabkan kematian terutama pada anak.
“Pneumonia ini terus menjadi ancaman serius bagi anak-anak di dunia. Kematian akibat pneumonia itu terjadi setiap 43 detik. Ini berarti 700 ribu anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia, sebuah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” ucap Prof. Dante pada Puncak Hari Pneumonia Sedunia di Kantor Kemenkes, Jakarta, Senin (18/11).
Pneumonia merupakan peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala yang paling dominan atau sering muncul adalah batuk, kesulitan bernapas, dan tanda pneumonia berat seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.
Penyebab yang paling berpengaruh lainnya adalah paparan asap rokok. Kepada orang tua yang masih merokok di rumahnya, Prof. Dante mengingatkan, rokoknya tidak hanya berbahaya untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga bisa melemahkan kondisi paru-paru anaknya.
“Data statistik menunjukkan anak-anak yang ada di lingkungan orang tuanya perokok lebih gampang terkena pneumonia dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak merokok,” ungkap Prof. Dante.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada balita di Indonesia.
Data WHO tahun 2021 menunjukkan pneumonia menyebabkan 740.000 kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, atau setara dengan 14% dari total kematian balita di seluruh dunia.
“Ini menunjukkan bahwa pneumonia ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak,” tutur dr. Yudhi.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2023, pneumonia menempati peringkat pertama sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi, yaitu Rp 8,7 triliun, diikuti oleh tuberculosis (TB), penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan kanker paru.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung tujuan SDGs, yaitu memastikan kehidupan sehat dan kesejahteraan bagi semua usia. Untuk itu, pemerintah menargetkan penurunan angka kematian balita akibat pneumonia serta pengurangan insiden pneumonia pada balita hingga 70% secara nasional.
Prof. Dante menambahkan, Hari Pneumonia Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 12 November, menjadi momentum penting untuk melindungi anak-anak dari pneumonia dan melawan pneumonia pada anak. Sebagai bagian dari transformasi kesehatan, khususnya pada layanan kesehatan primer, pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya pneumonia pada anak-anak melalui berbagai langkah.
Hal itu dilakukan dengan upaya pencegahan dengan vaksinasi dan menjaga lingkungan tetap sehat.
“Namun imunisasi hanyalah salah satu bagian kecil dari upaya mengatasi pneumonia. Upaya lainnya adalah memenuhi kualitas gizi pada anak-anak supaya kekebalan tubuhnya meningkat, di antaranya dengan memberikan ASI eksklusif serta penyediaan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak-anak,” ujar Prof. Dante.
Flores (18/11/24) – Sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah kembali beroperasi normal menyusul berkurangnya penyebaran abu vulkanik.
Hingga Senin (18/11), beberapa bandara yang sebelumnya sempat ditutup telah kembali beroperasi, antara lain Bandara Frans Sales Lega Ruteng dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, Bandar Udara Soa Bajawa, Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Wunopito Lembata, Bandara Gewayantana Larantuka, Bandara Waingapu, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, dan Bandar Udara Lede Kalumbang Tambolaka. Sedangkan bandara yang masih belum beroperasi yakni Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere.
“Aktivitas sejumlah penerbangan di bandara yang telah dibuka juga sudah kembali normal. Di Bandara Komodo Labuan Bajo, misalnya, maskapai penerbangan melayani penumpang dengan normal,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo, di Jakarta, Senin (18/11).
Di samping itu, kondisi pelayaran di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga terpantau aman. Hal ini terlihat dari kondisi gelombang, angin dan arus serta jarak pandang yang aman untuk pelayaran.
Terkait dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, evakuasi wisatawan telah berlangsung sejak tanggal 10 hingga 18 November 2024, dengan jumlah penumpang 5.282 orang dan dilayani 132 kapal. “Saat ini KNP. Chundamani sandar Labuan Bajo untuk standby keadaan kedaruratan,” imbuh Budi.
Adapun untuk angkutan penyeberangan rute Larantuka – Kupang pada kurun 1 – 11 November 2024 telah memberangkatkan 1.538 orang, 74 unit kendaraan roda dua, 21 unit kendaraan roda empat dan 33 unit kendaraan roda enam yang dilayani 5 kapal. Lalu rute Kupang-Larantuka pada periode 3-14 November 2024 memberangkatkan 1.798 orang, 96 unit kendaraan roda dua, 30 unit kendaraan roda empat dan 54 unit kendaraan roda enam, yang dilayani oleh 5 kapal.